Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR SLE (SISTEMIK LUPUS

ERITEMATOSUS)

Disusun oleh
kelompok 5 :
Febi utami
Silva fitria
Alfajri
PENGERTIAN
• Lupus Eritematosus Sistemik ( LES ) adalah
penyakit reumatik autoimun yang ditandai
adanya inflamasi tersebar luas, yang
mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam
tubuh.
• Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) adalah
suatu penyakit autoimun yang kronik dan
menyerang berbagai sistem dalam tubuh. Tanda
dan gejala dari penyakit ini bisa bermacam -
macam, bersifat sementara dan sulit untuk
didiognisis
KLASIFIKASI
1. Dicoid Lupus
Lesi berbentuk lingkaran atau cakram dan ditandai
oleh batas erithema yang meninggi, skuama,
sumbatan falikuler dan telangiektasia. Lesi ini timbul
dikulit kepala, telinga, wajah, lengan,
punggung dan dada
2. Sistemik lupus erythematous
SLE merupakan penyakit radang atau inflamasi
multisistem yang disebabkan oleh banyak
faktor dan karekteristik oleh adanya gangguan
disgerulasi sistem imun berupa peningkatan
sistem imun dan produksi
LANJUTAN….
3. Lupus Yang diinduksikan oleh obat
Lupus yang disebabkan oleh induksi
tertentu khususnya pada asetilator
• lambat yang mempunyai gen HLA DP-4
menyebabkan asetilatasi akan menjadi
• lambat. Obat banyak terakumulasi ditubuh
sehinggan memberikan kesempatan
• obat untuk berikatan dengan protein
tubuh
ETIOLOGI
Sampai saat penyebab SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
belum diketahui, Diduga ada beberapa paktor yang
terlibat seperti faktor genetik, infeksi dan lingkungan
ikut berperan pada patofisiologi SLE (Sistemik Lupus
Eritematosus)
• Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya
lupus :
• Infeksi
• Antibiotik
• Sinar ultraviolet
• Stress yang berlebihan
• Obat-obatan yang tertentu
• Hormon
PATOFISIOLOGI
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya
regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan
autoantibody yang berlebihan. Gangguan
imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara
faktor-faktor genetik, hormonal (sebagaimana terbukti
oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia
reproduksi) dan lingkungan (cahaya matahari, luka
bakar termal) Kerusakan organ pada SLE didasari
pada reaksi imunologi. Reaksi ini menimbulkan
abnormalitas respons imun didalam tubuh yaitu :
• Sel T dan sel B menjadi otoreaktif
• Pembentukan sitokin yang berlebihan
• Hilangnya regulasi kontrol pada sistem imun
MANIFESTASI KLINIS
Perjalanan penyakit SLE sangat bervariasi. Penyakit
dapat timbul mendadak disertai dengan tanda-
tanda terkenanya berbagai sistem dalam tubuh.
Dapat juga menahun dengan gejala pada satu
sistem yang lambat laun diikuti oleh gejala yang
terkenanya sistem imun.
1. Gejala Muskuloskeletal
Gejala yang paling sering pada SLE adalah
gejala muskuloskeletal, berupa artritis (93%).
Yang paling sering terkena ialah sendi
interfalangeal proksimal didikuti oleh lutut,
pergelangan tangan, metakarpofalangeal, siku
dan pergelangan kaki
LANJUTAN….
2. Gejalamukokutan
Kelainan kulit, rambut atau selaput lendir
ditemukan pada 85 % kasus SLE. Lesi kulit yang
paling sering ditemukan pada SLE ialah lesi kulit
akut, subakut, diskoid dan livido retikularis
3. Ginjal
Kelainan ginjal ditemukan pada 68 % kasus SLE.
Manifestasi paling sering ialah proteinuria dan atau
hematuria
4. Kardiovaskular
Kelainan jantung dapat berupa perikarditis ringan
sampai berat (efusi perikard), iskemia miokard dan
endokarditis verukosa (Libman Sacks).
LANJUTAN….
5. Paru
Efusi pieura unilateral ringan lebih sering terjadi
daripada yang bilateral. Mungkin ditemukan sel LE
(lamp. dalam cairan pleura
6. Saluran Pencernaan
Nyeri abdomen terdapat pada 25 % kasus SLE, mungkin
disertai mual (muntah jarang) dan diare.
7. Hati dan Limpa
Hepatosplenomegali mungkin ditemukan pada anak-
anak, tetapi jarang disertai ikterus. Umumnya dalam
beberapa bulan akan menghilang/ kembali normal.
8. Susunan Saraf Pusat
Gangguan susunan saraf pusat terdiri atas 2
kelainan utama yaitu psikosis organik dan kejang-
kejang. Penyakit otak organik biasanya ditemukan
bersamaan dengan gejala aktif SLE pada sistem-
sistem lainnya
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai