Anda di halaman 1dari 7

SEVEN JUMP

A. Menentukan Kata Sulit


1. Artralgia adalah nyeri pada satu sendi atau lebih
2. Butterfly sign adalah bercak merah disekitar wajah, tidak perih atau gatal
tapi dapat membusuk jika terkena sinar matahari langsung yang berbentuk
seperti kupu-kupu
3. Anti nukleus positif adalah antibodi yang tak biasa, dapat dideteksi di
darah, memiliki kemampuan untuk mengikat struktur tertentu pada
nukleus sel.
4. Sisyemisc Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit radang atau
inflamasi multisystem yang disebabkan oleh banyak faktor dan
dikarakterisasi oleh adanya gangguan disregulasi sistem imun berupa
peningkatan sistem imun dan produksi autoantibodi yang berlebihan.

B. Menetapkan Masalah
1. Kenapa HB menurun, trombosit menurun, dan leukosit meningkat?
2. Kenapa pasien SLE mengalami kaku sendi pada pagi hari?
3. Kenapa pasien mengeluh silau jika melihat cahaya?
4. Kenapa dilakukan tes antibodi?
5. Kenapa ada butterfly sign pada pasien SLE?
6. Kenapa terjadi artralgia?
7. Kenapa sendi mengalami pembengkakan?
8. Kenapa pasien mengeluh demam?
9. Apa etiologi dari SLE?
10. Apa penatalaksanaan dari SLE?
11. Apa komplikasi dari SLE?
12. Organ apa saja yang terkena dampak dari SLE?
13. Apa penyakit SLE dapat disembuhkan?
14. Diagnosa apa saja yang muncul pada penyakit SLE?
15. Intervensi apa yang tepat untuk diagnosa SLE?
C. Menganalisa Masalah
1. Dimana tubuh pasien lupus membentuk antibodi yag salah arah, merusak
organ tubuh sendiri seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit,
trombosit sehingga menjadikan pasien lupus dapat mengalami penurunan
trombosit, penurunan hemoglobin, dan kenaikan leukosit.
2. Malam hari sendi tidur atau tidak bergerak
3. Karena SLE sensitif terhadap paparan sinar
4. Karena antibodi berperan merusak langsung sel target dan membentuk
komplek imun dan mengaktifasi sistem komplemen yang akhirnya
menyebabkan inflamasi.
5. Karena lupus pada kulit sensitif pada cahaya dan paparan wajah
menyebabkan kulit inflamasi menimbulkan bercak merah seperti butterfly
sign.
6. Imun turun menyebabkan terjadi inflamasi yang mengaktifkan mediator
kimia yang mengeluarkan nosi septor dihantarkan ke hipotalamus dan
dikirim kembali sebagai respon nyeri
7. Karena terjadi inflamasi pada daerah sendi
8. Karena inflamasi sehingga tubuh berkompensasi dengan meningkatkan
suhu tubuh
9. a. Faktor genetik
b. Imunologi mencakup :
- Antigen
- Kelainan intrinsik sel T dan B
- Kelainan antibodi
c. Faktor hormonal
d. Lingkungan mencakup
- Infeksi virus dan bakteri
- Paparan sinar ultraviolet
- Stress
- Obat-obatan (kloropomazin, metil dopahidralasin, isoniazid)
10. - Farmakologi = Non steroid.
Contoh : Ibu profen, Natrium diklofenak
- Non Farmakologi = Pakaian seluruh tubuh.
Contoh : untuk melindungi kulit dari sinar matahari
11. - Infeksi
- Kematian jarigan tulang/nekrose afaskular
- Ibu hamil (terjadi preeklamsi, prematur/gugur)
- Arterosklerosis/stroke
- Inflamasi pembuluh darah dan selaput jantung
- Ca. Paru, hepar
12. Sendi, ginjal, kulit, jantung, paru-paru, hati, otak, syaraf, sel darah
13. Tidak bisa, karena adanya hanya terapi mengatasi gejala dan mencegah
kekambuhan.
14. - Nyeri Akut
- Kerusakan integritas kulit
- Hipertermi
- Hambatan mobilitas fisik
15. a. Nyeri Akut
- Pemberian analgesik
- Lakukan distraksi relaksasi
- Posisikan pasien senyaman mungkin
- Lakukan terapi message
b. Kerusakan integritas kulit
- Kaji setiap hari warna kulit, turgor, sirkulasi, sensasi
- Pertahankan hygiene kulit
- Gunting kuku secara teratur
- Tutupi luka dengan pembalut steril
- Kolaborasi obat topikal
c. Hipertermi
- Pemberian antipiretik
- Kompres dingin
- Gunakan pakaian yang menyerap keringgat
- Mengatur suhu tubuh dan lingkungan
- Monitor TTV
d. Hambatan mobilitas fisik
- Terapi aktivitas
- Immobilisasi gerak
- Lakukan ROM

D. Kesimpulan

D. Menentukan Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi SLE
2. Untuk mengetahui jenis-jenis SLE
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala SLE
4. Untuk mengatahui komplikasi SLE
5. Untuk mengatahui penatalaksanaan SLE
6. Untuk mengatahui pemeriksaan diagnostik SLE
E. Belajar Mandiri

F. Menguji Informasi Baru


1. Definisi Amputasi
Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah suatu penyakit yang tidak jelas
etiologinya, yaitu terjadinya kerusakan jaringan dan sel akibat autoantibodi
dan kompleks imun yang ditunjukkan kepada salah satu atau lebih
komponen inti sel. Prevalensi penyakit ini pada wanita usia subur adalah
sekitar 1 dari 500. Angka kelangsungan hidup 10 dan 20 tahun masing-
masing adalah 75 dan 50 persen, dengan infeksi, kekambuhan lupus,
kegagalan organ ujung (end-organ), dan penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab utama kematian. (Kenneth J. Leveno, dkk, 2009)
2. Jenis-jenis Amputasi
a. Discoid Lupus >>  Dikenal sebagai Cutaneus Lupus, yaitu penyakit
lupus yang menyerang kulit. Lesi berbentuk lingkaran atau cakram dan
ditandai oleh batas eritema yang meninggi, skuama, sumbatan folikuler,
dan telangiektasia. Lesi ini timbul di kulit kepala, telinga, wajah,
lengan, punggung, dan dada. Penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan
karena lesi ini memperlihatkan atrofi dan jaringan parut di bagian
tengahnya serta hilangnya apendiks kulit secara menetap (Hahn, 2005).
b. Systemic Lupus Erythematosus >> Adalah penyakit lupus yang
menyerang kebanyakan sistem di dalam tubuh, seperti kulit, sendi,
darah, paru-paru, ginjal, hati otak dan sistem saraf. SLE merupakan
penyakit radang atau inflamasi multisistem yang disebabkan oleh
banyak faktor (Isenberg and Horsfall,1998) dan dikarakterisasi oleh
adanya gangguan disregulasi sistem imun berupa peningkatan sistem
imun dan produksi autoantibodi yang berlebihan (Albar, 2003).
Terbentuknya autoantibodi terhadap dsDNA, berbagai macam
ribonukleoprotein intraseluler, sel-sel darah, dan fosfolipid dapat
menyebabkan kerusakan jaringan (Albar, 2003) melalui mekanime
pengaktivan komplemen (Epstein, 1998)
c. Lupus yang diinduksi oleh obat >> Lupus yang disebabkan oleh induksi
obat tertentu khususnya pada asetilator lambat yang mempunyai gen
HLA DR-4 menyebabkan asetilasi obat menjadi lambat, obat banyak
terakumulasi di tubuh sehingga memberikan kesempatan obat untuk
berikatan dengan protein tubuh. Hal ini direspon sebagai benda asing
oleh tubuh sehingga tubuh membentuk kompleks antibodi antinuklear
(ANA) untuk menyerang benda asing tersebut. Gejala-gejalanya
biasanya menghilang setelah pemakaian obat dihentikan (Herfindal et
al., 2000).
3. Manifestasi Klinis
a. Sistem Muskuloskeletal >> Artralgia, artritis (sinovitis), pembengkakan
sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi
hari.
b. Sistem integumen >> Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam
berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus
oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
c. Sistem cardiac >> Perikarditis merupakan manifestasi cardiac.
d. Sistem pencernaan >> Nyeri abdomen terdapat pada 25 % kasus SLE,
mungkin disertai mual (muntah jarang) dan diare. Gejala menghilang
dengan cepat jika gangguan sistemiknya mendapat pengobatan adekuat.
e. Sistem pernafasan >> Efusi pieura unilateral ringan lebih sering terjadi
daripada yang bilateral. Mungkin ditemukan sel LE (lamp. dalam cairan
pleura. Biasanya efusi menghilang dengan pemberian terapi yang
adekuat. Diagnosis pneumonitis penyakit SLE baru dapat ditegakkan
jika faktor-faktor lain seperti infeksi virus, jamur, tuberkulosis dan
sebagainya telah disingkirkan.
f. Sistem vaskuler >> Inflamasi pada arteriole terminalis yang
menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki,
tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral
tangan dan berlanjut nekrosis.
g. Sistem perkemihan >> Manifestasi paling sering ialah proteinuria dan
atau hematuria.
h. Sistem saraf >> Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan
mencakup seluruh bentuk penyakit neurologik, sering terjadi depresi
dan psikosis.
4. Komplikasi Amputasi
- Infeksi
- Gangguan persepsi diri
- Kesulitan aktifitas
5. Penatalaksanaan
 Monitoring teratur
 Penghematan energi dengan istirahat terjadwal dan tidur cukup
 Fotoproteksi dengan menghindari kontak sinar matahari atau dengan
pemberian sun screen lotion untuk mengurangi kontak dengan sinar
matahari
 Atasi infeksi dengan terapi pencegahan pemberian vaksin dan antibiotik
yang adekuat.
 Rencanakan kehamilan/hindari kehamilan.
6. Pemeriksaan diagnostik
- Biopsi ginjal
- Biopsi kulit

Anda mungkin juga menyukai