Anda di halaman 1dari 25

LUPUS

DISUSUN OLEH:

YULIAZMI NAZHIIROH PUTRI NEGARA


CKR0190124
KEPERAWATAN REG C
PENGERTIAN

Lupus adalah penyakit sistem daya tahan, atau auto


imun, artinya pasien lupus membentuk antibodi yang
salah arah, merusak organ tubuh sendiri seperti, ginjal,
hati, sendi, sel darah merah, leukosit, atau trombosit.
Antibodi seharusnya ditunjukan untuk melawan bakteri
ataupun virus yang masuk kedalam tubuh.
pada kasus lain ketika sistem imun yang berlebihan itu
menyerang persendian dapat menyebabkan kelumpuhan
(lupus SLE). SLE (Sistemic lupus erythematosus) adalah
penyakit radang multisistem yang sebabnya belum
diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin
akut dan fulminan atau kronik remisi dan eksaserbasi
disertai oleh terdapatnya macam auto imun dalam.
Systemic Lupus Erythematosus
penyakit ini adalah kebalikan dari
kanker atau HIV/AIDS. Pada lupus,
tubuh menjadi overacting terhadap
rangsangan dari sesuatu yang asing
dan membuat terlalu banyak antibodi
atau semacam protein yang malah
ditunjukan untuk melawan jaringan
tubuh sendiri. Sehingga
mengakibatkan inflamasi dan luka
pada jaringan dan sel.
LUPUS Inerferon-alpha

LUPUS Protein kinase C8


LUPUS Trombosis
deficiency

LUPUS Hypocomplementemic
Urticarial vascufitis
LUPUS Autoimune
LUPUS Complement hymproliferative
deficiency syndrome Defective
apoptosis

LUPUS Prolidase LUPUS DOCK8


deficiency deficiency
ETILOGI

Hingga kini faktor yang


merangsang sistem pertahan diri
untuk menjadi tidak normal
belum diketahui. Ada
kemungkinan faktor genetik,
kuman virus, sinaran ultraviolet,
dan obat-obatan tertentu
memainkan peranan.
Penyakit SLE kerap ditemui di
kaum wanita ,karena hormon
pada wanita berperan besar
Penyebab lupus

Genetik Hormon Lingkungan


TANDA DAN GEJALA

Tanda
▪ Butterfly Rash
▪ Discoid Rash
▪ Photosensitivity
▪ Sariawan
▪ Radang Sendi
▪ Serositis
▪ Gangguan Ginjal
▪ Gangguan Neurologis dan Psikotik
▪ Kelainan Darah
▪ Kelainan Imunitas dan Positif ANA
Gejala yang juga bisa dialami
penderita lupus
▪ Sariawan
▪ Rambut rontok
▪ Kejang
▪ Bengkak pada pergelangan kaki
akibat penumpukan cairan
▪ Fenomena Raynaud, yaitu jari-jari
tangan dan kaki memutih atau
membiru jika terpapar hawa dingin
atau saat sedang stres
Gejala-gejala lupus
▪ Sering merasa kelelahan meski sudah cukup
beristirahat
▪ Muncul ruam dari batang hidung sampai
kedua pipi butterfly
( rash )
▪ Muncul ruam pada bagian lain ,seperti tangan
dan pergelangan tangan
▪ Rumam kulit bertambah parah, nyeri, atau gatal,
jika terpapar sinar matahari
▪ Sendi terasa nyeri, kaku ataupun bengkak
▪ Demam yang tidak diketahui penyebabnya
▪ Sesak napas
▪ Mulut dan mata terasa kering
▪ Nyeri dada
▪ Sakit kepala
▪ Kebingungan
▪ Penurunan daya ingat
WAJAH

KULIT SYARAF

TELAPAK
GINJAL
KAKI

Lupus Eritematosus
SENDI
Sistemik (LES) dapat DARAH

menimbulkan
komplikasi seperti :
JIWA MATA

OTOT JANTUNG

HATI
PATOFISIOLOGI

Penyakit SLE terjadi akibat


terganggunya regulasi kekebalan
yang menyebabkan peningkatan
autoimun yang berlebihan.
Gangguan imun oregulasi ini
ditimbulkan oleh kombinasi antara
faktor genetik, hormonal dan
lingkungan (cahaya matahari, luka
bakar termal).
Pada SLE, peningkatan produksi
autoimun diperkirakan terjadi
akibat fungsi sel T-supresor yang
abnormal sehingga timbul
penumpukan kompleks imun dan
kerusakan jaringan.
S LE
WAY
PAT
Pemeriksaan Penunjang

Perhitungan sel Pemeriksaan


darah lengkap ANA
Analisis urine
(complete blood (antinoclear
count) antibody)

Pemeriksaan Pemeriksaan Tes komplemen


imunologi imunologi C3 dan C4
EKOKARDIOGRAM

FOTO RONTGEN
Penatalaksanaan medis
menggunakan medikamentosa antara lain:

▪ Obat anti imflamasi non steroid (OAINS)


- Ibuprofen : 30-40 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3-4 dosis, maksimal 2,4 gr/ hari
pada anak atau 3,2 gr/hari pada dewasa
- Natrium diklofenak : 100 mg /oral satu
kali /hari
▪ Kortikosteroid
- Prednison: 0.5 mg/kg/hari
- Metil prednisolon : 2-60 mg dalam 1-4
dosis terpisah
- peningkatan dosis harus melihat
respon terapi dan penurunan dosis
harustappering off
Tatalaksana pasien dengan SLE bergantung
padaderajat keparahan penyakit yang dibagi
menjadi :

▪ Ringan
Secara klinis tenang, tidak ada keterlibatan
organ yang mengancam nyawa, fungsi organ
normal atau stabil. Misalnya SLE dengan
manifestasi kulit dan artritis.
pilihan penatalaksanaanya : penghilang nyeri (
peracetamol, OAINS), kortikosteroid topikal,
klorokuin atau hidroksiklorokuin, kortikosteroid
dosis rendah, tabir surya
▪ Sedang
Manifestasi klinis yang lebih serius yang bila
tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan
jaringan kronis. Misalnya ditemukan nefritis
ringan hingga sedang, trombositopenia, dan
serositis.
pilihan penatalaksanaannya : mentil
prednisolon atau prednisone, AZA atau MTX
atau MMF, hidroksiklorokuin
▪ Berat
Terdapat ancaman kerusakan organ berat
hingga kehilangan nyawa, merupakan bentuk
terparah dari SLE dan membutuhkan
imunosupresi yang poten. Misalnya ditemukan
gejala endokarditis, hipertensi pulmonal,
vaskulitis berat, keterlibatan neurologi, anemia
hemolitik, dll.
plihan penatalaksanaannya : metil prednisolon
atau prednison, siklofosfamid IV bila perlu
ditambah siklosporin atau IVIg.
ASUHAN KEPERAWATAN
SYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUS (SLE)

PENGKAJIAN
1. Riwayat keluarga : ada yang
menderita LUPUS
2. Riwayat kesehatan saat ini : demam,
kelelahan, lemah, nyeri sendi
3. Sistem intergumen
 Ruam eritematous, plak eritematous
pada kulit kepala, muka atau leher
 Ruam terbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi
 Ulkus oral dapat mengenai mukosa
pipi atau palatum durum
4. Sistem kardiovaskuler
 Friction rub perikardium yang menyertai
miokarditis dan efusi pleura
 Lesi erimatous papuler dan purpura yang menjadi
nekrosit ( pada ujung jari tangan, siku, jari kaki)
5. Sistem mulkuloskeletal
 Pembengkakan sendi
 Nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak
 Rasa kaku pada pagi hari
6. Sistem pernafasan
 Pleuritis atau efusi pleura
7. Sistem renal
 Edema dan hematuria
8. Sistem saraf
 Gangguan Neurologis : kejang
 Depresi
 Psokosa
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d inflamasi dan kerusakan
jaringan
2. Keletihan b.d peningkatan aktivitas
penyakit,rasa nyeri, depresi
3. Gangguan integritas kulit b.d
penurunan rentang gerak, kelemahan
otot, rasa nyeri pada saat bergerak
keterbatasan daya tahan fisik.
4. Kerusakan mobilitas fisik b.d
perubahan dan ketergantungan fisik
serta psikologis yang diakibatkan
penyakit kronik
5. Gangguan citra tubuh b.d perubahan
fungsi barier kulit, penumpukan
kompleks imun
INTERVENSI
▪ Laksanakan sejumlak tindakan yang
memberikan kenyamanan ( kompres
panas/dingin, masase, perubahan
posisi, istirahat : kasur busa, bantal
penyangga, bidai, teknik relaksasi,
aktivitas yang mengalihkan
perhatian)
▪ Berikan preparat antiinflamasi,
analgesik seperti yang dianjurkan
▪ Sesuaikan jadwal pengobatan untuk
memenuhi kebutuhan pasien
terhadap penatalaksanaan nyeri
▪ Dorong pasien untuk mengutarakan
perasannya tentang rasa nyeri serta
sifat kronik penyakitnya
▪ Laksanakan sejumlah tindakan yang
memberikan kenyamanan jelaskan
patofisiologik nyeri danmembantu
pasien untuk menyadari bahwa rasa
nyeri sering membawanya kepada
metode terapi yang belum terbukti
manfaatnya
▪ Bantu dalam mengenali nyeri
kehidupan seseorang yang
membawa pasien untuk memakai
metode terapi yang belum terbukti
manfaatnya
▪ Lakukan penilaian terhadap
perubahansubjektif pada rasa nyeri
Daftar pustaka

▪ Eritematosus L. Lupus Eritematosus. 1933;


▪ Kasus L. Laporan Kasus Lupus Eritematosus
Sistemik pada Pria. 8(3):750–4.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai