I. Judul Penelitian
Pembuatan Plastik Biodegradable (Edible Film) dari Pati Lidah Buaya (AloeVera). (Pengaruh Penambahan Tepung Maizena terhadap Kualitas Fisik Plastik
Biodegradable)
II. Latar Belakang
Saat ini ada banyak jenis bahan yang digunakan untuk mengemas makanan
dan minuman salah satunya adalah plastik. Intensitas penggunaan plastik sebagai
kemasan pangan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya keunggulan
plastik dibandingkan bahan kemasan yang lain. Plastik jauh lebih ringan
dibandingkan gelas atau logam dan tidak mudah pecah. Bahan ini bisa dibentuk
lembaran sehingga dapat dibuat kantong atau dibuat kaku sehingga bisa dibentuk
sesuai desain dan ukuran yang diinginkan.
Disisi lain, penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai
persoalan lingkungan, yaitu tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroba di
dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah plastik yang
menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan. Proses daur ulang
yang telah dilakukan dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh
sampah plastik, tetapi langkah ini kurang efisien karena tidak semua sampah dapat
dikumpulkan kembali.
Seiring dengan persoalan ini, maka penelitian bahan kemasan diarahkan pada
bahan-bahan organik, yang dapat dihancurkan secara alami dan mudah diperoleh.
Salah satu penelitian terbaru adalah ditemukannya plastik biodegradable. Plastik
biodegradable
adalah
plastik
yang
dapat
digunakan
layaknya
plastik
meningkatkan kebutuhan plastik sebagai pengemas produk. Jika hal ini terus
dibiarkan akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar kita.
Pemanfaatan lidah buaya sebagai bahan pembuatan plastik merupakan
terobosan yang baru, meskipun penelitian-penelitian terdahulu mengenai
kandungan dan pemanfaatan lidah buaya sebagai bahan dasar plastik pernah
dilakukan. Pada penelitian yang akan penulis lakukan ini, akan lebih
menitikberatkan pada pengaruh jenis plasticizer terhadap kualitas plastik, di mana
ciri khusus dari plastik yaitu mampu menjadi pengemas yang sifatnya elastis dan
kuat, analisa yang kedua mengenai berapa lama (hari) penguraian plastik ramah
lingkungan (biodegradable) bisa menjadi netral kembali, sehingga tidak
mencemari tanah. Dengan menganalisa kedua faktor tersebut akan diperoleh
karakteristik dari plastik yang terbentuk dan lama penguraian yang dilakukan
mikroorganisme dalam tanah, sehingga pemanfaatan plastik ini akan lebih optimal
dalam masyarakat dan tidak perlu khawatir dengan limbahnya.
III. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini akan dilihat :
1. Bagaimana proses pembuatan plastik biodegradable dari pati lidah
buaya ?
2. Jenis Plasticizer mana yang baik diantara Tepung Maizena dan Kitosan
pada pembuatan plastik biodegradable pati lidah buaya ?
IV.
Tinjauan Pustaka
4.2 Kitosan
Kitosan adalah suatu polisakarida berbentuk linier yang terdiri dari
monomer N-asetilglukosamin (GlcNAc) dan D-glukosamin (GlcN). Bentukan
derivatif deasetilasi dari polimer ini adalah kitin. Kitin adalah jenis polisakarida
terbanyak
ke
dua
di
bumi
dapat
ditemukan
pada eksoskeleton invertebrata dan beberapa fungi pada dinding selnya. Kitosan
memiliki
bentuk
yang
unik
dan
memiliki
manfaat
yang
banyak
bagi pangan, agrikultur, dan medis. Namun, untuk melarutkan kitosan ini cukup
sulit karena kitosan dapat larutapabila dilarutkan pada asam dan viskositas tinggi.
Salah satu pemanfaatan dari kitosan baru dapat dilihat setelah dipecah dalam
bentuk yang lebih sederhana, yaitu : oligomer kitosan. Proses pemecahan kitosan
dapat
dilakukan
dengan
beberapa
metode,
sepertiradiasi suara
dan hidrolisis secara kimiawi. Namun, yield dari hasil pemotongan tersebut sangat
rendah apabila menggunakan metode di atas karena pemotongan bersifar acak
sehingga hasil bentukan oligomernya jadi tidak seragam. Oleh karena itu, metode
yang lebih sering digunakan adalah metode enzimatik karena enzim bekerja
secara spesifik dan tentunya hasil pemotongannya juga akan seragam. Contoh
enzim yang sering digunakan adalah kitosanase dan beberapa selulase yang
diisolasi dari fungi.
4.4 Maizena
Tepung jagung, pati jagung, atau tepung maizena adalah pati yang didapatkan
dari endosperma biji jagung. Tepung jagung merupakan bahan makanan populer
yang biasa digunakan sebagai bahan pengental sup atau saus, dan digunakan
untuk membuatsirup jagung dan pemanis lainnya.
Tepung jagung digunakan sebagai bahan pengental pada makanan berbasis
cairan (seperti sup). Tepung jagung dapat membentuk adonan ketika dicampur
dengan
air
dingin. Nugget
ayam menggunakan
tepung
jagung
untuk
a. Gliserol
Gliserol (bahasa
adalah senyawa gliserida yang
Inggris
paling
sederhana,
Gliserol
glycerol,
glycerin,
glycerine)
merupakan
komponen
yang
menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol terasa manis saat
dikecap, namun bersifat racun.
Edible film membutuhkan plasticizer dengan berat molekul rendah untuk
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanannya, dengan cara menginterupsi interaksi
rantai polimer dan menurunkan suhu Transition Glass (Brody, 2005). Menurut
Winarno (1992) Gliserol adalah senyawa alkohol polihidrat (polyol) dengan 3
buah gugus hidroksil dalam satu molekul atau disebut alkohol trivalent. Rumus
kimia gliserol adalah C3H8O3, berat molekul gliserol 92,10 massa jenisnya 1,23
g/cm3 dan titik didihnya 204oC. Gliserol mempunyai sifat mudah larut air,
meningkatkan viskositas larutan, mengikat air dan menurunkan Aw (Lindsay,
1985). Gliserol merupakan salah satu plasticizer yang banyak digunakan karena
cukup efektif mengurangi ikatan hidrogen internal sehingga akan meningkatkan
jarak intermolekuler. Secara teoritis plasticizer dapat menurunkan gaya internal
diantara rantai polimer, sehingga akan menurunkan tingkat kegetasan dan
meningkatkan permeabilitas terhadap uap air (Gontard et al. 1993).
Rodriguez et al. (2006) menambahkan bahwa gliserol merupakan plastizicer
yang bersifat hidrofilik, sehingga cocok untuk bahan pembentuk film yang
bersifat hidrofilik seperti pati. Ia dapat meningkatkan sorpsi molekul polarseperti
air. Peran gliserol sebagai plasticizer dan konsentrasinya meningkatkan
fleksibilitas film (Gontard et al, 1993; Mali et al, 2005; Bertuzi et al, 2007).
Molekul plastizicer akan mengganggu kekompakan pati, menurunkan interaksi
intermolekuler dan meningkatkan mobilitas polimer. Selanjutnya mengakibatkan
peningkatan elongation dan penurunan tensile strength seiring dengan
peningkatan konsentrasi gliserol. Penurunan interaksi intermolekuler dan
peningkatan mobilitas molekul akan memfasilitasi migrasi molekul uap air
(Rodriguez et al. 2006).
b. Sorbitol
Sorbitol atau D-Sorbitol atau D-Glucitol atau D-Sorbite adalah monosakarida
poliol (1,2,3,4,5,6Hexanehexol) dengan rumus kimia C6H14O6. Sorbitol adalah
gula alkohol yang mudah larut dalam air. Sorbitol juga dikenali glucitol, adalah
sejenis alkohol gula dimana badan manusia boleh memetabolismakannya secara
perlahan. Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan
berwarna putih dengan titik leleh berkisar antara 89 sampai dengan 101C,
higroskopis dan berasa manis.
Sorbitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan 0,5 sampai 0,7 kali
tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,6 kkal/g atau setara
dengan 10,87 kJ/g.Sorbitol atau D-Sorbitol atau D-Glucitol atau D-Sorbite adalah
monosakarida poliol (1,2,3,4,5,6Hexanehexol) dengan rumus kimia C6H14O6.
Sorbitol adalah gula alkohol yang mudah larut dalam air. Sorbitol juga
dikenali glucitol, adalah sejenis alkohol gula dimana badan manusia boleh
memetabolismakannya secara perlahan.Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk
granul atau kristal dan berwarna putih dengan titik leleh berkisar antara 89
sampai dengan 101C, higroskopis dan berasa manis. Sorbitol memiliki tingkat
kemanisan relatif sama dengan 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan
sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87
kJ/g.Sorbitol atau D-Sorbitol atau D-Glucitol atau D-Sorbite adalah monosakarida
poliol (1,2,3,4,5,6Hexanehexol) dengan rumus kimia C6H14O6.Sorbitol adalah
gula alkohol yang mudah larut dalam air.
Sorbitol juga dikenali glucitol, adalah sejenis alkohol gula dimana badan
manusia boleh memetabolismakannya secara perlahan.Sorbitol berupa senyawa
yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih dengan titik leleh berkisar
antara 89 sampai dengan 101C, higroskopis dan berasa manis. Sorbitol memiliki
tingkat kemanisan relatif sama dengan 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat
kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,6 kkal/g atau 10,87 kJ/g.
c. Sirup Glukosa
Sirup glukosa adalah cairan kental dan jernih dengan komponen utama
glukosa yang diperoleh dari hidrolisis pati dengan cara kimia atau enzimatik (SNI
01-2978-1992). Proses hidrolisis pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer
pati (C6H12O6)n menjadi unit-unit monosakarida (C6H12O6) (Meyer.,1978).
Sirup glukosa sering disebut juga dengan gula cair dan merupakan
monosakarida, yang terdiri atas satu monomer yaitu glukosa, sedangkan gula pasir
atau sukrosa merupakan disakarida, yang terdiri atas ikatan glukosa dan fruktosa.
4.5 Variabel-variabel yang berpengaruh
V.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Mempelajari proses pembuatan plastik biodegradable dari pati lidah
buaya
2. Mengetahui komposisi penyusun dari plastik biodegradable pati lidah
buaya
3. Mengetahui jenis plasticizer yang baik untuk pembuatan edible film dari
pati lidah buaya
VI.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Menciptakan plastik biodegradable yang ramah lingkungan.
2. Memberikan pengetahuan mengenai pengolahan pati lidah buaya dalam
pembuatan plastik biodegradable yang ramah lingkungan.
3. Sebagai bahan untuk dijadikan acuan dalam penelitian serupa dan bahan
bacaan mengenai pembuatan plastik biodegradable dari pati lidah buaya
bagi mahasiswa Teknik Kimia pada khususnya dan mahasiswa
Politeknik Negeri Sriwijaya pada umumnya.
VII. Metodologi Penelitian
VII.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei dilaksanakan
dilaboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Waktu penelitian
dilakukan dari pukul 08.00-17.00 WIB dibantu oleh teknisi laboratorium terkait.
Dalam pembuatan edible film ini dilakukan beberapa tahap, yaitu
persiapan bahan baku dan alat, proses pembuatan, dan analisa hasil.
VII.2
6 buah
2 buah
2 buah
1 set
2 buah
2 buah
1 buah
10
Uji ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya ikatan dalam polimer serta
tingkatan atau keteraturan ikatan dalam polimer yang ditentukan melalui
prosentase penambahan berat polimer setelah mengalami penggembungan. Proses
terdifusinya molekul pelarut kedalam polimer akan menghasilkan gel yang
11
Kitosan/
Pati Lidah
Buaya
Plasticizer
Aquadest
Maizena
12
Gel
Pencetakan
Pengeringan dalam oven
2 jam pada suhu 50oC
Uji Kuat Tarik
Plastik Analisa Morfologi
Uji Ketahanan terhadap Air
Uji Biodegradasi
Gambar 1. Diagram Proses Penelitian Pembuatan Plastik Biodegradable
N
o
1
2
3
4
5
Bahan Baku
Lidah Buaya
Bahan Tambahan
Tepung Maizena
Kitosan Gliserin
Pelarut
Air
Alkohol
13
IX.
Rencana Kegiatan
Uraian
Kegiatan
Minggu keFebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pembuatan
Proposal
Persiapan
bahan
Penelitian
Penyusunan
Data
Analisa Data
Bimbingan
Penyususan
Laporan
Sidang
Laporan
X.
Perkiraan Biaya
Pembuatan proposal
Pembelian bahan lidah buaya 2 kg
Pembelian kitosin 1 kg
Pembelian bahan kimia (NaCl)
Peminjaman laboratorium
Transportasi dan akomodasi
Pembelian kertas A4 70 gram 3 rim
Pembelian tinta printer dan CD 6 buah
Penjilidan laporan akhir 6 rangkap
Penggandaan laporan akhir
: Rp. 100.000,00
: Rp. 1.300.000,00
: Rp. 400.000,00
: Rp. 500,000,00
: Rp. 500.000,00
: Rp. 400.000,00
: Rp. 105.000,00
: Rp. 210.000,00
: Rp. 200.000,00
: Rp. 100.000,00 +
: Rp. 2.815.000,00
14
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Citra. Tanaman Lidah Buaya. (http://citrabagus.wordpress.com/tanamanlidah-buaya/) diakses Kamis, 27 Februari 2013
STUDENT ASSOCIATION OF CHEMICAL ENGINEERING. 2014. Sorbitol
http://tekkimunnes.blogspot.com/2013/05/sorbitol.html, diakses jumat 14 Maret
2014
Utomo, Arief Wahyu dkk. 2013. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis : Pengaruh
Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Karakteristik Fisikokimiawi
Plastik Biodegradable dari Komposit Pati Lidah Buaya (Aloe-vera)Kitosan. Malang: Universitas Brawijaya
Wikipedia. 2013. Kitosan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kitosan), diakses Kamis,
27 Februari 2014