id 6
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. USIA KEHAMILAN
1. Klasifikasi
Menurut usia kehamilan, bayi diklasifikasikan menjadi bayi kurang bulan, bayi
cukup bulan dan bayi lebih bulan. Bayi Kurang Bulan (BKB) adalah bayi yang
dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (< 259 hari), Bayi Cukup Bulan
dengan masa gestasi 37-42 minggu, sedangkan Bayi Lebih Bulan dengan masa
Lubchenco, berat bayi baru lahir dapat dikelompokkan menjadi Sesuai Masa
Kehamilan (SMK) atau bayi dengan berat lahir diantara persentil 10 dan 90,
Kecil Masa Kehamilan (KMK) atau bayi yang dilahirkan dengan berat lahir <
persentil 10, dan Besar Masa Kehamilan (BMK) atau bayi yang dilahirkan
dengan berat lahir > persentil 90 (Damanik et al, 2014; Gomella et al, 2013;
Carlo, 2016).
a. Prenatal
1. Riwayat maternal
Pemeriksaan ini dapat dipercaya jika tanggal masih diingat oleh ibu. Hari
2. Pemeriksaan fisik
i. Pemeriksaan pelvis
Pemeriksaan ini akurat untuk usia kehamilan 28-30 minggu. Pada negara
uteri dari simfisis pubis secara serial namun pemeriksaan ini hanya akurat
WHO, 2012)
- Aktivitas jantung pada USG vagina dideteksi pada usia 5,5 minggu
yang paling dapat dipercaya saat ini dan oleh beberapa peneliti
akurat dalam 10-14 hari dan pada trimester ketiga dalam 14-21 hari.
b. Postnatal
pemeriksaan neurologis, dan oftalmoskopi direk. Kriteria fisik saja lebih akurat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
Tes ini digunakan secara luas namun karena waktu dan kesulitan dalam
tidak akurat dalam menilai usia kehamilan pada neonatus prematur < 1500
ekstrim prematur yang kemudian disebut New Ballard Score (NBS) (Ballard et
al, 1991).
Pemeriksaan ini pertama kali ditemukan oleh Parkin, Hey, dan Clowes
pada tahun 1976 bertujuan untuk membedakan antara bayi kurang bulan,
(Tabel 1) (Parkin et al, 1976; Gomella et al, 2013; Sreekumar et al, 2013).
neonatus terutama bayi prematur dan bayi sakit namun akurasinya kurang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Ballard pada tahun 1979. Skor saat ini berkisar dari 10 (berkaitan dengan
Pemeriksaan ini paling baik dilakukan pada bayi baru lahir berusia < 12
jam setelah lahir jika usia kehamilan < 26 minggu (validitas 97%),
sedangkan pada bayi dengan usia kehamilan > 26 minggu, pemeriksaan ini
konstan 92%) (Ballard et al, 1991; Sulistyo et al, 2011, Gomella, 2013).
menurun pada hari ketujuh terutama walaupun masih valid dan dapat
1991).
bayi lebih dari 48 jam memiliki prediksi usia kehamilan yang mirip
pengukuran usia gestasi yaitu HPMT, skor Ballard, dan Dubowitz pada
mengestimasi usia lahir kurang 1 hari, skor Ballard kurang 3,9 hari, dan
97,1 %, sensitivitas 72,2 %, nilai prediksi positif 83,2% dan nilai prediksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.2 Penilaian kematangan usia kehamilan (New Ballard Score) (Ballard et
al, 1991)
1. Epidemiologi
Kurang lebih 15 juta kelahiran prematur terjadi setiap tahunnya dengan angka
penyebab kematian tertinggi di dunia pada anak < 5 tahun (Gambar 2.1) dengan
lebih dari 60% kelahiran prematur terjadi di Afrika dan Asia Tenggara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
15,5 per 100 bayi baru lahir (posisi ke-9 dari 10 negara) (WHO, 2015).
menurut data tahun 2010 (WHO, 2015). Angka kejadian kelahiran prematur di
Indonesia pada tahun 1983 sebesar 18,5%, menurun pada tahun 1995 menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Bayi kurang bulan mempunyai masalah antara lain ketidakstabilan keadaan umum
Bayi kurang bulan didapatkan kelainan gastrointestinal dan nutrisi antara lain
fungsi oral motor, motilitas usus yang menurun, pengosongan lambung yang
tertunda, pencernaan dan absorbsi vitamin yang larut dalam lemak kurang,
defisiensi enzim laktase pada usus, menurunnya cadangan kalsium, zink, fosfor
dan zat besi dalam tubuh, dan meningkatnya resiko enterokolitis nekrotikans. Bayi
cadangan nutrisi yang tidak cukup atau karena bayi dalam keadaan sakit (Carlo,
2016).
Perkembangan tungkai janin dimulai dari aktivasi kelompok sel mesenkim pada
ektoderm. Limb bud pertama kali mengalami elevasi pada dinding ventrolateral
embrio pada akhir minggu keempat. Limb bud bagian atas terlihat pada hari ke 26-
27 sedangkan bagian bawah muncul 1 atau 2 hari kemudian dengan ciri massa
pada usia kehamilan 4-8 minggu, rangka tulang rawan pada persendian dan jari-
jari terbentuk lengkap pada usia kehamilan 8 minggu (Schoenwolf et al, 2015;
Mooney, 2013).
membentuk celah jari pada akhir minggu keenam sedangkan tapak kaki pada akhir
minggu ketujuh. Ruang diantara jari-jari ditempati oleh mesenkim longgar. Jari-
commit to user
jari yang terpisah baik tangan dan kaki dibentuk pada akhir minggu kedelapan
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
jaringan diantara jari-jari. Proses ini dimediasi oleh bone morphogenetic protein
(TGF- β). Sindaktili atau penyatuan jari-jari terjadi akibat penghambatan pada
Mesenkim tulang dibentuk oleh agregasi seluler akibat elongasi tungkai. Pusat
panjang mulai pada minggu ketujuh kemudian pusat osifikasi primer berkembang
pada seluruh tulang panjang tungkai pada usia kehamilan 12 minggu (Hill MA,
2016).
Osteogenesis atau osifikasi adalah proses pembentukan tulang baru oleh sel
osteoblast. Sel osteoblast dan matriks tulang adalah elemen penting pada
pembentukan tulang. Tiga tahap dasar osteogenesis terdiri dari: sintesis matriks
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
matriks tulang dan memicu osteosit untuk berhenti mensekresi osteoid. Osteosit
merupakan sel terbanyak pada tulang dimana sel ini berkomunikasi satu sama lain
dan dengan media sekitarnya melalui membran plasma. Osteosit berperan sebagai
tulang dan osteoblas kapan membentuknya. Osteoblast kaya akan alkali fosfatase
(enzim yang memecah fosfat organik) dan memiliki reseptor untuk hormon
paratiroid, estrogen, faktor pertumbuhan, aktivitas fisik, dan stimuli lain (Kini U
Gambar 2.5. Diagram untuk menunjukkan evolusi osteoblast dan osteoclast dalam
pembentukan tulang (Kini U dan Nandeesh BN, 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
Osifikasi endokondral berasal dari bahasa Yunani “endon” yang berarti dalam
dan chondros yang berarti kartilago. Osifikasi ini merupakan osifikasi yang terjadi
pada tulang panjang dan hampir seluruh tulang dalam tubuh kecuali tulang
tengkorak dan tulang wajah. Proses yang terjadi berperan penting selama
epifisis.
setelah lahir. Osifikasi endokondral dimulai pada titik didalam kartilago yang
disebut pusat osifikasi primer. Proses ini muncul terbanyak saat perkembangan
janin walaupun beberapa tulang pendek memulai osifikasi primernya setelah lahir.
Proses ini berperan penting pada pembentukan diafisis tulang panjang. Tulang
pendek, dan bagian tertentu tulang ireguler. Osifikasi sekunder terjadi setelah lahir
dan membentuk epifisis tulang panjang dan tulang pipih dan ireguler tulang
ekstremitas. Diafisis dan epifisis tulang panjang dipisahkan oleh zona tumbuh
kartilago yang disebut pelat epifisis (Gambar 8) (Kini U dan Nandeesh BN, 2012).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Pembentukan massa tulang pada janin berlangsung cepat. Nutrisi yang baik
janin berbeda dengan bayi baru lahir. Plasenta secara aktif mentraspor kalsium,
hormon paratiroid dan protein yang berkaitan dengan hormon tersebut untuk
kemudian dikombinasi dengan proliferasi sel yang intensif. Faktor genetik, suplai
oksigen dan substrat transplasental, serta akivitas hormon parakrin dan endokrin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
yang diproduksi janin dan plasenta atau maternal merupakan regulator utama
pertumbuhan dan aliran darah plasenta atau secara langsung melalui transfer
hormon steroid, hormon tiroid namun pada janin hormon yang berperan penting
PTHrP sedangkan vitamin D dan yang lainnya berperan dominan setelah lahir
hubungan regulator endokrin pertumbuhan janin seperti leptin dan axis growth
dan pertumbuhan janin pada bayi kurang bulan dan berat lahir rendah.
Salah satu hipotesis menyebutkan bahwa regulasi polimorfik atau epigenetik PGH
hormon atau faktor pertumbuhan penting lainnya seperti insulin atau IGF-1,
replikasi dan pertumbuhan jaringan janin. PGH adalah antagonis insulin dan
Penurunan ekspresi PGH akan menurunkan lipolisis dan kadar IGF-1 sirkulasi
sehingga berat janin menurun akibat ketersediaan zat gizi ibu berkurang dan
transfer zat gizi plasenta terbatas. Peningkatan ekspresi CSH berlaku sebaliknya
meningkatkan ekpresi IGF-1 maternal sehingga ketersediaan zat gizi maternal dan
transfer plasenta meningkat dan memicu pertumbuhan janin (Mannick et al, 2010;
perkembangan plasenta, dan ibu kekurangan gizi. Penurunan berat badan ibu atau
dan plasma adinopektin yang kemudian menurunkan ekspresi PGH pada sel
tropoblas. Ekspresi PGH yang menurun akan membatasi lipolisis maternal dan
Penelitian lain menyebutkan efek PGH dan CSH pada kenaikan berat janin
selama trimester akhir dimana cadangan lemak janin dan deposit glikogen hati
meningkat. Berat badan dan cadangan lemak maternal berperan penting dimana
ibu dengan bayi KMK memiliki indeks massa tubuh (IMT) sebelum kehamilan
dan kenaikan berat badan yang lebih rendah daripada ibu dengan bayi SMK, dan
juga sebaliknya pada BMK. Penelitian lain melaporkan sebaliknya dimana tinggi
ibu dan ayah dan berat ayah tidak memiliki hubungan dengan berat lahir bayi.
berhubungan dengan ekspesi gen PGH dan CSH yang berbeda yang dapat
pertumbuhan janin pada kehamilan trimester akhir. Pemberian IGF-1 pada mencit
IGF-1 janin. Insulin telah lama diduga sebagai hormon pemicu faktor
stimulasi pelepasan IGF-1 (Gambar 11) (Freemark M, 2010; Caufriez et al, 1993).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
2010)
Sistem IGF-1 janin sensitif terhadap nutrisi maternal. Pada janin domba,
kadar IGF-1 janin dan mengubah protein terikat IGF. Infus insulin atau glukosa
akan memberi cadangan IGF-1 janin sampai pada kadar kontrol. IGF-1 menurun
saat terjadi asfiksia akut akibat oklusi tali pusar dan IGF binding protein-1
Peran aksis GH/IGF-1 pada pertumbuhan tulang janin dimulai dari PGH
kartilago. Efek anabolik IGF-1 pada osteoblast dimodulasi oleh beberapa protein
yang terikat IGF terutama IGFBP-3, -4, -5. Efek stimulator IGF-1 ditingkatkan
oleh IGFBP-3 dan -5 dan diturunkan oleh IGFBP-4. Efek ini memengaruhi fungsi
merangsang sintesis kolagen. Sintesis IGF-1 juga dirangsang oleh GH, estrogen,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
remodeling tulang. Sekresi GH yang normal dan sistem IGF yang berfungsi
dengan baik penting untuk pertumbuhan linier normal. Adanya defek salah satu
yang dimulai dari sel stem mesenkim membentuk kelompok atau kondensasi
kondrosit dan sekresi matriks kaya kolagen tipe II. Penentu utama panjang tulang
baru yang poten walaupun efek anabolik fisiologis PTH pada orang dewasa tidak
ditemukan. Peran PTH pada pertumbuhan tulang janin telah banyak dilaporkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
janin dimana PTHrP mengatur transfer kalsium plasenta, plasenta darah janin, dan
Hormon paratiroid juga memengaruhi kalsium darah janin namun peran lain pada
pembentukan rangka masih belum jelas (Kovacs et al, 2001). Kedua hormon ini
pembentukan tulang. Hormon ini diekspresikan di plasenta dan berada pada kadar
yang tinggi pada sirkulasi darah janin. Hormon ini menstimulasi transfer kalsium
plasenta dan meningkatkan kadar mineral diatas ambang nilai maternal agar
mineralisasi rangka terjadi dengan baik. Hormon ini tidak merespon PTH atau
Hormon ini memiliki efek dominan dalam mengatur kalsium darah menjamin
dalam sirkulasi janin. Hormon ini juga berperan pada pembentukan tulang pada
tahap terjadinya apoptosis atau hipertrofi kondrosit. Hormon ini meningkat saat
plasenta (Simmonds CS dan Kovacs CS, 2010). Hormon paratiroid memiliki efek
anabolik dan katabolik pada tulang. Salah satu sudi melaporkan bahwa IGF-1
merupakan mediator penting aksi anabolik pTH pada tulang dan PTH mengatur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
kadar protein dan m-RNA IGF-1 pada tulang in vivo. Sinyal IGF-1 diperlukan
al¸2013).
Gambar 2.9. Skema peran IGF-1 dalam memodulasi aksi PTH dalam
Leptin adalah protein 16 kiloDalton yang dikode oleh gen ob. Leptin diproduksi
terbanyak oleh adiposit dan sejumlah kecil oleh plasenta, ovarium, testis,
lambung, kelenjar hipofisis, endotel vaskuler, jaringan lemak coklat dan otot
rangka. Peran leptin pada perkembangan janin dan kontrol komposisi tubuh pada
bayi cukup bulan dan kurang bulan masih belum banyak diketahui. Leptin janin
antara leptin darah tali pusar dan berat lahir rendah, indeks massa tubuh, dan
jaringan adiposa dan akumulasi massa lemak. Hubungan positif antara massa
lemak dan massa tulang dan kadar ekspresi gen lenin yang tinggi pada reseptor
metabolisme tulang janin (Donnelly et al, 2015; Geary et al, 1999; Karakosta et
al, 2011).
mengekspresikan reseptor leptin (Ob-R). Aksi perifer leptin pada tulang terjadi
(Gambar 11). Mekanisme ini menyebabkan dugaan leptin memiliki efek positif
pada tulang dan merupakan mediator korelasi positif antara lemak dan jaringan
tulang (Tian L dan Yu X, 2015; Upadhayay et al, 2015; Javaid et al, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.10. Peran leptin pada metabolisme tulang melalui sentral dan
sebanding dengan peningkatan usia kehamilan. Hal ini konsisten dengan onset
kedua kehamilan. Studi ini menunjukkan korelasi negatif yang signifikan antara
pada janin manusia. Hal ini berarti bahwa leptin dapat menurunkan resorpsi tulang
dan mengakibatkan peningkatan massa tulang. Studi ini juga menunjukkan peran
leptin pada regulasi metabolisme tulang pada tulang yang sedang berkembang.
Kadar ekspresi gen leptin dan reseptornya tinggi pada kartilago tulang janin
mencit dan terlibat dalam stimulasi pertumbuhan osifikasi tulang janin. Pardo et al
(2004) melaporkan konsentrasi leptin pada tali pusar berkorelasi positif dengan
usia kehamilan, berat lahir, panjang lahir, dan indeks ponderal yang mendukung
Bertoni et al (2009) meneliti efek leptin perifer pada pusat osifikasi primer
janin selama fase awal histogenesis tulang dengan cara memasukkan leptin pada
mencit yang hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan pusat osifikasi mencit baru
lahir dari ibu yang diberi leptin tumbuh lebih cepat daripada yang tanpa leptin.
terjadi pada bagian proksimal dan distal lempeng epifisis dan osifikasi
pertumbuhan intrauterin terhadap konsentrasi leptin pada tali pusar bayi baru
leptin pada bayi aterm dengan preterm (p < 0,00001). Konsentrasi leptin
menunjukkan korelasi linier dengan berat badan (r = 0,46, p<0,0001) dan usia
usia kehamilan (p< 0,00001) dan berat badan lahir (p<0,05) terhadap kadar leptin
dan melaporkan tidak adanya perbedaan nilai leptin antara bayi SMK dan KMK.
leptin dan insulin dalam memicu dan membatasi pertumbuhan linier janin.
Metaanalisis ini melaporkan pada bayi BMK kadar leptin lebih tinggi dibanding
bayi SMK, dan kadar leptin bayi SMK lebih tinggi dibanding KMK. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
KEHAMILAN
Panjang tapak kaki bayi didefinisikan sebagai pengukuran panjang kaki (dalam
cm) dari tumit sampai jari kaki terpanjang (ibu jari ataupun jari kedua). Panjang
tapak kaki diteliti sebagai pengukuran antropometri alternatif dan alat skrining
untuk BBLR dan BKB selama 10 tahun terakhir karena pengukurannya tidak
memerlukan keahlian khusus dan bayi tidak perlu terpajan suhu ruang terlalu lama
yang dapat memicu hipotermi seperti pengukuran lainnya selain itu lemak
subkutan tapak kaki tipis dan tidak terpengaruh komposisi lemak tubuh.
Hubungan panjang tapak kaki dan usia kehamilan sebenarnya sudah diteliti
sejak tahun 1920. Hampir delapan dekade yang lalu, Streeter (1920) melaporkan
adanya hubungan antara panjang tapak kaki janin dan usia kehamilan. Streeter
normal. Streeter melakukan penelitian dengan mengukur panjang kaki janin pada
janin hasil aborsi spontan. Penelitian ini sangat terbatas karena hanya sedikit
informasi mengenai riwayat kehamilan dan tanggal menstruasi sering tidak ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
prenatal dengan hasil yang sepakat dengan data postmortem Streeter pada tahun
1920.
Hern kemudian menguji ulang penelitian Streeter pada tahun 1984 dengan
pengambilan subyek penelitian yang lebih besar dengan menggunakan janin yang
hasil abortus yang diinduksi (dengan persetujuan ibu). Penelitian ini menghasilkan
nilai prediktif panjang kaki janin berdasarkan usia kehamilan janin (minggu) dari
Tabel 2.3. Nilai prediksi panjang kaki berdasarkan usia kehamilan (minggu) dari
(1989) yang melaporkan hubungan kuat pada perbandingan regresi linier panjang
kaki terhadap usia kehamilan dengan nilai r2 0,84 (P < 0,001). Molly SC et al
(1994) secara serupa melaporkan hubungan linier signifikan antara panjang kaki
janin dan usia kehamilan (R2 0,89, P < 0,0001). Ji EK (2001) menyimpulkan
kehamilan. Normogram yang dibuat dalam studi ini bermanfaat pada skrining
abnormalitas kromosom atau displasia skeletal diantara populasi Korea (Ji Ek,
panjang kaki selama kehamilan dan jenis kelamin mengindikasikan bahwa nilai
referensi sonografi untuk panjang kaki janin dapat sesuai terlepas dari jenis
linier terhadap usia janin dan embrio, dan melihat pengaruhnya terhadap riwayat
merokok dan penggunaan alkohol pada ibu dengan hasil panjang kaki tidak
dipengaruhi oleh riwayat maternal (merokok dan alkohol). Penelitian terbaru yang
yang baik untuk usia kehamilan khususnya pada kasus achondroplasia femur,
10.741 janin dimana 5372 janin memiliki pengukuran panjang kaki antara 15
sampai 37 minggu usia kehamilan dan juga membangun normogram panjang kaki
janin terhadap usia kehamilan menggunakan populasi pasien beberapa kali lipat
lebih besar dari beberapa penelitian sebelumnya dengan populasi ras yang lebih
luas. Hubungan antara panjang kaki dan usia kehamilan dideskripsikan dengan
prediktif persentil 5, 10, 50, 90, dan 95 untuk panjang kaki, jumlah janin yang
dinilai, dan koefisien variasi pada pengukuran panjang kaki tiap usia kehamilan
Tabel 2.4. Persentil panjang kaki janin berdasarkan usia kehamilan (Meirowitz et
al, 2000)
menguji reliabilitas parameter ini dalam memprediksi usia kehamilan dalam kasus
pertumbuhan janin abnormal (dalam kasus KMK dan BMK) dan mendapatkan
hasil bahwa janin KMK 60,6% memiliki panjang tapak kaki dibawah persentil 10
pada normogram, sedangkan pada janin BMK hanya 19,4 % janin yang memiliki
pengukuran panjang tapak kaki diatas persentil 90. Variasi efek panjang kaki pada
jaringan lunak dan tulang. Cadangan lemak subkutan jaringan lunak menurun
pertumbuhan sehingga masuk akal bahwa panjang kaki janin relatif lebih kecil
pada janin KMK dan lebih besar pada janin BMK. Tulang kaki relatif tidak
dipengaruhi oleh efek pertumbuhan panjang kaki janin yang abnormal. Studi ini
mendapatkan kesimpulan bahwa 95% janin KMK memiliki panjang kaki dibawah
dari 90% janin BMK memiliki panjang kaki di atas persentil 50 namun hanya
pada kehamilan, para peneliti menjadi tertarik mengenai referensi panjang kaki
pada bayi baru lahir terhadap usia kehamilan dan berat lahir rendah. Penelitian
pertama mengenai hubungan panjang kaki dengan usia kehamilan dilakukan pada
tahun 1979 di Inggris dengan titik potong 7,2 cm untuk identifikasi bayi lahir
kurang bulan lalu dilanjutkan penelitian di India pada tahun 1988 di India
melaporkan cut off panjang kaki < 6,5 cm untuk identifikasi bayi lahir kurang <
Janin
Pertumbuhan linier
IGF-1
Massa lemak
Insulin
Osifikasi endokondral
Neonatus
Pertumbuhan linier pada fase janin dipengaruhi oleh suplai nutrisi transplasental.
dan pembentukan leptin. Hormon lain juga ikut berperan dalam mekanisme ini
diantaranya PTH dan PTHrP yang distimulasi IGF-1, insulin, serta leptin yang
menyebabkan tulang panjang dan hampir seluruh tulang tubuh janin semakin
panjang seiring bertambahnya usia kehamilan. Panjang tapak kaki bayi baru lahir
kehamilan pada bayi baru lahir. Bayi dengan pertumbuhan janin terhambat
(IUGR) dan besar masa kehamilan akan memiliki pola pertumbuhan linier yang
kadar GH plasenta dan leptin akibat malnutrisi ibu sehingga proses pertumbuhan
linier janin terganggu. Hal ini mengakibatkan ukuran panjang tapak kaki janin
tidak memanjang sesuai usia kehamilan. Pada bayi BMK berlaku sebaliknya dari
mekanisme ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
: Variabel Penelitian
- : Variabel Perancu
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Panjang tapak kaki bayi baru lahir dapat digunakan untuk memprediksi usia
kehamilan.
commit to user