Anda di halaman 1dari 8

MANAGEMEN PATIENT SAFETY

ROLE PLAY MENINGKATKAN


KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Disusun Oleh :

1. Anang Fauzi R. (17.002)


2. Dinda Ainur R. (17.008)
3. Ifa Indriana (17.015)
4. Maulidiyah Zuli Tri (17.021)
5. Nia Iswahyuni (17.027)
6. Nur Lailatul K (17.033)
7. Sriwahyu Ningtiyas A (17.043)

AKADEMI KEPERAWATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2019
NASKAH ROLE PLAY
KOMUNUKASI TERAPEUTIK PADA PERAWAT IGD
BESERTA TEHNIK DAN HAMBATAN

Naskah Role Play

Pemeran : - Pasien

- Perawat

- Dokter

- Penolong

- Petugas RM

- Narator

- Operator

(Backsound kecelakaan)

Pada suatu hari terjadi sebuah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan


seorang remaja perempuan mengalami cidera dan kemudian dilarikan ke rumah
sakit Mitra Sehat oleh dua pengendara lain yang menolongnya.

(Backsound bunyi ambulance)

Pasien (Setengah sadar dengan merintih kesakitan)

Penolong : “Sus tolong ada pasien kecelakaan, tolong segera ditangani”

Perawat IGD segera mengambil brankart, dan memindahkan pasien


pasien diatas bed.

Perawat : “Maaf anda siapanya ?”


Penolong : “Saya yang menolong sus”

Perawat : “Apakah anda mengetahui identitas dari korban ini mas?”

Penolong : “Tidak sus, tetapi saya coba tanya ke korbannya dulu.”

(Penolong menghampiri korban)

Penolong : “Dek kamu bawa KTP, boleh saya pinjam dulu untuk administrasi?
Kamu bawa hp atau tidak ? Nanti saya akan mengabari
keluargamu”

Pasien : “Di tas pak” (dengan suara lemas).

Kemudian penolong mengurusi registrasi pasien dan menghubungi


keluarga klien. Sementara itu, si perawat sedang menangani korban kecelakaan
tadi.

Perawat : “Dek-dek bisa dengar saya ?”

Pasien : “aduh sakit sus”

Perawat 1 : “yang sakit sebelah mana dek ?”

Pasien (menggerakkan bagian yang sakit.)

Perawat 1 : “pusing tidak dek ?”

Pasien : “pusing sus”

Beberapa menit kemudian


Perawat : “Gimana dek ada yang dikeluhkan lagi ?”
Pasien : “ Masih sus, dada saya terasa sesak ”
Perawat 1 : “Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biar nafasnya
lancar.”
(Pasien menganggukan kepala)

Perawat memulai tindakan pemberian oksigen pada pasien


Penolong : “ Lho dadamu sesak juga to?” (Penolong kaget)
Pasien ( Menganggukkan kepala)
Penolong : “ Ini kenapa ya sus, kok dadanya sesak?”
Perawat : “ Mungkin adek ini mengalami syok, sehingga dadanya terasa
sesak”
Penolong : “ Ini tadi katanya anak saya sudah diperiksa sama Dokter,
hasilnya gimana ya sus?”
Perawat : “ Oh itu, nanti akan dijelaskan secara langsung oleh dokter”.
Penolong : “ Oh begitu ya sus”
Perawat : “ Iya mas, kalau begitu saya permisi dulu ya, apabila butuh
sesuatu bisa panggil kita di ruang perawat”.
Penolong : “ Baik sus”
Perawat : “ Permisi”
Penolong : “ Oh iya, silahkan”.

Perawat kembali ke ruang perawat dan penolong tetap menunggu pasien di


samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang perawat
datang kembali.
Perawat : “ Permisi, Mas diminta untuk menemui dokter sekarang”
Penolong : “ Iya sus, terus adek ini sama siapa sus?”
Perawat : “Mas silahkan temui dokter dulu, adeknya biar saya yang
menjaga”

*Ruang dokter di IGD


Dokter : “ Keluarga dari Saudari Maulidyah ya mas?”
Penolong : “ Iya dok, bagaimana dengan Maulidyah?”
Dokter : “ Silahkan duduk dulu mas, saya akan menjelaskan tentang
keadaan anak tersebut”
Penolong : ” Iya dok” (sambil duduk)
Dokter : “ Ini sepertinya ada gangguan pada tulang di bagian kaki Saudari
Maulidyah, dan sejak tadi dia mengeluhkan pusing, jadi untuk mengetahui
keadaan tulang di bagian kakinya kita sebaiknya melakukan rogten terlebih
dahulu dan juga sebaiknya kita melakukan CT Scan untuk mengetahui keadaan
dari bagian dalam kepalanya”
Penolong : “ Memangnya kalau tidak dilakukan itu kenapa ya dok?”
Dokter : “ Jika tidak dilakukan rogten dan CT scan, kita tidak mengetahui
keadaan pastinya, jadi kita tidak bisa mengambil tindakan selanjutnya”
Penolong : “ Kalau saya pikirkan terlebih dahulu bagaimana dok?”
Dokter : “ Iya mas silakan, tetapi saya mohon Ibu segera memberikan
keputusan agar kita bisa melakukan tindakan selanjutnya”
Penolong : “ Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu”
Dokter : “ Oh iya mas, silahkan”

Penolong kembali menuju bed pasien, dan penolong bertemu dengan


perawat yang menangani maulidyah tadi.
Perawat : “ Mas, bagaimana penjelasan Dokter mengenai adeknya?”
Penolong : “Eh suster, tadi kata dokter sebaiknya dilakukan rogten dan CT
scan, tetapi saya ragu sus?”
Perawat : “ Memang sebaiknya dilakukan itu mas, agar bila terjadi sesuatu
bisa segera diketahui dan ditangani, bagaimana apa ada yang kurang jelas?”

Penolong : “ Tapi itu nanti beresiko atau tidak ya sus?”

Perawat : “ InsyaAllah tidak apa-apa”

Penolong : “ Oh iya, makasih ya sus informasinya”

Perawat : “ Iya mas sama-sama, saya permisi dulu”

Penolong : “ Iya sus”

Setelah mendapat informasi dari perawat, penolong yakin dengan


keputusan yang akan diambilnya, dan menuju ruang perawat untuk konfirmasi.
Perawat : “ Bagaimana mas?”

Penolong : “ Saya setuju bila dilakukan dirogten dan di CT scan”

Petugas RM : “ Baiklah kalau begitu ibu bisa menandatangani surat persetujuan


tindakan”

Penolong : “ Iya sus, saya tanda tangan dimana?”

Petugas RM : “ Ini silahkan mas baca terlebih dahulu , kemudian tanda tangan
di sebelah sini”

Kemudian penolong kembali ke bed pasien dan menjelaskan kepada


pasien, setelah beberapa saat kemudian datanglah seorang perawat.

Perawat : “ Permisi, Dek ini mau dilakukan rogten, ini adek mau saya
antarkan ke ruang radiologi, sebelumnya perhiasannya dan jamnya dilepas dulu
ya, biar dibawa masnya dulu”

Pasien (menganggukan kepala)

Perawat : “ Mari dek saya antarkan”

Pasien : “Iya sus”.

Dan akhirnya Maulidyah pun dibawa ke ruang radiologi untuk diakukan


rongten. Dari hasil rogten diketahui bahwa pasien mengalami patah tulang, dan
harus di rawat inap untuk segera dilakukan operasi.

Meningkatkan komunikasi yang efektif saat memberi asuhan keperawatan


1. Observasi : kegiatan mengamati kondisi klien/orang lain. Observasi
dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal yang
butuh pengamatan lebih mendalam.
Dalam dialog diatas, yaitu

Pasien : “aduh sakit sus”

Perawat : “yang sakit sebelah mana dek ?”

Pasien : (menggerakkan bagian kaki kiri yang sakit.)

Perawat : “oh yg sakit bagian kaki kiri ya dek? pusing tidak

dek ?”

Pasien : “iya sus, pusing sus”

2. Klarifikasi: menanyakan kepada klien apa yang tidak dimengerti


perawat terhadap situasi yang ada. Klarifikasi dilakukan apabila pesan
yang disampaikan oleh klien belum jelas bagi perawat dan perawat
mencoba memahami situasi yang digambarkan oleh klien.
Dalam dialog diatas, yaitu

Perawat : “yang sakit sebelah mana dek ?”

Pasien : (menggerakkan bagian kaki kiri yang sakit.)

Perawat : “oh yg sakit bagian kaki kiri ya dek? pusing tidak

dek ?”

3. Offering Sel (menawarakan diri): perawat menawarkan diri adalah


menyediakan diri untuk membantu kebutuhan klien.
Dalam dialog diatas, yaitu

Perawat : “ Permisi, mas diminta untuk menemui dokter sekarang”.


Penolong : “ Iya sus, terus adeknya sama siapa sus?”
Perawat : “Mas silahkan temui dokter dulu, adeknya biar saya yang
menjaga”

4. Ekplorasi : mendalami masalah yang dihadapi klien.


Dalam dialog diatas, yaitu
Perawat : “Gimana dek ada yang dikeluhkan lagi ?”
Pasien : “ Masih sus, dada saya terasa sesak ”
Perawat : “sesak banget atau tidak dek ?”.
Pasien : “iya sus lumayan susah buat nafas”
Perawat :“Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biar
nafasnya lancar.”

5. Menawarkan informasi: Menyediakan tambahan informasi dengan


tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.
Dalam dialog diatas, yaitu
Penolong : “ Ini kenapa ya sus, kok dadanya sesak?”
Perawat : “Mas sesak nafas kemungkinan karena adeknya
mengalami syok waktu kecelakaan, sehingga
dadanya terasa sesak”.

6. Assertive: kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman


mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai
hak orang lain.
Dalam dialog diatas, yaitu
Penolong : “ Eh suster, tadi kata dokter sebaiknya dilakukan rogten
dan CT scan, tetapi saya ragu sus?”
Perawat : “Memang sebaiknya dilakukan itu mas, agar bila
terjadi sesuatu bisa segera diketahui dan ditangani, bagaiamana bu apa
ada yang kurang jelas?”

Anda mungkin juga menyukai