Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : I (Satu)

Anggota Kelompok : a. Devwita (perawat)


b. Riska Amalia (pasien)
c. widiana Putri (keluarga pasien)
Materi : Dialog Komunikasi Terapeutik dengan Suku Bangsa Batak

Pada sebuah rumah sakit Ahmad Muchtar, di kamar X dirawat seorang pasien yang
bernama Riska Amalia yang berumur 18 tahun. Di rumah sakit tersebut ia ditemani
oleh ibunya yang bernama Ny. Widiana. Pasien sedang menjalani perawatan luka
pasca kecelakaan, disana ia dirawat oleh Ns. Wita.

Perawat : Selamat pagi,


Keluarga : Selamat pagi, sus.
Perawat : Permisi ibu, apa betul ibu keluarga pasien atas nama Riska Amalia?
Pasien : Iya, saya ibunya.
Perawat : Mm, baik kalau begitu. Sebelumnya, saya Perawat Wita yang bertugas
dari jam 8.00 sampai jam 2 siang nanti. Apa yang adik rasakan sekarang?
Pasien : Sejak kecelakaan kemarin luka di kaki saya masih terasa sakit sampai
sekarang.
Perawat : Mmm, iya itu memang efek dari luka yang dik Riska alami. Coba saya
lihat lukanya. (Menekan sedikit pada kaki pasien).
Pasien : Ahh, sakit sus! Pelan-pelanlah sus!
Keluarga : Kau pelan-pelanlah sus ngobati anak aku!
Perawat : Iya ibu,, Baiklah saya akan mengganti perban dik Riska pagi ini.
Apakah adik bersedia?
Pasien : Iya sus, silahkan.

Perawat segera melakukan tindakan kepada pasien. Ketika perawat melakukan


tindakan perawatan luka, tiba-tiba pasien berteriak kesakitan.
Pasien : Aduh, sakittttt...!!(meringis kesakitan).
Keluarga : (Mimik wajah marah kepada pasien untuk berkerja dengan hati-hati).
Sus, hati-hatilah! Anak saya kesakitan apa kau tak dengar?
Perawat : (Terus bekerja sambil menjelaskan kepada pihak keluarga dan pasien
dengan tenang dan sabar) Tarik napas ya dik, agar perihnya berkurang. Ayok tarik
napas panjang dik,,

Setelah melakukan tindakan perawatan luka.


Perawat : Baik, bu, dik, saya sudah selesai melakukan perawatan luka pada dik
Riska. Bagaimana perasaan adik saat ini?
Pasien : Saya sudah lega karena perihnya sudah tak terasa, sus.
Perawat : Syukurlah, dik. Memang, kalau saat membersihkan luka terasa perih,
dan dengan tarik napas dalam, bisa mengurangi nyerinya. Jaga kesehatannya ya, dik.
Semoga cepat sembuh.
Pasien : Terimakasih, sus.
Perawat : Baiklah dik, bu, saya permisi dulu, jika dik Riska perlu sesuatu, ibu bisa
panggil saya di ruang perawat.
Keluarga : Makasih sus.

Anda mungkin juga menyukai