Disusun oleh :
Kelompok 6
Anisa Septi Alfina (20101440119014)
Deanisa Vira M (20101440119031)
Fiani Aliya Hartanti (20101440119046)
Ignatius Alvino Y (20101440119058)
Intan Sukma Sekar J (20101440119061)
Mursalim (20101440119075)
Novellin Egi R (20101440119080)
Rinengkuh Rismawati (20101440119090)
Voni Atika Uliawati (20101440119106)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas limpahan
rahmat aufik hidayat dan kurnia- Nya, sehingga penyusunan makalah yang
berjudul “Menijau Ulang Sistem JKN” dapat terselesaikan walaupun dalam
bentuk yang sedehana.
Penyusun
i
Daftar isi
Kata pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
D. Manfaat 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian jaminan kesehatan nasional 4
B. Tujuan JKN 5
C. Manfaat JKN 5
D. Sistem pembiayaan JKN 6
E. Sistem Pelayanan JKN 8
F. Peserta JKN 9
G. Dasar Hukum JKN 11
BAB III
KASUS
A. Contoh kasus 13
B. Pembahasan 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah suatu program
pemerintah dan masyarakat dengan tujuan memberikan kepastian
jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi rakyat indonesia agar
penduduk indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
Program jaminan sosial ini menjamin biaya pemeliharaan kesehatan
serta pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang diselenggarakan
nasional secara bergotong royong wajib oleh seluruh penduduk
indonesia dengan membayar iuran berkala atau iurannya dibayari oleh
pemerintah.
Konsep Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pertama kali
dicetuskan di Inggris pada tahun 1911 (yang didasarkan pada
mekanisme jaminan kesehatan sosial yang pertama kali
diselenggarakan di Jerman tahun 1883). Setelah itu banyak negara
lain menyelenggarakan JKN seperti Kanada (1961), Taiwan (1995),
Filipina (1997) , dan Korea Selatan (2000) (World Bank, 2007).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang
kepesertaannya bersifat wajib (mandatory).
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan sebuah
Sistem Jaminan Sosial yang diberlakukan di Indonesia. Jaminan
Sosial ini merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang
diselenggarakan oleh Negara Republik Indonesia guna menjamin
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jaminan kesehatan Nasional ?
2. Apa tujuan jaminan kesehatan nasional ?
3. Apa manfaat jaminan kesehatan nasional ?
4. Bagaimana system pembiayaan yang dilakukan terhadap Jaminan
Kesehatan Nasional ?
5. Bagaimana system pelayanan yang dilakukan terhadap Jaminan
Kesehatan Nasional?
6. Siapa sajakah peserta Jaminan Kesehatan Nasional ?
7. Apa Dasar hukum jaminan kesehatan nasional ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Jaminan kesehatan nasional
2. Mengetahui tujuan jaminan kesehatan nasional
3. Mengetahui manfaat dari jaminan kesehatan nasional
4. Untuk mengetahui system pembiayaan yang dilakukan
terhadap Jaminan Kesehatan Nasional
5. Untuk mengetahui system pelayanan yang dilakukan
terhadap Jaminan Kesehatan Nasional
6. Untuk mengetahui siapa saja peserta jaminan kesehatan nasional
7. Untuk mengetahui dasar hukum jaminan kesehatan nasional
D. Manfaat
1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan referensi (kepustakaan), bacaan
serta memberikan pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa/i
AKPER KESDAM IV/DIP
2. Manfaat bagiPenyusun
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi
penulis mengenai jaminan kesehatan nasional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian jaminan kesehatan nasional
Jaminan Kesehatan (JKN) adalah program jaminan
sosial yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan
prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan
bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.
Jaminan Kesehatan Nasional merupakan pola
pembiayaan pra-upaya, artinya pembiayaan kesehatan yang
dikeluarkan sebelum atau tidak dalam kondisi sakit. Pola
pembiayaan pra-upaya menganut hukum jumlah besar dan
perangkuman risiko. Supaya risiko dapat disebarkan secara
luas dan direduksi secara efektif, maka pola pembiayaan ini
membutuhkan jumlah besar peserta. Oleh karena itu, pada
pelaksanaannya, Jaminan Kesehatan Nasional mewajibkan
seluruh penduduk Indonesia menjadi peserta agar hukum
jumlah besar tersebut dapat dipenuhi. Perangkuman risiko
terjadi ketika sejumlah individu yang berisiko sepakat untuk
menghimpun risiko kerugian dengan tujuan mengurangi beban
4
5
A. Contoh Kasus
Beberapa kebijakan yang diambil BPJS Kesehatan masih
menjadi polemik.Pertama, sistem rujukan online yang mensyaratkan
semua pasien harus dilakukan rujukan ke rumah sakit tipe D terlebih
dahulu dan tidak bisa dilakukan rujukan ke rumah sakit tipe C, B, dan
A secara langsung. Kebijakan ini juga mengharuskan pasien yang
sebelumnya dirujuk ke rumah sakit tipe A harus memeriksakan
kondisinya kembali di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Alur yang panjang dalam proses rujukan akan merugikan
pasien, baik kerugian materiil maupun dampak kesehatan yang akan
ditanggung. Perpindahan pasien dari satu fasilitas ke fasilitas
kesehatan lainya tentunya membutuhkan biaya transportasi dan
keperluan lainya yang lebih besar. Padahal kalau kita lihat bahwa
terdapat kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Non-PBI
dalam BPJS Kesehatan.
Panjangnya alur fasilitas kesehatan yang harus dilalui oleh
pasien juga akan meningkatkan risiko keterlambatan tindakan dan
memberikan dampak memburuknya kondisi kesehatan pasien. Kasus
kematian ibu dapat menjadi sebuah gambaran mengenai hal ini.
Kedua, kebijakan perawatan bayi baru lahir juga menjadi
polemik. Hanya bayi baru lahir yang butuh penanganan khusus yang
dijamin, sedangkan bayi baru lahir sehat jaminan perawatanya
disertakan dengan ibunya.
Kebijakan mengenai klaim bayi baru lahir menuai protes dari
Ikatan Dokter Spesialis Anak Indonesia (IDAI). Semua bayi memiliki
risiko untuk mengalami komplikasi, baik selama persalinan maupun
13
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan sebuah
Sistem Jaminan Sosial yang diberlakukan di Indonesia. Jaminan
Sosial ini merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang
diselenggarakan oleh Negara Republik Indonesia guna menjamin
warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak,
sebagaimana dalam Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
tahun 1948 dan konvensi ILO No. 102 tahun 1952 (Kemenkes RI,
2012).
B. Saran
Kebijakan yang dibuat harus selaras dengan temuan ilmiah.
Jangan sampai kebijakan dalam JKN ini justru akan memberikan
dampak negatif pada kesehatan pasien.
15
Daftar pustaka
http://eprints.ums.ac.id/31081/3/BAB_I.pdf
http://scholar.unand.ac.id/12809/2/PENDAHULUAN.pdf
https://djsn.go.id/sjsn/program-sjsn/jaminan-kesehatan
http://www.jkn.kemkes.go.id/detailfaq.php?id=1
http://jkn.jamsosindonesia.com/home/cetak/8/Tujuan%20JKN
https://news.detik.com/kolom/d-4262302/meninjau-ulang-
sistem-jaminan-kesehatan-nasional
Azwar, Azrul, Pengantar Administrasi Kesehatan, Binarupa
Aksara, Jakarta 1996.
Edberg M., Buku Ajar Kesehatan Masyarakat : Teori Sosial dan
Perilaku, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 2007.
Kementerian Kesehatan RI, Buku Saku FAK BPJS Kesehatan,
Sekretariat Jenderal, Jakarta 2013.
Murti B., Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta 2000
Muzaham F., Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta 2007.