Anda di halaman 1dari 3

Komunikasi terapeutik perawat dan pasien

Fase prainteraksi

Pada rumah sakit RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo diruang mawar terdapat seorang pasien
yang bernama rifki umur 18 tahun dimana ia sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi
di Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berada didaerah Soekaraja, di rumah sakit
tersebut ia ditemani oleh ibunya yang bernama Rika, dimana rifki sedang menjalani
perawatan luka pasca kecelakaan, disana dia dirawat oleh Ns. Okie.

Fase orientasi

Pagi hari pada pukul 07.30……

Perawat : selamat pagi…( tersenyum )

Keluarga : ia selamat pagi mas..( tersenyum )

Perawat : permisi ibu., apa betul ibu dari pasien atas nama sodara rifki

Keluarga : iya benar., saya ibu dari sodara rifki

Perawat : baik kalau begitu saya akan memeriksa sodara rifki., sebelumnya apakah
sodara rifki sering mengeluhkan sesuatu di ibu…?

Keluarga : selama saya disini anak saya tidak mengeluhkan sesuatu di saya., mungkin
lebih jelasnya mas bisa langsung memeriksa keadaan anak saya.

Perawat : baik ibu., kalau begitu saya akan langsung memeriksa keadaan anak ibu
sekarang.

Keluarga : ia silahkan

Perawat : permisi “ selamat pagi mas ( tersenyum )

Pasien : ia selamat pagi mas ( tersenyum )

Perawat : perkenalkan nama saya okie., saya perawat yang akan bertugas merawat mas
dari pukul 07.00 – 14.00 siang. Apa benar ini dengan mas rifki?

Pasien : ia mas
Perawat : baik mas rifki., bagaimana keadaan mas rifki sekarang? Apa yang mas rifki
rasakan?

Pasien :sejak kecelakaan kemarin luka bagian tangan sama kaki saya masih sedikit
nyeri mas ( menyentuh tangan dan kaki yang terluka )

Perawat : ( menganggukan kepala ) iya mas rifki itu memang efek dari luka kecelakaan
kemarin., karena pada luka mas rifki itu terjadi peradangan.

Pasien : apa itu berbahaya mas? ( sedikit cemas )

Perawat : tidak mas rifki., peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan
merupakan pertahanan tunuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen
pencedera dalam persiapan penyembuhan luka., jadi mas rifki tidak usah begitu khawatir
(menjelaskan)

Pasien : ohh.. begitu yam as` ( sedikit lega )

Perawat : iya mas rifki., baiklah saya permisi dulu., nanti saya akan dating lagi sekitar
jam 08.00 untuk melakukan perawatan luka , mengganti perban yang membalut luka mas
rifki dengan yang baru., tidak lama mas kira – kira waktunya 5 menit., apakah mas rifki
bersedia?

Pasien : iya mas ( menganggukan kepala )

Perawat : apabila mas rifki memerlukan bantuan saya silahkan mbak panggil saya.,
selamat pagi ( tersenyum ).

Pasien : iya., selamat pagi ( tersenyum )

Fase kerja

Tidak lama kemudian perawat menghampiri pasien kembali.

Perawat : selamat pagi? ( tersenyum )

Pasien : pagi mas ( tersenyum )

Perawat : mas rifki., sesuai perjanjian yang telah disepakati tdi sekarang saya akan
melakukan tindakan perawatan luka., apakah mas rifki bersedia?
Pasien : iya bersedia mas

Perawat : baiklah saya akan menyiapkan alat – alatnya dahulu.

Disaat perawat melakukan tindakan perawatan luka tiba – tiba pasien teriak kesakitan “
disaat perawat membuka pembalut luka pasien”.

Pasien : ( teriakk ) … adoooh sakit. ( meringis kesakitan )

Setelah tindakan perawatan luka….

Fase terminasi

Perawat : mas rifki saya sudah selesai melakukan tindakan keperawatan luka., semoga
cepat sembuh ya mas ( tersenyum )

Pasien : iya terimakasih mas ( tersenyum )

Perawat : sama – sama., ( tersenyum )

Membereskan alkes., mencuci tangan dan berpamitan

Perawat : baik ibu., mas rifki saya permisi dulu., nanti jika butuh bantuan bisa langsung
hubungi saya diruang perawat.

Pasien dan keluarga : iya mas ( tersenyum )

Anda mungkin juga menyukai