Anda di halaman 1dari 5

NASKAH ROLLE PLAY GANGGUAN MENTAL

KASUS
Seorang pasien begitu impulsive memukul orang, sehingga keluarganya membawanya
ke RSJ, sesampainya di RSJ pasien mengamuk membabi buta dan hendak memukul orang-
orang disekitarnya karena merasa tidak gila.
Pasien :“kenapa aku dibawa kesini bu? (sembari membaca tulisan bertuliskan ‘RSJ’)
Rumah sakit jiwa, aku kan ngga gila bu?
Ibu :“sudah nurut saja, biar kamu itu sembuh”
Pasien :“ ibu pikir emang aku gila?”
Ibu: :“ibu Cuma pengen kamu ketemu dokter atau perawat sebentar”

Sesampainya di UGD, seorang perawat yang melihat kedatangan mereka langsung


mempersiahkan mereka duduk.

TAHAP PRA INTERAKSI


Perawat 1 : “Selamat pagi, mari silahkan duduk”
Ibu: (sembari memegangi tangan anaknya, ibu menjelaskan maksud kedatangannya)
“Begini sus, anak say aini sejak 1 bulan yang lalu anak saya mengalami putus cinta dan
sejak itu juga, anak saya jadi sering ngamuk dan memukul orang sampai meresahkan
warga, jadi pak RT menyarankan saya untuk membawanya kesini, kadang-kadang dia suka
mukul-mukul kepala sendiri.
Perawat 1: “perkenalkan nama saya perawat (…), nama mas siapa (mengulurkan tangan
dengan memberi senyum)?”
Pasien: “Sumanto (menjawab sinis)”
Perawat 1:”Ada apa dirumah? Apa yang membuat mas sumanto marah dan sering
memukul orang?”
Pasien:”Lah, aku kan Cuma membela diri, (menoleh pada keluarga) SUDAH AKU MAU
PULANG BU, AKU TIDAK MAU DISINI (berontak)
Ibu:” Heh, kamu mau kemana?”
Pasien:” PULANG!!!” (dengan nada tinggi dan melotot, sambal memukul ibunya)

Melihat itu, perawat pun mulai menyiapkan alat restrain

Perawat 1: “Sus, tolong siapkan alat-alat restrain dan panggil perawat lainnya juga.”
TAHAP ORIENTASI
Perawat 1: “Bapa, ibu (pada keluarga) saya akan melakukan pengamanan kepada mas
sumanto, dengan cara menggunakan tali restrain ini, tangan mas sumanto akan terikat
kebelakang agar mas sumanto tidak memukul orang lagi. Ketika nanti mas sudah memukul
orang lagi, maka akan saya lepas, dan cara ini tidak akan menyakiti mas dan aman.”
Pasien:”ENGGAK!!! AWAS MAU SAYA HAJAR KAMU?” (Mengamuk)

Perawat pun mulai memegangi pasien agar pasien tidak kabur. Sesegera perawat lain serta
satpam datang untuk memberikan bantuan.

Perawat 2:”Untuk ibu, mari ikut saya keruang perawat” (Perawat 2 dan keluarga berjalan
menuju ruang perawat).
Perawat 2:”Ibu, Perawat 1 tadi sudah menjelaskan Tindakan yang akan kami lakukan
untuk mengamankan mas sumanto, bila ibu setuju Tindakan itu dilakukan, silahkan ibu
tanda tangan dilembar inform consen ini”.
Ibu:”Iya, saya setuu saja yang penting anak saya sembuh.”
Perawat 2:” Baik ibu, kalua begitu kami akan melakukan Tindakan restrain untuk anak
ibu”
(disisi lain pasien meraung-raung dengan agresif)
Pasien:”AKU NGGAK GILAAA, KALIAN SEMUA YANG GILA (sambil menunjuk dan
terus meraung)
Satpam:”Boleh saya ikut bantu sus?”
Perawat 1:”iya silahkan”
(Perawat lain beserta satpam mulai melakukan tahap restrain kepada pasien)

TAHAP KERJA
 Memulai kegiatan dengan cara yang baik
 Memilih alat restrain yang tepat
 Memasang restrain pada pasien dengan cepat dan tepat
 Pegang Pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan ke belakang pasien dan tetap
waspada
 Buka baju dengan posisi menyerbu
 Pakaikan baju khusus kepada pasien dengan cepat
 Handle tangan pasien ke belakang, seperti tangan orang yang di borgol
 Mengamankan restrain dari jangkauwan pasien
 Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
 Merubah posisi setiap 60 menit
 Melakukan pemeriksaan TTV setiap 60 menit
 Memeriksa bagian tubuh yang di restrain
 Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan obat anti cemas
 Setelah pasien dapat di kendalikan, restrain di lepas
 Evaluasi: catat TTV, selalu mencatat alasan restrain, memperhatikan respon pasien
terhadap terapi saat dalam restrain

TAHAP TERMINASI
Perawat 1: “Mas sumanto, ibu ini merupakan metode restrain, ini metode kami sebagai
tenaga Kesehatan untuk menentangkan mas sumanto, agar mas sumanto tidak memukul
orang lain lagi, jadi mas sumanto terutama ibu tidak perlu khawatir.
Ibu: “ohhh iya ya sus”
Perawat 2: “nanti restrain ini akan di lepas, apabila mas sumanto tidak memukul orang lain
lagi. (berbicara dengan pasien)”
Perawat 2: “buu ,sejenak saya akan mengajak ibu untuk melengkapi data-data mas
sumanto yang belum tuntas tadi. Ayok bu mari saya antar”
Perawat 3: “assalamu’alaikum, mari bu silahkan duduk”
Ibu: “iya suss terimakasih”
Perawat 3: “tadi saya lihat anamnesanya dikatakan kalo mas sumantio ini sering
mengamuk sendiri sampai meresahkan warga, setelah mengamuk, apakah mas sumanto
merasa bersalah atau merenyalahkan diri?”
Ibu: “iya sus, anak say aitu kalo abis mengamuk, suka menyalahkan dirinya sendiri,
terkadang dia bilang gini “aku tidak berguna, aku tidak bisa membahagiakan pacarku, dll.
Yah pokonya dia suka ngomong-ngomong seperti itu sus”
Perawat 3: “selain itu apakah dia suka berhalusinasi?
Ibu: “oh tidak sus, dia hanya ngamuk-ngamuk, menyendiri, merasa dirinya tidak berguna.”
Perawat 3: “baik buu, kami sarankan anak ibu berada disini dulu untuk menjalani
perawatan sampai anak ibu sembuh. Gimana bu? Apakah ibu setuju?”
Ibu: “baik terimakasih sus sudah membantu menangani anak saya”
Perawat 2: “Iya buu karena itu memang tugas kami, terimakasih juga atas kepercayaan ibu
kepada kami”

Selanjutnya perawat mulai melakukan Tindakan dokumentasi, mencatat Tindakan yang


telah dilakukan pasien, dalam mencatat respon pasien.
Satu bulan kemudian, mas sumanto mulai bisa mengendalikan dirinya sendiri, dia sudah
bisa berinteraksi normal dengan orang lain, dan juga sudah tidak mengamuk lagi seperti
dulu lagi. Wajahnya sangat cerah, terlihat dari wajahnya yang sudah terlepas dari
keterpurukan.

Perawat 2: “bagaimana mas sumanto, apakah anda sudag merasa lebih baik (sambal
tersenyum)
Pasien: “iya sus saya sudah merasa lebih baik dan semangat lagi”
Perawat 2: “syukur lah kalo begitu. Mas sumanto sudah bisa pulang”
Pasien :” allhamdulillah”
Perawat 2: “yaa sudah saya tinggal dulu ya, saya akan koordinasikan dengan petugas
Kesehatan lainnya, anda silahkan tungggu”

Kemudian perawat 2 koordinasi dengan petugas Kesehatan lainnya. Akhirnya semuanya


memutuskan untuk memulangkan mas sumanto karena keadaanya sudah normal. Salah
satu perawat menelpon keluarga pasien.
Perawat 1: “Hallo assalamu’alaikum”
Bapak: “iya waalaikum salam ini siapa?”
Perawat 1: “kami dari RSJ Lawang Pak, kami memberitahukan bahwasanya anak bapak
yang Bernama sumanto sekarang sudah sembuh. Keluarga anda bisa membawanya pulang.
Bapak: “alhamdulillah beneran sus?”
Perawat 1: “iya bapak…. Selamat ya”
Bapak: “terimakasis sus atas pemberitahuan nya, assalamu’alaikum”
Perawat 1: “waalaikum salam”
(dengan girang bapak berteriak menghampiri menuju ibu)
Bapak: “buuu ibuuu”
Ibu: “ada apa pak teriak-teriak”
Bapak: “anak kita buu….sumanto sudah sembuh…”
Ibu: “alhamdullillah.. ayokk pak.. kita jemput anak kita sekarang”
(bapak dan ibu akhirnya bergegas menuju RSJ. Kemudian menuju kamar sumanto)
Ibu: “sumanto anakku…ya allah nak…alhamdulillah kamu sudah sembuh sekarang”
Pasien: “iyaa ibu, bapak (memeluk ibu dan bapak-nya)
Bapak: “alhamdulillah sumanto akhirnya kamu sembuh juga”
(akhirnya sumanto dibawa pulang oleh keluarganya setelah berpamitan dengan para
perawat dan tenaga medis lainnya)

**THE END**

Anda mungkin juga menyukai