Anda di halaman 1dari 3

ICCU ( Intensif Coronary Care Unit )

Merupakan unit perawatan intensif untuk penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner,
serangan jantung, gangguan irama jantung yang berat, gagal jantung

Role play aplikasi komunikasi terapeutik pada pasien


penyakit terminal

Nama-nama pemeran
Ahmad ilham wahyudi : Dokter
Dinda elmiyanti : Perawat senior
Fradila hidayah : Keluarga pasien (Ibu)
Indah sari : Keluarga pasien (Adek)
Moh. aminullah : Pasien
Nur fajri aprelia : Perawat junior
Rensi ekawati : Keluarga pasien (Tante I)
Sofiatul hasanah : Keluarga pasien (Tante II)

Setting 1
Di ruang keperawatan terdapat sebuah meja dan dua buah kursi dengan tumpukan buku di atas meja.
Diruang tersebut terdapat seorang perawat senior berusia 45 tahun sedang menulis dibuku catatan
keperawatan, kemudian seorang perawat praktek dengan name take yang berwarna merah datang dengan
wajah lugunya sesaat keduanya bercakap-cakap.
Perawat junior : Assalamu’alaikum.... (Tersenyum kearah perawat senior)
Perawat senior : Wa’alaikumsalam. (Dengan suara ketus) Dek, kamu lagi ada tugas?
Perawat junior : Kebetulan tidak ada mbak.
Perawat senior : Kalau begitu sekarang kamu masuk ke ruang ICU, disana ada pasien yang harus diberi
obat karena jadwalnya dia di injeksi obat.
Perawat junior : Iya mbak. (Sambil ngangguk)
Perawat senior : Bisa dek? (Ketus) Sekalian belajar (Mengangkat alis)
Perawat junior : Iya mbak. (Mengangguk)
Perawat senior : Kamu tahu, dimana mengambil peralatan?
Perawat junior : Iya mbak saya tahu.
Perawat senior : Kamu lihat dulu status pasien di ruang keperawatan.(Jari telunjuk menunjukkan
disebuah lemari) Dan ingat jangan sampai keliru, paham kamu!
Perawat junior : Paham mbak.
Perawat senior : Berani dek.
Perawat junior : Iya mbak.
Perawat senior : Ya, sudah cepat sekarang!
Perawat junior : Ya, mbak permisi.
Perawat senior : Iya.
Dengan wajah mengkerut perawat junior pergi meninggalkan perawat seniornya dan mulai
mempersiapkan peralatan, kemudian menuju ruang ICU.

Setting 2.
Diruangan ICU terdapat sederet tempat tidur dengan salah satunya berbaring pasien yang bernama amin
dengan diagnosa medis gagar otak stadium IV. Terlihat Ibu Dila sesekali mengusap dadanya seperti
berdo’a untuk kesembuhan anaknya dari luar ruangan sedangkan adek Indah terus memandangi kakak
yang terbaring ditempat tidur.
Perawat junior : Selamat pagi bu, dek! (Tersenyum kearah ibu pasien)
Ibu + Adek : Selamat pagi, mbak! (Tersenyum kearah perawat)
Perawat junior : Begini saya disini ingin memberi obat kepada dek amin, tapi melalui injeksi sekalian
mau dilakukan pemeriksaan.
Adek : Injeksi apa itu mbak? Terus obatnya rasa apa?
Ibu : Sudah-sudah jangan tanyak lagi, mbaknya mau memeriksa mas mu!
Perawat junior : Injeksi itu disuntik, dek. (Sambil tersenyum). Saya permisi bu, dek!
Ibu +Adek : Iya mbak, silahkan.
Kemudian masuklah perawat junior ke ruang ICU dengan peralatan yang dia bawa dengan bersikap
ramah terhadap pasien. Sesekali pasien hanya mengeluarkan suara Heegg-Heeg berulang- ulang seperti
mendengkur ketika dilakukan injeksi obat dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Perawat junior : Selamat pagi, dek amin!
Perawat junior : Saya suster fajri. Saya akan meberikan obat melalui injeksi, insaallah obat ini dapat
membuat adek lebih baik.
Perawat junior : Permisi ya dek.!
Perawat junior : Alhamdulillah, sudah selesai.! Sekarang suster mau memeriksa adek.
Setelah dilakukannya pemeriksaan, perawat junior menjadi panik, karena alhasil kondisi pasien lambat
laun semakin lemah. Secepat mungkin perawat junior menghubungi perawat senior di ruang
keperawatan, berharap ada bantuan untuk pasien ini.
Perawat junior : Mbaaak...mbaak (Tergesa-gesa menuju ruang keperawatan)
Perawat senior : Ada apa?
Perawat junior : Mbak, pasien atas nama amin kondisinya semakin memburuk. Gimana ini mbak.?
Perawat senior : Yang bener kamu. Sudah saya hubungi dokter ilham.
Berselang tiga menit dari laporan perawat junior ke perawat senior dan dari perawat senior ke dokter
ilham, ketiganya pun sudah berada di ruang ICU melakukan pertolongan, sekiranya pasien atas nama
amien dapat diselamatkan.
Dokter : Tolong alat pemacu jantung dan peralatan lainnya disiapkan.
Perawat senior : Iya dok, sudah siap.
Dokter : Bismillahirrahmannirrahim. Kita coba sekali lagi.
Setelah dilakukan tindakan kepada pasien. Dokter hanya bisa menggelengkan kepala dan menyatakan
pasien tidak dapat tertolong.
Dokter : (Menggelengkan kepala).
Perawat junior : Bagaimana dok?
Dokter : Innalillahi wa innalillahi rojhi’un. Pasien ini tidak dapat diselamatkan nyawanya.
Perawat junior : Terus bagaimana selanjutnya, dok?
Dokter : Segera kabari keluarga pasien, dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tegar.
Perawat junior : Baik dok.
Perawat junior pergi keluar bersama perawat senior menemui keluarga pasien yang pada saat itu ibu
pasien menangis khawatir putranya tidak dapat tertolong, dengan ditemani anaknya yang bernama
indah.
Perawat j + s : (Keluar dari ruangan)
Ibu : Bagaimana sus keadaan anak saya? (Tersengah-sengah seraya sambil menangis)
Perawat senior : Maaf ibu, kami dan semua tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelamatkan anak ibu, tetapi tidak berhasil.
Anak dari keluarga pasien terkejut kemudian pingsan pada saat itu juga sang perawat junior
merangkulnya. Pada saat bersamaan tante pasien yang bernama tante rensi dan tante sofi datang
menjenguk. Keluarga mereka yang baru datang ikut bersedih akan kejadian ini, sesaat mereka berbagi
duka dan dukungan.
Tante rensi : Astagfirullah dah.! (Terkejut)
Tante sofi : Kamu kenapa nak? (Sambil meneteskan air mata)
Perawat junior : Biar saya bawa dek indah, ke tempat duduk sebelah sana, bu?
Tante rensi : Mbak yu, apa yang terjadi?
Ibu : (Hanya mengerang mengeluh sakit ditinggal anak pertamanya)
Perawat senior : Begini ibu, kami dan tim medis sudah upayakan semaksimal mungkin. Akan tetapi yang
maha kuasa sudah berkehendak lain. Sabar ya ibu.
Tante sofi : Ya allah, mbak yu yang besar.!
Tante rensi : Sabar mbak, yu!
Keluarga pasien menangis histeris, sesaat jenazah pasien diantarkan ke ruang mayat oleh perawat junior
dan perawat senior.

Anda mungkin juga menyukai