0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan4 halaman
Tugas caring ini membahas studi kasus tentang perawatan lansia bernama Ibu Intan yang ditinggal keluarganya di rumah sakit. Perawat berusaha membujuk keluarga untuk lebih memperhatikan dan menemani ibu mereka agar proses penyembuhannya lebih cepat.
Tugas caring ini membahas studi kasus tentang perawatan lansia bernama Ibu Intan yang ditinggal keluarganya di rumah sakit. Perawat berusaha membujuk keluarga untuk lebih memperhatikan dan menemani ibu mereka agar proses penyembuhannya lebih cepat.
Tugas caring ini membahas studi kasus tentang perawatan lansia bernama Ibu Intan yang ditinggal keluarganya di rumah sakit. Perawat berusaha membujuk keluarga untuk lebih memperhatikan dan menemani ibu mereka agar proses penyembuhannya lebih cepat.
STUDI KASUS CARING KEPERAWATAN MENURUT SIMON ROACH
Disusun oleh : Alvaris Intan Saecillia Deka Wati Farah Maudy B Mia Pratama Wati Reynaldi Gatta O
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG
JL. YULIUS USMAN No. 56, Malang ROLEPLAY Peran Perawat 1 ; Gatta Perawat 2 : Deka Lansia : Intan Keluarga : Mia Pasien Lain+ Cucu : Farah
Perawat 2 : “Selamat pagi pak”
Perawat 1 : “ Ya mbak, selamat pagi.” Perawat 2 :” Apakah ada pasien baru pak?” Perawat 1 :” Iya ada mbak, tadi malam MRS tapi pasiennya di tinggal sama keluarganya.” Pada siang hari, saat akan pemberian obat dan perawat memerlukan tanda tangan keluarga namum keluarga pasien tidak ada satu pun yang menemani. Perawat 2 : “Selamat pagi bu.” Pasien :( Tertidur) Perawat 2 :” Bu, ( Sambil membangunkan pasien).” Pasien Lansia : “ Iya mbak.” Perawat 2 : “Perkenalkan nama saya perawat Deka, nama ibu siapa?” Pasien Lansia : “ Saya Intan mbak.” Perawat 2 : “O ibu Intan. Begini bu, saya di sini akan memberikan obat.” Pasien Lansia : “ Obat apa ya mbak? Saya nunggu anak saya saja kalau mau di kasih obat.” Perawat 2 : “ Oh iya, anaknya kemana ya bu?” Pasien Lansia : “ Gatau mbak, dari awal saya di rumah sakit sampai sekarang anak saya ke sini Cuma sekali.” Perawat 2 : “Oh begitu ya bu, mungkin saya bisa bantu agar anak ibu bisa datang kesini,” Pasien Lansia : “Iya mbak tidak apa-apa, ini nomor anak saya.” Perawat 2 : “ Iya bu nanti saya hubungin anak ibu ya. Sekarang obatnya saya masukan ya.” Pasien Lansia : “ Jangan mbak nunggu anak saya saja.” Perawat 2 :” Ya sudah kalau mau nunggu anaknya dulu, saya hubungin anaknya dulu ya bu biar obatnya cepat di masukkan.” Pasien Lansia :” Iya mbak, anak saya suruh cepat kesini ya.” Setelah itu perawat Deka kembali ke ruangan. Perawat 1 : “Mbak, obatnya kok masih ada?” Perawat 2 :” Iya pak, ini ibunya tidak mau di kasih obat kalau tidak ada anaknya.” Perawat 1 : “ Memang dari kemarin kan tidak ada keluarga nya mbak. Terus enaknya bagaimana?” Perawat 2 :” O iya pak, saya coba hubungin keluarga nya saja untuk datang kesini.” Perawat 1 :”iya mbak, dicoba dulu saja.” Setelah itu perawat Deka menghubungi keluarga pasien dan akhirnya keluarga pasien datang kerumah sakit. Perawat 1 :” Selamat sore mbak ada yang bisa saya bantu.” Keluarga Pasien :” begini mbak, saya keluarga dari ibu Intan Perawat 1 : “oh iya mbak. Jadi begini tadi ibu intan mau di kasih obat tetapi ibu intan tidak mau, dia bilang kalau dia bersedia diberi obat apabila ada anaknya” Keluarga : “jadi belum diberi obat ya mas?” Perawat 1 : “iya mbak, belum dikasih, soalnya nunggu mbaknya dari kemaren juga tidak ada” Keluarga : “oh iya mas maaf sebelumnya, begini mas kan saya sudah 1 tahun ini merawat ibu saya yang stroke makanya saya antar ke rumah sakit supaya dirawat sama perawat disini.” Perawat 1 : “iya mbak betul. Tidak salah kok, saya tahu maksud mbak itu supaya kondisi ibu mbak menjadi lebih baik, tapikan bagaimanapun ibu mbak membutuhkan keberadaan mbaknya untuk membantu penyembuhan dari ibu mbak” Keluarga : “kan selama ini saya juga merawatnya mas. Tapi ya gitu akhir-akhir ini saya merasa jenuh dan lelah untuk memenuhi semua kebutuhan ibu mas” Perawat 1 : “begini mbak, coba sekarang anda bayangkan jika anda menjadi ibu anda. Apa yang anda inginkan jika menjadi beliau?” Keluarga : “kalau saya menjadi beliau, ya saya ingin diperhatikan, selalu ingin ditemani, dan ingin kebutuhan saya semuanya terpenuhi mas” Perawat 1 : “lalu bagaimana jika anda diperlakukan seperti anda memperlakukan ibu anda saat ini?” Keluarga : “tentunya saya tidak akan senang, mungkin juga setiap hari saya akan menangis dan berfikir bahwa saya itu tidak berguna dan hanya menyusahkan mas” Perawat 1 : “jika seperti itu lalu mengapa anda melakukan hal ini mbak?” Keluarga : “begini mas, tapikan setiap orang pasti punya rasa capek dalam melakukan hal itu, apalagi saya juga sudah berkeluarga dan tentunhya saya juga harus mengurusi keluarga saya juga mas” Peawat 1 : “iya mbak saya tahu tapi coba mbak lihat pasien tersebut.” (sambil menunjuk pasien yang berada di sebelahnya) Keluarga :” Kok dia sendirian ya mas, dimana keluarganya?” Perawat 1 :” Ibu itu sudah tidak memiliki keluarga mbak, makanya dia sendirian.” Coba kalau mbak berada di posisi ibu itu, bagaimana perasaan mbak?” Keluarga :” Ya saya sedih mas, saya sakit kok nggak ada yang ngurusin, nggak ada yang nemenin.” Perawat :” Mungkin yang mbak pikirkan itu sama dengan yang ibu mbak rasakan. Ibu mbak pasti membutuhkan dukungan mbak, dukungan keluarga. Ibu Intan membutuhkan perhatian dari mbak. Dengan begitu akan mempercepat proses penyembuhan juga mbak.