Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN PADA GAGAL GINJAL


Keperawatan Medikal Bedah

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

Dhahlul Fikri Ummmiyuddin 20172061P


Putri masthura 20172053P
Ruhul Chairani 20172058P

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Saiful Riza, S.Kep.,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
SEMESTER GENAP TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Yang Telah Memberikan
Rahmat Dan Inayah-Nya Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Seminar Kesehatan
Lingkungan Yang Berjudul “MAKALAH MANAJEMEN PADA GAGAL
GINJAL”.

Terima Kasih Kami Ucapkan Kepada Ns. Saiful Riza, S.Kep.,M.Kes Selaku
Dosen Yang Telah Membantu Kami Baik Secara Moral Maupun Materi. Terima Kasih
Juga Saya Ucapkan Kepada Teman-Teman Seperjuangan Yang Telah Mendukung
Kami Sehingga Kami Bisa Menyelesaikan Tugas Ini Tepat Waktu.

Kami Menyadari, Bahwa Makalah “MAKALAH MANAJEMEN PADA


GAGAL GINJAL”. Yang Kami Buat Ini Masih Jauh Dari Kata Sempurna Baik Segi
Penyusunan, Bahasa, Maupun Penulisannya. Oleh Karena Itu, Kami Sangat
Mengharapkan Kritik Dan Saran Yang Membangun Dari Semua Pembaca Guna
Menjadi Acuan Agar Penulis Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi Di Masa Mendatang.

Semoga Makalah “MAKALAH MANAJEMEN PADA GAGAL GINJAL”.


ini, Bisa Menambah Wawasan Para Pembaca Dan Bisa Bermanfaat Untuk
Perkembangan Dan Peningkatan Ilmu Pengetahuan.

Banda Aceh, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
D. Manfaat penulisan..........................................................................................................4
BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK.........4
BAB III KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK.........14
Kesimpulan....................................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan

BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK

1.1 Pengkajian

a. Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur,
agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin,
status perkawinan, dan penanggung biaya.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine
output sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai penurunan
kesadaran, tidak selera makan (anoreksia), mual, muntah, mulut terasa
kering, rasa lelah, napas berbau ( ureum ), dan gatal pada kulit.
c. Riwayat kesehatan pasien
Untuk kasus gagal ginjal kronis, kaji penurunan urine output,
penurunan kesadaran, perubahan pola nafas, kelemahan fisik, adanya
perubahan kulit, adanya nafas berbau ammonia, dan perubahan
pemenuhan nutrisi. Kaji pula sudah kemana saja klien meminta
pertolongan untuk mengatasi masalahnya dan mendapat pengobatan
apa.
d. Aktivitas/istirahat
Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise, gangguan tidur
(insomnia/gelisah atau samnolen), kelemahan otot, kehilangan tonus,
penurunan rentang gerak.
e. Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi lama atau berat, palpatasi, nyeri dada
(angina), hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada
kaki, telapak tangan, nadi lemah, hipotensi ortostatik menunjukkan
hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir, pucat, kulit
coklat kehijauan, kuning, kecenderungan perdarahan.
f. Integritas ego
Faktor stress, perasaan tak berdaya, taka da harapan, taka da kekuatan,
menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan
kepribadian.
g. Eliminasi
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap
lanjut), abdomen kembung, diare, atau konstipasi, perubahan warna
urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria
h. Makanan/cairan
Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan
(malnutrisi), anoreksia, nyeriulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak
sedap pada mulut (pernapasan ammonia), penggunaan diuretic,
distensi abdomen/asietes, pembesaran hati (tahap akhir), perubahan
turgor kulit/kelembaban, ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah.
i. Neurosensori
sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, syndrome “kaki
gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan,
khususnya ekstremitas bawah, gangguan status mental, contoh
penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor,
kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang, rambut tipis, kuku rapuh dan
tipis.
j. Nyeri/kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaki dan perilaku berhati-
hati/distraksi, gelisah.
k. Pernapasan
Napas pendek, dyspnea, batuk dengan/tanpa sputum kental dan
banyak, takipnea, dyspnea, peningkatan frekuensi/kedalaman dan
batuk dengan sputum encer (edema paru).
l. Keamanan
Kulit gatal, ada/berulangnya infeksi, pruritus, demam (sepsis,
dehidrasi), normotermia dapat secara actual terjadi peningkatan pada
pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal, petekie,
area ekimosis pada kulit, fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
m. Seksualitas
Penurunan libido, amenorea, infertilitas
n. Interaksi sosial
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja,
mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.
o. Penyuluhan/pembelajaran
riwayat Diabetes Melitus (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit
polikistik, nefritis herediter, kalkulus urenaria, maliganansi, riwayat
terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan, penggunaan
antibiotic nefrotoksik saat ini/berulang.
1.2 Diagnosa

Diagnosa keperawatan ditegakkan atas dasar data pasien.

Kemungkinan diagnosa keperawatan dari orang dengan

kegagalan ginjal kronis adalah sebagai berikut

(Brnner&Sudart, 2013 dan SDKI, 2016):

a) Hipervolemia

b) Defisit nutrisi

c) Nausea

d) Gangguan integritas kulit/jaringan

e) Gangguan pertukaran gas

f) Intoleransi aktivitas

g) Resiko penurunan curah jantung

h) Perfusi perifer tidak efektif

i) Nyeri akut

1.3 Perencanaan/Intervensi

Tabel 2.1
Perencanaan asuhan keperawatan pada pasien Gagal Ginjal Kronik
(sumber: SIKI, 2018)

No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
. Keperawatan
1. Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen
tindakan keperawatan Hipervolemia
selama 3x8 jam maka Observasi:
1. Periksa tanda dan gejala
hipervolemia meningkat
hipervolemia (edema,
dengan kriteria hasil: dispnea, suara napas
1. Asupan tambahan)
cairan 2. Monitor intake dan output
meningkat cairan
2. Haluaran urin 3. Monitor jumlah dan warna
meningkat urin
3. Edema menurun Terapeutik
4. Tekanan darah 4. Batasi asupan cairan dan
membaik garam
Turgor kulit membaik 5. Tinggikan kepala tempat
tidur
Edukasi
6. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
cairan
Kolaborasi
7. Kolaborasai pemberian
diuretik
8. Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat
deuretik
9. Kolaborasi pemberian
continuous renal
replecement therapy
(CRRT), jika perlu

2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Observasi


tindakan keperawatan
selama 3x8 jam 1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi makanan yang
diharapkan pemenuhan
disukai
kebutuhan nutrisi pasien 3. Monitor asupan makanan
tercukupi dengan kriteria 4. Monitor berat badan
hasil: Terapeutik
1. intake nutrisi tercukupi 5. Lakukan oral hygiene
2. asupan makanan sebelum makan, jika
dan cairan perlu
6. Sajikan makanan secara
tercukupi
menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Edukasi
8. Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
9. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori.
3. Nausea Setelah dilakukan Manajemen
tindakan keperawatan Mual
selama 3x8 jam maka Observasi
nausea membaik dengan 1. Identifikasi pengalaman mual
kriteria hasil: 2. Monitor mual (mis.
1. Nafsu makan Frekuensi, durasi, dan
membaik tingkat keparahan)
2. Keluhan mual Terapeutik
menurun
3. Kendalikan faktor
3. Pucat membaik
lingkungan penyebab
Takikardia membaik (60-
(mis. Bau tak sedap,
100 kali/menit) suara, dan rangsangan
visual yang tidak
menyenangkan)
4. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis. Kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
Edukasi
5. Anjurkan istirahat dan
tidur cukup
6. Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang
mual
7. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengatasi mual(mis.
Relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
4. Kerusakan Setelah dilakukan Perawatan integritas
integritas kulit tindakan keperawatan kulit Obsevasi
selama 3x8 Identifikasi penyebab
jam diharapkan integritas gangguan integritas kulit
kulit dapat terjaga dengan (mis. Perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi)
kriteria hasil:
Terapeutik
1. Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan Ubah posisi tiap 2 jam jika
2. Perfusi jaringan baik tirah baring
3. Mampu melindungi kulit Lakukan pemijataan pada
dan mempertahankan area tulang, jika perlu
kelembaban kulit Hindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit
kering Bersihkan perineal
dengan air hangat
Edukasi
Anjurkan menggunakan
pelembab (mis.Lotionatau
serum)
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya Anjurkan minum
air yang cukup Anjurkan
menghindari terpapar suhu
ekstrem
5. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan
pertukaran gas tindakan keperawatan respirasi
selama 3x8 jam Observasi
diharapkan pertukaran 1. Monitor frekuensi,
gas tidak terganggu irama, kedalaman dan upaya
dengak kriteria hasil: napas
2. Monitor pola napas
1. Tanda-tanda vital
3. Monitor saturasi oksigen
dalam rentang
4. Auskultasi bunyi napas
normal
Terapeutik
2. Tidak terdapat otot
5. Atur interval
bantu napas
pemantauan respirasi sesuai
Memlihara kebersihan
kondisi pasien
paru dan bebas dari
6. Bersihkan sekret pada mulut
tanda-tanda distress
dan hidung, jika perlu
pernapasan
7. Berikan oksigen tambahan,
jika perlu
8. Dokumentasikan
hasil
pemantauan
Edukasi
9. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
10. Informasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan
dosis oksigen

1.4 Implementasi

Menurut Purwaningsih & Karlina (2010) ada 4 tahap operasional

yang harus diperhatikan oleh perawat dalam melakukan implementasi

keperawatan, yaitu sebagai berikut :

1) Tahap Prainteraksi
Membaca rekam medis pasien, mengeksplorasi perasaan, analisis

kekuatan dan keterbatasan professional pada diri sendiri, memahami

rencana keperawatan yang baik, menguasai keterampilan teknis

keperawatan, memahami rasional ilmiah dan tindakan yang akan

dilakukan, mengetahui sumber daya yang diperlukan, memahami kode

etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan,

memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur

keberhasilan dan penampilan perawat harus meyakinkan

2) Tahap Perkenalan

Mengucapkan salam, memperkenalkan nama, enanyakan nama,

umur, alamat pasien, menginformasikan kepada pasien tujuan dan

tindakan yang akan dilakukan oleh perawat, memberitahu kontrak

waktu, dan memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya tentang

tindakan yang akan dilakukan

3) Tahap kerja

Mengucapkan salam, memperkenalkan nama, enanyakan nama,

umur, alamat pasien, menginformasikan kepada pasien tujuan dan

tindakan yang akan dilakukan oleh perawat, memberitahu kontrak

waktu, dan memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya tentang

tindakan yang akan dilakukan

4) Tahap terminasi
Beri kesempatan pasien untuk mengekspresikan perasaannya

setelah dilakukan tindakan oleh perawat, berikan feedback yang baik

kepada pasien dan puji atas kerjasama pasien, kontrak waktu selanjutnya,

rapikan peralatan dan lingkungan pasein dan lakukan terminasi, berikan

salam sebelum menginggalkan pasien, lakukan pendokumentasian

1.5 Evaluasi

Evaluasi dapat dilakukan menggunakan SOAP sebagai pola pikirnya.

S : Respon subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan.

O : Respon objektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan.

A :Analisa ulang data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah

masalah teratasi, masalah teratasi sebagian, masalah tidak teratasi atau

muncul masalah baru.

P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon

pasien

Adapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi:

1) Masalah teratasi, jika pasien menunjukkan perubahan sesuai dengan

tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.

2) Masalah teratasi sebagian, jika pasien menunjukkan sebahagian dari

kriteria hasil yang telah ditetapkan.

3) Masalah belum teratasi, jika pasien tidak menunjukkan perubahan dan


kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang

telah ditetapkan

4) Muncul masalah baru, jika pasien menunjukkan adanya perubahan

kondisi atau munculnya masalah baru.

BAB III

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK


2.1 Pengkajian
2.2 Analisa data
2.3 Diagnosa keperawatan
2.4 Perencanaan
2.5 Implementasi
2.6 Evaluasi

Kesimpulan
A. Kesimpulan

Pada pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa yaitu pengkajian pada

intake dan output cairan, edema, mual/muntah, dan kelemahan. berdasarkan teori

yang dikemukakan oleh para ahli pada pasien 1 dan pasien 2 ada 8 diagnosa yang

tidak muncul yaitu resiko syok, resiko infeksi, retensi urine, perfusi perifer tidak

efektif, resiko ketidakseimbangan elektrolit, ketidakstabilan kadar glukosa darah,

resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif, dan resiko perfusi renal tidak efektif.

Perencanaan yang digunakan dalam kasus pada kedua pasien di sesuaikan

dengan masalah keperawatan yang ditegakkan berdasarkan criteria tanda dan gejala

mayor, minor dan kondisi pasien saat ini.

Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah

peneliti susun. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien 1 dan pasien 2

sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan berdasarkan teori yang ada dan

sesuai dengan kebutuhan pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa

Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi terhadap asuhan keperawatan

yang di berikan. Pada evaluasi yang peneliti lakukan pada kedua pasien berdasarkan

kriteria yang peneliti susun terhadap 1 diagnosa yang belum teratasi yaitu

Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.


Daftar Pustaka

Andra, S.W., & Yessie, M.P. (2013). KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: ECG

Black, J & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis


untuk Hasil yang Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Jakarta:
Salemba Emban Patria

Desfrimadona, (2016). Kualitas Hidup pada Pasien Gagal ginjal Kronik dengan
Hemodialisa di RSUD Dr. M. Djamil Padang. Diploma Thesis Univesitas
Andalas

KEMENKES (2018). Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal Dengan CERDIK


dan PATUH. Diakses pada tanggal 07 Desember 2018 dari
www.depkes.go.id

Kinta, (2012). Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan


Gagal Ginjal Kronik. Scribd. Diakses pada 30 November 2018

Kozier, Barbara (2010). Fundamentals of Canadian Nursing: Concepts, Process


and Practice, edisi2. Pearson Education Canada

Long, Barbara C. (1996). Perawatan medikal bedah:suatu pendekatan proses


keperawatan. Mosby Company

Muttaqin, Arif, Kumala, Sari. (2011). Askep Gangguan Sistem Perkemihan.


Jakarta: Salemba Medika

Nurarif & Kusuma, 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Dan NANDA NIC-NOC Jilid 2 Medaction

Nurarif & Kusuma, (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Dan NANDA NIC-NOC Jilid 2 Medaction

Anda mungkin juga menyukai