Backsound kecelakaan
Narasi
Narasi
Penolong 2 : “Dek kamu bawa KTP, boleh saya pinjam dulu untuk
administrasi? Dan juga apa kamu bawa hp? Nanti saya akan
mengabari keluargamu”
Narasi
*di receptionis
Narasi
dirawat
Narasi
Narasi
Ditengah perbincangan ini perawat datang ke ruangan pasien
Perawat 1 : “ Permisi bu, saya izin mau menanyai adeknya sebentar ya
bu”
Ibu ; “ Iya sus, silahkan”
Perawat 1 : “Gimana dek ada yang dikeluhkan lagi ?”
Pasien : “ Masih sus, dada saya terasa sesak ”
Perawat 1 :“ Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biar
nafasnya lancar.”
Pasien ( Menganggukan kepala)
Narasi
Perawat memulai tindakan pemberian oksigen pada pasien
Ibu : “ Lho nak dadamu sesak juga to?” (Sang ibu kaget)
Pasien ( Menganggukkan kepala)
Ibu : “ Ini kenapa ya sus, kok dada anak saya sesak? Padahal
kan anak saya tidak punya riwayat sakit asma”
Perawat 1 : “ Mungkin anak Ibu mengalami syok, sehingga dadanya
terasa sesak”
Ibu : “ Lha ini tadi katanya anak saya sudah diperiksa sama
Dokter, hasilnya gimana ya sus?”
Perawat 1 : “ Oh itu, nanti Ibu akan dijelaskan secara langsung oleh
dokter bu”
Ibu : “ O begitu ya sus”
Perawat 1 : “ Iya bu, kalau begitu saya permisi dulu ya bu, kalu butuh
sesuatu bisa panggil kita di ruang perawat ya bu”
Ibu : “ Baik sus”
Perawat 1 : “ Mari bu, permisi”
Ibu : “ Oh iya, monggo”
Narasi
Perawat kembali ke ruang perawat dan Ibu pasien tetap menunggu pasien
di samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang
perawat datang kembali.
Perawat 2 : “ Permisi bu, Ibu diminta untuk menemui dokter sekarang
bu”
Ibu : “ Iya sus, lha terus anak saya sama siapa
sus?”
Perawat 2 : “ Ibu silahkan temuidokter dulu, anaknya biar saya yang
menjaga”
Narasi
Di ruang jaga Ibu pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di IGD
Dokter : “ Keluarga dari Saudari Rahma ya bu”
Ibu : “ Iya dok, bagaimana dengan anak saya dok?”
Dokter : “ Silahkan duduk dulu bu, saya akan menjelaskan tentang
keadaan anak ibu”
Ibu : ” Iya dok” (sambil duduk)
Dokter : “ Ini sepertinya ada gangguan pada tulang di bagian kaki
Saudari Rahma, dan sejak tadi dia mengeluhkan pusing,
jadi untuk mengetahui keadaan tulang di bagian kakinya
kita sebaiknya melakukan rogten terlebih dahulu dan juga
sebaiknya kita melakukan CT Scan untuk mengetahui
keadaan dari bagian dalam kepala anak Ibu”
Ibu : “ Memangnya kalau tidak dilakukan itu kenapa ya dok?”
Dokter : “ Jika tidak dilakukan rogten dan CT scan, kita tidak
mengetahui keadaan pastinya, jadi kita tidak bisa
mengambil tindakan selanjutnya”
Ibu : “ Kalau saya pikirkan terlebih dahulu bagaimana dok?”
Dokter : “ Iya bu silakan, tetapi saya mohon Ibu segera
memberikan keputusan
agar kita bisa melakukan tindakan selanjutnya”
Ibu : “ Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu”
Dokter : “ Oh iya bu, silahkan”
Narasi
Sang ibupun kembali menuju ruangan pasien, namun di tengah perjalanan
Ibu bertemu dengan perawat yang menangani anaknya tadi
Perawat 1 : “ Ibu, bagaimana anaknya bu?”
Ibu : “ Eh suster, tadi kata dokter sebaiknya dilakukan rogten
dan CT scan
pada anak saya, tapi kok saya nggak yakin ya sus?”
Perawat 1 : “ Memang sebaiknya dilakukan itu bu, agar bila terjadi
sesuatu bisa segera diketahui dan ditangani, bagaiamana bu
apa ada yang kurang jelas?”
Narasi
persetujuan tindakan”
Narasi
Perawat 2 : “ Permisi bu, Dek ini mau dilakukan rogten, ini adek mau
saya antarkan ke ruang radiologi, sebelumnya perhiasannya
dan jamnya dilepas dulu ya, biar dibawa ibunya dulu”
Perawat 2 : “ Perawat yang tadi sudah pulang dek, biar saya antar saja
ya dek, Ibunya juga boleh ikut nganter kok
Narasi