Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-
Nya dapat menyusun serta menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas ”LP DAN LK KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KLIEN DENGAN TBC”.
Dalam penyusunan makalah ini banyak mendapatkan bantuan berupa arahan,
bimbangan serta dorongan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Anni Sinaga , S.Kp., M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga.
2. Kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan dalam segi materi dan do’a.
3. Kepada teman-teman kelompok 1 yang telah bekerja sama dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
sehingga masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan diterima sebagai suatu masukan yang berharga. Harapan kami semoga
karya tulis ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca. Demikian makalah ini
penulis buat, semoga amal dan budi yang telah diberikan kepada semua pihak mendapat
imbalan pahala dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................3
2.1 Pengertian......................................................................................................................3
2.2 Etiologi..........................................................................................................................3
2.3 Manifestasi Klinis..........................................................................................................4
2.4 Patofisiologi...................................................................................................................4
2.5 Pathway.........................................................................................................................5
2.6 Komplikasi.....................................................................................................................6
2.7 Pemeriksaan penunjang.................................................................................................6
2.8 Penatalaksanaan.............................................................................................................7
2.9 Diagnosa Yang Mungkin Muncul.................................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................................9
3.1 Data Umum....................................................................................................................9
3.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga................................................................11
3.3 Data Lingkungan...........................................................................................................12
3.4 Struktur Keluarga..........................................................................................................13
3.5 Fungsi Keluarga.............................................................................................................14
3.6 Stress dan Koping Keluarga..........................................................................................14
3.7 Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan...........................................................15
3.8 Pengkajian Fisik Anggota Keluarga..............................................................................15
3.9 Menentukan Prioritas Masalah Keperawatan keluarga.................................................16
3.10 Analisa Data ...............................................................................................................
3.11 Daftar Kunjungan Keluarga.........................................................................................
3.12 Intervensi.....................................................................................................................
ii
3.13 Implementasi...............................................................................................................
BAB VI PENUTUP.............................................................................................................
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Praktis
a. Bagi institusi pendidikan
Hasil dari laporan ini dapat menjadi sumber acuan bagi pembaca
dalam mencari referensi mengenai pemberian asuhan keperawatan
keluarga dengan kasus Tuberculosis.
b. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Hasil laporan kasus ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh institusi
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan Tuberculosis.
c. Bagi tenaga kesehatan
Dapat menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan tindakan
keperawatan serta sebagai pertimbangan dalam mendiagnosa kasus
sehingga perawat mampu memberikan tindakan yang tepat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkanoleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian bersar kuman
tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya
(Depkes, 2010).
Tuberkulosis (TB) paru- paru adalah infeksi pada paru- paru dan kadang pada
struktur- struktur disekitarnya, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis (Saputra, 2010)
Tuberkulosis paru-paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang
parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Soemantri,
2008)
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh
mulai dari paru danorgan di luar paruseperti kulit, tulang, persendian, selaput
otak, usus serta ginjal yangsering disebut dengan ekstrapulmonal TBC.
(Chandra,2012)
2.2 Etiologi
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis ditemukan oleh
RobetKoch pada tahun 1882.
Basil tuberculosis dapat hidup dan tetap virulen beberapaminggu dalam
keadaan kering, tetapi dalam cairan mati dalam suhu 600C dalam 15-20 menit.
Fraksi protein basil tuberkulosis menyebabkan nekrosis jaringan,sedangkan
lemaknya menyebabkan sifat tahan asam dan merupakan faktor
terjadinyafibrosis dan terbentuknya sel epiteloid dan tuberkel.(FKUI,2007)Basil
ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinarmatahari dan
sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakterium tuberculosis yaitu tipehuman
dan tipe bovin.
3
4
2.6 Komplikai
a. Hepatitis karena efek terapi obat-obatan
b. TB miliaris
c. Dermatitis
d. Gangguan GI
e. Hiperurisemia
f. Neuritis Optrika
2.7 Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Radiologi : Gambaran thorax menunjukkan adanya lesi berupa
infiltrat, fibroinfiltrat/ fibrosis, konsolidasi/ kalsivikasi, tuberkuloma, dan
kavitas.
2. Bronchografi : Merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan
bronchus atau kerusakan paru karena TB.
3. Laboratorium :
- Darah : leukositosis/ leukopenia, LED meningkat
- Sputum : BTA S/P/S, kultur sputum gram sensitivity, sputum media LJ,
DST, GeneXpert
- Test Tuberkulin : Mantoux test (indurasi lebih dari 10-15 mm)
Saat ini uji kepekaan M.tuberculosis secara tepat ( rapid test ) sudah
direkomendasikan oleh WHO untuk digunakan sebagai penampisan. Metode
yang tersedia adalah:
a. Line probe assey ( LPA )
- Pemeriksaan molekuler yang di dasarkan pada PCA
- Dikenal dengan Hain test/ Genotiype MDRTB plus
- Hasil pemeriksaan dapat di peroleh dalam waktu kurang lebih 24 jam
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari M.tuberculosiss
yang resisten terhadap rifampisi ( R ) ternyata juga resisten terhadap
isoniasis ( H ) sehingga tergolong MDR
b. Gene Xpert Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 1-2
jam
7
2.8 Penatalaksanaan
Menurut Zain (dalam Muttaqin, 2008, p.79) dibagi atas :
a. Pencegahan
1) Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat
dengan penderita BTA positif. Meliputi tes tuberkulin, klinis dan radiologis.
Bila tes tuberkulin positif, maka pemeriksaan radiologis foto thoraks diulang
pada 6 dan 12 bulan mendatang. Bila negatif, berikan BCG (Bacillus Calmet
Guerin) vaksinasi. Bila positif, berarti terjadi konversi hasil tes tuberkulin dan
diberikan kemoprofilaksis.
2) Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan masal terhadap kelompok populasi
tertentu seperti karyawan RS/Puskesmas/balai pengobatan, penghuni rumah
tahanan, siswa-siswi pesantren.
3) Vaksinasi BCG (Bacillus Calmet Guerin)
4) Kemoprofilaksis dengan menggunakan INH (Isoniazid) 5 mg/kgBB selama 6-
12 bulan untuk menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih
sedikit. Indikasi kemoprofilaksis primer atau utama ialah bayi yang menyusu
dengan BTA positif, sedang untuk sekunder sendiri diperlukan bagi :
a. Bayi dibawah 5 tahun dengan hasil tes tuberkulin positif karena risiko
timbulnya Tuberculosis milier dan meningitis.
b. Anak dan remaja dibawah 20 tahun dengan hasil tes tuberkulin
positif yang bergaul erat dengan penderita Tuberculosis menular.
c. Individu yang menunjukkan konservasi hasil tes tuberkulin dari
negatif menjadi positif.
d. Penderita yang menerima pengobatan steroid atau
imunosupresif jangka panjang.
e. Penderita diabetes mellitus
5) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang penyakit Tuberculosis
kepada masyarakat di tingkat puskesmas maupun rumah sakit oleh petugas
pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (misalnya Perkumpulan
Pemberantasan Tuberculosis Paru Indonesia - PPTI)
2.9 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
8
TINJAUAN KASUS
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
9
Pengkajian Data Umum keluarga
No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket
dengan
KK BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Kepala
1 Tn S L 43 th SMP - - - - - - - - - - - - - - -
Keluarga
-
2 Ny N P Istri 41 th SD - - - - - - - - - - - - - - -
3 An S P Anak 15 th SMP √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
4 An S P Anak 10 th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
5 An S P Anak 6,5 th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
6 Tn C L Ipar 18 th SD √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - √
10
f. Tipe Keluarga : Tradisional Extended Family
g. Latar Belakang Budaya (Etnis):
Suku bangsa sunda, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh keluarga yaitu
bahasa sunda
h. Identifikasi Religius
Kelurga Tn. S semua beragama islam, setiap keluarga mengikuti pengajian,
sholat tepat waktu, dan terkadang mengikuti kegiatan rutinan yasinan.
a. Status Ekonomi
Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn S adalah karyawan swasta dengan
penghasilan rata-rata Rp 2 juta akan tetapi tidak tetap dan seluruh penghasilannya
digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
Namun, tugas keluarga yang belum dicapai saat ini adalah ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan.
b. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
Aktivitas rekreasi keluarga: Keluarga Tn S mempunyai aktivitas yang tidak
terjadwal, aktivitas biasanya berkumpul dengan keluarga yang lain, rekreasi ke luar
kota jarang dilakukan, jenis rekreasi keluarga yaitu menonton tv bersama keluarga
3.2 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn S saat ini adalah Tahap keluarga dengan
anak remaja dan tahap keluarga dengan usia sekolah, anak pertama berusia 15
tahun, dimana peran orang tua yaitu Tn S dan istri melakukan komunikasi secara
terbuka dan dua arah, anak pertama selalu menceritakan pada Ny N bila ia ada
masalah dengan teman sebayanya, anak pertama dan kedua Tn S sedang sekolah
membutuhkan biaya untuk sekolah dan butuh perhatian dari kedua orangtuanya.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi. Namun, tugas keluarga yang belum dicapai saat ini adalah
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin
11
12
a. Fungsi Afektif
Menurut Ny N keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan perhatian yang
cukup kepada anaknya. Tn S dan Ny N selalu memenuhi kebutuhan untuk anaknya
sesuai dengan usia pertumbuhan dan perkembangannya
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga dengan
tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungannya.
c. Fungsi Pemeliharaan / Perawatan kesehatan keluarga
Menurut Tn S kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Tn S
mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit yaitu ipar Tn S tepatnya adalah Tn
C. Tn C adalah adik kandung dari Ny N, menurut Ny N apabila ada anggota
keluarga yang sakit, biasanya dirawat sendiri di rumah dengan membeli obat dari
warung terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
Tn S mempunyai 3 orang anak sebagai penerus keturunan dan Ny N
merupakan akseptor KB suntik.
e. Fungsi ekonomi
Tn S bekerja sebagai pekerja swasta dengan penghasilan yang tidak tetap
dengan rata-rata Rp 2 Juta / bulan
3.6 Stres dan Koping Keluarga
2 Tanda-tanda Vital
Tekanan darah 130/90 110/60 110/60
Nadi 82x/m 80x/m 80x/m
Suhu 37°c 36,5°c 36,5°c
Pernafasan 20x/m 20x/m 20x/m
3 Tinggi Badan 165 cm 157 cm 152 cm 126 cm 100 cm 163 cm
4 Berat Badan 70 kg 54 kg 49 kg 26 kg 16 kg 50 kg
16
17
20
21
23
24
5. Mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
untuk pemeriksaan
TB
2. Ketidakefektifan
bersihan Jalan
Nafas
3. Resiko tinggi
penyebaran
infeksi pada
orang lain
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memelihara /
memodifikasi
lingkungan
4. Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
merawat anggota
keluarga yang
sakit
25
3.13 Implementasi
4.1 Kesimpulan
Tuberkulosis (TB) paru- paru adalah infeksi pada paru- paru dan kadang pada
struktur- struktur disekitarnya, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis (Saputra, 2010) Tuberkulosis paru-paru merupakan penyakit infeksi yang
menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
(Soemantri, 2008).
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru
danorgan di luar paruseperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal
yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC. Dari kasus Tn. Suhardi terdapat
diagnose yang di dapatkan yaitu :
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan pengetahuan pasien
dan keluarga yang dapat memungkinkan terjadinya masalah pada pernafasan
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkung
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
4.2 Saran
Demikian pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, Penulis makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan mendatang.
27
DAFTAR PUSTAKA
Arif muttaqin. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Pernafasan. jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes. (2014). strategi nasional pengendalian TB di Indonesia tahun 2013 - 2017.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Kemenkes RI, 2014.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia, hlm. 140, 172, 246, 306.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia, hlm. 201, 279.
WHO. Global Tuberculosis Report 2019. Geneva : World Health Organization; 2019.
Widi, Y. (2020). Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Dengan TB Paru Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bumi Ayu Kota Dumai (Doctoral Dissertation, Poltekkes
Kemenkes Riau).
28