KASUS
Seorang pasien begitu impulsive memukul orang, sehingga keluarganya membawanya
ke RSJ, sesampainya di RSJ pasien mengamuk membabi buta dan hendak memukul orang-
orang disekitarnya karena merasa tidak gila.
Pasien :“kenapa aku dibawa kesini bu? (sembari membaca tulisan bertuliskan ‘RSJ’)
Rumah sakit jiwa, aku kan ngga gila bu?
Ibu :“sudah nurut saja, biar kamu itu sembuh”
Pasien :“ ibu pikir emang aku gila?”
Ibu: :“ibu Cuma pengen kamu ketemu dokter atau perawat sebentar”
Perawat 1: “Sus, tolong siapkan alat-alat restrain dan panggil perawat lainnya juga.”
TAHAP ORIENTASI
Perawat 1: “Bapa, ibu (pada keluarga) saya akan melakukan pengamanan kepada mas
sumanto, dengan cara menggunakan tali restrain ini, tangan mas sumanto akan terikat
kebelakang agar mas sumanto tidak memukul orang lagi. Ketika nanti mas sudah memukul
orang lagi, maka akan saya lepas, dan cara ini tidak akan menyakiti mas dan aman.”
Pasien:”ENGGAK!!! AWAS MAU SAYA HAJAR KAMU?” (Mengamuk)
Perawat pun mulai memegangi pasien agar pasien tidak kabur. Sesegera perawat lain serta
satpam datang untuk memberikan bantuan.
Perawat 2:”Untuk ibu, mari ikut saya keruang perawat” (Perawat 2 dan keluarga berjalan
menuju ruang perawat).
Perawat 2:”Ibu, Perawat 1 tadi sudah menjelaskan Tindakan yang akan kami lakukan
untuk mengamankan mas sumanto, bila ibu setuju Tindakan itu dilakukan, silahkan ibu
tanda tangan dilembar inform consen ini”.
Ibu:”Iya, saya setuu saja yang penting anak saya sembuh.”
Perawat 2:” Baik ibu, kalua begitu kami akan melakukan Tindakan restrain untuk anak
ibu”
(disisi lain pasien meraung-raung dengan agresif)
Pasien:”AKU NGGAK GILAAA, KALIAN SEMUA YANG GILA (sambil menunjuk dan
terus meraung)
Satpam:”Boleh saya ikut bantu sus?”
Perawat 1:”iya silahkan”
(Perawat lain beserta satpam mulai melakukan tahap restrain kepada pasien)
TAHAP KERJA
Memulai kegiatan dengan cara yang baik
Memilih alat restrain yang tepat
Memasang restrain pada pasien dengan cepat dan tepat
Pegang Pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan ke belakang pasien dan tetap
waspada
Buka baju dengan posisi menyerbu
Pakaikan baju khusus kepada pasien dengan cepat
Handle tangan pasien ke belakang, seperti tangan orang yang di borgol
Mengamankan restrain dari jangkauwan pasien
Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
Merubah posisi setiap 60 menit
Melakukan pemeriksaan TTV setiap 60 menit
Memeriksa bagian tubuh yang di restrain
Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan obat anti cemas
Setelah pasien dapat di kendalikan, restrain di lepas
Evaluasi: catat TTV, selalu mencatat alasan restrain, memperhatikan respon pasien
terhadap terapi saat dalam restrain
TAHAP TERMINASI
Perawat 1: “Mas sumanto, ibu ini merupakan metode restrain, ini metode kami sebagai
tenaga Kesehatan untuk menentangkan mas sumanto, agar mas sumanto tidak memukul
orang lain lagi, jadi mas sumanto terutama ibu tidak perlu khawatir.
Ibu: “ohhh iya ya sus”
Perawat 2: “nanti restrain ini akan di lepas, apabila mas sumanto tidak memukul orang lain
lagi. (berbicara dengan pasien)”
Perawat 2: “buu ,sejenak saya akan mengajak ibu untuk melengkapi data-data mas
sumanto yang belum tuntas tadi. Ayok bu mari saya antar”
Perawat 3: “assalamu’alaikum, mari bu silahkan duduk”
Ibu: “iya suss terimakasih”
Perawat 3: “tadi saya lihat anamnesanya dikatakan kalo mas sumantio ini sering
mengamuk sendiri sampai meresahkan warga, setelah mengamuk, apakah mas sumanto
merasa bersalah atau merenyalahkan diri?”
Ibu: “iya sus, anak say aitu kalo abis mengamuk, suka menyalahkan dirinya sendiri,
terkadang dia bilang gini “aku tidak berguna, aku tidak bisa membahagiakan pacarku, dll.
Yah pokonya dia suka ngomong-ngomong seperti itu sus”
Perawat 3: “selain itu apakah dia suka berhalusinasi?
Ibu: “oh tidak sus, dia hanya ngamuk-ngamuk, menyendiri, merasa dirinya tidak berguna.”
Perawat 3: “baik buu, kami sarankan anak ibu berada disini dulu untuk menjalani
perawatan sampai anak ibu sembuh. Gimana bu? Apakah ibu setuju?”
Ibu: “baik terimakasih sus sudah membantu menangani anak saya”
Perawat 2: “Iya buu karena itu memang tugas kami, terimakasih juga atas kepercayaan ibu
kepada kami”
Perawat 2: “bagaimana mas sumanto, apakah anda sudag merasa lebih baik (sambal
tersenyum)
Pasien: “iya sus saya sudah merasa lebih baik dan semangat lagi”
Perawat 2: “syukur lah kalo begitu. Mas sumanto sudah bisa pulang”
Pasien :” allhamdulillah”
Perawat 2: “yaa sudah saya tinggal dulu ya, saya akan koordinasikan dengan petugas
Kesehatan lainnya, anda silahkan tungggu”
**THE END**