Anda di halaman 1dari 4

Naskah Role Play Backsound kecelakaan

Narasi
Komunukasi Terapeutik pada Perawat IGD
Pada suatu hari terjadi sebuah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan seorang
Di Rumah Sakit remaja perempuan mengalami cidera dan kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh
dua pengendara lain yang menolongnya.

Backsound bunyi ambulance

Naskah Role Play


Pasien (Setengah sadar dengan merintih kesakitan)

Aktris : Riska as Pasien Penolong : “ Tolong ada pasien kecelakaan, tolong segera ditangani”

Abdul Latif as Perawat 1 Narasi

Perawat IGD segera mengambil brankar, dan memindahkan pasien pasien diatas
Ujang Nasrullah as Perawat 2
bed.

Nurani as Ibu Pasien RM : “Maaf anda siapanya ?”

A Endang as Dokter Penolong : “Saya yang menolong nya pak”

RM : “Anda tahu identitas dari korban ini ?”


Hendra as Penolong
Penolong : “Tidak pak tapi saya coba tanya ke korbannya dulu.”
Adis as Penolong
(si penolong menghampiri korban)

Ade as Petugas RM
“Dek kamu bawa KTP, boleh saya pinjam dulu untuk
administrasi? Kamu bawa hp atau tidak ? Nanti saya akan
Narator : Dinda
mengabari keluargamu”

Operator : Adis Sadikin Pasien : “Di tas pak” (dengan suara lemas).

1
Narasi Narasi
Sang Ibu pun segera membuka sampiran dan menjumpai anaknya terbaring tak
Kemudian si penolong mengurusi registrasi si korban dan menghubungi keluarga
berdaya di atas tempat tidur
klien. Sementara itu, si perawat sedang menangani korban kecelakaan tadi.
Ibu : “ Ya Allah nak...... kok bisa sampek kayak gini ?,
apanya yang sakit nak?”
Perawat 1 : “Dek-dek bisa dengar saya ?”
Pasien : “ Kaki bu, sama pusing”
Pasien : “aduh sakit ” Ibu : “ Lha ini tadi kamu sudah diperiksa sama dokter belum
nak?”
Perawat 1 : “yang sakit sebelah mana dek ?”
Pasien : “ Sudah bu”

Pasien (menggerakkan bagian yang sakit.) Ibu : “ Terus apa katanya dokter?”
Pasien : “ Gak tau bu”
Perawat 1 : “pusing tidak dek ?”
Narasi
Pasien : “pusing pak”
Ditengah perbincangan ini perawat II datang ke ruangan pasien
*di receptionis Perawat II : “ Permisi bu, saya izin mau menanyai adeknya sebentar ya
bu”
Keluarga : “ Anak saya tadi kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Ibu ; “ Iya, silahkan”
Pasien dengan nama Riska ?” (dengan ekspresi yang panik) Perawat 1I : “Gimana dek ada yang dikeluhkan lagi ?”
Pasien : “ Masih, dada saya terasa sesak ”
RM : “disebelah sana buk, mari saya antarkan”
Perawat II :“ Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biar nafasnya
Narasi lancar.”
Pasien ( Menganggukan kepala)
Petugas RM pun mengantarkan Ibu pasien menuju bad tempat anaknya dirawat

Narasi
RM : “ Ini bu, anak ibu ada di dalam”
Perawat memulai tindakan pemberian oksigen pada pasien
Ibu : “ Oh iya, makasih ya”
Ibu : “ Lho nak dadamu sesak juga to?” (Sang ibu kaget)
RM : “ Iya bu, sama-sama”
Pasien ( Menganggukkan kepala)
Ibu : “ Ini kenapa ya, kok dada anak saya sesak? Padahal
kan anak saya tidak punya riwayat sakit asma”

2
Perawat II : “ Mungkin anak Ibu mengalami syok, sehingga dadanya terasa sesak” Saudari Riska, dan sejak tadi dia mengeluhkan pusing, jadi untuk mengetahui keadaan tulang
Ibu : “ Lha ini tadi katanya anak saya sudah diperiksa sama di bagian kakinya kita sebaiknya melakukan rogten terlebih dahulu dan juga sebaiknya kita
Dokter, hasilnya gimana ya?” melakukan CT Scan untuk mengetahui keadaan dari bagian dalam kepala anak Ibu”
Perawat II : “ Oh itu, nanti Ibu akan dijelaskan secara langsung oleh Ibu : “ Memangnya kalau tidak dilakukan itu kenapa ya dok?”
dokter bu” Dokter : “ Jika tidak dilakukan rogten dan CT scan, kita tidak
Ibu : “ O begitu ya” mengetahui keadaan pastinya, jadi kita tidak bisa mengambil tindakan selanjutnya”
Perawat II : “ Iya bu, kalau begitu saya permisi dulu ya bu, kalu butuh Ibu : “ Kalau saya pikirkan terlebih dahulu bagaimana dok?”
sesuatu bisa panggil kita di ruang perawat ya bu” Dokter : “ Iya bu silakan, tetapi saya mohon Ibu segera memberikan keputusan
Ibu : “ Baik” agar kita bisa melakukan tindakan selanjutnya”
Perawat II : “ Mari bu, permisi” Ibu : “ Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu”
Ibu : “ Oh iya, Silahkan” Dokter : “ Oh iya bu, silahkan”

Narasi Narasi
Perawat kembali ke ruang perawat dan Ibu pasien tetap menunggu pasien di samping Sang ibupun kembali menuju ruangan pasien, namun di tengah perjalanan Ibu bertemu
tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang perawat datang kembali. dengan perawat yang menangani anaknya tadi
Perawat II : “ Permisi bu, Ibu diminta untuk menemui dokter sekarang bu” Perawat 1 : “ Ibu, bagaimana anaknya bu?”
Ibu : “ Iya, lha terus anak saya sama siapa?” Ibu : “Tadi kata dokter sebaiknya dilakukan rogten dan CT scan
Perawat II : “ Ibu silahkan temuidokter dulu, anaknya biar saya yang menjaga” pada anak saya, tapi kok saya nggak yakin ya sus?”
Perawat 1 : “ Memang sebaiknya dilakukan itu bu, agar bila terjadi sesuatu bisa
segera diketahui dan ditangani, bagaiamana bu apa ada yang kurang
Narasi jelas?”
Di ruang jaga Ibu pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di IGD Ibu : “ Tapi itu nanti beresiko atau tidak ya?”
Dokter : “ Keluarga dari Saudari Riska ya bu”
Perawat 1 : “ InsyaAllah tidak apa-apa bu”
Ibu : “ Iya dok, bagaimana dengan anak saya dok?”
Dokter : “ Silahkan duduk dulu bu, saya akan menjelaskan tentang Ibu : “ Oh ya ya ya, makasih ya informasinya”
keadaan anak ibu”
Ibu : ” Iya dok” (sambil duduk) Perawat 1 : “ Iya, bu sama-sama, mari bu”
Dokter : “ Ini sepertinya ada gangguan pada tulang di bagian kaki
Ibu : “ Iya ”

3
Pasien (menganggukan kepala)

Perawat 2 : “ Mari dek saya antarkan”

Narasi Pasien : “ Saya maunya diantar perawat yang tadi”

Setelah mendapat informasi dari perawat, Ibupun yakin dengan keputusan yang akan Perawat 2 : “ Perawat yang tadi sudah pulang dek, biar saya antar saja ya dek, Ibunya
diambilnya, dan menuju ruang dokter untuk konfirmasi juga boleh ikut nganter kok

Dokter : “ Bagaimana bu?” Pasien : “Iya sus” (terdiam sejenak)

Ibu : “ Setelah saya pikir-pikir saya setuju bila anak saya Narasi

dirogten dan di CT scan” Dan akhirnya Andriana pun dibawa ke ruang radiologi untuk diakukan rongten. Dari hasil
rogten diketahui bahwa pasien mengalami patah tulang, dan harus di rawat inap untuk segera
Dokter : “ Baiklah kalau begitu ibu bisa menandatangani surat
dilakukan operasi.

persetujuan tindakan”

Ibu : “ Iya dok, saya tanda tangan dimana?”

Dokter : “ Ini silahkan Ibu baca terlebih dahulu , kemudian tanda

tangan di sebelah sini”

Narasi

Kemudian Sang Ibu kembali ke kamar pasien , setelah beberapa saat kemudian datanglah
seorang perawat.

Perawat 2 : “ Permisi bu, Dek ini mau dilakukan rogten, ini adek mau saya antarkan
ke ruang radiologi, sebelumnya perhiasannya dan jamnya dilepas dulu ya,
biar dibawa ibunya dulu”

Anda mungkin juga menyukai