Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A.

DENGAN KEHILANGAN

Di susun Oleh :
Kelompok 1
Nama : Atirah Mopoliu Nim : 711440119005
Nama : Risintiawati Bawinto Nim : 7114401190
Nama: Weinjely Ponamon Nim : 7114401190
Nama : Angelina Mokodongan Nim : 7114401190
Nama :Novelanda Malendes Nim : 7114401190
Nama : Esther Natalia Mangowal Nim : 7114401190

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

PRODI DIII KEPERAWATAN 2021


LAPORAN PENDAHULUAN

Kasus Fiktif
Ny. A 20 tahun salah satu mahasiswi Poltekkes Kemenkes Manado. Pasien akan dilakukan operasi
pengangkatan ginjal kiri. Hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak murung, tidak mau makan
apa yang di sajikan. Menurut orang tua pasien sejak di diagnos batu ginjal dan akan dilakukan operasi
pengangkatan ginjal kiri pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai pembicaraan dan bila
menjawab hanya seperlunya. Menurut orang tua pasien tidak dapat tidur sejak 2 hari yang lalu dan
sering menangis pada malam hari. Padahal selama ini pasien merupakan anak yang ceria dan banyak
bercerita tentang aktivitasnya di kampus. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD 130/90 mmHg, Nadi
90 x/menit. Pasien lebih banyak mendominasi pembicaraan dan selalu bertanya tentang penyakitnya.
Fokus pertanyaan hanya berkisar kepada bagaimana operasi pengangkatan payudara.

1. Keluhan Utama
DS : Keluarga klien mengatakan klien menjadi murung dan pendiam sejak di diagnosa
batu ginjal dan akan dilakukan pengangkatan ginjal kiri. Keluarga klien juga
mengatakan sejak 2 hari yang lalu, klien sulit tidur dan sering menangis pada malam
hari.
DO : Klien tampak murung, klien mengeluh tidak mau makan, tanda-tanda vital TD
130/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, klien tampak gelisah dan selalu bertanya tentang
penyakitnya.

2. Proses Terjadnya Masalah


Menurut Stuart dan Laraia (2005) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan terjadinya
ansietas, diantaranya:
a. Faktor Biologis
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang membantu mengatur ansietas.
Penghambat GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis timbulnya ansietas
sebagaimana halnya dengan endorfin. Pasien kehilangan orang yang dicintai (istri) 5 bulan
yang lalu
b. Faktor Psikologis
a) PAndangan Psikoanalitik. kehilangan adalah konflik emosional yang terjadi antara
antara 2 elemen kepribadian – id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan
impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang yang
dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi
menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah
mengingatkan ego bahwa akan bahaya.
b) PAndangan Interpersonal, kehilangan timbul dari perasaan takut terhadap
penerimaan dan penolakan interpersonal. Kehilangan orang yang dicintai
c) PAndangan Perilaku, kehilangan merupakan produk frustrasi yaitu segala sesuatu
yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
d) Sosial budaya. Kehilangan merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga..
Faktor ekonomi, latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
c. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan atau penurunan fungsi
fisiologis akibat sakit sehingga mengganggu individu untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari yaitu post operasi katarak.
b) Ancaman terhadap sistem diri seseorang . Ancaman ini akan menimbulkan gangguan
terhadap identitas diri, harga diri, dan fungsi sosial individu.

3. Pohon Masalah

Harga Diri Rendah Kronis

Berduka

Gangguan Citra Tubuh

Gambar 1. Pohon masalah pasien pada pasien dengan Kehilangan


4. Diagnosa Keperawatan
a. Berduka (D.0081) berhubungan dengan kehilangan (objek, pekerjaan, fungs, status, bagian
tubuh, hubungan sosial)
b. Harga Diri Rendah Kronis (D.0086) berhubungan dengan ketidakadektifan mengatasi
masalah kehilangan
c. Gangguan Citra Tubuh (D.0083) gangguan psikososial

Kelompok 4 Kecil

Atirah Mopoliu

Angelina Mokodongan

STRATEGI PELAKSANAAN

Nama : Atirah Mopoliu


Nim : 711440119005
Nama Pasien : Nn. A.M
Hari/tgl : Senin, 09 Agustus 2021
Pertemuan :1

Proses Keperawatan
1) Kondisi pasien
DS : Keluarga klien mengatakan klien menjadi murung dan pendiam sejak di diagnosa batu
ginjal dan akan dilakukan pengangkatan ginjal kiri. Keluarga klien juga mengatakan
sejak 2 hari yang lalu, klien sulit tidur dan sering menangis pada malam hari.
DO : Klien tampak murung, klien mengeluh tidak mau makan, tanda-tanda vital TD 130/90
mmHg, Nadi 90 x/menit, klien tampak gelisah dan selalu bertanya tentang penyakitnya.
2) Diagnosa Keperawatan : Berduka (D.0081)
3) Tujuan Keperawatan : Setelah diajarkan teknik napas dalam, ansietas pasien Menurun

Sabtu, 15 Agustus di Rs Prof Kandou Malalayang di ruangan Irina A ada pemeriksaan


pasien yang menderita penyakit kanker payudara. Dikarenakan pasien mengalami kecemasan
dengan penyakit yang dideritanya maka , perawat mendatangi pasien tersebut.
Tahap Orientasi

Perawat : “Selamat pagi Bu, saya Perawat Atirah yang bertugas diruangan ini dari jam 07.00-14.00.
saya senang dipanggil Suster Tia. Oh Iya Bu, saya yang akan memeriksa Ibu hari ini. Apakah
ini benar dengan Ibu Angel?”
Pasien : “Selamat pagi…iya Sus
Perawat : “ Saya lihat bapak murung dan tampak sedih? Ada sesuatu yang Ibu pikirkan ?”
Pasien : “(terdiam dan tidak menjawab pertanyaan dari perawat)”
Perawat :”Coba Ibu ceritakan apa yang sedang dialami. Mungkin dengan ibu menceritakan masalah
yang Ibu alami sekarang membantu Ibu lebih tenang. Ibu tidak perlu khawatir, saya tidak
akan menceritakan hal ini pada siapapun. Bagaiaman Bu?
Pasien : “Iya Sus, asalakan suster janji tidak akan memberitahukannya pada siapapun.
Perawat : “ Baik Bu, akan berapa lama kita berbicara Bu? Bisa 15 menit?”
Pasien : “ Iya sus, 10 menit saja”
Perawat : “ Bagaimana kalau kita bicara disini saja Bu? Tujuannya agar Ibu menjadi tenang, tidak
sedih dan dapat membantu menyelesaikan masalah Ibu.
Pasien : “Iya sus disini saja.”
Perawat : “Baik kalau begitu Bu, saya akan mendengarkan dengan baik Bu.”

Tahap Kerja
Pasien :”Begini sus, 3 hari yang lalu saya datang ke poliklinik karena saya merasa nyeri di bagian
punggung, nyeri saat buang air kecil, dan sering sekali buang air kecil. Saat dokter
selesai
memeriksa, dokter mengatakan bahwa saya mengidap batu ginjal, dan harus segera
dioperasi. Saya takut sus, kalau saya kehilangan salah satu dari ginjal saya, apakah saya
masih bisa melanjutkan hidup? Saya juga belum menikah sus.? Saya merasa saya masih
terlalu muda untuk memiliki penyakit seperti in sus. Dan ditambah lagi saya mengikuti
pelatihan untuk volly putry sus”
Perawat : “Ohh baikk Bu. Selain ikut pelatihan volly, apakah ibu memiliki kegiatan diluar rumah lain?
Pasien : “Saya juga punya kelompok melukis”
Perawat : “ Bagus sekli Bu, apakah sudah pernah ada yang membeli lukisan yang sudah Ibu buat?
Pasien : “Iya sus, tahun lalu kami sekelompok mendapat ide untuk membuat lukisan tentang hari
kemerdekaan, dan lukisan itu ada yang membelinya.”
Perawat : “Wah apakah Ibu bisa melukis wajah saya?
Pasien : “ Bisa sus, tapi perlengkapan lukisannya ada dirumah Bu.
Perawat : “Ohhiyaa, nanti kapan-kapan tolong lukis wajah saya yaa Bu.
Paisen : “Iya sus”
Perawat : “Bagimana mulai sekarang Ibu melukis? Nanti Ibu bisa melukis suasana disini.supaya Ibu
bisa terhibur dengan lukisan yang ibu buat, dan bisa juga untuk mengurangi rasa sedih Ibu?
Pasien : “ Iya sus, saya juga ingin sekali melukis untuk hari Kemerdekaan besok”
Perawat :” Jadi kapan ibu akan mulai melukis?
Pasien : “Sebentar sus, nanti saya minta tolong keluarga saya untuk membawakan perlengkapan
lukis saya sus”
Perawat :” Baikk bagus sekali Bu”
Tahap Terminasi
Perawat :” Bagaimana perasaan Ibu sekarang?
Pasien : “ Saya merasa lebih tenang dan sedikit melupakan masalah yang sedang saya alami sus.
Perawat :”Bagus sekali Bu. Baik kalau begitu bisa Ibu jelaskan kembali kegiatan apa yang akan Ibu
lakukan?
Pasien : “saya akan melukis suasana disini”
Perawat :” Benar sekali Ibu. Kalau begitu karena kita sudah 15 menit bercakap-cakap, saya permisi
dulu yah buu, untuk memeriksa pasien lain.”
Pasien :”Iya sus Terimakasih”
Perawat :” selamat pagi”
Pasien :”Selamat pagiiiiii”

(kontrak yang akan datang)


Perawat : “2 hari lagi saya akan mengontrol keadaan ibu lagi yaaa.saya mau melihat apakah Ibu sudah
tidak sedih lagi dan harus lebih semangat lagi yah Bu. saya juga akan mengajarkan teknik
distraksi 5 jari, tujuannya untuk membuat Ibu lebih tenang lagi.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Bagaimana kalau kita bertemu lagi disini dengan jam yang sama?
Pasien : “Iya sus disini saja”
Perawat :”Jangan lupa untuk mengisi waktu ibu dengan kegiatan melukis, seperti yang sudah
dibicarakan tadi dengan hati yang bahagia ya Bu.”
Pasien :” Baik sus”

Pertemuan :2
Perawat mendatangi pasien untuk pertemuan kedua sesuai dengan kontrak waktu
pertemuan pertama

Orientasi
Perawat : “Selamat pagi Bu! masih ingat dengan saya ya?”
Pasien : “Pagi.. Iya Sus”
Perawat : “Coba Ibu ceritakan apa yang dialami sejak kita terakhir bertemu beberapa hari yang
lalu? Apakah lukisannya sudah selesai?”
Pasien : “Sedikit lagi selesai sus”
Perawat : “ Bisa saya lihat lukisannya Bu?”
Pasien : “Bisa sus (sambil menunjukkan lukisan)
Perawat : “Wah bagus sekali Bu. Apakah dengan melukis bisa mengurangi rasa sedih Ibu?”
Pasien : “Iya sus, dengan melukis membuat saya melupakan masalah yang sedang saya alami
sekarang.”
Perawat : Oh ternyata benar ya Bu dengan Ibu membuat lukisan, mengurangi rasa sedih Ibu yaa. Jadi
bagaimana perasaan Ibu sekarang?”
Pasien : “Alhamdulillah (untuk islam) puji Tuhan (untuk kirsten) untuk sedihnya sedikit berkurang, tapi
saat saya berhenti melukis, karena kelelahan, rasa sedih saya muncul kembali sus.”
Perawat :”Oh baik kalau begitu, saya periksa tekanan darah ibu yaa.
Pasien : “Iya sus”
Perawat :”Jadi tekanan darahnya normal 120/70 mmHg dan nadi ibu 78 x/menit. Ibu juga terlihat santai
dan relaks . Ibu juga mampu menjadi pendengar yang baik. Nah sekarang bagaimana kalau
kita akan mulai teknik distraksi 5 jari untuk mengurangi rasa sedih dan membuat Ibu lebih
tenang. Untuk latihannya 10 menit saja yah Bu.
Pasien :”Oh iya baik Sus”

Tahap Kerja
Perawat : Sekarang Ibu duduk yang relaxs ya dan santai sekarang tarik napas pelan-pelan
dari hidung dan keluarkan dari mulut tarik beberapa kali pelan ya Nona nah
sekarang coba Nona katupkan ibu jari dengan kelingking dan bayangkan kondisi
Ibu dalam keadaan sehat ya, kemudian ke dua ibu jari dengan jari manis.
Bayangkan Ibu berada ditengah2 tengah orang yang sangat Ibu sayangi dan
Cintai. Selanjutnya bayangkan ketika Ibu berada di suasana atau tempat yang
sangat nyaman di tengah orang-orang yang sangat ibu cintai dan terakhir
bayangkan Ibu mendapatkan pujian dari orang yang sangat Ibu sayangi.
Bayangkan terus yaa Bu, sampai Ibu merasa nyaman.
Pasien :“(mengikuti arahan dari perawat)
Perawat :”Bagus sekali Bu…..Bagaimana apakah menjadi lebih nyaman dan lebih tenang ?
Pasien :”Iya sus, perasaan lebih tenang dan merasa nyaman…”
Perawat :”Kalau begitu lakukan teknik ini 3-5 kali saat ibu merasa sedih dan lelah saat melukis
yaa.”
Pasien :”Iya baik sus”
Perawat :”Baik untuk mengetahui apakah ibu paham dengan latihan tadi, saya akan bertanya
pada Ibu. Apa yang akan dilakukan saat ibu merasa sedih?”
Pasien :” Untuk mengurangi rasa sedih saya, saya melakukan kegiatan sesuai hoby saya
melukis, dan jika saya lelah dan rasa sedih saya kembali lagi, saya akan melakukan
teknik distraksi 5 jari (sambil menjelaskan teknik 5 jari)
Perawat :” Wahh benar sekali Bu.Baik saya rasa Ibu sudah mengerti dengan apa yang telah kita
lakukan tadi.

Tahap Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap?
Pasien : Jauh sedikit lebih tenang Sus
Perawat : Bagus .. Apakah Ibu sudah paham, apa yang saya jelaskan dan ajarkan?
Pasien : Iya Sus saya sudah paham.
Perawat : Baik kalau sudah paham. Karena kita sudah 10 menit bercakap-cakap saya
harus kembali keruang perawat
Pasien : Baik sus

(kontrak waktu yang akan datang)


Perawat :Nn jam 14.00 saya akan datang diruangan ini lagi, kita belajar cara minum obat yang akan
mengurangi rasa cemas sesuai anjuran dan resep dari dokter, agar Nn bisa tenang dan tidur dengan
nyenyak.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

IDENTITAS

Nama : Nn.A.M

Umur : 23 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Orang yang berarti suami/ : Ibu

Istri/anak/Ibu/Ayah

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : Mahasiswa

Tanggal Masuk : Minggu 15 Agustus 2021

Tanggal pengkajian : Senin, 16 Agustus 2021

Diagnosa Medis : Batu Ginjal

Persepsi dan Harapan

a. Pasien :
Pasien mengatakan sedih dengan penyakit yang di deritanya, dan klien merasa malu dengan
penyakitnya.
b. Keluarga
Ibu pasien mengatakan merasa sedih dengan apa yang terjadi kepada anaknya yang masih muda dan
belum menikah tetap mengidap batu ginjal.

Status Mental

a. Emosi
Sedih dan depresi.
b. Konsep Diri
Pasien mengatakan belum bisa menerima keadaannya yang sekarang ini. Pasien juga mengatakan
khawatir dengan masa depannya.
c. Pola Interaksi
Saat melakukan interaksi baik perawat maupun keluarga, wajah pasien sering menghadap kebawah.
Saat ditanya pasien menjawab karena pasien malu dengan penyakitnya

Latar Belakang Status Sosial Budaya


Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa

Hubungan Sosial : Pasien mengatakan sangat dekat dengan Ibunya. Karena Ibunya selalu
mendengarkan apapun yang pasien rasakan

Sosiol-budaya : Keluarga Pasien mengatakan pasien sangat aktif dalam mengikuti ibadah
maupun kegiatan keagamaan

Gaya Hidup : Kluarga pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak yang selalu takut akan
Tuhan, selalu beribadah, dan berbakti pada kedua orangtuanya. Itulah mengapa
pasien tidak bisa menerima keadaan saat ini, karena gaya hidup pasien tidak
mempengaruhi kesehatannya saat ini.

Riwayat Keluarga

a. Genogram

Keterangan :

: Klien

: Laki-laki

: Perempuan

b. Masalah Keluarga dan Krisis


Keluarga klien mengatakan cemas karena salah satu anggota keluarga sakit. Keluarga pasien
mengatakan akan selalu memberikan dukungan kepada anaknya.
c. Interaksi dalam Keluarga
Keluarga pasien mengatakan sulit untuk mengajak berinteraksi dengan pasiem, karena pasien
menolak untuk diajak berbicara.

Pengkajian Fisik
a. Riwayat Penyakit
Pasien tampak murung, saat berinteraksi wajah pasien sering menghadapa kebawah, pasien mengeluh
sulit tidur dan kehilangan nafsu makan. Pasien juga selalu bertanya tentang penyakitnya. TD : 130/90
mmHg, Nadi 90 x/menit
b. Kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatnnya
Merokok : Pasien mengatakan tidak pernah merokok
Alkohol/obat-obatan : Pasien mengatakan tidak pernah minum alkohol dan tidak pernah
menggunakan obat-obatan terlarang.
Istirahat dan Tidur : Keluarga pasien mengatakan pasien sulit tidur dan sering menangis
pada malam hari
Nutrisi : Pasien mengatakan tidak nafsu makan.
Eliminasi : Keluarga pasien mengatakan pasien BAK 2-3 x/hari. BAB 1 x/hari.
Orientasi : Keluarga pasien mengatakan pasien jarang untuk berinteraksi dengan
keluarga dan pasien lain.
Tingkat Energi : Pasien mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri namu pasien
tampak murung.

Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1. DS : Beduka (D.0081) Kehilangan (objek,
Pasien mengatakan sedih dengan apa pekerjaan, fungs, status,
yang sedang dialaminya bagian tubuh, hubungan
DO: sosial
Pasien tampak murung dan menolak
berinteraksi dengan keluarganya.
2. DS : Gangguan Citra Tubuh Gangguan psikososial
Pasien sering bertanya tentang (D.0083)
penyakitnya.
DO :
Pasien tampak murung dan menolak
berinteraksi dengan keluarganya.

3. DS : Ansietas (0080) Kurang terpapar informasi


Klien mengatakan sudah tida berguna
lagi jika kehilangan salah satu dari
ginjalnnya.
DO :
Klien tampak murung saat berinteraksi
baik dengan perawat dan keluarganya.
.

Tabel Perencanaan Tindakan Keperawatan

Diagnosa Tindakan Keperawatan


No.
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx
1 Berduka Berduka S: - Pasien mengatakan dengan Observasi:
(D.0081) menurun melukis dan teknik distraksi 5 - Identifikasi kehilangan yang dialami
berhubungan jari lebih tenang - Identifikasi proses berduka yang di
dengan O: - Klien tampak alami
kehilangan tenang - Identfikasi reaksi awal terhadap
(objek, - TD: 120/80
pekerjaan, fungs, kehilangan
mmHg
status, bagian Terapeutik :
- N:
tubuh, hubungan - Tunjukkan sikap menerima dan empati
80x/menit
sosial - R: - Fasilitasi mengekspresikan perasaan
22x/menit dengan cara yang nyaman (mis,melukis)
Edukasi :
- Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada kehilangan
- Ajarkan mengapreskan perasaan
tentang kehilangan
2. Harga Diri Harga diri S: Pasien mengatakan sudah dapat Observasi:
Rendah Kronis meningkat menerima penyakit yang - Identifikasi harapan untuk
dialaminya dan tidak malu lagi mengendalikan perilaku
(D.0086)
O: - Klien tampak berkonsentrasi Terapeutik:
berhubungan - Klien tampak lebih percaya diri - Tingkatkan aktivitas fisik sesuai
dengan - Klien tampak lebih banyak kemampuan
melakukan aktivitas - Bicara dengan nada rendah dan
ketidakadektifan
tenang
mengatasi - Lakukan kegiatan pengalihan
masalah terhadap sumber agitasi
kehilangan - Berikan penguatan positif terhadap
keberhasilan mengendalikan perilaku
Edukasi:
- Informasikan keluarga bahwa
keluarga sebagai dasar pembentukan
kognitif
3. Gangguan Citra tubuh S: - Pasien mengatakan lebih tenang Observasi:
Citra Tubuh meningkat dalam menghadapi operasi - Identifikasi harapan citra tubuh
(D.0083) payudaranya berdasarkan tahap perkembangan
berhubungan O: - Tampak perasaan negatif tentang - Identifikasi perubahan citra tubuh
dengan perubahan tubuh menurun yang mengakibatkan isolasi sosial
perubahan
- Klien tampak lebih baik dalam - Monitor apakah pasien bisa melihat
struktur/
bentuk tubuh berinteraksi dengan pasien bagian tubuh yang berubah
lainnya maupun keluarga Terapeutik:
- Diskusikan perubahan tubuh dan
fungsinya
- Diskusikan kondisi stres yang
mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan citra
tubuh
Edukasi:
- Jelaskan kepada keluarga tentang
perawatan perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran
diri terhadap citra tubuh
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi


Keperawatan
Berduka (D.0081) - Mengbobservasi TTV S: - Pasien mengatakan dengan tarik
berhubungan dengan - Mengidentifikasi kehilangan yang dialami napas panjang lebih tenang
kehilangan (objek, - Mengidentifikasi proses berduka yang di O: - Klien tampak
pekerjaan, fungs, status, alami tenang
bagian tubuh, hubungan - Mengidentfikasi reaksi awal terhadap - TD: 120/80
sosial mmHg
kehilangan
- N:
- Menunjukkan sikap menerima dan empati 80x/menit
- Memfasilitasi mengekspresikan perasaan - R:
dengan cara yang nyaman (mis,melukis) 22x/menit
- Menganjurkan mengidentifikasi ketakutan
terbesar pada kehilangan
- Mengajarkan mengapreskan perasaan tentang
kehilangan
Harga Diri Rendah - Mengidentifikasi harapan untuk S: Pasien mengatakan sudah dapat
Situasional (D.0081) mengendalikan perilaku menerima penyakit yang
berhubungan dengan - Meningkatkan aktivitas fisik sesuai dialaminya dan tidak malu lagi
perubahan pada citra tubuh kemampuan O: - Klien tampak berkonsentrasi
- Bicara dengan nada rendah dan tenang - Klien tampak lebih percaya diri
- Melakukan kegiatan pengalihan terhadap - Klien tampak lebih banyak
sumber agitasi melakukan aktivitas
- Memberikan penguatan positif terhadap
keberhasilan mengendalikan perilaku
- Menginformasikan keluarga bahwa keluarga
sebagai dasar pembentukan kognitif
Gangguan Citra Tubuh - Mengdentifikasi harapan citra tubuh S: - Pasien mengatakan lebih tenang
(D.0083) berhubungan berdasarkan tahap perkembangan dalam menghadapi operasi
dengan perubahan struktur/ - Mengidentifikasi perubahan citra tubuh yang payudaranya
bentuk tubuh mengakibatkan isolasi sosial O: - Tampak perasaan negatif tentang
- Memonitor apakah pasien bisa melihat perubahan tubuh menurun
bagian tubuh yang berubah - Klien tampak lebih baik dalam
- Mendiskusikan perubahan tubuh dan berinteraksi dengan pasien
fungsinya lainnya maupun keluarga
- Mendiskusikan kondisi stres yang
mempengaruhi citra tubuh
- Mendiskusikan persepsi pasien dan keluarga
tentang perubahan citra tubuh
- Menjelaskan kepada keluarga tentang
perawatan perubahan citra tubuh
- Menganjurkan mengungkapkan gambaran
diri terhadap citra tubuh
Defisit Nutrisi (D.0019) - Mengidentifikasi tujuan konsultasi S: - Klien mengatakan mulai ada napsu
berhubungan dengan - Mengidentifikasi masalah yang menjadi makan
faktor psikologis (stress, fokus konsultasi - Klien mengatakan badan terasa
keengganan untuk lebih kuat
- Memfasilitasi memutuskan pilihan alternatif
makan)
solusi O: - Klien tampak menghabiskan
- Menjelaskan masalah yang sedang dihadapi porsi makanan
pasien - Pola tidur klien tampak
membaik

Anda mungkin juga menyukai