Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN TN.B DENGAN COVID-19


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan
Dosen Mata Kuliah : Ns.Dwi Mulianda., M.Kep.

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Bagus Sutansyah (201014401200xx)


2. Briliana Bhakti Manintan (20101440120020)
3. Danistara Alvita (201014401200xx)
4. Pungky Pipit (201014401200xx)
5. Riska Anggraeni (201014401200xx)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IV/DIPONEGORO SEMARANG

TAHUN 2021
ASUHAN KEPEAWATAN PADA KLIEN TN. B DENGAN GANGGUAN COVID-19

Tgl. Pengkajian : 4 September 2021 No. Register : 160.xxx


Jam Pengkajian : 14.00 WIB Tgl. MRS : 4 September 2021
Ruang/Kelas : Aster/2A
I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS

Identitas klien
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. B
Nama : Ny. R
Umur : 40 thn
Alamat : Jakarta
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Hub. dengan klien : Istri
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jakarta

B. KELUHAN UTAMA
Tn. B melakukan swab dan hasilnya positif covid-19 dan mulai menunjukkan
tanda gejala khas penyakit covid-19, yaitu diare, mual, muntah, pusing hebat,
anosmia, dan hipertermia.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. B positif covid-19 dan menunjukkan tanda dan gejala khas covid-19, yaitu
diare, mual, muntah, pusing hebat, anosmia, dan hipertermia
2. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Tanggal 1 September 2021 Tn.B melakukan perjalanan dinas dari Jakarta ke Riau
dengan hasil rapid test non reaktif
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn. B dan keempat anaknya melakukan swab dan foto thoraks dengan hasil dua
anak Tn.B CXR (Chest X Ray) suggestif ke pneumonia ringan.
D. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Setelah melakukan swab dan hasilny apositif Tn.B langsung melakukan isolasi di
rumah sakit atas kemauannya sendiri
2. Pola Nutrisi
a. Makan
Klien mual dan muntah
A : Antropometri
I Berat Badan : 72 kg
II Tinggi Badan : 167 cm
III Lingkar Kepala : 50,8 cm
IV Lingkar Dada : 59,7 cm
V Lingkar perut : 72 cm
VI LILA : 19,2 cm
B : Biochemical
C : Clinical Sign
No Bagian Tubuh Tanda Klinis
1 Tanda umum Baik, kooperatif
2 Kulit Turgor kulit baik, tidak terdapat luka
3 Mata Konjungtiva tidak anemis
4 Mulut Bersih, mukosa bibir kering
D : diet
Nafsu mkan menurun
b. Minum
Air putih ± 500cc
3. Pola eliminasi
a. BAB
Klien mengalami diare, konsistensi feses cair
b. BAK
Normal,tidak terpasang kateter

4. Pola aktivitas dan latihan


Klien membutuhkan bantuan perawat untuk beraktivitas. Klien merasa sesak
napas saat beraktifitas
5. Pola istirahat dan tidur
Klien susah tidur karena sesak napas
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Klien tidak mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Klien anosmia
7. Pola peran dan hubungan
Klien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Klien melakukan isolasi.
8. Pola seksual reproduktif
tidak ada gangguan seksual
9. Pola persepsi dan konsep diri
Klien merasa sedih karena harus menjalani isolasi dan berpisah dengan
keluarganya. Klien yakin pasti bisa sembuh dan berkumpul kembali dengan
keluarganya.
10. Pola toleransi dan koping stress
Klien melakukan isolasi mandiri atas kemauannya sendiri supaya tidak
menularkan virus covid-19 ke orang di sekitarnya
11. Pola nilai dan keyakinan
Klien semangat menjalani isolasi karena dukungan dari keluarganya dan yakin
bisa sembuh berkat doa dari keluarga dan orang-orang terdekatnya

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Baik, kooperatif
2. TTV
TD : 167/105 mmHg
RR : 28x/menit
N : 110x/menit
Suhu : 38,5o C
3. Pemeriksaan wajah
a. Mata : konjungtiva tidak anemis, tidak ada gangguan penglihatan
b. Hidung : Klien terpasang oksigen
c. Mulut : bersih, mukosa bibir kering
d. Telinga : bersih, tidak ada gangguan pendengaran
4. Kepala dan Leher
a. Kepala : bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat lesi.
b. Leher : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
5. Pemeriksaan thoraks/dada
a. Paru-paru
Inspeksi : Dada simestris
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Tidak ada suara nafas ronchi
b. Jantung :
Inspeksi : IC tak tampak
Perkusi : Pekak
Palpasi : IC teraba pada mid clavikula interkosta 4-5
Auskultasi : Bunyi lup dup
6. Abdomen
Inspeksi : Perut datar
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : peristaltik usus 7x/menit
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
7. Pemeriksaan Genitalia
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan
8. Pemeriksaan punggung dan tulang belakang
Tidak terdapat deformitas, tidak ada fraktur
9. Pemeriksaan ekstremitas
5 5
5 5
10. Pemeriksaan kulit/integument
Tidak terdapat luka, turgor kulit baik

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Swab Antigen
Hasil : Positif
2. Rapid Test
Hasil : Reaktif
3. MSCT Scan
Hasil : terdapat GGO (Ground Glass Opacity)

II. TINDAKAN DAN TERAPI


1. Vitamin C non-acidic
2. Vitamin B
3. Vitamin E
4. Zinc
5. Antikoagulan
6. Pemasangan ventilator

III. ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI TTD


PENUNJANG
1 DO : Bersihan jalan napas Proses infeksi virus KEL.1
- Batuk tidak tidak efektif covid-19
efektif
- MSCT Scan
menunjukan
GGO
DS :
- Klien merasa
sesak napas
(dyspnea)
2 DO : Deficit nutrisi Ketidakmampuan KEL.1
- Diare, mual, mengabsorpsi
muntah, pusing nutrient
hebat
DS :
- Klien merasa
mual dan pusing
hebat
3 DO : Diare Inflamasi KEL.1
- Feses cair gantrointestinal
- Frekuensi
peristaltic
meingkat
- Bising usus
hiperaktif
DS :
- Klien pusing
hebat
4 DO : Hipertermia Proses penyakit KEL.1
- Suhu tubuh diatas covid-19
nilai normal
DS : -

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d proses infeksi virus covid-19 d.d batuk tidak
efektif (D.0001)
2. Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient d.d diare, mual, muntah
(D.0019)
3. Diare b.d inflamasi gastrointestinal d.d feses cair, frekuensi peristaltic meningkat
(D.0020)
4. Hipertermia b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal (D.0130)
V. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI TTD
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Bersihan Jalan Napas Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas KEL.
Tidak Efektif b.d intervensi (I.01011) 1
proses infeksi virus keperawatan selama Observasi :
covid-19 d.d batuk 1x24 jam, bersihan - Monitor pola napas
tidak efektif (D.0001) jalan napas - Monitor bunyi napas
meningkat dengan tambahan
kriteria hasil : - Monitor sputum
1. Batuk efektif Terapeutik :
meningkat dari - Pertahankan kepatenan jalan
skala 1 napas dengan head-tilt dan
(menurun) ke chin-lift
skala 5 - Posisikan semi-Fowler atau
(meningkat) Fowler
2. Dyspnea - Lakukan penghisapan lendir
menurun dari kurang dari 15 detik
skala 1 Edukasi :
(meningkat) ke - Anjurkan asupan cairan
skala 5 2000 ml/hari, jika
(menurun) kontraindikasi
3. Pola napas - Ajarkan teknik batuk efektif
membaik dari Kolaborasi :
skala 1 - Kolaborasi pemberian
(memburuk) ke bronkodilator, ekspektoran,
skala 5 mukolitik, jika perlu
(membaik)
Deficit nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119) KEL.
ketidakmampuan tindakan Observasi 1
mengabsorbsi nutrient keperawatan selama - Identifikasi status
d.d diare, mual, 1x24 jam diharapkan nutrisi
muntah (D.0019) status nutrisi - Identifikasi alergi
membaik dengan dan intoleransi makanan
kriteria hasil : - Identifikasi
1. Diare menurun makanan yang disukai
dari skala 1 - Identifikasi
(menurun) ke kebutuhan kalori dan jenis
skala 5 nutrient
(meningkat) - Identifikasi
2. Nyeri abdomen perlunya penggunaan selang
menurun dari nasogastrik
skala 1 - Monitor asupan
(menurun) ke makanan
skala 5 - Monitor berat
(meningkat) badan
3. Bising usus - Monitor hasil
membaik dari pemeriksaan laboratorium
skala 1
(memburuk) ke Terapeutik
skala 5 - Lakukan oral
(membaik) hygiene sebelum makan, jika
4. Berat badan perlu
membaik dari - Fasilitasi
skala 1 menentukan pedoman diet
(memburuk) ke (mis. Piramida makanan)
skala 5 - Sajikan makanan
(membaik) secara menarik dan suhu
yang sesuai
- Berikan makan
tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
- Berikan suplemen
makanan, jika perlu
- Hentikan
pemberian makan melalui
selang nasigastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi
- Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
Diare b.d inflamasi Setelah dilakukan Manajemen Diare (I.03101) KEL.
gastrointestinal d.d tindakan Observasi 1
feses cair, frekuensi keperawatan selama - Identifikasi
peristaltic meningkat 1x24 jam diharapkan penyebab diare (mis.
(D.0020) eliminasi fekal Inflamasi gastrointestinal,
membaik dengan iritasi gastrointestinal)
kriteria hasil - Identifikasi
1. Control riwayat pemberian makanan
pengeluaran - Monitor warna,
feses membaik volume, frekwensi, dan
skala 1 konsistensi tinja.
(menurun) ke - Monitor tanda dan
skala 5 gejala hipovolemia
(meningkat) - Monitor iritasi dan
2. Distensi ulserasi kulit didaerah perineal
abdomen - Monitor jumlah
membaik skala pengeluaran diare
1 (menurun) ke - Monitor keamanan
skala 5 penyiapan makanan
(meningkat)
3. Konsistensi Terapeutik
feses membaik - Berikan asupan
skala 1 cairan oral
(memburuk) ke - Pasang jalur
skala 5 intravena
(membaik) - Berikan cairan
4. Frekuensi intravena
BAB membaik - Ambil sampel
skala 1 darah untuk pemeriksaan
(memburuk) ke darah lengkap dan elektrolit
skala 5 - Ambil sampel
(membaik) feses untuk kultur, jika perlu
5. Peristaltic
usus membaik Edukasi
dari skala 1 - Anjurkan
(memburuk) ke makanan porsi kecil dan
skala 5 sering secara bertahap
(membaik) - Anjurkan
menghindari makanan, 
pembentuk gas, pedas, dan
mengandung lactose

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat antimotilitas
- Kolaborasi
pemberian obat
antispasmodic/ spasmolitik
- Kolaborasi
pemberian obat pengeras
feses.
Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
penyakit d.d suhu intervensi (I.15506)
tubuh diatas nilai keperawatan selama Observasi :
normal (D.0130) 1x24 jam, - Identifikasi penyebab
Termoregulasi hipertermia
membaik dengan - Monitor suhu tubuh
kriteria hasil : - Monitor komplikasi akibat
1. suhu tubuh hipertermia
membaik dari
skala 1 Terapeutik :
(memburuk) ke - Sediakan lingkungan yang
skala 5 dingin
(membaik) - Longgarkan atau lepaskan
2. suhu kulit pakaian
membaik dari - Basahi dan kipasi permukaan
skala 1 tubuh
(memburuk) ke - Lakukan pendinginan
skala 5 eksternal
(membaik)
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perlu

VI. IMPLEMENTASI
HARI/ NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
TANGGAL Dx
Senin 1 - Memonitor pola napas DO : KEL.1
4/9/2021 - Memonitor bunyi napas Klien tampak lebih
tambahan rileks
DS : -

- Mengajarkan teknik batuk DO :


efektif Klien mempraktekkan
cara melakukan batuk
efektif
DS :
Klien mengatakan
bersedia diajarkan
teknik batuk efektif
Senin 2 - Mengidentifikasi status DO : KEL.1
4/9/2021 nutrisi Pasien mual, muntah
dan diare
DS : -
- Melakukan oral hygiene DO :
sebelum makan Klien tampak
melakukan oral
hygiene
DS :
Klien mengatakan
bersedia melakukan
oral hygyiene sebelum
makan
Senin 3 - Mengidentifikas DO : KEL.1
4/9/2021 i penyebab diare Peristaltic usus
meningkat
DS : -

- Memonitor DO :
warna, volume, frekwensi, Konsistensi feses cair
dan konsistensi tinja. DS : -
- Memonitor
jumlah pengeluaran diare
Senin 4 - Monitor suhu tubuh KEL.1
4/9/2021

VII. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA

Azizah & Lilik Ma’rifatul, (2011). Keperawatan LanjutUsia. Edisi 1. Yogyakarta : Graha
Ilmu Darmojo RB, Mariono, HH (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi
ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Depkes RI (2005). Pedoman pembinaan Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta


Kemenkes RI (2014).Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan
InformasiKemenkes RI. Jakarta

Channel News Asia.(2020).Wuhan virus outbreak:15 medical workers infected,1 in


critical condition.[Home page on The Internet].
Cited Jan 28th 2020.Available on : pneumonia-outbreak-health-workers-coronavirus-
12294212 Fehr,A.R.,Perlman,S.(2015).

Coronavirus:An Overview of Their Replication and Pathogenesis. Methods Mo l Bio l.


2015 ; 1282: 1–5

PerhimpunanDokterParuIndonesia.(2020).Panduan Praktik Klinis:Pneumonia2019-


nCoV. PDPI:Jakarta

https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026/pdf

file:///C:/Users/ACER/Downloads/943-Article%20Text-3798-1-10-20200729%20(1).pdf

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-
Gerontik-Komprehensif.pdf

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/wuhan

Anda mungkin juga menyukai