(Backsound kecelakaan)
NARASI
Pada suatu hari terjadi sebuah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan seorang
remaja perempuan mengalami cidera dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Dr.
Kanujoso Djatiwibowo oleh dua pengendara lain yang menolongnya.
(Backsound bunyi ambulan)
NARASI
Perawat IGD segera mengambil brankart, dan memindahkan pasien diatas bed.
NARASI
Kemudian si Penolong mengurusi registrasi si korban dan menghubungi keluarga
klien. Sementara itu, Perawat sedang menangani korban kecelakaan tersebut.
*Di RECEPTIONIS
Ibu Pasien : “Mbak, anak saya tadi kecelakaan dan dibawa ke
rumah sakit ini. Pasien dengan nama Andriana ?”
(dengan ekspresi yang panik)
Petugas RM : “disebelah sana bu. Mari saya antarkan”
NARASI
Petugas RM pun mengantarkan Ibu pasien menuju bed tempat anaknya dirawat.
NARASI
Sang Ibu pun segera membuka sampiran dan menjumpai anaknya terbaring tak
berdaya di atas tempat tidur.
Ibu Pasien : “Ya Allah nak...... kok bisa sampe kayak gini to?. Apanya
yang sakit nak?”
Pasien : “Kaki bu. Sama pusing”
Ibu Pasien : “Lha ini tadi kamu sudah diperiksa sama dokter belum
nak?”
Pasien : “Sudah Bu”
Ibu Pasien : “Terus apa kata dokter?”
Pasien : “Gak tau bu”
NARASI
2|Page
Ditengah perbincangan ini perawat datang ke ruangan pasien.
NARASI
Perawat memulai tindakan pemberian oksigen pada pasien.
Ibu Pasien : “Lho nak dadamu sesak juga to?” . (Sang ibu kaget)
Pasien : (Menganggukkan kepala)
Ibu Pasien : “Ini kenapa ya sus, kok dada anak saya sesak? Padahal
kan anak saya tidak punya riwayat sakit asma”
Perawat 1 : “Mungkin anak Ibu mengalami syok, sehingga dadanya
terasa sesak”
Ibu Pasien : “Lha ini tadi katanya anak saya sudah diperiksa sama
Dokter. Hasilnya gimana ya Sus?”
Perawat 1 : “Oh itu. Nanti Ibu akan dijelaskan secara langsung oleh
dokter bu”
Ibu Pasien : “O begitu ya sus”
Perawat 1 : “Iya bu. Kalau begitu saya permisi dulu ya bu. Kalau
butuh sesuatu bisa panggil kita di ruang perawat ya bu”
Ibu Pasien : “Baik sus”
Perawat 1 : “Mari bu, permisi”
Ibu Pasien : “Oh iya, monggo”
NARASI
Perawat kembali ke ruang perawat dan Ibu pasien tetap menunggu pasien di
samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang perawat
datang kembali.
3|Page
NARASI
Di ruang jaga Ibu pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di IGD.
NARASI
Sang ibupun kembali menuju ruangan pasien, namun di tengah perjalanan Ibu
bertemu dengan perawat yang menangani anaknya tadi.
4|Page
NARASI
Setelah mendapat informasi dari perawat, Ibu pun yakin dengan keputusan yang
akan diambilnya, dan menuju ruang dokter untuk konfirmasi.
NARASI
Kemudian Sang Ibu kembali ke kamar pasien. Setelah beberapa saat kemudian
datanglah seorang perawat.
Perawat 2 : “ Permisi bu, Dek ini mau dilakukan rogten, ini adek
mau saya antarkan ke ruang radiologi, sebelumnya
perhiasannya dan jamnya dilepas dulu ya, biar dibawa
ibunya dulu”.
Pasien : (menganggukan kepala)
Perawat 2 : “Mari dek saya antarkan”
Pasien : “Saya maunya diantar mbak perawat yang tadi”
Perawat 2 : “Perawat yang tadi sudah pulang dek. Biar saya antar
saja ya dek, Ibunya juga boleh ikut nganter kok”
Pasien : “Iya sus” (terdiam sejenak)
NARASI
Dan akhirnya Andriana pun dibawa ke ruang radiologi untuk diakukan rongten.
Dari hasil rogten diketahui bahwa pasien mengalami patah tulang, dan harus di
rawat inap untuk segera dilakukan operasi.
5|Page
PENJELASAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. OBSERVASI : kegiatan
mengamati kondisi klien/orang lain. Observasi dilakukan apabila terdapat
konflik antara verbal dan non verbal yang butuh pengamatan lebih
mendalam.
Contoh pada dialog
Pasien : “aduh sakit sus”
Perawat 1 : “yang sakit sebelah mana dek ?”
Pasien : (menggerakkan bagian kaki kiri yang sakit.)
Perawat 1 : “oh yg sakit bagian kaki kiri ya dek? pusing tidak dek ?”
Pasien : “iya sus, pusing sus”
3. OFFERING SEL
(menawarakan diri): perawat menawarkan diri adalah menyediakan diri
untuk membantu kebutuhan klien.
Contoh dialog:
Perawat 2 : “Permisi bu, Ibu diminta untuk menemui dokter sekarang bu”
Ibu : “Iya sus, (terdiam sejenak) lha terus anak saya sama siapa
sus?”
Perawat 2 : “ Ibu silahkan temui dokter dulu. Anak Ibu biar saya yang
menjaga”.
6|Page
Perawat 1 :“ Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biar
nafasnya lancar.”
7|Page