Kasus
Ada seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Setiawan, tepatnya di ruangan
Melati yang bernama Rosa, dia berusia 35 tahun. Pasien tersebut mengalami hipotensi dan ada
seorang perawat yang ingin menolong pasien tersebut. Tetapi, dia tidak bisa melakukan itu
tanpa perintah dokter. Karena itu adalah kewenangan dokter. Sementara dokter tidak ada di
tempat.
Naskah
Pada suatu hari salah seorang keluarga dari pasien yang di rawat di ruangan melati rumah sakit
umum dr. Setiawan melporkan kepada perawat yang bertugas di ruangan tersebut bahwa pasien
saat ini kondisinya sangat lemas. Karena keluarga merasa cemas akan keadaan pasien, maka ia
meminta kepada petugas rumah sakit untuk segera menangani pasien tersebut.
Di nurse station
Kemudian perawat menghubungi dokter yang bertugas pada hari itu karena dokter sedang
tidak ada di tempat
Perawat :”assalamu’alaikum dok, ini saya perawat nana yang bertugas di ruang rawat
melati dok. Jadi begini dok, ini ada pasien yang bernama ibuk rosalina, usianya 35 tahun.
Tadi salah seorang dari keluarga pasien melaporkan bahwa pasien mengalami lemas dok,
selain itu penglihatan pasien kabur dan kepala pasien sangat pusing dok. Apakah dokter bisa
segera datang ke ruang perawatan ibuk rosalina, dok?”
Dokter : “ Baik sus, kira kira saya akan datang ke ruangan sekitar 5 menit lagi,
berhubungan saya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit”.
Perawat : “Baik dok, terimakah ya dok”
3 Menit kemudian...
Keluarga :” suster, apakah isteri saya bisa secepatnya di tangani? Karena keadaannya
semakin buruk sus, Saya takut terjadi sesuatu terhadap isteri saya sus”.
Perawat :” aduh, bagaimana ini? Apakah saya boleh mengambil tindakan untuk
pasien? (cemas)
Keluarga :” Suster ayoo!”
Perawat :” Baik pak, saya akan segera ke ruangan ibuk rosalina”
Keluarga : “ baik sus, saya tunggu. Terimakasih suster”
Di ruangan perawatan
Perawat :” assalamualaikum bapak ibu, perkenalkan nama saya suster nana, saya
perawat yang bertugas hari ini samapai 6 nanti. Sebelumnya saya langsung cek gelangnya
saja ya pak, karena keadaan ibuk saat saat ii tidak memungkinkan untuk di tanyai”.
Keluarga :”iya sus, silahkan.”
Perawat :”Baik, dengan ibu rosalina, umur 35 tahun, nama orang tua ibuk suryati.
Sesuai ya pak, langsung saja saya periksa tanda tnda vital ibu ya pak”
Di ruangan dokter...
Perawat :”assalamu’alaikum dokter, permisi dok, sebelumnya saya minta maaf. saya
ingin menyampaikan bahwa pasien yang bernama ibu rosalina yang di rawat di ruangan
melati telah saya beri tindakan dasar seperti mengecek tanda tanda vital pasien dengan
pengukuran TD ibu rosalina 80/ 50 dan suhu tubuh pasien 34,5° C,saya juga memberi pasien
minum, dan menidurkan pasien dengan kepala tidak menggunakan bantal dok agar agar
suplai oksigen ke otak lebih lancar . Dari pmeriksaan dasar tadi, di perkirakan bahwa pasien
terkena hipotensi dok. Sekali lagi saya meminta maf kepada dokter, karena saya telah
memberi tidakan kepada pasien sebelum di beri perintah oleh dokter, karena pada saat itu
kondisi pasien sangat parah. Jadi untuk mengurangi rasa sakit yang di alami pasien, maka
dari itu saya memberikan tibdakan dasar tersebut dok.
Dokter :” oke sus, bagi saya tidak masalah, karena keselamatan pasien yang paling
kita utamakan”.
Perawat :”terimakasih dokter. Sekali lagi saya mohon maaf karena telah mengambil
tindakan tanpa perintah”.
Dokter :” its oke”.
Perawat :”dok, apakah kita sekarang bisa langsung ke ruang perawatan pasien?”.
Dokter :” ayo kita ke ruang perawatan”