Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F (3 TAHUN) DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DENGUE SYNDROM SYOK (DSS) DI RUANG LUKMANUL HAKIM RSUD AL-IHSAN
BANDUNG
Untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Anak Holistik Islami
Program Studi Profesi Ners

Pembimbing Lapangan:
Viliyanti, S.Kep., Ners

Disusun oleh:
Dizza Tresa Desclara
NIM. 402021097

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERISTAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2021
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratoriu Jenis Hasil Rujukan Keterangan
m pemeriksaan

Hemoglobin 9.2 11.5-13.5 Rendah


Leukosit 8.510 5.000-14.500 Normal
Eritrosit 3.43 3.95-5.26 Rendah
Hematokrit 26.0 34-40 Rendah
Trombosit 32.000 150.000- Rendah
400.00
Natrium (NA) 119 134-145 Rendah
Kalium (K) 4.7 3.6-5.6 Normal
Kalsium 1.14 1.15-1.35 Rendah
USG .......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
Rontgen .......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

II. PENATALAKSANAAN MEDIS/KEPERAWATAN

III. THERAPI

NO Nama Obat Dosis Rute

1 Cefotaxime 3x500 mg IV

2 Furosemide 1x13 mg

3 Invomit 2x2 mg

4 Infus RL 100 cc/jam


A. ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah
DS: Peningkatan permeabilitas Hipovolemia
- Ibu klien mengatakan dinding pembuluh darah
klien kurang minum. ↓
- Ibu klien mengatakan
klien letih Menghilangnya plasma
- Ibu klien juga melalui endotel dinding
megatakan klien suhu pembuluh darah
tubuhnya turun naik

DO:
- Klien tampak letih
Kebocoran plasma (ke extra
- Klien tampak ada vaskuler)
bintik-bintik merah di

tangan.
- Mukosa bibir kering Hematocrit meningkat
- TD : 101/65 mmHg
- N : 113 x/menit ↓
- RR : 30 x/menit
- S : 36,6 C Hypovolemia
- SpO2 : 98

DS: Peningkatan permeabilitas Resiko perdarahan


- Ibu klien mengatakan dinding pembuluh darah
trombosit klien
menurun. ↓
- Ibu pasien juga
mengatakan pasien Kebocoran plasma
terlihat lemas. ↓

DO: Trombositopenia
- Trombosit 9,2 ↓
- Hematokrit 26.0
- Pasien tampak lemas.
Trombosit menurun, faktor
koagulasi menurun,
hematokrit menurun

Resiko perdarahan

B. PRIORITAS MASALAH
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemia) berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler ditandai dengan mukosa bibir kering
2. Resiko Perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi (penurunan trombosit) ditandai
dengan trombositopenia.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
1 Hipovolemia Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Hipovolemia Manajemen Hipervolemia
keperawatan selama 2x24 jam Observasi Observasi
hipovolemia teratasi dengan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui keadaan
kriteria hasil: hipovolemik (tekanan darah ttv pasien
1. Turgor kulit membaik menurun, membrane mukosa 2. Untuk mengetahui jumlah
2. Pasien tidak lemas kering, hematokrit keluar dan masuk makanan
3. Intake cairan membaik meningkat, frekuensi nadi
4. Suhu tubuh normal meningkat) Terapeutik
2. Monitor intake dan output 1. Agar pasien tidak lemas lagi.
cairan.
Edukasi
Terapeutik 1. Untuk meningkatan asupan
1. Berikan asupan cairan oral. makanan pasien.

Edukasi Kolaborasi
1. Anjurkan memperbanyak 1. Untuk menggantikan cairan
asupan cairan oral. tubuh yang hilang.

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan
IV (misalnya, NaCL, RL).

2 Resiko perdarahan Setelah dilakukan Tindakan Pencegahan Perdarahan Dukungan perawatan diri
keperawatan selama 2x24 jam
resiko perdarahan teratasi Observasi Observasi
dengan kriteria hasil: 1. Monitor tanda dan gejala 1. Mengetahui tanda dan gejala apa
1. Kelembapan membran perdarahan. saja yang terjadi pada pasien saat
mukosa 2. Monitor hematokrit/hemoglobin perdarahan
2. Suhu tubuh meningkat sebelum dan sesudah kehilangan 2. Untuk mengetahui jumlah
3. Hematocrit meningkat darah. hemoglobin dan hematokrit yang
4. Trombosit meningkat Terapeutik normal.
Terapeutik
1. Pertahankan bedrest selama
perdarahan. 1. Untuk mencegah terjadinya
perdarahan berulang.
Edukasi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan. 1. Agar pasien mengetahui
tanda dan gejala perdarahan.
2. Anjurkan meningkatkan 2. Untuk meningkatkan asupan
asupan untuk menghindari pasien.
konstipasi.

Kolaborasi Kolaborasi
1. Agar tidak terjadi perdarahan
1. Kolaborasi pemberian obat yang berulang.
pengontrol perdarahan, jika
perlu.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. DX. Tanggal dan Implementasi Catatan Perkembangan Tanda Tangan
Kep Jam
1, 2 Rabu , 10-11-21 Memberikan obat IV
14.30 Furosemide dan cefotaxime

15.00 Melakukan TTV kepada pasien


TD: 101/65 mmHg
N: 113 x/menit
S: 36,6 C
R: 30 x/menit
SPO2: 98
Pasien masih terlihat lemas

17.00 Melakukan pengkajian fisik dan anamnesa


kepada ibu pasien

20.00 Menggantikan baju dan pempers pasien


karena tembus. Ibu pasien mengatakan pasien
BAK banyak.
Memberikan edukasi kepada ibu pasien
untuk memperbanyak asupan cairan oral,
dengan cara memberi tahu kepada ibu pasien
untuk memperbanyak minum sesuai
kebutuhan tubuh.
2 Kamis , 11-11-
2020 Melakukan TTV kepada pasien
08.00 TD: 107/78 mmHg
N: 111 x/menit
S: 36,0 C
R: 28 x/menit
SPO2: 96
09.00 Melakukan pengkajian anamnesa kepada
keluarga klien
Memonitor tanda dan gejala perdarahan
(misalkan, perdarahan di hidung/mimisan,
muntah terus-menerus).
Memonitor nilai hemoglobin, hematokrit dan
trombosit

10.00 Memberikan edukasi tentang tanda dan


gejala perdarahan(tanda dan gejala perdaraha
yaitu mimisan, mual muntah, feses berwarna
hitam, kesemutan di tangan dan dikaki).
Menganjurkan meningkatkan asupan untuk
menghindari konstipasi (banyak
mengkonsumsi buah misalnya pepaya agar
tidak terjadi konstipasi).
E. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Dx. Tanggal dan Evaluasi Tanda Tangan
Kep Jam
1,2 Rabu , 10-11-21 Hipovolemia
14.30 S: -
O: Pasien masih terlihat lemas
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Resiko perdarahan
S: -
O: Pasien terlihat lemas dan mukosa bibir kering
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

18.00 Hipovolemia
S: -
O: pasien terlihat lemas
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjurkan

20.00 Hipovolemia
S: pasien mengatakan belum BAB selama dirawat
O: pasien terlihat lemas
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjurkan

2 Selasa, 9-11-2020 Resiko perdarahan


09.00 S: pasien mengatakan trombosit masih rendah
O: Pasien masih lemas mukosa bibir udah mulai lembab
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

11.00 Hipovolemia
S: -
O: pasien terlihat lemas
A: Masalah belum teratasi

Anda mungkin juga menyukai