Anda di halaman 1dari 17

RESUME HEMODIALISA PADA TN.

U DENGAN DIAGNOSA CKD


DI RUANG HEMODIALISA RSUD LABUANG BAJI

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah II

Di susun oleh:
NAMA : La Haryadi
NIM : 14420221037

PRECEPTOR LAHAN PRECEPTOR INSTITUSI

Sitti Husni, S.Kep., Ns Sudarman,S.Kep.Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
FORMAT PENGKAJIAN HEMODIALISA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Nama Mahasiswa yang mengkaji : La Haryadi NIM : 14420221037

No.RM : 399457
Tanggal : 24 Oktober 2022
Tempat : RSUD Labuang Baji
1. Biodata Pasien
Nama : Tn.U
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 27-07-1961
Umur : 61 Tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Minahasa
Alamat : -
Ruangan : Hemodialisa
Diagnosa medis : CKD
Sumber informasi : Pasien dan keluarga

Identitas penanggung jawab


Nama : Ny.N
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan : Anak
Alamat : -

2. Data Fokus
Data subjektif :
- Pasien mengatakan berat badannya bertambah
Data objektif
- Perut pasien nampak kembung
- Terdengar suara napas tambahan
- TD : 139/82 mmHg
- RR : 22 x/m

3. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 24-10-2022
a. Keadaan umum
Kesadaran : Compos Mentis GCS (E:4, V:5, M:6)
KU Pasien : Baik
Vital Sign
TD : 139/82 mmHg
RR : 22 x/m
N : 82 x/m
S : 36 oC
SpO2 : 96%
Berat Badan
BB Sekarang : 50 Kg
BB yang lalu : 48,3 Kg
BB kering : 48 Kg

b. Head to toe
o Kulit/integumen : Kulit nampak keriput dan bersih, turgor kulit kurang
dari 2 detik, tidak ada nyeri tekan
o Kepala & rambut : Bentuk simetris, rambut berwarna hitam, kebersihan
kepala dan rambut baik
o Kuku : Kuku bersih dan pendek, CRT kurang dari 2 detik
o Mata/penglihatan : Bentuk simetris, kelopak mata tidak ada dropping dan
ptosis, konjungtiva anemis, sklera mata tampak putih,
pupil bereaksi dengan normal ketika terkena cahaya,
tidak ada peningkatan tekanan pada bola mata,
o Hidung/penghiduan : Bentuk simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat
nyeri tekan, penciuman baik
o Telinga/pendengaran : Bentuk simetris, tidak ada luka, daun telinga tampak
bersih, tidak terdapat adanya nyeri tekan
o Mulut dan gigi : Bibir klien tampak kering dan pucat
o Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri
tekan
o Dada : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
dan tidak ada benjolan, terdapat bunyi napas
tambahan
o Abdomen : Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, nampak kembung,
tidak ada nyeri tekan
o Perineum & genitalia : Tidak dikaji
o Extremitas atas & bawah : Tangan dan kaki pasien simetris kiri dan kanan, tidak
ada nyeri tekan
c. Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
KIMIA
Ureum 89 < 50 mg/dl
Kreatinin 5.99 0.7-1.1 mg/dl
4. Masalah Keperawatan
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : Kelebihan asupan cairan Hipervolemia
- Pasien mengatakan berat
badannya bertambah
DO :
- Perut pasien nampak
kembung
- Terdengar suara napas
tambahan
- TD : 139/82 mmHg
- RR : 22 x/m

5. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
NO
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN
1 (D.0022) (L.03020) (I.03114) Manajemen 1. Untuk
Hipervolemia Setelah dilakukan Hipervolemia mengetahui
berhubungan tindakan keperawatan Observasi tanda dan gejala
dengan kelebihan diharapkan 1. Periksa tanda dan yang muncul
asupan cairan keseimbangan cairan gejala hipervolemia 2. Untuk
meningkat dengan (mis. ortopnea, mengetahui
kriteria hasil : dispnea, JVP/CVP penyebab dari
1. Edema menurun meningkat, refleks hipervolemia
2. Tekanan darah hepatojugular 3. Untuk
membaik positif, suara napas memastikan
tambahan) apakah cairan
3. Berat badan
2. Identifikasi dalam tubuh
membaik penyebab lebih, kurang,
hipervolemia ataupun
3. Monitor intake dan seimbang
output cairan 4. Untuk
4. Monitor kecepatan menghindari
infus secara ketat kelebihan cairan
Terapeutik yang masuk
5. Timbang berat kedalam tubuh
badan setiap hari 5. Untuk
pada waktu yang mengetahui
bersamaan peningkatan
6. Batasi asupan berat badan
cairan dan garam 6. Untuk
7. Tinggikan kepaa mengurangi
tempat tidur 30-40 cairan dalam
derajat tubuh
Edukasi 7. Untuk
8. Anjurkan melapor memberikan
jika BB bertambah posisi nyaman
> 1 kg dalam sehari pada pasien
9. Ajarkan cara 8. Agar dapat
mengukur dan segera
mencatat asupan mendapatkan
dan haluaran cairan penanganan
10. Ajarkan cara sesuai
membatasi cairan perkembangan
Kolaborasi 9. Agar pasien bisa
11. Kolaborasi mengukur cairan
pemberian diuretik tubuhnya sendiri
10. Agar pasien bisa
membatasi
cairan yang
masuk ke
tubuhnya
11. Untuk
mempercepat
laju
pembentukan
urin

6. Tindakan Keperawatan
DIAGNOSA
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
24-10-2022 Hipervolemia 1. Memeriksa tanda
berhubungan dengan dan gejala
kelebihan asupan hipervolemia
cairan
(mis. ortopnea,
dispnea,
JVP/CVP
meningkat,
refleks
hepatojugular
positif, suara
napas tambahan)
2. Mengidentifikasi
penyebab
hipervolemia
3. Memonitor
intake dan output
cairan
4. Memonitor
kecepatan infus
secara ketat
5. Meniimbang
berat badan
setiap hari pada
waktu yang
bersamaan
6. Membatasi
asupan cairan
dan garam
7. Meninggikan
kepaa tempat
tidur 30-40
derajat
8. Menganjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1
kg dalam sehari
9. Mengajarkan
cara mengukur
dan mencatat
asupan dan
haluaran cairan
10. Mengajarkan
cara membatasi
cairan
11. Mengolaborasi
pemberian
diuretik

7. Evaluasi
DIAGNOSA
TANGGAL EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
24-10-2022 Hipervolemia S:
berhubungan dengan - Pasien mengatakan
kelebihan asupan berat badannya mulai
cairan berkurang
O:
- Perut pasien masih
nampak kembung
- Masih terdengar suara
napas tambahan
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 22 x/m
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Periksa tanda dan
gejala hipervolemia
(mis. ortopnea,
dispnea, JVP/CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
suara napas
tambahan)
2. Identifikasi penyebab
hipervolemia
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Monitor kecepatan
infus secara ketat
5. Timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang bersamaan
6. Batasi asupan cairan
dan garam
7. Tinggikan kepaa
tempat tidur 30-40
derajat
8. Anjurkan melapor
jika BB bertambah >
1 kg dalam sehari
9. Ajarkan cara
mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran cairan
10. Ajarkan cara
membatasi cairan
11. Kolaborasi pemberian
diuretik
RESUME INTRA HEMODIALISA

A. Persiapan Hemodialisa
1. Type dializer : Hollow Fiber Elisio ukuran 13 H
2. Reuse ke : R4
3. Lama Dialisa : 4 jam
4. Conductivity : 14,5
5. Aliran Dialisat : 500 ml/menit
6. Antikoagulan : Heparine + NaCl (1:4)
7. Inisiasi : Tidak menggunakan alat manual HD
8. Kontinyu : 1000 unit/jam
9. Jenis Acces : Cimino
10. Ukuran jarum fistula : 16 G
11. Total blood volume : 1000 ml/menit
12. Waktu SU : Tidak menggunakan alat manual HD
13. TUF : 930 liter

B. Data Fokus
Data subjektif :
- Pasien mengeluh sesak napas
- Pasien mengeluh batuk berdahak
Data Objektif :
- Pasien nampak batuk
- Terdengar suara napas tambahan
- TD : 140/80 mmHg
- RR : 22 x/m

C. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 24-10-2022
1. Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E:4, V:5, M:6
TD : 140/80 mmHg
RR : 22 x/m
N : 75 x/m
S : 36 oC
SpO2 : 96%
D. Masalah Keperawatan
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : Sekresi yang tertahan Bersihan jalan napas tidak
- Pasien mengeluh sesak efektif
napas
- Pasien mengeluh batuk
berdahak
DO :
- Pasien nampak batuk
- Terdengar suara napas
tambahan
- TD : 140/80 mmHg
- RR : 22 x/m

E. Tindakan Keperawatan Selama Hemodialisa


1. Observasi
Observasi Jam Blood UFR TD N S RR Intake Out- Ket.lain Paraf
Flow (ml/mnt (mmHg) (x/mnt (oC) (x/mnt) NaCl put
(ml/mnt) ) ) 0,9% UFG
08.3 - - 139/82 82 36 22 - - -
PRE-HD
0
09.1 170 370 139/82 82 36 22 30 - Hep 1cc
0 160 370 - - 36 22 - 360 Hep 1cc
10.1 160 370 140/80 75 36 22 - 730 Hep 1cc
INTRA- 0 160 370 - - 36 22 - 1500 Hep 1cc
HD 11.1
0
12.1
0
13.1 160 370 143/80 62 36 22 40 1480
POST- 0
HD Jumlah 70 1000
Total Ultra Filtration 930

2. Pengobatan sebelum hemodialisis


Pasien mengatakan mengonsumsi obat hipertensi

3. Pengawasan cairan selmama hemodialisis


Volume priming : 217 cc
Sisa priming : 77 cc
Cairan Drip : Pasien tidak ada indikasi hipovolemik
Darah : Tidak ada proses transfusi darah pada saat hemodialisis
Wash Out : 150 cc
Jumlah : 444 cc

4. Penyulit selama hemodialisis


- Tekanan darah meningkat
- Sesak napas
- Batuk

F. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
NO
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN
1 (D.0001) (L.01001) (I.01006) Latihan 1. Untuk
Bersihan jalan Setelah dilakukan Batuk Efektif mengetahui
napas tidak efektif tindakan keperawatan Observasi kemampuan
berhubungan diharapkan bersihan 1. Identifikasi batuk
dengan sekresi jalan nafas dapat kemampuan batuk 2. Untuk
yang tertahan meningkat dengan 2. Monitor adanya mengetahui
kriteria hasil : retensi sputum adanya retensi
1. Batuk efektif Terapeutik sputum
meningkat 3. Buang sekret pada 3. Agar tidak
2. Produksi sputum tempat sputum terkontaminasi
menurun Edukasi dengan
3. Frekuensi napas 4. Jelaskan tujuan dan lingkungan
membaik prosedur batuk sekitar
efektif 4. Untuk
mengetahui
tujuan dan
prosedur batuk
efektif

G. Tindakan Keperawatan
DIAGNOSA
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
24-10-2022 Bersihan jalan napas 1. Mengidentifikasi
tidak efektif kemampuan batuk
berhubungan dengan 2. Memonitor
sekresi yang tertahan adanya retensi
sputum
3. Membuang sekret
pada tempat
sputum
4. Menjelaskan
tujuan dan
prosedur batuk
efektif
H. Evaluasi
DIAGNOSA
TANGGAL EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
24-10-2022 Bersihan jalan napas S:
tidak efektif - Pasien masih
berhubungan dengan mengeluh sesak napas
sekresi yang tertahan - Pasien masih
mengeluh batuk
berdahak
O:
- Pasien masih nampak
batuk
- Masih terdengar suara
napas tambahan
- TD : 139/80 mmHg
- RR : 22 x/m
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi
kemampuan batuk
2. Monitor adanya
retensi sputum
3. Buang sekret pada
tempat sputum
4. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
RESUME POST HEMODIALISA

Tanggal & jam pengkajian : 24 oktober 2022 / 13.10 WITA


A. Data Fokus
1. Data subjektif
- Pasien mengatakan berat badannya bertambah
- Pasien mengeluh sesak napas
- Pasien mengeluh batuk berdahak
2. Data Objektif
- Perut pasien nampak kembung
- Pasien nampak batuk
- Terdengar suara napas tambahan
- TD : 143/80 mmHg
- RR : 22 x/m
3. Vital sign
TD : 143/80 mmHg
Nadi : 62 x/m
Suhu : 36 oC
RR : 22 x/m
CRT : < 3 detik
SpO2 : 96%
4. Lama Dialisis
Jam mulai : 09.10 WITA
Jam selesai : 13.10 WITA
5. Ultra Filtrasi : 370 liter
Qb : 160 ml/menit
TBV : 500 liter
6. Pemberian Heparine
Kontinyu, dosis maintenance : 1000 iu/jam
Interminten, bolus : -
7. Jenis Dializer : Hollow Fiber Elisio ukuran 13 H
8. Jenis Dialisat : Bicarbonat (NaHCO3) 760 gram & Acid
9. Jenis akses vaskuler : Cimino
10. Tindakan/pengobatan selama HD : Hemodialisis (cuci darah)
11. Tindakan/pengobatan setelah HD : Perawatan konservatif, seperti menyeimbangkan
asupan cairan dalam tubuh

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
C. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


NO
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN
1 (D.0022) (L.03020) (I.03114) Manajemen 1. Untuk
Hipervolemia Setelah dilakukan Hipervolemia mengetahui
berhubungan tindakan keperawatan Observasi tanda dan gejala
dengan kelebihan diharapkan 1. Periksa tanda dan yang muncul
asupan cairan keseimbangan cairan gejala hipervolemia 2. Untuk
meningkat dengan (mis. ortopnea, mengetahui
kriteria hasil : dispnea, JVP/CVP penyebab dari
1. Edema menurun meningkat, refleks hipervolemia
2. Tekanan darah hepatojugular 3. Untuk
membaik positif, suara napas memastikan
tambahan) apakah cairan
3. Berat badan
2. Identifikasi dalam tubuh
membaik penyebab lebih, kurang,
hipervolemia ataupun
3. Monitor intake dan seimbang
output cairan 4. Untuk
4. Monitor kecepatan menghindari
infus secara ketat kelebihan cairan
Terapeutik yang masuk
5. Timbang berat kedalam tubuh
badan setiap hari 5. Untuk
pada waktu yang mengetahui
bersamaan peningkatan
6. Batasi asupan cairan berat badan
dan garam 6. Untuk
7. Tinggikan kepaa mengurangi
tempat tidur 30-40 cairan dalam
derajat tubuh
Edukasi 7. Untuk
8. Anjurkan melapor memberikan
jika BB bertambah > posisi nyaman
1 kg dalam sehari pada pasien
9. Ajarkan cara 8. Agar dapat
mengukur dan segera
mencatat asupan dan mendapatkan
haluaran cairan penanganan
10. Ajarkan cara sesuai
membatasi cairan perkembangan
Kolaborasi 9. Agar pasien bisa
11. Kolaborasi mengukur cairan
pemberian diuretik tubuhnya sendiri
10. Agar pasien bisa
membatasi
cairan yang
masuk ke
tubuhnya
11. Untuk
mempercepat
laju
pembentukan
urin
2 (D.0001) (L.01001) (I.01006) Latihan 1. Untuk
Bersihan jalan Setelah dilakukan Batuk Efektif mengetahui
napas tidak efektif tindakan keperawatan Observasi kemampuan
berhubungan diharapkan bersihan 1. Identifikasi batuk
dengan sekresi jalan nafas dapat kemampuan batuk 2. Untuk
yang tertahan meningkat dengan 2. Monitor adanya mengetahui
kriteria hasil : retensi sputum adanya retensi
1. Batuk efektif Terapeutik sputum
meningkat 3. Buang sekret pada 3. Agar tidak
2. Produksi sputum tempat sputum terkontaminasi
menurun Edukasi dengan
3. Frekuensi napas 4. Jelaskan tujuan dan lingkungan
membaik prosedur batuk sekitar
efektif 4. Untuk
mengetahui
tujuan dan
prosedur batuk
efektif

D. Tindakan Keperawatan
Planning
HD Selanjutnya tanggal : 26 Oktober 2022
Lama HD : 4 jam

DIAGNOSA
TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
Hipervolemia 1. Memeriksa tanda
berhubungan dengan dan gejala
kelebihan asupan hipervolemia
cairan
(mis. ortopnea,
dispnea,
JVP/CVP
meningkat,
refleks
hepatojugular
positif, suara
napas tambahan)
2. Mengidentifikasi
penyebab
hipervolemia
3. Memonitor intake
dan output cairan
4. Memonitor
kecepatan infus
secara ketat
5. Meniimbang
berat badan setiap
hari pada waktu
yang bersamaan
6. Membatasi
asupan cairan dan
garam
7. Meninggikan
kepaa tempat
tidur 30-40
derajat
8. Menganjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1 kg
dalam sehari
9. Mengajarkan cara
mengukur dan
mencatat asupan
dan haluaran
cairan
10. Mengajarkan cara
membatasi cairan
11. Mengolaborasi
pemberian
diuretik

24-10-2022 Bersihan jalan napas 1. Mengidentifikasi


tidak efektif kemampuan
berhubungan dengan batuk
sekresi yang tertahan 2. Memonitor
adanya retensi
sputum
3. Membuang sekret
pada tempat
sputum
4. Menjelaskan
tujuan dan
prosedur batuk
efektif
E. Evaluasi

DIAGNOSA
TANGGAL EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
24-10-2022 Hipervolemia S:
berhubungan dengan - Pasien mengatakan
kelebihan asupan berat badannya mulai
cairan berkurang
O:
- Perut pasien masih
nampak kembung
- Masih terdengar suara
napas tambahan
- TD : 135/80 mmHg
- RR : 22 x/m
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Periksa tanda dan
gejala hipervolemia
(mis. ortopnea,
dispnea, JVP/CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
suara napas tambahan)
2. Identifikasi penyebab
hipervolemia
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Monitor kecepatan
infus secara ketat
5. Timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang bersamaan
6. Batasi asupan cairan
dan garam
7. Tinggikan kepaa
tempat tidur 30-40
derajat
8. Anjurkan melapor jika
BB bertambah > 1 kg
dalam sehari
9. Ajarkan cara
mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran cairan
10. Ajarkan cara
membatasi cairan
11. Kolaborasi pemberian
diuretik
24-10-2022 Bersihan jalan napas S:
tidak efektif - Pasien mengatakan
berhubungan dengan sesak napas berkurang
sekresi yang tertahan - Pasien masih
mengeluh batuk
berdahak
O:
- Pasien masih nampak
batuk
- Masih terdengar suara
napas tambahan
- TD : 135/80 mmHg
- RR : 21 x/m
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi
kemampuan batuk
2. Monitor adanya retensi
sputum
3. Buang sekret pada
tempat sputum
4. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif

Anda mungkin juga menyukai