DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Saiful Riza, S.Kep.,M.Kes
Terima Kasih Kami Ucapkan Kepada Ns. Saiful Riza, S.Kep.,M.Kes Selaku
Dosen Yang Telah Membantu Kami Baik Secara Moral Maupun Materi. Terima Kasih
Juga Saya Ucapkan Kepada Teman-Teman Seperjuangan Yang Telah Mendukung
Kami Sehingga Kami Bisa Menyelesaikan Tugas Ini Tepat Waktu.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
MAKALAH......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
D. Manfaat penulisan..........................................................................................................4
BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK.........4
BAB III KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK.........14
Kesimpulan....................................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB II
1.1 Pengkajian
a. Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur,
agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin,
status perkawinan, dan penanggung biaya.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine
output sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai penurunan
kesadaran, tidak selera makan (anoreksia), mual, muntah, mulut terasa
kering, rasa lelah, napas berbau ( ureum ), dan gatal pada kulit.
c. Riwayat kesehatan pasien
Untuk kasus gagal ginjal kronis, kaji penurunan urine output,
penurunan kesadaran, perubahan pola nafas, kelemahan fisik, adanya
perubahan kulit, adanya nafas berbau ammonia, dan perubahan
pemenuhan nutrisi. Kaji pula sudah kemana saja klien meminta
pertolongan untuk mengatasi masalahnya dan mendapat pengobatan
apa.
d. Aktivitas/istirahat
Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise, gangguan tidur
(insomnia/gelisah atau samnolen), kelemahan otot, kehilangan tonus,
penurunan rentang gerak.
e. Sirkulasi
Adanya riwayat hipertensi lama atau berat, palpatasi, nyeri dada
(angina), hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada
kaki, telapak tangan, nadi lemah, hipotensi ortostatik menunjukkan
hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir, pucat, kulit
coklat kehijauan, kuning, kecenderungan perdarahan.
f. Integritas ego
Faktor stress, perasaan tak berdaya, taka da harapan, taka da kekuatan,
menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan
kepribadian.
g. Eliminasi
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap
lanjut), abdomen kembung, diare, atau konstipasi, perubahan warna
urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria
h. Makanan/cairan
Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan
(malnutrisi), anoreksia, nyeriulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak
sedap pada mulut (pernapasan ammonia), penggunaan diuretic,
distensi abdomen/asietes, pembesaran hati (tahap akhir), perubahan
turgor kulit/kelembaban, ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah.
i. Neurosensori
sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, syndrome “kaki
gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan,
khususnya ekstremitas bawah, gangguan status mental, contoh
penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor,
kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang, rambut tipis, kuku rapuh dan
tipis.
j. Nyeri/kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaki dan perilaku berhati-
hati/distraksi, gelisah.
k. Pernapasan
Napas pendek, dyspnea, batuk dengan/tanpa sputum kental dan
banyak, takipnea, dyspnea, peningkatan frekuensi/kedalaman dan
batuk dengan sputum encer (edema paru).
l. Keamanan
Kulit gatal, ada/berulangnya infeksi, pruritus, demam (sepsis,
dehidrasi), normotermia dapat secara actual terjadi peningkatan pada
pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal, petekie,
area ekimosis pada kulit, fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
m. Seksualitas
Penurunan libido, amenorea, infertilitas
n. Interaksi sosial
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja,
mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.
o. Penyuluhan/pembelajaran
riwayat Diabetes Melitus (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit
polikistik, nefritis herediter, kalkulus urenaria, maliganansi, riwayat
terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan, penggunaan
antibiotic nefrotoksik saat ini/berulang.
1.2 Diagnosa
a) Hipervolemia
b) Defisit nutrisi
c) Nausea
f) Intoleransi aktivitas
i) Nyeri akut
1.3 Perencanaan/Intervensi
Tabel 2.1
Perencanaan asuhan keperawatan pada pasien Gagal Ginjal Kronik
(sumber: SIKI, 2018)
No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
. Keperawatan
1. Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen
tindakan keperawatan Hipervolemia
selama 3x8 jam maka Observasi:
1. Periksa tanda dan gejala
hipervolemia meningkat
hipervolemia (edema,
dengan kriteria hasil: dispnea, suara napas
1. Asupan tambahan)
cairan 2. Monitor intake dan output
meningkat cairan
2. Haluaran urin 3. Monitor jumlah dan warna
meningkat urin
3. Edema menurun Terapeutik
4. Tekanan darah 4. Batasi asupan cairan dan
membaik garam
Turgor kulit membaik 5. Tinggikan kepala tempat
tidur
Edukasi
6. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
cairan
Kolaborasi
7. Kolaborasai pemberian
diuretik
8. Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat
deuretik
9. Kolaborasi pemberian
continuous renal
replecement therapy
(CRRT), jika perlu
1.4 Implementasi
1) Tahap Prainteraksi
Membaca rekam medis pasien, mengeksplorasi perasaan, analisis
2) Tahap Perkenalan
3) Tahap kerja
4) Tahap terminasi
Beri kesempatan pasien untuk mengekspresikan perasaannya
kepada pasien dan puji atas kerjasama pasien, kontrak waktu selanjutnya,
1.5 Evaluasi
dilaksanakan.
dilaksanakan.
pasien
telah ditetapkan
BAB III
Kesimpulan
A. Kesimpulan
Pada pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa yaitu pengkajian pada
intake dan output cairan, edema, mual/muntah, dan kelemahan. berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh para ahli pada pasien 1 dan pasien 2 ada 8 diagnosa yang
tidak muncul yaitu resiko syok, resiko infeksi, retensi urine, perfusi perifer tidak
resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif, dan resiko perfusi renal tidak efektif.
dengan masalah keperawatan yang ditegakkan berdasarkan criteria tanda dan gejala
peneliti susun. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada pasien 1 dan pasien 2
sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan berdasarkan teori yang ada dan
yang di berikan. Pada evaluasi yang peneliti lakukan pada kedua pasien berdasarkan
kriteria yang peneliti susun terhadap 1 diagnosa yang belum teratasi yaitu
Andra, S.W., & Yessie, M.P. (2013). KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika
Desfrimadona, (2016). Kualitas Hidup pada Pasien Gagal ginjal Kronik dengan
Hemodialisa di RSUD Dr. M. Djamil Padang. Diploma Thesis Univesitas
Andalas