Anda di halaman 1dari 17

Pathway

1. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
Tatalaksana terapi anak yang mengalami dhf berupa terapi suportif dan
simptomatik. Terapi suportif meliputi upaya penggantian cairan tubuh karena
dehidrasi. Sedangkan terapi simptomatik ada beberapa jenis yang diberikan salah
satunya adalah terapi antipiretik (Haerani, 2020).
2) Penatalaksanaan Keperawatan
a. Pengawasan tanda-tanda vital secara kontinu tiap jam
b. Observasi intake output
c. Observasi perdarahan
d. Observasi atau pengukuran suhu tubuh
e. Beri minum banyak
f. Berikan kompres hangat
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk memeriksa kadar hemoglobin,
hematokrit, jumlah trombosit. Peningkatan nilai hematokrit yang selalu
dijumpai pada DHF merupakan indikator terjadinya perembesan plasma.
Pemeriksaan Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 12-18 g/dl
Leukosit 4.000-10.000 /mm3
Hematokrit 37-48 %
Trombosit 150.000-400.000 /mm3

2) Uji hambatan hemaglutinasi


Prinsip metode ini adalah mengukur campuran titer IgM dan IgG
berdasarkan pada kemampuan antibody-dengue yang dapat menghambat
reaksi hemaglutinasi darah angsa oleh virus dengue yang disebut reaksi
hemaglutinasi inhibitor (HI).

3) Rontgen Thorax
Pada foto thorax (pada DHF grade III/ IV dan sebagian besar grade II) di
dapatkan efusi pleura.
DS: Suhu tubuh meningkat Intoleransi Aktivitas
- Ibu klien mengatakan aktivitas ↓ (D.0056)
anak nya dibantu Kompleks virus antibody
DO: ↓
- Klien tampak lemas Kelemahan
- Klien tampak berbaring di ↓
tempat tidur Aktivitas dibantu total
- Aktivitas klien dibantu oleh ↓
keluarga Intoleransi Aktivitas
DS: Risiko Perdarahan
- Ibu klien mengatakan anaknya Virus dengue (D.0012)
mimisan sekitar 50 cc ↓
DO: Melalui gigitan nyamuk
Hasil Lab: ↓
- Leukosit: 2.950 /mm3 Bereaksi dengan antibody
(4.000-10.000 /mm3) ↓
- Trombosit: 110.000 /mm3 Viremia
(150.000-4.000 /mm3) ↓
- Tampak ptekie pada bagian Mengeluarkan zat
ekstremitas mediator

Peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah

Kobocoran plasma

Trombositopenia

Risiko Perdarahan
DS: Virus dengue Risiko Infeksi
- Ibu klien mengatakan anaknya ↓ (D.0142)
demam Melalui gigitan nyamuk
DO: ↓
Hasil Lab: Bereaksi dengan antibody
- Leukosit: 2.950 /mm3 ↓
3
(4.000-10.000 /mm ) Viremia
- Hematokrit: 26% ↓
)
(37-48% Peningkatan permeabilitas
- Akral hangat dinding pembuluh darah
- Tampal lemas ↓
Sel darah putih ke jaringan
tubuh
v
Hematokrit menurun

Leukopenia menurun

Risiko Infeksi
9. Daftar Diagnosa Keperawatan

1) Hipertermi b.d proses penyakit


2) Hypovolemia b.d Peningkatan permeabilitas kapiler
3) Defisit b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)
4) Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
5) Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan
6) Risiko Perdarahan b.d gangguan koagulasi
7) Risiko Infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
6. Risiko Perdarahan Umum: Risiko perdarahan Pencegahan Perdarahan Pencegahan Perdarahan
teratasi (I. 02067) (I. 02067)
Khusus: Observasi: Observasi:
Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda dan gejala - Agar tanda dan gejala dapat
keperawatan selama 3 x 24 jam, perdarahan terkontrol
diharapkan tingkat perdarahan - Monitor nilai
- Untuk mengetahui kadar sel
menurun dengan kriteria hasil: hematokrit/haemoglobin darah merah dalam darah
1. Kelembapan membrane sebelum dan setelah- Untuk mengetahui keadaan
mukosa meningkat kehilangan darah umum klien
2. Kelembapan kulit meningkat - Monitor tanda-tanda vital - Untuk mengetahui kadar
3. Hemoglobin membaik - Monitor koagulasi protein di dalam darah
4. Hematokrit membaik Terapeutik:
Terapeutik:
5. Tekanan darah membaik - Agar perdarahan dapat
6. Denyut nadi apical membaik - Pertahankan bedrest selama terminimalisir
7. Suhu tubuh membaik perdarahan Edukasi:
Edukasi: - Dapat membantu dalam
- Anjurkan meningkatkan proses pembekuan darah
asupan cairan untuk yang dapat meminimalisir
menghindari konstipasi terjadinya perdarahan
Kolaborasi:
Kolaborasi:
- Meminimalisir terjadinya
- Kolaborasi pemberian obat
perdarahan
pengontrol darah, jika perlu

7. Risiko Infeksi Umum: Risiko infeksi teratasi Pencegahan Infeksi (I. 14539) Pencegahan Infeksi (I. 14539)
Khusus: Setelah dilakukan Observasi Observasi
tindakan keperawatan 3x24 jam - Monitor tanda dan gejala - Untuk menghindari
diharapkan tingkat infeksi infeksi lokal dan sistemik terjadinya infeksi yang
menurun dengan dapat memperparah keadaan
Kriteria Hasil: pasien
1. Kebersihan tangan meningkat Terapeutik Terapeutik
2. Nafsu makan meningkat - Cuci tangan sebelum dan - Menghindari terjadinya
3. Kadar sel darah putih sesudah kontak dengan pasien infeksi dari petugas
membaik dan lingkungan pasien kesehatan
4. Kultur urine membaik - Pertahankan teknik aseptik - Mencegah terjadinya infeksi
Kultur area luka membaik pada pasien resiko tinggi Edukasi
Edukasi - Agar mengetahui tanda dan
- Jelaskan tanda dan gejala gejala infeksi dan
infeksi menghindari terjadinya
infeksi
- Ajarkan cara cuci tangan - Untuk menghindari
dengan benar terjadinya infeksi
Kolaborasi Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian - Proteksi terhadap infeksi
antibiotik, jika perlu
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSONAL HYGIENE DENGAN TEKNIK G3CTPS
(GERAKAN GOSOK GIGI, CUCI TANGAN PAKAI SABUN)

Hari/Tanggal : Kamis, 01 Februari 2024


Waktu : 35 menit
Judul / Topik : Mencuci Tangan dengan Benar
Sasaran : TK AL-Furqon
Sasaran Utama : Siswa TK AL-Furqon
Tempat : Ruang kelas TK AL-Furqon
A. Tujuan Instruksional umum:
Setelah mendapatkan penyeluhan diharapkan sasaran mengenal secara dini cara mencuci
tangan dan menggosok gigi yang benar.
B. Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah Mengikuti Penyuluhan Promosi Kesehatan tentang mencuci tangan dan gosok gigi
diharapkan sasaran mengetahui :

a) Menjelaskan definisi mencuci tangan


b) Menjelaskan tujuan mencuci tangan
c) Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d) Menjelaskan langkah-langkah mencuci tangan
e) Menjelaskan pengertian menggosok gigi
f) Menjelaskan tujuan menggosok gigi
g) Menjelaskan manfaat menggosok gigi
h) Menjelaskan cara menggosok gigi
C. Sub pokok bahasan:
a) Definisi mencuci tangan
b) Tujuan mencuci tangan
c) Manfaat mencuci tangan
d) Langkah-langkah mencuci tangan
e) Pengertian menggosok gigi
f) Tujuan menggosok gigi
g) Manfaat menggosok gigi
h) Cara menggosok gigi
D. Proses Pelaksanaan Penyuluhan
N0. Langkah- Waktu Kegiatan Kegiatan Sasaran
langkah penyuluh
1. Pembukaan 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab
salam salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri
3. Menyampaikan 3. Memperhatikan
kontrak waktu
4. Menyampaikan 4. Memperhatikan
tujuan dari
penyuluhan
5. Menyebutkan 5. Memperhatikan
materi yang akan
disampaikan
2. Isi Penyuluhan 25 menit 1. Menjelaskan: 1. Mendengarkan
Definisi, tujuan dan menjawab
manfaat dan
cara mencuci
tangan dan
menggosok gigi
2. Memberikan 2. Memberikan
kesempatan pertanyaan
kepada audiens
untuk bertanya
mengenai hal-
hal yang belum
dimengerti
3. Penutup 5 menit 1. Menanyakan 1. Menjawab
kembali kepada
audiens
mengenai materi
yang telah
diberikan
2. Mengucapkan 2. Menjawab
terima kasih atas
peran serta
3. Mengucapkan 3. Menjawab
salam penutup

E. Metode Penyuluhan: Ceramah dan diskusi tanya jawab


F. Media Penyuluhan: Phantom gigi, Powerpoint dan video
G. Evaluasi:
1. Evaluasi Struktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik yaitu dalam penyiapan
tempat, absensi, powerpoint dan video.
c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan kepala
sekolah dan dosen mata kuliah stase anak.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan.
b) Peserta aktif bertanya, menjawab dan memperagakan langkah-langkah mencuci
tangan dan menggosok gigi.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan
benar melalui pertanyaan lisan meliputi definisi, tujuan, manfaat, langkah-langkah
mencuci tangan dan menggosok gigi.
H. Lampiran Materi Penyuluhan:
1. Definisi Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan adalah proses menghilangkan mikroorganisme dengan
membilas menggunakan air mengalir dengan menggosok kedua sisi tangan
menggunakan zat pembersih yang sesuai. Mencuci tangan pakai sabun
merupakan cara higienis bagi manusia untuk membersihkan jari tangan dengan
sabun dan air untuk membersihkannya dan memutus rantai bakteri. Mencuci
tangan pakai sabun disebut juga pencegahan penyakit (Maryunani, 2017).
2. Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun
Waktu terpenting untuk cuci tangan adalah:
a. Mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar.
b. Mencuci tangan pakai sabun setelah membersihkan bayi atau anak.
c. Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan memberi makan
anak.
d. Mencuci tangan pakai sabun sebelum memegang makanan.
e. Mencuci tangan pakai sabun setelah memegang unggas dan hewan.
f. Mencuci tangan pakai sabun sebelum menyusui (Maryunani, 2017).
3. Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan pakai sabun memiliki banyak manfaat, diantaranya:
a. Mampu membunuh bakteri di tangan
b. Mencegah penyakit menular dari manusia ke manusia lainnya seperti
disentri, diare, flu burung, flu babi, dan tifus. Maka dari itu, perlu cuci
tangan pakai sabun setelah berjabat tangan atau mengunjungi orang sakit.
c. Mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
tertentu untuk membersihkan tangan dan membunuh bakteri.
4. Tujuan Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan adalah cara paling dasar berfungsi untuk mencegah bakteri
masuk kedalam tubuh. Tujuan mencuci tangan adalah untuk:
a. Membantu menghilangkan mikroorganisme dari kulit atau tangan.
b. Mencegah bakteri masuk kedalam tubuh.
c. Mencegah infeksi tangan.
5. Langkah-langkah cuci tangan pakai sabun
Menurut WHO dan Kemenkes (2020) dilansir dalam p2ptm.kemenkes.go.id,
mencuci tangan agar bersih menghabiskan waktu sekitar- 40-60 detik, Enam
Langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO:
a. Basahi tangan dan tuangkan atau oleskan produk sabun di telapak tangan.
Tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan produk sabun yang telah
dituangkan.
b. Letakan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dengan jari
yang terjalin dan ulangi untuk sebaliknya. Letakan telapak tangan kanan
ke telapak tangan kiri dengan jari saling terkait.
c. Tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar sabun
mengenai kuku dan pangkal jari.
d. Gosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya.
e. Gosokan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri
dan sebaliknya., Bilas dan keringkan.
6. Definisi Gosok Gigi
Gosok gigi adalah tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau debris yang
melekat pada permukaan gigi, terutama dilakukan setelah makan pagi dan
malam sebelum tidur sehingga mengurangi masalah kesehatan gigi (Antika,
2018)
7. Tujuan Menggosok Gigi
Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan plak dan semua sisa-sisa
makanan yang melekat pada permukaan gigi serta memijat gusi. Menyikat gigi
harus dilakukan setiap hari, sehingga plak yang terbentuk tidak bertambah
banyak dan tebal (Widi, 2019).
8. Manfaat Menggosok Gigi
Manfaat dari menggosok gigi antara lain yaitu membersihkan sisa-sisa
makanan, mengurangi risiko pembentukan plak dan karang gigi, mengatasi bau
mulut, meminimalkan risiko berbagai penyakit gigi dan mulut.
9. Langkah-langkah menggosok Gigi
Cara menyikat gigi Kementerian Kesehatan (2012), memberikan panduan cara
menyikat gigi yang benar adalah:
1) Menyiapkan sikat gigi yang memiliki bulu sikat soft/medium dengan
permukaan yang rata, kepala sikat gigi kecil sehingga dapat menjangkau
bagian gigi paling belakang dan memiliki tangkai sikat yang lurus.
Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor. Fluor adalah salah satu zat
yang dapat menambah kekuatan gigi. Jumlah pasta gigi yang digunakan
kurang lebih sebesar kacang tanah (1⁄2 cm).
2) Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi.
3) Dimulai dari gigi belakang kiri atas, seluruh permukaan gigi disikat dengan
gerakan maju mundur pendek-pendek atau memutar selama lebih kurang 2
menit. (Sedikitnya 8x gerakan setiap permukaan gigi).
4) Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.
5) Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan
yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan
bawah.
6) Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, gunakan sikat gigi
dengan cara di miringkan.
7) Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-
gerakan pendek maju mundur.
8) Sikatlah lidah dan palatum (langit-langit mulut) dengan gerakan maju
mundur dan berulang.
9) Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada servikal, karena akan
menyebabkan gusi turun, sehingga terasa linu, dan bisa menjadi karies.
10) Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja, sehingga lapisan fluor masih
menempel di gigi.
11) Sikat gigi dibersihkan dengan air mengalir sampai bersih dan disimpan
tegak dengan kepala sikat diletakkan di bagian atas.

I. Lampiran Media/alat bantu


J. Dokumentasi
DAFTAR HADIR PENYULUHAN TK AL-FURQON

Nama Hadir Tidak Hadir Keterangan


No
1 Abiya Raffa Abqary Wahyudi
2 Adara Kamadisty Kareem
3 Al Kahfi
4 Ali Hasan Khalif
5 Alifah Mutiara Putri
6 Alisha Kanaya Ghaisani
7 Alivio Ainur Fatan
8 Alula Mufia Nafisha
9 Alvira Thazkia Putri
10 Alzam Faiz Artanabil
11 Arshaka Shakeil Zaidan
12 Aruna Sachi Kayana
13 Ayra Octavia Thursy Hidayat
14 Azura Akeela Aldrich
15 Azzaleza Qisya Johari
16 Darry Azzalfa Putri Suhara
17 Digda Majid Yusuf
18 Dirga Dendi Pratama
19 Edrico Putra Liandra
20 Elmira Fitria Ananda
21 Eshal Ceisya Usalangi
22 Fahmi Hafidz Syaffarudin
23 Fahmy Rizki Ariyanto
24 Faisal Pandara
25 Fajar Nurkhaliq
26 Giandra Alkabiiru Susanto
27 Hafizh Annail Alfarezel
28 Hafizh Ar-Rahman Athallah
29 Hilya Maulani Aqilla
30 Hisyam Firman Afriansyah
31 Irham Hamish Kusniadi
32 Jenaira Agustin
33 Kalista Putri Anjani
34 Kanisya Shafa Almira
35 Keiira Ayrsenna Noor Arsy
36 Lutfiana Hasna Nugraha
37 Malika Ahlaq Dermawan
38 Mochamad Altan Dzakiandra Abizard
39 Muhamad Farel Arizky
40 Muhamad Subqi Albukhory
41 Muhammad Althaf Al Hamid
42 Muhammad Attaya AlFatih
43 Muhammad Defri Ardani
44 Muhammad Dzacky Raffasya
45 Muhammad Khaizuran Alkahfi
46 Muhammad Rashied Yusup
47 Muhammad Rayzzel Al-Hafidz
48 Muhammad Reyhan Al Fariq
49 Nadhifa Putri Nurlatifah
50 Naura Elmira Inara
51 Nayyara Ervano Khairina
52 Prilly Putri Savella
53 Rafasya Gya Aprilia
54 Rhys Rasya Hermawan
55 Saila Firdaus Saerizkina
56 Satria Bishma Muharram
57 Sedayu Senjahara Kurnia
58 Syabrina Putri Yasmine
59 Syaquena Aureli Tertia
60 Zhafran Muhammad Almubarak
Kesimpulan

KPSP

Interpretasi: Anak mengalami perkembangan personal social, motorik halus, dan motorik
kasar dengan baik dan normal sesuai dengan umurnya. Anak dapat menjawab
pertanyaan dan melakukan tes KPSP anak umur 60 bulan. Anak dapat
menjawab dan melakukan tes KPSP dengan benar pada semua soal (10 soal)
yang ditanyakan.
Intervensi: Berikan pujian kepada orang tua dan anak.
DDST:
Interpretasi: Anak mengalami perkembangan motorik kasar, bahasa, motorik halus, personal
sosial sesuai dengan umurnya. Pemeriksaan DDST pada anak dengan usia 5 tahun
yaitu perkembangan anak dalam rentang normal, dimana tidak ada delay atau
keterlambatan.
Intervensi: Berikan pujian kepada orang tua dan anak.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai