Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR DASAR PENDIDIKAN JASMANI


(Pengertian permainan, games,sport)

Kelompok 8 :
Siti syarah
Friska geofani
Anisa nur hidayah

DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTSA ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
Tp 2022/2023
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….2
A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………3
B. RUMUSAN………………………………………………………………………………4
C. TUJUAN ………………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..6
A. PENGERTIAN PERMAINAN…………………………………………………..6
B. PENGERTIAN GAMES…………………………………………………………..8
C. PENGERTIAN SPORT………………………………………………………….10
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………16
KESIMPULAN…………………………………………………………………………….16
SARAN………………………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….16

Kata pengantar :

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul pengertian permainan, game , dan
sport ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah . Selai
n itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi ini bagi para pe
mbaca dan juga bagi penulis.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian peng
etahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Padang , 01 november 2022

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Permainan merupakan jenis hiburan yang disukai oleh semua orang dari usia
anak-anak, dewasa maupun tua. Selain digunakan untuk menghilangkan kepenat
an dalam beraktivitas, sebuah game juga dapat berfungsi untuk melatih pola piki
r seseorang untuk mencari solusi memecahkan suatu permasalahan yang ada di
sebuah game (Singh, Sharma, & Talwar, 2012). Dahulu game dimainkan secara
tradisiona lseperti permainan kartu, catur, ular tangga, petak umpet, dan lainnya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, permainan tersebut dikembangkan k
e dalam teknologi yang lebih modern. Sekarang banyak game baru yang meman
faatkan teknologi modern dalam pembuatannya dan penggunaannya. Banyakny
a jumlah dari jenis game yang muncul, menyebabkan adanya pengelompokan g
enre dari game. Genre game juga bertambah mengikuti perkembangan zaman, a
da genre action games, strategy games, role playing games, sport games, vehicle
simulations, construction and management simulations, adventure games, serta
artificial life, board and puzzle. (Adams, 2010:390) Ular tangga merupakan per
mainan yang sudah hidup selama lebih dari puluhan tahun. Oleh karena itu, dipe
rlukan suatu usaha peremajaan game tradisional seperti game ular tangga ke dal
am era modern. Dengan memadukan beberapa peraturan tambahan dan beberap
a fitur lainnya yang akan menjadikan ular tangga ini menjadi berbeda dari ular t
angga klasik.
Game ular tangga yang akan dikembangkan ini merupakan perpaduan game
classic dengan fitur dan peraturan baru yang lebih menantang, sehingga dapat
membawa ular tangga ini menjadi game yang tidak kalah seru dengan game mo
dern zaman sekarang.

B. rumusan masalah

1. menjelaskan pengertian permainan

2. menjelaskan pengertian games

3. menjelaskan pengertian sport

C. tujuan makalah

Mengetahui tentang pengertian permainan , games , dan sport .


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERMAINAN
Bermain (play) merupakan suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang dlakukan dalam
batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang telah
diterima secara sukarela, tapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya, disertai
oleh perasaan tegang dan gembira, dan kesadaran. Bermain (play) mempunyai sifat esensial
adalah aktivitas untuk hiburan tidak dipertandingkan.
Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir
yang dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain. Yang harus diperhatikan adalah
bahwa bermain haruslah suatu aktivitas yang menyenangkan. Tidak boleh ada paksaan untuk
melakukan kegiatan bermain. Walaupun kegiatan tersebut dapat menunjang perkembangan
aspek tertentu. Kegiatan bermain yang dilakukan harus berdasarkan inisiatif dari pemain
sendiri. Seorang pemain harus diberi kesempatan untuk memilih kegiatan bermainnya sendiri
dan menentukan bagaimana melakukannya.
Bermain (play) adalah fitrah manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain (homo luden),
bermain suatu kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa. Dalam bermain terdapat unsur
ketegangan, yang tidak lepas dari etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji
ketangguhan, keberanian dan kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak
terlihat belum tercemar. Dalam bermain terdapat unsur ketegangan, yang tidak lepas dari
etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji ketangguhan, keberanian dan
kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak terlihat menyenangkan dan
gembira ini merupakan bentuk permainan yang belum tercemar.
Dalam bermain pendidikan etika yang ada tidak mengenal pada suatu ajaran tertentu, karena
anak bermain tidak melihat sisi religius teman dan bentuk permainan, karena tidak ada aturan
dalam hal religus dalam bentuk permainan, pendidikan etika disini yang membetuk manusia
yang baik dan kritis, sehingga proses pemberian pembelajarannya lebih bersifat
mengembangkan daya pikir kritis dengan mengamati realitas kehidupan. Seperti melihat
harimau, maka anak akan meniru gaya harimau yang menerkam mangsa, simangsa sudah
tentu adalah teman sepermainnya. Temannya akan berjuang mempertahankan dengan
bergelut. Bermain dalam alam anak memberikan konsep anak bertanggung jawab terhadap
permainan tersebut. Ketika terjadi “perselisihan” maka tanggung jawab anak terhadap
permainan ini membantu dalam pengembangan moralnya.
Dalam hal ini terdapat tujuh cirri yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah
sesuatu itu bermain atau bukan, yakni:
a.       Bermain dilakukan secara voluntir. Bermain yang dilakukan secara sukarela tanpa
paksaan atau tekanan dari orang lain.
b.      Bermain itu spontan. Bermain kapanpun mereka mau.
c.       Kegiatan bermain lebih berorientasi pada proses dari pada terhadap hasil atau akhir
kegiatan. Fokus dalam bermain adalah melakukan aktivitas bermain itu sendiri.
d.      Bermain didorong oleh motivasi intrinsik. Maksudnya, yang mendorong orang untuk
melakukan kegiatan bermain tersebut adalah kegiatannya itu sendiri, bukan faktor-faktor luar
yang bersifat ekstrinsik.
e.       Bermain itu pada dasarnya menyenangkan.
f.       Bermain itu bersifat aktif. Bermain memerlukan keterlibatan aktif dari para pelakunya.
g.      Bermain fleksibel. Dengan cirri berarti orang yang bermain memilki kebebasan untuk
memilih jenis kegiatan yang ingin dilakukannya.

Karakteristik Bermain (play):


1.      Bebas, sukarela, dan tanpa paksaan dalam berpartisipasi.
2.      Aktivitas bermain terpisah dari pembatasan ruang dan waktu
3.      Hasil dari aktivitas bermain  adalah sesuatu yang tidak diketahui atau direncanakan
4.      Aktivitas murni bermain tidak produktif, tidak menghasilkan nilai yang permanen.
5.      Peraturan bermain bergantung pada kondisi, tunduk pada kesepakatan situasional.
6.      Kualitas bermain merupakan bagian dari kehidupan nyata.

Macam-macam permainan (play) dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu:


1.      Permainan fungsi yaitu permainan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau
anggota tubuh
2.      Permainan konstruktif yaitu membuat suatu permainan.
3.      Permainan reseptif yaitu sambil mendengarkan cerita atau membaca buku cerita
berfantasi dan menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya aktif.
4.      Permainan peranan yaitu dalam permainan ini akan bermain peran sebagai guru.
5.      Permainan sukses yaitu diutamakan dalam permainan ini adalah prestasi sehingga
diperlukan keberanian.
.
Tujuan permainan:
Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, mengembangkan kemampuan
berbahasa, mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi,
merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura, membedakan benda
dengan perabaan, menumbuhkan sportivitas, mengembangkan kepercayaan diri,
mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang dirumahnya.

Pengertian bermain (play) menurut para ahli;


·         Menurut soetjiningsih,
bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja kesenangannya dan merupakan
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi
merupakan kebutuhan anak, seperti halnya makan.

·         Menurut Hurlock


bermain menyatakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang di timbulkan
tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
·         Menurut Huizinga
Johan Huizinga melihat permainan sebagai sumber dari bentuk-bentuk kultural paling
penting, yang merentang sejak dari hal-hal yang menyenangkan, seperti seni, sampai ke hal-
hal yang kurang menyenangkan dan kontroversial, seperti perang. Huizinga memaparkan
karakteristik bermain sebagai dorongan naluri, aktivitas bebas, dan pada anak merupakan
keniscayaan sosiologis dan biologis. Namun patut diingat bahwa sebenarnya Huizinga
menegaskan permainan sebagai keberadaan yang “tak serius”, tetapi di saat yang sama
menyeret pemainnya untuk bermain intens atau habis-habisan (Huizinga, 1950: 21).
Huizinga melihat bahwa bermain dan berolahraga merupakan kegiatan yang senantiasa ada
dalam inti kebudayaan masyarakat, sejak primitif sampai modern. Meskipun “tak serius”, di
dalam permainan terdapat nilai pendidikan, sehingga perlu dimanfaatkan sebagai upaya
menuju pendewasaan melalui pemberian rangsangan yang bersifat menyeluruh, meliputi
aspek fisik, mental sosial, dan moral yang berguna pada pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan secara normal dan wajar. Tujuan yang ingin dicapai tersirat di dalam kegiatan
itu, suatu ciri yang membedakannya dengan aktivitas ‘bekerja

B. Pengertian games

Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam
hal ini merujuk pada pengertian kelincahan intelektual (intellectual playbility). Game juga
bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin
dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual pada tingkat tertentu merupakan ukuran sejauh
mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. Pada awalnya, game identik
dengan permainan anak-anak. Kita selalu berpikir game merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh anak-anak yang dapat menyenangkan hati mereka. Dengan kata lain segala
bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap
target tertentu dapat dikatakan sebagai game.
Dalam kamus bahasa Indonesia “Game”diartikan sebagai permainan. Permainan merupakan
bagian dari bermain dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan.
Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan
budaya. Sebuah permainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik
buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan
rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi
perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan untuk menghibur, biasanya
game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa. Games sebenarnya penting
untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan
masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah
yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tetapi game juga bisa
merugikan karena apabila kita sudah kecanduan game kita akan lupa waktu dan akan
mengganggu kegiatan atau aktifitas yang sedang kita lakukan

Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik antara lain ;


a. Ada kompetisi
b. Hasil ditentukan oleh ketrampilan fisik, strategi, kesempatan

Sebuah game bisa dikarakteristikan dari apa yang pemain lakukan dalam sebuah game
misalnya :
·         Peralatan
Misal : bola, kartu, papan, atau sebuah Komputer.
·         Peraturan
Peraturan digunakan untuk menentukan giliran pemain, hak dan keharusan masing-masing
pemain, dan tujuan permainan.
·         Skill, Strategi dan Keberuntungan
Game dengan dengan skill, contohnya dengan kekuatan fisik, misal gulat, menembak dan
kekuatan mental seperti catur.
·         Single Player Game (pemain satu orang) dan Double Player (lebih dari satu pemain)  Jika
pemain tunggal, pemain harus bermain dengan keahlian, berpacu dengan waktu dan
keberuntungan sedangkan pemain double, pemain diharuskan untuk menggunakan suatu
strategi dan kekompakan sesama pemain, untuk mencapai tujuan tertentu atau sebaliknya
pemain harus berlomba dengan pemain lainnnya untuk mencapai sesuatu tujuan.

C.     Pengertian Sport


Olahraga telah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Seiring dengan pertumbuhan usia
bumi ini olahraga juga mencatat sejarah yang cukup panjang. Hadirnya berbagai olahraga
baru turut mewarnai kehidupan manusia dimuka bumi. Dari sejarah itulah muncul macam-
macam olahraga yang hingga saat ini dilakukan oleh umat manusia.
Olaharaga, merupakan aktivitas yang melibatkan otot-otot besar dalam tubuh kita, setidaknya
kita menggunakan 40% dari otot-otot besar tersebut dalam melakukan suatu permainan,
pertandingan ataupun aktivitas olahraga. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting
untuk mempertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode
penting untuk mereduksi stress. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang
menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk
memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan
penyakit serta stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk
melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan baik.
Beberapa ahli dan tokoh penting di dunia ini pernah mengemukakan pendapatnya mengenai
pandangannya terhadapa olahraga, seperti presden RI pertama Ir. Soekarno pernah berbicara
tentang pengertian dari olahraga, “Olahraga adalah alat untuk melaksanakan tiga tujuan
revolusi Indonesia, yaiut: Negara Kesatuan RI yang kuat, masyarakat adil dan makmur, dan
tata dunia baru. Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat
penderitaan rakyat)”, kata-kata tersebut keluar dalam pidatonya pada saat dulu yang bertujuan
untuk meperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Adapula yang lebih singkat
dengan mendefinisikan olahraga sebagai sarana kompetisi untuk menjadi nomor satu, ada
yang berbicara olahraga sebagai cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh, olahraga juga
sebagai pengusir stress yang terbaik yang pernah ditemukan, secara akibatnya dari olahraga
itu sendiri adalah olahraga adalah minyak yang akan menbuat badan dan seluruh tubuh kita
menjadi lentur,yang akan mempermudah kita dalam beraktivitas. lembaga UNESCO juga
pernah mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang
berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”. Sedangkan
Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan
dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia
“Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000: 6). Berbeda lagi dengan
definisi menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi
jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Seiring perkembangan zaman
dan kemajuan di bidang keilmuan yang sangat pesat serta global, menjadikan olahraga
sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat popular dan banyak dipelajari oleh setiap orang di
dunia dan merupakan suatu disiplin ilmu yang bisa diperhitungkan layaknya matematika, bisa
dikatakan ilmu yang eksak. Dalam beberapa decade ini olahraga berkembang begitu pesat,
selain ditandai dengan kekayaan cabang dan jenis olahraga yang berupa perlombaan,
pertandingan, atau pun olahraga sebagai aktivitas jasmani yang bertujuan untuk memberi
kesehatan. Selain dari keragaman cabang dan jenis olahraga itu aspek pendukung dari
olahraga itu sendiri seperti, fasilitas olahraga, kebutuhan atau produk olahraga, dan lain-
lainnya juga mengalami perkembangan apalagi di zaman yang canggih ini dengan teknologi
mutahir apapun bisa dilakukan untuk mendukung untuk kita berolahraga dan mendukung
juga untu pembentukan tubuh lebih baik juga yang diperoleh dari manfaat berolahraga yang
telah didukung dengan fasilitas terbaik tersebut.
Dalam prospektif pengembangan ilmu keolahragaan masa kini dan masa depan yang pada
hakekatnya olahraga merupakan bagian atau salah satu segi perikehidupan manusia yang
beradab baik sepanjang masa atau dari masa ke masa. Dengan demikian kita sudah harus
menjadikan olahraga sebagai ilmu, yang haru kita pelajari, karena terkandung banyak sekali
manfaat yang akan kita dapat dengan mempelajari suatu ilmu, hanya saja dalam keilmuaan di
bidang olahraga tercakuplah semuanya dengan jasmani raga dan rohani jiwa yang keduanya
sama-sama sehat. Dengan mempelajari olahraga kita akan merasakan kesenangan karena
disitu kita bisa bermain dengan keanekaragaman gerak, dengan mempelajari olahraga tubuh
kita akan senantiasa sehat, dan dengan mempelajari olahraga kita akan mengerti dan tahu
segala bentuk dan fungsi tubuh kita sendiri.
Olahraga sebagai ilmu, untuk memperhitungkan kata-kata itu olahraga telah terlebih dahulu
mengkaji beberapa perspektif ilmu yang lain diantaranya adalah, pertama, olahraga akan
dikaji secara ontologism (metafisis) yang akan diuji secara berdasarkan keadaan olahraga itu
dan eksistensinya. Seperti kita tahu keadaan olahraga saat ini sudah menjadi banyak
kegemaran bagi masyarakat di dunia bahkan olahraga menjadi sumber penghasilan yang
mendatangkan banyak hasil bagi pelakunya, bukan hanya pemain tetapi olahraga juga
berdampak bagi pelaku bisnis yang memanfaatkan olahrga sebagai perantara dalam
bisinisnya. Selain dengan keadaanya sekarang, olahraga sangat eksis sekali dari masa ke
masa, sejak zaman romawi kuno telah ada berupa kompetisi yang berunsur olahraga, pada
zaman primitif pun olahraga sudah dikenal. Eksistensi olahraga terus berkembang dari masa
ke masa dan terus melahirkan orang-orang terbaik di dunia ini, itu dibuktikan dengan
banyaknya kejuaraaan, kompetisi seperti olimpiade, ataupun kegiatan olahraga yang masal
untuk menjaga kebugaran tubuh. Eksistensi ini terus berlanjut hingga sekarang, olahraga
menjadi idola semua orang, orang-orang pun tak ingin ketinggalan untuk melakukan aktivitas
olahraga ini, meskipun hanya untuk mengisi waktu luang dan hanya untuk bersenang-senang.
Kedua, olahraga dikaji secara epistemologis, olahraga telah dikaji secara akar pengetahuan
dan keilmuannya. Secara kajian ini, olahraga mewujudkan akar pengetahuan dan keilmuanya
dengan berdasarkan kepada bagaiman cara perolehan gerak dalam setiap aktivitas olahraga
itu didapat yang bisaa disebut tehnik dalam olahraga. Secara logika tehnik ini akan didapat
jika kita mau mempelajarinya, dalam ilmu olahraga kita dapat menguasai salah satu tehnik
olahraga yang akan menempel di otak kita itu, kita harus melakukan tehnik tersebut secara
berulang-ulang sebanyak 250 kali. Dengan mempelajari hanya satu gerakan tehnik olahraga
sebanak itu, pasti kita akan merasa bosan dengan hanya terus belajr gerak itu saja, tetapi
olahraga punya siasat untuk menanggulangi hal tersebut dengan cara member variasi-variasi
yang akan menjadikan kita tidak merasa bosan dengan aktivitas olahraga. Sebelumnya
manusia telah diberi anugerah gerak yang dapat menunjang perkembangan manusia itu
sendiri, anugerah gerak tersebut dapat digunakan untuk menunjang dalam melakukan setiap
gerakan dan berbagai variasi tehnik dalam olahraga. Aktivitas dasar dalam olahraga yang
juga dilakukan oleh kita dalam kehidupan sehari-hari seperti : berjalan, berlari, melempar,
menangkap, memukul, dan lain-lain.
Dengan keilmuannya yang terus berkembang, olahraga ini dapat diperhitungkan. Maksudnya,
dulu kita sering berpikir kalau olahraga dalam pelaksanaan pertandingan dan perlombaanya
ini dapat dilakukan oleh siapa saja, dan dapat dimenangkan oleh siapa saja, namun setelah
adanya penelitian orang-orang yang bisa mengembangkan bakatnya dalam olahraga sekarang
sudah bisa dicari melalui pemeriksaan medis yang kompleks, artinya proses pencarian calon
atlet dilakukan dengan mencari bakat dari anak-anak kecil. Selain itu proses untuk menjadi
juara dalam suatu pertandingan, olahraga dapat mensiasati seseorang untuk terus berlatih,
karena dengan banyaknya latihan sesorang akan melakukan sesuatu yang lebih dalam suatu
pertandingan tersebut. Penguasaan tehnik, kekuatan fisik, dan kemudahan tubuh untuk
bergerak dengan cepat akan menunjang seseorang untuk menjadi juara dalam suatu
pertandingan.
Selain itu, dengan banyaknya pertandingan serta kejuaran yang telah dilakukan dan
diselenggarakan, dan banyaknya pertemuan antara lawan satu dengan yang lainnya, suatu
pertandingan olahraga ini telah dapat diperhitungkan hasilnya dengan prediksi, meskipun
tidak sepenuhnya prediksi itu tepat. Selain prediksi, untuk memperoleh hasil gerak dalam
olahraga yang maksimal, kita dapat meneliti salah satu gerak dalam kegiatan olahraga dengan
cara menganalisisnya, kita dapat melihat hasil gerak dari atlet yang sudah professional, selain
itu kita dapat lakukan analsisnya dengan melihat tubuh kita lebih dalam. Dengan melihat
kodisi dan kita mengetahui kondisi tubuh tersebut kita akan mengetahui bagian tubuh mana
yang akan bekerja saat melakukan salah satu gerak, kita akan tahu bagian otot mana yang
digunakan, dan kita akan tahu apa saja yang akan dibutuhkan tubuh untuk menunjung ativitas
kita dalam olahraga seperti makanan dan minuman apa yang harusnya kita makan dan
minum, dan dengan demikian hasil yang maksimal akan kita peroleh dan secara tersirat tubuh
kita juga akan menuju ke dalam pola hidup sehat yang menjadikan kita membuat diri kita
semakin berkulaitas.
Dengan adanya kajian tersebut, olahraga telah mengkaji beberapa unsur olahraga yang akan
dipelajari juga untuk menunjang pencapaian olahraga sebagai ilmu yang dapat
diperhitungkan. Diantaranya adalah : Sport medicine, sport biomechanic, sport psychology,
sport sociology, sport pedagogy, sport history dan sport philosophy. Dari kajian ilmu-ilmu
tersebut yang dikaji dan diteliti secara spesifik pula, olahraga dapat diperhitungkan. Sport
medicine dan sport biomechanic olahraga masuk ke dalam kelompok ilmu pengetahuan alam,
spot-psychology, sport sociology dari sport pedagogy tergolong ke dalam rumpun ilmu
pengetahuan sosial dari behavioral. Sport history dan Sport philosophy termasuk ke dalam
kelompok hermeneutical-normative science. “ibu” ilmu pengetahuan yang menjadi landasan
pengembangan ilmu keolahragaan ialah medicine, biologi/fisika, psikologi, sosiologi,
pedagogi, sejarah dari filsafat. Perkembangan sesuai relevan di masyarakat, lima bidang teori
baru dalam ilmu keolahragaan. Sport information, sport politics, sport law, sport engineering,
dan sport economy. Ini dari perkembangan information science, political science, law,
engineering dan economic. bertitik tolak dari wilayah spesifik yang meliputi faktor gerak
(movement), bermain (play), pelatihan (training), dan pengajaran dalam olahraga (sport
instruction). Dari ke lima wilayah spesifik ini lahirlah lima dimensi dari perspektif ilmu dan
teori yakni movement science dan movement theory; play science dan play theory; training
science dan training theory; dan instruction science of sport dan instruction theory of sport.
Referensi : website jurusan pendidikan kesehatan dan rekreasi pkr-ikor.com.
Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani
tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

Karakteristik sport (olahraga):


·         Bersifat kompetitif
·         Bentuk bermain yang terorganisir
·         Lebih spesifik dan mencabgkup play dan game
·         Permainan yang dilembagakan

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara hirarki bahwa olahraga dilakukan untuk meningkatkan keterampilanb gerak
manusia.Pada dasarnya manusia itu hidup untuk bergerak, gerakan yang dilakukan kian
berarti sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kajian filsafat olahraga didasarkan pada tiga konsep yaitu bermain (play), permainan
(games), dan olahraga (sport). Ketiganya memiliki arti dan aktivitas yang berbeda, bermain
(play) adalah bentuk kegiatan yang tidak produktif yang tujuannya adalah memberikan
kesenangan pada diri sendiri. Permainan yang diorganisir games olahraga (sport) sebagai
bentuk aktivitas bermain yang diorganisasikan sedemkian rupa dengan seperangkat peraturan
dan pertandingan dengan menggunakan tolak ukur keterampilan fisik orang yang
melakukannya.
Prestasi olahraga adalah keterampilan teretinggi olahragawan dalam berkompetitif baik
melawan alam, diri sendiri, orang lain yang dilakukan dalam latihan dan mengikuti
perlombaan atau pertandingan (event) yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung
dalam olahraga yaitu kejujuran, keadilan, persahabatan, serta kesatria yang rendah diri dalam
bingkai fair play. Ukuran keberhasilan olahragawan dapat ditunjukkan pada hasil perolehan
juara dalam kompetisi yang diikuti baik local, regional, nasional maupun internasional.
B.SARAN
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua

DAFTAR PUSTAKA
http://axial-axialis.blogspot.com/2013/01/seputar-teantang-filsafat-olahraga.html
http://saifurss07.wordpress.com/2012/07/27/konsep-play-games-dan-sport/
http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-definisi-pend
idikan-jasmani.html
http://syahaman.blogspot.com/2010/06/konsep-dan-falsafah-penjas-olahraga.html
http://savekurniawan.blogspot.com/2013/11/filsafat-olahraga.html
http://smpcomunit.blogspot.com/2012/11/olahraga-dan-kesehatan.html
http://www.slideshare.net/intannoorrahmasari/konsep-penjas
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-30943-sportif%20Vol%206%20No.
%202%20Juli%20des%202012.pdf

Anda mungkin juga menyukai