Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Terapeutik pada pasien dengan diagnosa asma

(narator)
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakn secar sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Pengertian dan faktor pemicu asma
Asm amerupakan penyakit jangka panjang yang dapat menyebabkan penderita sulit bernafas, dan
batuk-batuk.
Faktor pemicu asma
1. Alergi, seperti bulu hewan dll,
2. Infeksi [aru dan saluran pernafasan
3. Iritasi udara, seperti uap kimia, asap rokok dan polusi udara
4. Makanan dan minuman yang mengandung sulfit.

Fase pra-Interaksi
(narator)
Di sebuah Rumah Sakit di Yogyakarta terdapat seorang paisen yang bernama Sri
Aningsih yang berumur 18 tahun dimana ia sekarang sedang menempuh pendidikan di salah satu
perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Di Rumah Sakit tersebut ia ditemani oleh ayahnya yang
Aan. Ani sedang menjalani perawatan pasca kebakaran yang terjadi di rumahnya, di sana dia
dirawat oleh Ns. Anggie dan Ns. Rizma.
(narator)
Pada pukul 14.00 perawat 1 langsung menuju ke ruangan sdri Sri Aningsih untuk
melakukan pengkajian mengenai penyakit asma yang diderita oleh sdri Sri Aningsih akibat
kebakaran yang terjadi dirumahnya tersebut.
Fase Orientasi
Perawat 1: “selamat siang mbk” (tersenyum)
Keluarga (ayah): “selamat siang suster” (tersenyum)
Perawat 1: “permisi pak…apa benar bapak ini keluarga dari pasien atas nama Sri Aningsih”
Kelurga (ayah): “iya benar,, saya ayah dari sdri, Sri Aningsih”
Perawat 1: “baik kalua begitu. Saya akan memeriksa sdri. Sri Aningsih .sebelumnya apakah sdri.
Sri Aningsih pernah mengeluhkan sesuatu kepada bapak”
Keluarga (ayah): “selama saya disini anak saya tidak mengeluhkan sesuatu kepada saya,
mungkin untuk lebih jelasnya lagi suster bias langsung memeriksa keadaan anak saya.”
Perawat 1: “ baik bapak. Kalua begitu saya akan langsung memeriksa keadaan anak bapak
sekarang”
Keluarga(ayah) : “silahkan suster”
Perawat 1:”selamat siang mbak”(tersenyum)
Pasien: “selamat pagi suster” (tersenyum)
Perawat 1: “perkenalkan mbak nama saya suster Anggie Christina Jayanti. Saya suster dari ruang
perawatan 1 tempat mbak dirawat sekarang ini. Mulai siang ini saya akan merawat mbak dari
pukul 14.00 sampai 21.00 malam nanti. Kalau boleh tau mbak lebih senang dipanggil dengan
panggilan apa mbak?.”
Pasien: “iya salam kenal suster, sustre bias memanggil saya dengan panggilan mbak ani.”
Perawat 1: “ baik mbak ani, bagaimana keadaan mbak sekarang? Apa yang mbak rasakan?”.
Pasien :” sejak kebakaran kemarin saya mengalami sesak nafas” (sambal menyentuh dada)
Perawat 1: “ (menganggukan kepala)..” itu adalah efek dari mbak menghirup asap trelalu banyak
yang menyebabkan mbak sesak nafas karena terjadi penyempitan jalan nafas”
Pasien: “apa itu berbahaya suster?”
Perawat 1: “iya mbak ani, itu berbahaya. Asma itu merupakan penyakit jangka panjang yang
menyebabakan penderitanya sulit bernafas dan batuk”
Pasien: “ oh begitu” (cemas)
Perawat 1: “iya mbak ani, baiklah saya permisi dahulu, silahkan mbak ani beristirahat kembali.
Pada pukul 15.00 sore rekan kerja saya suster rizma akan melakukan tindakan keperawatan
yaitu dgn memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik inhalasi manual.”
Pasien: “ apakah lama sus prosesnya”
Perawat 1: “ tidak lama mbak, hanya butuh waktu sekitar 5 menit saja dan kita akan
melakukannya disini saja, apakah mbak ani bersedia?”
Pasien: “baik sus” (menganggukan kepala)
Perawat 1: “mbak ani tenang saja, kerahasiaan tentang apa yang mbak ani alami tetap saya jaga”
Pasien: “baik suster, terima kasih”
Perawat1 : “apabila mbak butuh bantuan saya, silahkan mbak memanggil saya, di ruang
perawatan 1 ,selamat siang.” (selamat siang)
Pasien: “selamat siang” (tersenyum)
Keluarga(ibu): “(masuk, menghampiri pasien)..(menanyakan keadaan pasien) “nak bagainmana
keadaan mu sekarang, apa sudah membaik?”
Pasien : “iya bu”.
Keluarga(ibu): “ini semua karna salah bapakmu, dia lupa mematikan kompr gas pada saat
memasak air”. “Kalau sampai terjadi apa-apa padamu, ibu akan ceraikan ayahmu dan mengusir
ayah mu dari rumah dan ibu akan mencari pengganti ayahmu yang baru”
Pasien : “ibu jangan berkata seperti itu, biar bagaimana pun dia tetap ayahku”
Keluarga(ibu): (berbisik) “ibu sudah bosan dengan tampang ayahmu..”
Pasien :”iya ibu,, biar bagaiman pun dia tetap suami ibu”
Keluarga(ibu): “iya nak”
Fase Kerja
(narator)
Beberapa waktu kemudian pada Pukul 15.00 perawat 2 langsung memasuki ruang pasien untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik inhalasi manual.
Perawat 2: “selamat siang” (tersenyum)
Pasien: “selamat siang sus” (tersenyum)
Perawat 2 “perkenalkan nama suster rizma, saya suster dari ruang perawatan 1 tempat mbk ani
dirawat sekarang ini. Mulai siang ini saya akan mbk ani dari pukul 14.00 sampai dengan 21.00
nanti. Kalau boleh tau mbak senagng dipanggil denagn apa mbk?
Pasien: “iya salam kenal suster, suster bisa memanggil saya denagn panggilan mbak ani”
Perawat 2:”mbak ani, sesuai perjanjian yang telah di sepakati . Sekarang saya akan melakukan
tindakan keperawatan yaitu meberikan pendidikan kesehatan mengenai teknik inhalasi manual,
apakah mbk ani bersedia?”
Pasien: “saya bersedia suster”
Perawat 2: (mengatur posisi nyaman ada pasien)
Perawat 2 :”mbk saya akan mengajarka tentang teknik inhalasi manual denagn tujuan untuk
melonggarkan jalan nafas. Jika suatu saat asma mbk kambuh mabk biasa melakukan hal ini,
alatnay pun mudah cukup basko atau gelas berisi air panas dan setelah itu diberi minyak kayu
putih kedalam baskom atau gelas tersebut, kemudian tutup denagn ahnduk menyerupai corong
setelah itu hirup uapnya selama 10-15 menit.”
Pasien :”ohhh”
Perawat 2 :”kiranya apa yan saya ajarkan dapat bermanfaat ya mbak”
Fase Terminasi
Perawat:”mbak ani, saya telah selesai melakukan tindakan keperawatan yaitu melalui pendidikan
kesehatan tenatng inhalsi manual. Mbak ani tolong jaga kesehatannya, semoga lekas sembuh.”
Pasien:”baik, terima kasih suster”
Perawat:”sama-sam mbak”
Perawat:”baik bapak saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan jika bapak butuh
bantuan bias langsu g menghubungi saya di ruang perawat”
Keluarga:”baik suster”(tersenyum)
(narator) setelah melakukan tindakan keperwatan melalui penkes tentang teknik inhalasi manual
perawat keluar untuk kembali kertuang perawatan 1.

Anda mungkin juga menyukai