Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu keperawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar
manusia yang meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam
rentang sakit sampai dengan sehat. Ilmu keperawatan mempunyai banyak
cabang ilmu, salah satu cabangnya yaitu keperawatan maternitas. Di dalam
keperawatan maternitas banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang
perawat dalam merawat pasien, yaitu meliputi perawatan pada ibu antenatal,
intranatal dan postpartum. Masa Postpartum merupakan masa 6 minggu
setelah kelahiran bayi sampai dengan organ-organ reproduksi ke keadaan
normal sebelum hamil (Bobak, 2010 p.89).
Terdapat bukti-bukti tentang perubahan kualitas hidup yang dialami oleh
ibu selama periode postpartum. Secara teratur serangkaian gejala psikologis
maupun fisik seperti keterbatasan fisik, kelelahan dan nyeri. Meskipun gejala
ini sering dianggap sebagai sementara atau tidak menetap, namun hal ini
sangat berkaitan dengan penilaian kualitas hidup ibu postpartum. Penurunan
kesehatan fisik dan psikologis dapat terjadi pada ibu postpartum, sehingga
perlu dukungan terhadap penyesuaian ibu dalam menghadapi aktifitas dan
peran barunya sebagai ibu (Reeder, 2011 p.102).
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat angka
kematian ibu (AKI) yang tinggi. Menurut survei demografi kesehatan
Indonesia pada tahun 2015 AKI mencapai 305 /100.000 kelahiran hidup. Hal
ini terus diupayakan agar pada tahun 2017 AKI dapat mencapai target (SDGs)
yakni 70/100.000 kelahiran hidup. Menurut depkes RI tahun 2017 AKI di
Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 150/100.000 kelahiran hidup. Penyebab
angka kematian ibu adalah 30% perdarahan, eklamsi 25%, infeksi abortus 5%.
Salah satu penyebab tingginya AKI adalah 30% perdarahan yang kebanyakan
diakibatkan karena dilakukannya episiotomi. Episiotomi merupakan suatu
tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir

1
2

vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rectovaginal, otot-otot dan
fasia perineum serta kulit sebelah depan perineum (Sarwono, 2008 p.129).
Menurut WHO (2012) hampir 90% proses persalinan normal mengalami
luka robekan pada perineum. Luka robekan perineum di Asia juga merupakan
masalah yang cukup banyak terjadi dalam masyarakat, 50% dari kejadian
ruptur perineum di dunia terjadi di Asia. Prevalensi ibu bersalin yang
mengalami luka perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu
24% sedangkan pada ibu bersalin dengan usia 31-39 tahun sebesar 62%.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Imamah (2012), masalah utama yang
sering dialami oleh ibu dengan luka jahitan perineum adalah nyeri (Jurnal
Ayang Dyaning Putri, 2016).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 21 April 2018 di RSUD
Sayang Kabupaten Cianjur, didapatkan data di Ruang Delima RSUD
Kabupaten Cianjur pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah ibu
postpartum sebanyak 3.402 orang, dan pada tahun 2016 sebanyak 3.841
orang, kemudian pada tahun 2017 sebanyak 3.734 orang dan ini menunjukan
jumlah penurunan di tahun 2017. Data menurut Ruang Delima RSUD Sayang
Cianjur Jumlah postpartum yang di rawat di Ruang Delima RSUD Sayang
Cianjur berjumlah 50 orang, rata-rata 1-23 orang mengeluh nyeri luka
perineum akibat dari robekan perineum atau episiotomi.
Respon nyeri pada setiap individu adalah unik dan relatif berbeda. Hal ini
dipengaruhi antara lain oleh pengalaman, persepsi, maupun sosial kultural
individu. Setiap ibu nifas memiliki persepsi dan dugaan yang unik tentang
nyeri pada masa postpartum, yaitu tentang nyeri dan bagaimana kemampuan
mengatasi nyeri. Nyeri yang dirasakan oleh ibu postpartum akan berpengaruh
terhadap mobilisasi yang dilakukan oleh ibu, pola istirahat, pola makan, pola
tidur, suasana hati ibu, kemampuan untuk buang air besar (BAB) atau buang
air kecil (BAK), aktivitas sehari-hari, antara lain dalam hal mengurus bayi,
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sosialisasi dengan lingkungan dan
masyarakat, dan menghambat ketika ibu akan mulai bekerja (Judha, 2012
p.201).
3

Nyeri dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan


nonfarmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara farmakologis adalah
metode penghilang rasa nyeri dengan menggunakan obat-obatan kimiawi,
antara lain dengan pemberian analgesi inhalasi, analgesi apioid, dan anestesi
regional, sedangkan metode nonfarmakologis adalah metode penghilang rasa
nyeri secara alami tanpa menggunakan obat-obatan kimiawi. Manajemen nyeri
dengan tindakan nonfarmakologis adalah intervensi keperawatan yang
diberikan tanpa menggunakan obat. Berbagai macam metode non farmakologi
dapat dilakukan, seperti guided imagery, distraksi, hipnotis, teknik relaksasi
kontrol pernapasan, masase, kompres dingin, dll (Wente & Richfield, 2013
p.167).
Mengingat permasalahan yang dapat timbul sebagai akibat robekan
perineum pada saat melahirkan, maka penanganan setiap kejadian robekan
perineum harus segera dilakukan secara berkualitas, guna meminimalkan
kemungkinan penyulit yang bisa menyertai robekan perineum tersebut.
Tenaga medis sebagai salah satu praktisi kesehatan harus mengetahui anatomi
otot panggul sehingga dapat memastikan dengan benar kesejahteraan jaringan
tersebut, hal ini sangat penting karena dapat mempengaruhi penyatuan
jaringan. Ada beberapa cara penanggulangan nyeri pada luka robekan
perineum, tetapi yang paling populer adalah dengan teknik kompres dingin
(Mohamed, 2012 p.54).
Kompres dingin merupakan metode yang dapat diterapkan untuk
membantu kenyamanan pada ibu postpartum untuk mengurangi rasa nyeri
karena manfaat kompres dingin diantaranya adalah mengurangi aliran darah
ke daerah luka sehingga dapat mengurangi resiko perdarahan dan edema,
kompres dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak akan
lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa kompres
dingin menjadi dominan dan mengurangi rasa nyeri (Judha, 2012 p.201).
Kompres dingin atau cold therapy merupakan modalitas terapi fisik yang
menggunakan sifat fisik dingin untuk terapi berbagai kondisi, termasuk pada
4

nyeri luka perineum. Kompres dingin bekerja dengan menstimulasi


permukaan kulit untuk mengontrol nyeri. Terapi dingin yang diberikan akan
mempengaruhi impuls yang dibawa oleh serabut taktil A-Beta untuk lebih
mendominasi sehingga “gerbang” akan menutup dan impuls nyeri akan
terhalangi. Nyeri yang dirasakan akan berkurang atau hilang untuk sementara
waktu. Tujuan dilakukannya kompres dingin yaitu untuk mengurangi
inflamasi yang terjadi pada tempat yang terserang nyeri sehingga sensasi nyeri
pada ibu postpartum dapat berkurang (Nurchairiah, 2014 p.104).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Aplikasi Tindakan Kompres Dingin
Terhadap Intensitas Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Postpartum Normal di
Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Aplikasi Tindakan Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri
Luka Perineum Pada Ibu Postpartum Normal di Ruang Delima RSUD Sayang
Cianjur?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan Tindakan Kompres Dingin Pada Ibu Post Partum
dengan Nyeri Luka Perineum di Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada ibu postpartum normal
yang mengalami nyeri luka perineum dengan tindakan kompres
dingin di Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur.
b. Menetapkan diagnosis keperawatan pada ibu postpartum normal
yang mengalami nyeri luka perineum dengan tindakan kompres
dingin di Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur.
5

c. Menyusun perencanaan keperawatan pada ibu postpartum normal


yang mengalami nyeri luka perineum dengan tindakan kompres
dingin di Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur .
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada ibu postpartum normal
yang mengalami nyeri luka perineum dengan tindakan kompres
dingin di Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur .
e. Melakukan evaluasi pada ibu postpartum normal yang mengalami
nyeri luka perineum dengan tindakan kompres dingin di Ruang
Delima RSUD Sayang Cianjur .
f. Menganalisis aplikasi tindakan kompres dingin pada ibu postpartum
normal yang mengalami nyeri luka perineum di Ruang Delima
RSUD Sayang Cianjur .

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai acuan untuk penelitian sehingga wawasan atau pengetahuan
bertambah tentang penerapan tindakan kompres dingin pada ibu
postpartum normal untuk mengurangi nyeri luka perineum.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ibu Post Partum
Dapat membantu Ibu Post Partum normal dalam mengontrol rasa
nyeri secara mandiri sehingga tidak bergantung pada penggunaan
terapi farmakologi.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti serta
sebagai acuan dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
c. Bagi Institusi
1) Bagi Rumah Sakit
Dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan praktik
keperawatan dan pemecahan masalah khususnya pada ibu
6

postpartum normal yang mengalami nyeri luka perineum dengan


aplikasi tindakan non farmakologis yaitu kompres dingin.
2) Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber yang dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan seluruh mahasiswa dan mahasiswi tentang
penerapan kompres dingin pada ibu postpartum normal yang
mengalami nyeri luka perineum.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pathway CA Serviks
    Pathway CA Serviks
    Dokumen1 halaman
    Pathway CA Serviks
    Dessy Angghita
    50% (2)
  • SAK Jiwa Ners
    SAK Jiwa Ners
    Dokumen24 halaman
    SAK Jiwa Ners
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Pembahasan
    Bab Iv Pembahasan
    Dokumen2 halaman
    Bab Iv Pembahasan
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Komter sp1 Ketidakberdayaan
    Komter sp1 Ketidakberdayaan
    Dokumen4 halaman
    Komter sp1 Ketidakberdayaan
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Format Asuhan Keperawatan Anak
    Format Asuhan Keperawatan Anak
    Dokumen5 halaman
    Format Asuhan Keperawatan Anak
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Asuhan Keperawatan
    Bab Iii Asuhan Keperawatan
    Dokumen17 halaman
    Bab Iii Asuhan Keperawatan
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • 1 Pengkajian
    1 Pengkajian
    Dokumen20 halaman
    1 Pengkajian
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen21 halaman
    LP HDR
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Resume Keluarga Irpan Nugraha 214121115
    Resume Keluarga Irpan Nugraha 214121115
    Dokumen22 halaman
    Resume Keluarga Irpan Nugraha 214121115
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP Rematik Rin Rin Fix
    LP Rematik Rin Rin Fix
    Dokumen11 halaman
    LP Rematik Rin Rin Fix
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP Tak
    LP Tak
    Dokumen16 halaman
    LP Tak
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen21 halaman
    LP HDR
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • SAP Rematik
    SAP Rematik
    Dokumen5 halaman
    SAP Rematik
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen33 halaman
    Bab 2
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Proposal Penelitian KMB
    Proposal Penelitian KMB
    Dokumen59 halaman
    Proposal Penelitian KMB
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Resum - Ok - Eva Santika
    Resum - Ok - Eva Santika
    Dokumen6 halaman
    Resum - Ok - Eva Santika
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Askep Dm-Alicia Safanah Afifah-214121124
    Askep Dm-Alicia Safanah Afifah-214121124
    Dokumen26 halaman
    Askep Dm-Alicia Safanah Afifah-214121124
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP Osteomielitis
    LP Osteomielitis
    Dokumen19 halaman
    LP Osteomielitis
    Laksita Barbara
    Belum ada peringkat
  • Tujuan: Pengertian
    Tujuan: Pengertian
    Dokumen2 halaman
    Tujuan: Pengertian
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP BBLN
    LP BBLN
    Dokumen40 halaman
    LP BBLN
    mia rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Anak Berkebutuhan Khusus
    Jurnal Anak Berkebutuhan Khusus
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Anak Berkebutuhan Khusus
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Resume HD
    Resume HD
    Dokumen11 halaman
    Resume HD
    Riana Septiani Gusniardi
    100% (1)
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • LP - Chronic Kidney Disease (CKD) - EVA SANTIKA
    LP - Chronic Kidney Disease (CKD) - EVA SANTIKA
    Dokumen21 halaman
    LP - Chronic Kidney Disease (CKD) - EVA SANTIKA
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen52 halaman
    Bab II
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen26 halaman
    Bab IV
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Riana
    Riana
    Dokumen16 halaman
    Riana
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Askep Kasus I
    Askep Kasus I
    Dokumen32 halaman
    Askep Kasus I
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Riana Septiani Gusniardi
    Belum ada peringkat