DEFENISI
Karsinoma rekti adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan jaringan abnormal pada daerah
rectum. Jenis terbanyak adalah adenokarsinoma (65%), banyak ditemui pada usia 40 tahun keatas
dengan insidens puncaknya pada usia 60 tahun (Price A. Sylvia, 1995)
II. ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahu namun telah dikenali beberapa faktor predisposisi yang penting yang
berhubungan dengan carsinoma recti.
1. Diet
Makanan yang banyak mengandung serat misalnya sayur-sayuran akan menyebabkan waktu transitbolus
di intestin akan berkurang, sehingga kontak zat yang potensial karsinogen pada mukosa lebih singkat.
Selain itu makan makanan yang berlemak dan protein hewani yang tinggi dapat memicu terjadinya Ca.
Rekti
2. Kelainan di colon
- Adenoma di kolon, t.u bentuk villi dapat mengalami degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma
3. Herediter
Hasil penelitian menunjukkan anak – anak yang berasal dai ortu yang menderita Ca.kolateral mempunyai
frekuensi 3,5 x lebih besar daripada anak yang mempunyai ortu yang sehat
III. PATOFISIOLOGI
WOC terlampir
IV. MANIFESTASI KLINIS
à karena darah yang dikeluarkan oleh kanker tesebut telah bercampur dengan tinja
4. Lain-lain
- Anoreksia
- BA turun
- Tenesmus à rasa tidak puas setelah BAB dan rasa yeri pada saat BAB
V. KLASIFIKASI
a. Stadium 1
Tumor hanya terbatas di calon dan belum menembus dinding kolon dan belum metastasis
b. Stadium 2
Tumor telah mengadakan penetrasi dinding kolon tapi belum ada metastasis
c. Stadium 3
d. Stadium 4
VI. KOMPLIKASI
- Hematogen
- Linefogen
Metastasis sering terjadi ke kelenjar getah bening dan organ lain, misal ke hati, paru dan otak
Komplikasi lainnya ;
2. Pertumbuhan dan ulserasi dapat menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang menyebabkan
hemoragi
VII. PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
· Untuk kanker rectum atas dilakukan rekto sigmoidektoid dan dibuat anastromosis decending
kolakteral
· Untuk kanker rectum bawah dilakukan protakolektum dan dibuat anastomosis kolocinal
2. Radiasi
à setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan radiasi dengan dosis
adekuat
3. Kemoterapi
bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi 5 FU, kevamsok dan lucovorin
1. Endoskopi
2. Radiologi
3. USG
· Untuk mengetahui apakah ada metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
· Gambaran metastasis kanker dihati akan tampak massa multi nodular dengan gema berdensitas
tinggi homogen
Endosonggrafi
Pada karsinoma akan tampak massa yang hypoechoic tidak teratur mengenai lapisan dinding kolon
4. Histopatologi
Gambaran histopatologi pada karsinoma recti C adenokarsinoma dan perlu ditentukan differensiasi sel
5. Laboratorium
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
a. RKD
b. RKS
c. RKK
3. Pemeriksaan Fisik
· Sirkulasi
Takikardi (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan nyeri), kemerahan, ekimosis,
hipotesis
· Respirasi
· GIT
Anoreksia, mual, muntah, penurunan bising usus, kembung, nyeri abdomen, perut tegang, nyeri tekan
pada kuaran kiri bawah
· Eliminasi
BAB berlendir dan berdarah, BAB tidak ada flatur tidak ada, BAB kecil seperti feses kambing, rasa tidak
puas setelah BAB, perubahan pola BAB/konstiasi/hemoroid, perdarahan peranal, BAB ; oliguria
· Aktifitas/istirahat
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI
Dx. 1. Gangguan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan in adekuat
· Tujuan
· Kriteria Hasil
- Diet dihabiskan
Intervensi
Rasional
Mandiri
- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang kaya serat, protein dan lemak
Kolaborasi :
- Tingkatkan diet dari cairan sampai makanan rendah residu bila masukan oral dimulai
- Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi klien dalam perubahan pencernaan dan fungsi usus
- Diet rendah serat dapat dipertahankan selama 6-8 minggu pertama untuk memberikan waktu yang
adekuat untuk penyembuhan usus
- Pada kelemahan/tidak toleren terhadap masukan oral. Hiperalimnetasi digunakan untuk menambah
kebutuhan komponen pada penyembuhan dan mencegah katabolisme
Dx. 2 : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distensi abdomen ; insisi bedah
· Tujuan
· Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Mandiri
- Selidiki keluhan nyeri, derajat nyeri, karakteristik nyeri dan lokasi nyeri
- Pantau TTV
- Berikan tindakan kenyamanan misalnya pijatan punggung, ubah posisi yakinkan klien perubahan
posisi tidak akan mencederai stoma
- Bantu melakukan latihan rentang gerak dan dorong ambulansi dini, hindari posisi duduk lama
Kolaborasi :
- Berikan analgesik
- Nyeri insisi bermakna pada fase pasca operatif awal dan idperberat oleh gerakan, batuk, dsitensi
abdomen, mual
- Respon automatik, meliputi perubahan pada TD, nadi dan pernafasan yang b.d keluhannya
- Mencegah pengeringan mukosa oral dan ketidak nyaman. Menurunnya tegangan otot, meningkatkan
relaksasi
- Menurunnya kekakuan otot/sendiri ambulasi mengembalikan organ keposisi (N) dan meningkatkan
kembali funsgi ke tingkat (N)
· Tujuan
· Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Mandiri
Kolaborasi
- Perdaharan pasca operasi dapat terjadi selama 48 jam dan infeksi dapat terjadi kapan saja
- Sejumlah besar drainase serosa/menuntut penggantian balutan dengan sering untuk menurunkan
iritasi kulit dan potensial infeksi
- Meningkatkan drainase dari luka perineal/drain menurunkan resiko penggumpalan. Duduk lama
meningkatkan tekanan perineal, menurunkan sirkulasi luka dan dapat memperlambat penyembuhan
luka
Engram, B. (1995). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, ed. 3. Jakarta : EGC