Lupus terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di tubuh
(penyakit autoimun). Kemungkinan lupus berasal dari gabungan genetika dan
lingkungan. Orang dengan prediposisi turunan lupus dapat mengembangkan
penyakit ini ketika mereka berhubungan dengan sesuatu dilingkungan yang
dapat memicu lupus. Penyebab lupus dalam banyak kasus sebenarnya tidak
diketahui. Etiologi mungkin multifaktorial, disertai kelainan pada system
komplemen dan gangguan fungsi limfosit. Beberapa potensial meliputi:
1. Sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus
atau memicu respons internal pada orang yang rentan.
2. Infeksi. Memiliki infeksi bisa memulai lupus atau menyebabkan kambuh
pada beberapa orang.
3. Obat-obatan. Pada sejumlah kasus lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis
obat tekanan darah, obat anti kejang, dan antibiotik (hydralazine,
procainamide, penicillamine dan isoniazid). Orang yang menderita lupus
akibat obat biasanya menjadi lebih baik saat mereka berhenti minum obat.
Manifestasi Klinis
4. Lupus Neonatal
Sesuai dengan namanya, neonatal merupakan lupus yang terjadi pada bayi dan anak-anak.
Gangguan lupus bahkan dapat menyerang pada janin yang disebabkan sejak didalam
kandungan. Ibu yang positif terkena lupus akan mempengaruhi dan menurunkannya pada
bayinya, janin mengalami serangan antibodi dari sang ibu.
5. Lupus Erithematosus Sistemik (LES)
2) Otak dan sistem saraf pusat. Jika bagian otak terkena lupus, klien
dapat mengalami sakit kepala, pusing, perubahan perilaku, masalah
penglihatan, dan bahkan strok atau kejang.
3) Mata. Perdarahan dan eksudasi retina, ‘Cytoid bodies’.
4) Darah dan pembuluh darah. Lupus dapat menyebabkan
masalah darah, termasuk anemia dan peningkatan risiko
perdarahan dan pembekuan darah. Hal ini juga dapat
menyebabkan pembengkakan pembuluh darah
(vaskulitis).
5) Paru-paru.
6) Kanker.
7) Kematian jaringan tulang (ovascular necrosis).
8) Selaput lender kulit.
Patofisiologi
Faktor Risiko