Anda di halaman 1dari 4

B.

Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi
Riana : Assalamu’alaikum, selamat pagi bu . Perkenalkan, nama
saya Riana. Saya perawat dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jawa Barat. Ibu bisa memanggil saya suster atau riana. Saat
ini saya secara khusus ingin berbincang-bincang dengan
ibu. Nama ibu siapa? Ibu Lebih senang dipanggil apa?
Yoan : Nama ibu yoan senangnya di panggil ibu.
Riana : Baiklah bu bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang kesehatan ibu tujuannya agar ibu bisa lebih
mengetahui tentang upaya-upaya dan persiapan apa saja
yang akan ibu lakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ibu alami. sehingga seiring dengan berjalan waktu
kesehatan ibu bisa menjadi optimal kembali. Berapa lama
kita mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Yoan : boleh sus
Riana : Baiklah, kita akan berbincang-bincang dimana?
Yoan : disini saja
Riana : Oh, disini saja ya. Baiklah bu.
2. Fase Kerja
Riana : Saya liat dari tadi ibu terlihat sedih dan merenung,
memangnya apa yang sedang dirasakan ibu saat ini?
Yoan : ibu merasa lelah dan tidak sanggup melakukan aktivitas
seperti dulu lagi sus.
Riana : Mungkin bisa diceritakan pada situasi seperti apa ibu
merasa lelah dan tidak mampu melakukan aktivitas seperti
dulu lagi?
Yoan : ketika sedang menyendiri kemudian selalu teringat
aktivitas yang dulu sering dilakukan, namun sekarang hanya
bisa berdiam diri saja sus dan merepotkan orang lain.
Riana : Apakah ada perasaan lain bu yang ibu rasakan? Mungkin
bisa diceritakan pada suster apa yang menyebabkan ibu
tidak mampu melakukan aktivitas seperti dulu lagi?
Yoan : saya sudah 5 tahun menderita penyakit DM sus, saya
takut jika ditinggal sendirian, takut akan terjadi sesuatu hal
yang buruk pada saya, saya juga takut jika penyakit saya
bertambah parah, saya tidak mau mati sus.
Riana : Bagaimana dengan lingkungan ibu atas keadaan ini,
seperti keluarga misalnya?
Yoan : alhamdulillah keluarga dan orang sekitar menerima
keadaan saya sus tetapi saya merasa hanya merepotkan
orang lain saja karena semenjak tidak melakukan aktivitas
apapun nafsu makan saya juga menurun dan sangat sulit
tidur..
Riana : Setelah tadi ibu ceritakan terkait hal hal yang ibu rasakan
dan mengatakan juga kurang nafsu makan kemudian sulit
tidur, itu sangat merugikan ibu sendiri bisa dikatakan ini
merupakan suatu hal yang sebenarnya bersumber atau
akibat dari pikiran ibu sendiri dan berdampak pada
kesehatan baik kesehatan fisik dan kesehatan mental. Ibu
juga tentunya tidak ingin selamanya terperangkap dalam
kondisi seperti ini, karena setiap orang pasti memiliki
kesempatan untuk sembuh, tergantung apakah mau
memanfaatkan ataukah membiarkan begitu saja,
kedepannya hanya ada 2 pilihan menjadi pribadi yang
kembali sehat atau pribadi yang sakit. Jika saya bertanya,
ibu mau sehat atau sakit?
Yoan : Saya sangat ingin sehat tentunya agar bisa produktif
kembali tanpa pikiran pikiran yang mengganggu, saya
ingin kehidupan sehat seperti dulu lagi, tidak merepotkan
orang lain, tapi apa yang harus saya lakukan sekarang?
Apakah kondisi saya bisa membaik? Apakah suster bisa
membantu saya untuk sembuh?.
Riana : Tentu saya amat senang bisa mendengar ibu memiliki
keinginan untuk sehat, dan saya juga akan berusaha
membantu dan mencari jalan keluar agar ibu bisa kembali
sehat. Yang pertama harus ibu lakukan adalah selalu
berfikir positif dalam hal apapun, saya bisa, saya harus
sembuh, saya masih memiliki kesempatan untuk menjalani
hidup yang lebih baik. Bagaimana apakah ibu bisa
menanamkan pada diri ibu apa yang sudah saya ucapkan?
Yoan : Iya sus, saya akan mencoba untuk selalu berfikir positif,
dan saya yakin saya masih punya kesempatan untuk
sembuh.
Riana : nah selanjutnya saya ingin mengetahui aktifitas seperti
apa yang dulu biasa ibu lakukan?
Yoan : dulu saya suka berolahraga, memasak, dan menjahit. Itu
kegiatan yang biasa saya lakukan
Riana : Dari ke-3 kegiatan tersebut mana yang kegiatan yang
paling ibu sukai?
Yoan : yang paling saya sukai menjahit sus
Riana : Bagus sekali bu karna kegiatan menjahit dapat
mengalihkan fikiran negatif ibu menjadi positif dan juga
agar ibu tidak berdiam diri terus.
Yoan : baiklah sus saya berharap suster yang datang kerumah
bisa membantu saya
Riana : nah iya betul bu karena kemampuan tadi bisa mengubah
pikiran negatif menjadi positif dan juga aktivitas contohnya
menjahit itu akan membantu ibu agar tidak berdiam diri
terus
Yoan : baiklah saya berharap suster yang datang ke rumah bisa
membantu saya
Riana : iyah bu suster lihat ibu masih sangat bisa untuk lepas dari
perasaan ibu itu
Yoan : baiklah sus

3. Terminasi
Riana : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang
selama 15 menit?
Yoan : senang sus perasaan saya menjadi lebih tenang dan saya
memiliki harapan untuk kembali sehat dan produktif seperti
biasanya.
Riana :Nah, nanti ibu dapat mempraktekkan kembali
kemampuan positif yang sudah ibu miliki. Bagaimana
kalau kita memasukkan dalam jadwal kegiatan harian ya
bu
Yoan : boleh sus
Riana : baiklah bu sekarang sudah 15 menit saya rasa pertemuan
kita kali ini cukup sampai disini. bagaimana kalau besok
saya datang kembali untuk berbincang-bincang dan
melakukan praktek menjahit bersama-sama. Nanti kira-
kira mau pukul berapa bu dan mau berapa lama?
Yoan : iya sus jam 10 saja boleh 15 menit lagi seperti sekarang.
Riana : baiklah bu saya pamit yaa sampai jumpa besok.
Assalamualaikum
Yoan : waalakumsalam

Anda mungkin juga menyukai