A. Identitas Klien
Nama : Ny.N
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :Kp. Baru RT/RW 01/15 Desa Pamoyanan
Kecamatan Kabupaten Cianjur
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda/Indonesia
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Guru MTs
Tanggal masuk RS : 23 april 2018
Tanggal pengkajian : 24 april 2018
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.D
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Baru RT/RW 01/15 Desa Pamoyanan
Kecamatan Kabupaten Cianjur
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru MTs
C. Keluhan utama
Nyeri.
D. Riwayat kesehatan klien sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 april 2018. Klien mengeluh
nyeri pada bagian genitalia (perineum) karena robekan jalan lahir akibat
episotomi, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan terus
menerus dengan skala nyeri 4 (0-5). Timbulnya keluhan yang klien rasakan
bertahap, lamanya yaitu langsung terasa nyeri setelah 2 jam klien mengalami
persalinan.
E. Riwayat kesehatan dahulu
1. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang berat seperti
jantung, hipertensi, diabetes mellitus (DM), maupun yang lainnya. Klien
tidak pernah mengalami kecelakaan sebelum kehamilan, klien tidak
memiliki riwayat alergi apapun.
2. Riwayat obstetrik
Klien mengatakan ini merupakan kehamilan pertama, usia kehamilan 38
minggu. Pemeriksaan kehamilan 9 kali di bidan dekat rumah dan dokter
spesialis kandungan, pada trimester pertama sebanyak 3 kali, trimester
kedua sebanyak 3 kali, dan ketiga sebanyak 3 kali. Masalah kehamilan
pada trimester pertama yaitu mual muntah sedangkan pada trisemster
kedua dan ketiga tidak ada keluhan. Klien tidak pernah mengalami
kecelakaan selama kehamilan, klien mengatakan HPHT tanggal 09
Agustus 2017. Imunisasi TT pada umur kehamilan bulan 3 dan 4.
Riwayat persalinan normal pervaginam pada tanggal 24 april 2018 jam
02:00 WIB dengan riwayat episiotomi, jenis kelamin bayi perempuan
dengan berat badan 3600 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 34
cm dan lingkar dada 33cm. Perdarahan selama persalinan ± 300 cc dan
sekarang klien sedang mengalami nifas dengan warna darah merah terang
(lochea rubra).
F. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit
berat ataupun penyakit menular. Klien merupakan anak kedua dari empat
bersaudara, klien mempunyai satu adik perempuan dan satu adik laki-laki.
Sementara suami klien merupakan anak kedua dari empat bersaudara, kakak
suami klien adalah laki-laki dan adik nya dua perempuan.
G. Riwayat ginekologi
Menarhe : 16 tahun
Lamanya menstruasi : 7 hari
Keluhan :-
Riwayat kontrasepsi
Jenis :-
Lama Pemakaian :-
Keluhan :-
H. Status psikologi
Keadaan mental klien dalam adaptasi psikologi taking in dimana fase ini ibu
masih tergantung pada orang lain untuk membantu melakukan aktivitasnya.
Ibu membutuhkan nutrisi dan istirahat akibat kelelahan pada pasca persalinan.
Klien tampak senang dan merasa lega atas kelahiran anak pertamanya dan
selalu mendapatkan dukungan dari suami, dan orangtuanya, klien mengatakan
ingin segera pulang dari rumah sakit.
I. Status sosial
Klien mengatakan bahwa dirumah klien tinggal bersama suaminya keadaan
rumah sangat harmonis dan baik-baik saja saat mengambil keputusan dengan
keluarga dilakukan secara musyawarah dan keputusan akhir ada di tangan
suami sebagai kepala rumah tangga, klien dan suaminya bekerja sebagai guru
di MTs.
J. Status spiritual
Klien dan keluarga beragama islam, klien selalu berdo’a dan berdzikir
sepanjang merasakan nyeri, di lingkungan rumah klien sering mengikuti acara
keagamaan seperti pengajian, acara besar islam dan lainnya.
K. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran (GCS) : Compos Mentis GCS:15 (E:4, V:5, M:6)
3. TTV
TD : 120/80 mmHg Respirasi : 23x/menit
Nadi : 80x/menit Suhu : 36,5°C
4. Pemeriksaan head to toe
a. Penampilan umum
Lemah
b. Kepala dan rambut
Bentuk kepala nasochepal, tidak ada jejas, rambut berwarna hitam dan
lurus, kulit kepala bersih tidak ada ketombe, tidak terdapat benjolan,
tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan.
c. Wajah
Bentuk wajah simetris, kulit wajah tidak pucat, tidak ada edema
terdapat kloasma gravidarum di daerah pipi.
d. Mata
Bentuk mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek pupil terhadap cahaya bila
cahaya didekatkan pupil mengecil bila dijauhkan pupil membesar,
tidak terdapat gangguan penglihatan klien dapat membaca papan
nama perawat dengan jarak 30 cm, kebersihan mata terjaga tidak ada
kotoran.
e. Hidung
Bentuk hidung simetris antara lubang kanan dan kiri, tidak ada nyeri
tekan, tidak terdapat polip, fungsi penciuman baik klien dapat
mencium aroma kayu putih dan parfum yang diberikan perawat,
kebersihan hidung terjaga tidak terdapat sekret dan mucus.
f. Mulut
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak terdapat stomatitis,
lidah bersih, tidak terdapat caries pada gigi, tidak ada nyeri tekan di
daerah mulut, kebersihan mulut terjaga, fungsi pengecapan baik klien
dapat merasakan manisnya gula dan asinya garam yang diberikan
perawat
g. Telinga
Bentuk telinga simetris antara kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan,
fungsi pendengaran baik klien dapat menjawab pertanyaan perawat
tanpa diulang, kebersihan telinga bersih tidak terdapat serumen.
h. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada peningkatan JVP ≠ 3cm, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran limfe, tidak ada
nyeri tekan, klien bias menengok ke kanan dan ke kiri.
i. Dada
Bentuk dada simetris dilihat pergerakan dinding dada sama antara
kanan dan kiri, jantung inspeksi ictus cordis tak tampak, palpasi ictus
cordis teraba di SIC 5 mid clavicula sinistra, perkusi pekak, auskultasi
bunyi jantung I di kuadrat kiri atas terdengar lub dan bunyi jantung II
dikuadrat kiri bawah terdengar dub. Paru inspeksi simetris, palpasi
vokal fremitus kanan dan kiri sama, perkusi sonor, auskultasi
vesikuler.
j. Payudara
Bentuk payudara simetris, payudara tampak membesar, puting susu
experted, terdapat hiperpigmentasi areola, colostrum belum keluar,
payudara teraba tampak bengkak, klien mengatakan ASI belum keluar
keluar.
k. Abdomen
Bentuk perut buncit, involusi uterus belum kembali seperti semula,
TFU 1 jari dibawah pusat dengan umbilikus 12 cm, kontraksi uterus
baik, teraba keras, posisi globuder membulat, kandung kemih tidak
penuh, klien mengatakan sudah bisa buang air kecil, fungsi
pencernaan baik ditandai dengan bissing usus 10x/menit.
l. Genitalia
Genetalia tidak terpasang keteter, terdapat luka jahitan pada perineum,
tidak ada hematom, tidak ada edema, integritas kulit baik, terdapat
luka tidak ada tanda-tanda redness, echimosis, edema, dischange, dan
appcoxinate (REEDA), perieum terlihat lembab, perdarahan lochea
rubra 300 cc.
m. Anus
Anus terlihat bersih, tidak terdapat hemoroid, tidak ada luka dan nyeri
tekan.
n. Ekstermitas atas
Bentuk tangan simetris antara tangan kanan dan kiri, jari-jari tangan
lengkap, kuku bersih tidak panjang, tidak ada edema, tangan kanan
dan kiri dapat di gerakkan, didapat kekuatan otot penuh skor 5, Range
Of Motion (ROM) kanan dan kiri aktif, reflek bisep (+) trisep (+) ,
CRT <2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, terpasang cairan
RL infus 20 tpm di tangan kiri.
o. Ekstremitas bawah
Bentuk kaki simetris antara kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki lengkap,
kuku bersih tidak panjang, tidak ada edema, kaki kanan dan kiri
didapat kekuatan otot penuh skor 5, Range Of Motion (ROM) kanan
dan kiri aktif, tidak ada varises, tidak ada perubahan bentuk tulang,
CRT <2 detik, reflek patela (+) babinski (+).
L. Pola kebiasaan sehari-hari
No Pola kebiasaan (ADL) Sebelum sakit Sesudah sakit
1 Nutrisi
A. Makan
1. Jenis Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
2. Frekuensi 3x/hari 3x/hari
3. Porsi 1 porsi 1porsi
4. Makanan kesukaan Semua makanan Semua makanan
5. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Makanan Tidak ada Tidak ada
sendiri/dibantu Tidak ada Tidak ada
7. Kesulitan makan
B. Minum
1. Jenis Air putih Air putih
2. Frekuensi ±1000 cc ±1000cc
3. Cara minum Sendiri Dibantu
sendiri/dibantu
2. Eliminasi
A. BAB
1. Jenis Lembek Lembek
2. Frekuensi 1x/hari 1x/hari
3. Warna Kuning Kuning
4. Konsistensi - -
5. Obstipasi - -
6. Penggunaan pencahar - -
7. Diare - -
8. Stoma - -
9. Cara pengeluaran - -
sendiri/ dibantu Sendiri Sendiri
B. BAK
1. Jenis
2. Frekuensi Cair Cair
3. Warna ±1000 cc ±1000 cc
4. Bau/darah Kuning jernih Kuning jernih
5. Kesulitan Amoniak Amoniak
6. Inkontinensia Tidak ada Tidak ada
7. Hematuria Tidak ada Tidak ada
8. Penggunaan kateter Tidak ada Tidak ada
9. Cara pengeluaran Tidak ada Tidak ada
Sendiri Di bantu
5. Aktivitas/Latihan
a. Olahraga
- Jenis Senam hamil -
- Frekuensi 1x/minggu
b. Kegiatan di waktu luang Berkumpul dengan
keluarga
M. Terapi pengobatan
Infus RL 500 ml 20 tpm, via IV
Keterolac 2 ml, via IV
Asmet 3x500 gram/oral
N. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Haemoglobin 12,7 12-16 g/dL
Hematokrit 37,4 37-47 %
Eritrosit 4,20 4.2-5.4 10ˆ3/µL
Leukosit *13,0 4.8-10.8 10ˆ3/µL
Trombosit 318 150-450 10ˆ3/µL
MCV 86,4 80-94 Fl
MCH 18,4 27-31 Pg
MCHC 33,9 33-37 %
RDW-SD 46,6 37-54 g/dL
PDW 2,5 2.2-3.2 g/dL
MPV 9,9 8-12 Fl
Differential
Limfosit % *5,9 26-36 %
Monosit % 4,8 3.4-9.0 %
Neutrofil % 67,1 40-70 %
Eosinofil % 0,6 0-7 %
Basofil % 0,10 0-0.2 %
Absolut
Limfosit# 1,23 1.00-1.43 10ˆ3/µL
Monosit# 0,73 0.16-1.0 10ˆ3/µL
Neutrofil# 1,9 1.8-7.6 10ˆ3/µL
Eosinofil# 0,023 0.02-0.50 10ˆ3/µL
Basofil# 0,01 0-0.10 10ˆ3/µL
Protein urin Negative Negative mg/dL
O. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Tindakan episiotomi Nyeri
a. klien medialateralis
mengeluh ↓
nyeri pada Terputusnya jaringan
daerah (agen cidera)
genitalia ↓
(perineum) Respon fisiologis
b. klien ↓
mengatakan Merangsang ke hipotalamus
nyeri seperti di dan korteks serebri
tusuk-tusuk ↓
c. klien Nyeri
mengatakan
nyeri terasa
terus menerus
d. klien
mengatakan
nyeri
bertambah saat
beraktivitas
dan berkurang
saat istirahat
Do :
a. Klien tampak
meringis
kesakitan
b. Terdapat post
perineum
c. Terdapat luka
jahitan pada
perineum
d. Skala nyeri 4
dari (0-5)
2. Ds : Aspek fisiologi Ketidakefektifan
a. Klien ↓ pemberian ASI
mengatakan Sistem endokrin
ASI nya ↓
belum keluar Produksi hormone prolaktin
b. klien menurun
mengatakan ↓
kurang Kesulitan memberikan ASI dan ASI
mengerti tidak keluar
tentang ↓
bagaimana Cemas/ansietas
teknik ↓
menyusui Ketidakefektifan pemberian
dengan benar ASI
c. klien
mengatakan
cemas
Do :
a. ASI klien
tampak belum
keluar
b. klien tampak
kurang paham
tentang
bagaimana
menyusui
anaknya
c. klien tampak
cemas
3. Ds : Postpartum Risiko infeksi
a. klien ↓
mengatakan Robekan jalan lahir
nyeri pada ↓
bagian jahitan Trauma mekanis
luka perineum ↓
Do : Post de entry kuman
a. terdapat luka ↓
jahitan Risiko infeksi
episiotomi
medialateralis
b. Skala nyeri 4
dari (0-5)
c. Suhu 36.5°C
d. Leukosit 13,0
10ˆ 3/uL.
P. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan rumusan masalah keperawatan dari hasil analisa data, maka
dapat diprioritaskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Nyeri akut behubungan dengan agen cidera fisik
2. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan ansietas ibu
3. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
.
Q. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pantau keterampilan ibu 1. Posisi dan perlekatan yang
pemberian ASI tindakan keperawatan dalam menempelkan bayi tidak benar pada payudara
berhubungan dengan diharapkan masalah pada puting dapat menyebabkan lecet
ansietas ibu ketidakefektifan pada puting payudara
pemberian ASI teratasi 2. Pantau integritas kulit 2. Mengetahui apakah puting
dengan kriteria hasil : puting payudara lecet
1. Ibu dan bayi 3. Demonstrasikan 3. Dengan melakukan
mengalami perawatan payudara perawatan payudara,
pemberian ASI yang sesuai dengan kebutuhan payudara menjadi bersih,
efektif yang di (brestcare, pijat oksitosin melancarkan sirkulasi darah,
tunjukkan dengan dan memerah) mencegah tersumbatnya
pengetahuan saluran ASI sehingga
menyusui, memperlancar pengeluaran
mempertahankan ASI.
menyusui. 4. Intruksikan kepada ibu 4. Memudahkan pemberian ASI
kemampuan payudara
yang benar
3. Mengidentifikasi
kepuasan terhadap
menyusui
4. Tidak mengalami
nyeri tekan pada
payudara
3. Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda infeksi 1. Mengetahui dugaan adanya
trauma mekanis diharapkan masalah 2. Kaji leukosit klien 2. Leukosit yang meningkat
kali permenit,
pernapasan 16-20 kali
permenit, suhu36,5-
37,50C
4. Klien mampu
mengetahui tanda-
tanda infeksi
R. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut 1. Mengkaji skala nyeri klien dengan hasil: S : Klien mengatakan
behubungan DS: klien mengatakan nyeri akibat luka jahit, nyeri terasa perih nyeri berkurang tapi
dengan agen dibagian vagina, skala nyeri 4 dari 0-5 masih merasa sakit jika
2. Ketidakefektifan 1. Memantau keterampilan ibu dalam menempelkan bayi pada putting S : klien mengatakan
ASI berhubungan Ds: klien mengatakan mengerti tentang cara menempelkan bayi pada tidak cemas lagi
ibu Do: klien tampak mengerti tentang cara menempelkan bayi pada dan payudara klien masih
puting bengkak
Selasa, 24-04-2018 jam 10:15 A : masalah belum
2. Memantau integritas kulit putting teratasi
Ds: klien mengatakan kulit puting tidak lecet dan menonjol P : Intervensi dilanjutkan
Do: kulit puting tidak lecet, puting experted
Selasa, 24-04-2018 jam 10:20
3. Mendemonstrasikan perawatan payudara sesuai dengan kebutuhan Selasa, 24-04-2018
(brestcare, pijat oksitosin dan memerah) Jam 12:15
Ds: klien tampak mengerti tentang cara perawatan payudara
Do: klien mendemonstrasikan cara brestcare
Selasa, 24-04-2018 jam 10:25
4. Mengintruksikan kepada ibu tentang teknik memompa payudara
Ds: klien mengatakan mengerti tentang teknik memompa payudara
Do: klien tampak mengerti tentang teknik memompa payudara
Selasa, 24-04-2018 jam 10:40
5. Mengajarkan teknik menyusui yang meningkatkan keterampilan
dalam menyusui bayinya
Ds : klien mengatakan paham tentang cara menyusui dengan benar
Do: klien menyusui bayinya dengan terampil
Selasa, 24-04-2018 jam 10:45
DO:vagina tampak bersih, klien tampak nyaman setelah dibersihkan. leukosit 13,0 10ˆ3/uL.
S. Catatan Perkembangan
P:
I:
R: Intervensi dilanjutkan
I:
R: Intervensi dihentikan.
- Payudara bengkak
- Klien tampak tidak cemas
P:
I:
R: Intervensi dipertahankan
P:
I:
R: Intervensi dipertahankan
P:
I:
R: intervensi dilanjutkan
Kamis Resiko infeksi berhubungan S: Klien mengatakan tidak ada tanda-tanda infeksi
25 April 2018 dengan trauma mekanis
O:
10:00 WIB
- Tidak terdapat pus pada luka jahitan
- Tidak terdapat infeksi, tidak terdapat redness, echimosis,
edema, discharge, dan approximate (REEDA)
P:
I:
R: intervensi pertahankan