TRANSUDAT DAN EKSUDAT

Dr. Ibrahim Abd Samad, SpPK (K)

Bagian Patologi Klinik
FKUH
BIOKIMIA DAN FISIOLOGI
 Transudat
 Eksudat
 Normal : 1 – 10 ml
fungsi
Keseimbangan cairan serosa
 tekanan koloid osmotik
permeabilitas dinding kapiler
tekanan hidrostatik
 Reabsorbsi
PATOLOGI
Akumulasi cairan serosa
 ↑ permeabilitas kapiler ok inflamasi
 ↓ tekanan koloid osmotik ok
hipoproteinemia
 ↑ tekanan hidrostatik ok ↑ tekanan
vena
 Hambatan aliran limfe ok :
tumor, inflamasi, fibrosis,
hipertensi vena
 Transudat :
– nephrosis
– Decompensatio cordis
– Obstruksi sirkulasi vena
– hipoproteinemia

 Lokasi :
– hydrothorax
– Hydropericardium
– Ascites
– hydroarthrosis
 Eksudat: - infark pulmonum + pleuritis
- SLE
- karsinoma metastatik
 Lokasi : - pleuritis eksudativa
- pericarditis
- peritonitis
 Sifat cairan eksudat :
– eksudat serous
– eksudat fibrineus
– eksudat purument
– eksudat hemoragik
PROSEDUR LABORATORIUM
 INDIKASI PUNKSI
– Etiologi
– Mengurangi gejala klinik
– Menghindari organisasi
– Memasukkan obat
 KOMPLIKASI
– Perdarahan
– Perubahan letak organ
PUNKSI
 Sterilitas
 Natrium citrat 2,5 % 10 ml  100 ml
cairan
heparin
EDTA
1. Punksi abdominal
2. Punksi pleura
3. Punksi pericard
4. Punksi sendi
5. Punksi scrotum
A. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
1. Volume
2. Berat jenis (BD)
– Hidrometer/urinometer
– Refraktometer
3. Warna dan kejernihan
– Kekuningan & jernih
– Kehijauan
– Seperti susu
– Kuning kemerahan
4. Bau
5. Penggumpalan/ bekuan
B. PEMERIKSAAN KIMIA
1. PROTEIN TOTAL
 Refraktrometer
 Perkiraan dari pengukuran BD (BD-
1,007) x 343 = ……. gr/100 ml
BD = 1,015
Protein = 2,5 gr/100 ml
2. TES RIVALTA = TES SEROMUSIN
a. Dua tetes asam asetat glassial  100 ml
akuades dalam gelas ukur
b. Teteskan 1 tetes cairan ke (a)
3. PEMERIKSAAN GLUKOSA
 Fotometer
 Transudat = ± sama plasma
 Jika kadar glukkosa 30 – 40 mg %
kurang
dari plasma  TBC, Pleuritis
Rheumatoid,
keganasan
4. PEMERIKSAAN PH
pH < 7,31 : Inflamasi non neoplastik
TBC, Rheumatoid,
Empyema
C. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
1. JUMLAH ERITROSIT
Warna kemerahan  H.E
Alat & Bahan : - Pipet eritrosit
- Larutan Hayem
- Hemositometer
- Mikroskop
 H.E : 10.000/mm3  merah muda
> 100.000 / mm3  merah darah
2. JUMLAH LEKOSIT
Alat & Bahan : - Pipet lekosit
- Hemositometer
- Mikroskop
- Larutan Turk/ NaCl 0,9 %
Pengenceran = 20 x  20 ul : 180 ul
Volume = 9 bidang  9 x 0,1
N 200 N
Jumlah sel = ------- x 20 = -------
9 x 0,1 9
< 1000 / mm3 = transudat
> 1000 / mm3 = eksudat
3. HITUNG JENIS LEKOSIT
Alat & Bahan :
 Kaca obyek
 Tabung reaksi
 Sentrifus
 Mikroskop
 Larutan pewarna : Giemsa/ Wright
CARA :
 Sentrifus cairan 2500 rpm, 10 menit
 Ambil sedimen  sedimen
 Warnai giemsa / wright
 Periksa 100 leukosit  MN, PMN
D. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIK
1. Pewarnaan Gram
2. Pewarnaan Ziehl Neelsen
3. Kultur
 TRANSUDAT EKSUDAT
Warna dan Jernih, encer, kuning Keruh, purulent,
kejernihan muda chyloid, dll
BD < 1, 018 > 1,018
Bekuan (-) Sering (+)
Protein < 2,5 gr % > 3,0 gr %
Glukosa ± sama glukosa < glukosa plasma
plasma
Rivalta (-) (+)
Sel-Sel Sedikit (< 1000/mm3) Banyak
( > 1000/mm3)
Bakteriologik Gram, Kultur (-) Gram, Kultur
biasanya (+)
Fibrinogen 0,3 – 4,0 % 4 – 6 % atau >