Anda di halaman 1dari 9

1

PEMANFAATAN LIMBAH TAHU UNTUK KEMAJUAN


EKONOMI DAN KEHIDUPAN DI DESA BAKALAN,
TAMANAGUNG, MUNTILAN
Nama Peneliti : Lailla Nur Fairuz
Kelas : E2
Absen : 25
2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Limbah adalah zat yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, bentuknya bisa bermacam
macam, baik industri maupun domestik. Limbah dapat berupa sampah, air kakus, air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah padat lebih dikenal sebagai
sampah. Limbah dapat menghasilkan dampak/manfaat, banyak limbah yang menghasilkan
dampak negatif, tetapi ada juga limbah yang menghasilkan manfaat/ dampak positif bagi
kehidupan dan ekonomi.
Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai di Indonesia
selain tempe. Tahu juga sering dijadikan sebagai lauk-pauk karena rasanya yang enak dan
harganya terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain harganya terjangkau, tahu juga
mengandung protein nabati tinggi karena terbuat dari kedelai.
Pada pembuatan tahu, tidak semua bagian kedelai digunakan saat proses pembuatan
tahu. Bagian yang tidak digunakan pada proses pembuatan tahu disebut ampas tahu. Ampas
tahu merupakan limbah industri tahu yang dihasilkan dari sisa pengolahan kedelai menjadi
tahu (Sandi, 2012).
Indonesia memiliki potensi ampas tahu cukup tinggi, karena produksi kedelai mencapai
779.074 ribu ton pada tahun 2012 (BPS, 2012), hal ini berpengaruh pada produksi tahu yang
menggunakan bahan baku kedelai. Pada industri-industri pembuatan tahu, ampas tahu
dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai ekonomis sehingga biasanya dibuang tanpa
diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk bernilai ekononomis
Seperti kalimat diatas limbah tahu bermacam macam salah satunya adalah sisa bubur
yang biasa disebut ampas tahu. Karakteristik ampas tahu sendiri yaitu padatan berwarna
keruh keputih putihan dan bau khas kedelai, kandungan dalam ampas tahu sendiri yaitu
karbohidrat, lemak, protein. Ampas tahu mempunyai manfaat yang sangat banyak yaitu
untuk pakan hewan ternak, pembuatan makanan, sebagai pupuk organik dari ampas tahu
yang bisa meningkatkan produktivitas tanaman.
Asal mulanya ampas sendiri yaitu dari hasil industri pabrik tahu dari sisa pengolahan
kedelai menjadi tahu. Pemanfaatan limbah tahu juga bisa menambah pendapatan ekonomi
dengan cara membuat limbah tahu menjadi olahan makanan contohnya tempe gembus,
perkedel ampas tahu, selain diolah untuk mendapat keuntungan dari limbah tersebut juga
bisa dimanfaatkan untuk dijual sebagai pakan ternak. Selain itu limbah tahu juga mudah
dibuat dan mudah diolah.
Selain dapat meningkatkan ekonomi dapat juga untuk menjalin hubungan sosial seperti
pabrik membeli kedelai di toko kedelai, lalu diolah secara bersama sama yang bekerja di
pabrik, menjual ampas kepada orang yang membutuhkan untuk pakan ternak, dan juga bisa
diolah lagi sendiri lalu dijual ke pedagang.
Dengan adanya pabrik tahu ini juga bisa mengurangi jumlah masyarakat yang
menganggur, selain dapat mengurangi jumlah masyarakat yang menganggur, kegiatan
tersebut juga bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perekonomian
nasional kita meningkat. Namun masih banyak pabrik yang kekurangan tenaga kerja.

B. Perumusan Masalah Penelitian & Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pabrik tahu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja
di Desa Bakalan Tamanagung Muntilan ?
2. Bagaimana cara pabrik tahu memproduksi dan memasarkan hasil olahan
dari ampas tersebut di Desa Bakalan Tamanagung Muntilan ?
3. Bagaimana pengaruh ampas terhadap kehidupan di Desa Bakalan
Tamanagung Muntilan ?
Pembatasan Masalah adalah sebagai berikut :
1. Mengambil satu jenis limbah tahu yang akan diteliti
2. Dampak ketika banyak orang yang menganggur
3. Dampak positif ampas bagi lingkungan
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan kepada orang bahwa limbah tahu mempunyai


manfaat/dampak positif bagi kehidupan di Desa Bakalan Tamanagung
Muntilan.
2. Untuk mengidentifikasi bagaimana sikap pengangguran di Desa Bakalan
Tamanagung Muntilan terhadap kondisi pabrik tahu yang kekurangan
tenaga kerja.
3. Memberikan keterampilan pada masyarakat Desa Bakalan Tamanagung
Muntilan untuk mengolah limbah padat pabrik tahu menjadi bahan
pangan bernilai ekonomis.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yaitu :

1. Memanfaatkan dan meningkatkan produktivitas olahan ampas sebagai


produk pangan.
2. Memperkenalkan kepada masyarakat tentang olahan pangan dari ampas
tahu dan sebagai pakan ternak.
3. Memperkenalkan dan mengangkat nilai ekonomis ampas tahu, sebagai
salah satu bahan baku pembuatan produk pangan yang kaya akan nutrisi
dan pemanfaatannya dalam mengurangi pembuangan limbah yang sia sia.
4. Untuk menunjukkan bahwa tidak semua limbah itu berdampak negatif,
ada juga yang berdampak positif bagi kehidupan.
BAB 2

Tinjauan pustaka

A. Limbah
1. Pengertian Limbah
Limbah adalah barang atau bahan sisa dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya. Jenis limbah dapat dibagi menjadi dua, yaitu limbah
organik dan anorganik. Limbah merupakan bahan pembuangan seperti sisa produksi, baik
dari alam maupun kegiatan manusia yang tidak terpakai, sehingga dapat berdampak negatif
bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah Menjadi masalah bersama bagi
seluruh umat manusia. Pasalnya, bahan-bahan tidak terpakai ini dapat mencemari
lingkungan dan menjadi sarang berbagai macam penyakit.

2. Jenis jenis limbah


a. Jenis limbah berdasarkan jenis senyawanya
1) Limbah Organik
Limbah organik memiliki defenisi berbeda yang Penggunaannya
dapat disesuaikan dengan tujuan Penggolongannya. Berdasarkan
pengertian secara kimiawi Limbah organik merupakan segala limbah
yang mengandung Unsure karbon (C), sehingga meliputi limbah dari
mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan,
dan sisa- sisa tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet. Namun,
secara Teknis sebagian besar orang mendefinisikan limbah organik
Sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami). Dan
sifatnya mudah busuk. Artinya, bahan-bahan organik alami
Namun sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan bahan organik
Sintetik (buatan) yang juga sulit membusuk/terurai, seperti Plastik
dan karet, tidak termasuk dalam limbah organik. Hal ini Berlaku
terutama ketika orang memisahkan limbah padat (sampah) di
tempat pembuangan sampah untuk keperluan Pengolahan limbah.
Limbah organik yang berasal dari mahluk hidup mudah Membusuk
karena pada mahluk hidup terdapat unsur karbon (C) Dalam bentuk
gula (karbohidrat) yang rantai kimianya relatif Sederhana sehingga
dapat dijadikan sumber nutrisi bagi Mikroorganisme, seperti bakteri
dan jamur. Hasil pembusukan Limbah organik oleh mikroorganisme
sebagian besar adalah Berupa gas metan (CH4) yang juga dapat
menimbulkan Permasalahan lingkungan. Contoh dari limbah
organik sisa makanan, sisa sayur, Dan bahan bahan yang berasal dari
alami / bahan alam.
2) Limbah Anorganik
Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik Meliputi
limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti Logam
(misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas, dan Aluminium dari
kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk
anorganik (misalnya yang mengandung unsur Nitrogen dan fosfor
Limbah-limbah ini tidak memiliki unsur Karbon sehingga tidak dapat
diurai oleh mikroorganisme. Seperti halnya limbah organik,
pengertian limbah organik yang sering diterapkan di lapangan
umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah). Agak
sedikit berbeda dengan pengertian di atas secara teknis, limbah
anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang tidak dapat atau
sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
Dalam hal ini, bahan organik seperti plastik, kertas, dan karet juga
dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut
sulit diurai oleh mikroorganisme sebab unsure karbonnya
membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer).
b. Jenis limbah berdasarkan wujudnya
Berikut adalah jenis jenis limbah yang sering keluar / sering
dipelajari oleh kita
1) Limbah Cair
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 Tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
Air menjelaskan pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu
hasil Usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Pengertian
limbah Cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi
atau Aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat
berupa Air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur
(tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat
Diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu :
a. Limbah cair domestic
Merupakan limbah buangan cair dari rumah tangga
( perumahan ) Contoh dari limbah cair domestic yaitu air
deterjen, air mandi, air cucian, intinya limbah cair
domestic adalah limbah yang berasal dari perumahan /
rumah tangga.
b. Limbah cair industri
Limbah yang berasal dari pabrik, yang sudah tidak
terpakai, contohnya limbah tempe, limbah air tahu, sisa
pewarna pakaian cair.

Limbah cair biasanya berasal dari sisa pabrik / buangan


pabrik, sisa limbah tersebut biasanya dibuang
sembarangan yang bisa menimbulkan dampak yang buruk
bagi lingkungan dan kehidupan, serta dapat menimbulkan
penyakit bagi masyarakat yang berada disekitar pabrik.

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam


Memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam
teknologi Pengolahan air limbah domestik maupun
industri yang dibangun Harus dapat dioperasikan dan
dipelihara oleh masyarakat Setempat. Teknologi
pengolahan yang dipilih harus sesuai Dengan kemampuan
teknologi masyarakat yang bersangkutan. Pengolahan
limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Pengolahan secara biologi, pengolahan secara fisika, dan
Pengolahan secara kimia.

2) Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang berasal dari sisa sisa
manusia yang berbentuk padat Kemudian berdasarkan
pada Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink
1996, limbah padat merupakan suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki
nilai ekonomis. Dengan demikian, limbah padat
merupakan sisa/hasil kegiatan manusia, yang
berbentuk organik dan anorganik yang dapat
membahayakan lingkungan sehingga diperlukan
pengelolaan dan pengolahan yang baik limbah padat
diklasifikasikan menjadi 6 kelompok yaitu sebagai
berikut.
a. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah
Padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang
mudah Membusuk atau terurai mikroorganisme.
Contohnya yaitu: Sisa makanan, sisa dapur, sampah
sayuran, kulit buah- buahan.
b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk
(rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik
cukup kering Yang sulit terurai oleh mikroorganisme,
sehingga sulit Membusuk. Contohnya yaitu: selulosa,
kertas, plastik, kaca, logam.
Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari
kegunaan Atau fungsi limbah padat itu sendiri. Limbah
padat ada yang Dapat didaur ulang atau dimanfaatkan
lagi serta mempunyai nilai Ekonomis seperti plastik,
tekstil, potongan logam, namun ada Juga yang tidak
bisa dimanfaatkan lagi. Limbah padat yang tidak
Dapat dimanfaatkan lagi biasanya dibuang, dibakar,
atau Ditimbun begitu saja. Beberapa industri tertentu
limbah padat yang dihasilkan terkadang menimbulkan
masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau
areal luas yang dibutuhkan untuk menampung limbah
tersebut.
3) Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara
sebagai media. Secara alami udara mengandung unsur-
unsur Kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll.
Penambahan gas ke Udara yang melampaui kandungan
udara alami akan
menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang
dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara serta
dapat mengganggu Kesehatan masyarakat. Zat
pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua
bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran
halus dan masih mungkin terlihat dengan mata
telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume.
Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat
dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu)
ataupun akibat langsung. Limbah gas yang dibuang ke
udara biasanya mengandung partikel-partikel bahan
padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan
ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut.
Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai
materi partikular. Seperti limbah gas yang dihasilkan
oleh suatu pabrik dapat mengeluarkan gas yang berupa
asap, partikel serta debu. Apabila ini tidak ditangkap
dengan menggunakan alat, maka dengan dibantu oleh
angin akan memberikan jangkauan pencemaran yang
lebih luas. Jenis dan karakteristik setiap jenis limbah
akan tergantung dari sumber limbah.
B. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan adalah perubahan negatif pada
kondisi lingkungan yang disebabkan karena adanya
beberapa faktor. Perubahan itu disebut mencemari ketika
sudah melampaui ambang batas toleransi yang dimiliki
oleh ekosistem yang ada. Polutan itu sendiri terbagi
menjadi dua, yakni degradable dan non-degradable. Jadi,
polutan degradable berarti polutan yang bisa diuraikan,
sedangkan non-degradable tidak bisa diuraikan secara
alami. Penyebab dari pencemaran lingkungan ini sendiri
berasal dari berbagai macam faktor. Misalnya seperti
aktivitas-aktivitas eksploitasi alam, pertumbuhan jumlah
penduduk yang tidak terkendali, sampai pembangunan-
pembangunan industri dan pembuangan dari pabrik
industri. Namun demikian, pencemaran lingkungan juga
dapat terjadi secara alami tanpa ada campur tangan
manusia.Pencemaran yang berlangsung secara terus
menerus dalam jangka waktu yang lama tentunya akan
membuat kualitas dari kehidupan makhluk hidup akan
menurun.

Anda mungkin juga menyukai