Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328048752

Formulasi dan Efektivitas Lotion Anti Nyamuk Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos
caudatus)

Preprint · October 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.33292.36486

CITATIONS READS
0 3,022

4 authors, including:

Suprianto Suprianto
Health Institute of Helvetia
35 PUBLICATIONS   12 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Analisis Pengaruh Konsentrasi Pengikat CMC-Na dan Alginat pada Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Daun Seledri View project

Uji Efek Antibakter Infus Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus View project

All content following this page was uploaded by Suprianto Suprianto on 03 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


FORMULASI DAN EFEKTIVITAS LOTION ANTI-NYAMUK DARI
EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus)

Lotion Formulation and Effectiveness of Anti-Mosquito from Leaf Extract Kenikir


(Cosmos caudatus)

Suprianto, Ihsanul Hafiz, Hendri Faisal dan Endang Subekti

Fakultas Farmasi dan Kesehatan Umum, Institut Kesehatan Helvetia

Abstrak
Pendahuluan: Nyamuk merupakan salah satu serangga yang kehadirannya seringkali
mengganggu. Tanaman Kenikir (Cosmos caudatus) mengandung senyawa saponin,
polifenol, dan minyak atsiri. Metode: Penelitian ini menggunakan motode
eksperimental. Uji yang dilakukan meliputi: organoleptis, homogenitas, pH, dan
efektivitas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Kenikir
mempunyai efektivitas dalam menolak nyamuk. Uji organoleptis lotion dengan
konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki warna hijau tua dan memiliki bau khas Kenikir.
Uji homogenitas lotion dengan konsentrasi 5% bersifat homogen, sedangkan
konsentrasi 10% dan 15% tidak homogen. Kesimpulan: Uji homogenitas dan
organoleptis sudah memenuhi syarat sebagai lotion anti nyamuk. Lotion yang dihasilkan
efektif mengusir nyamuk.
Kata kunci : Cosmos caudatus, ekstrak, lotion, nyamuk

Abstract
Background: Mosquitoes are one of the insects whose presence is often disturbing.
Plants of Kenikir (Cosmos caudatus) contains saponins, polyphenols, and volatile oils.
Methods: This study uses an experimental method. Tests carried out include:
organoleptic, homogeneity, pH, and effectiveness. Results: The results showed that
Kenikir leaf extract has effectiveness in resisting mosquitoes. Organoleptic test of lotion
with a concentration of 5%, 10%, and 15% have a dark green colour and has a
distinctive odour of Kenikir. Homogeneity test of lotion with a concentration of 5% is
homogeneous, while concentrations of 10% and 15% are not homogeneous.
Conclusion: Homogeneity and organoleptic tests have fulfilled the requirements of
mosquitoes repellent lotion. The resulting lotion effectively repels mosquitoes.
Keywords: Cosmos caudatus, extracts, lotions, mosquitoes

PENDAHULUAN sebagai bahan pangan, kosmetika dan


Keanekaragamanan bahan alam obat-obatan atau yang lain (5). Produk
hayati Indonesia sangat banyak dan bahan alam hayati Indonesia
tersebar luas (1,2) sekitar 40.000 jenis menyumbangkan sekitar 39% dari 520
tumbuhan tersebar di penjuru pelosok obat yang disetujui sejak tahun 1983
Negara Indonesia (3). Indonesia sampai 1994, 60-80% sebagai
mempunyai potensi sebagai Negara antibakteri dan antikanker (3).
produsen obat dengan bahan dasar alami Tanaman sebagai obat dari bahan
(4). alam telah dikenal luas baik di negara
Senyawa kimia dari bahan alam berkembang maupun negara maju (4).
hayati Indobesia banyak jenisnya; Bahan alam atau ramuan bahan dari

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
tumbuhan, hewan, mineral, dan sediaan digunakan lebih 40 tahun dengan bukti
galenika, atau campuran bahan-bahan tentara Amerika yang berperang baik di
tersebut telah digunakan untuk Vietnam dan daerah lain (16).
pengobatan berdasarkan pengalaman Sediaan lotion rentan dijilat oleh
yang sering dinyatakan sebagai obat anak-anak karena tangan sudah terpapar
tradisional (6). lotion penolak nyamuk (13). Selain itu,
Berkat kemajuan teknologi, sudah penggunaan DEET dapat menimbulkan
banyak dilakukan upaya memformulasi reaksi hipersensitifitas dan iritasi (16).
bahan alam menjadi sediaan modern Anti nyamuk mengandung zat
(4), baik sebagai pangan, obat atau bersifat racun, tidak ada racun yang
kosmetik dalam bentuk granul, kapsul, aman. Untuk mengurangi dampak
tablet, krim, pasta, atau lotion beserta negatif tersebut, perlu pengendalian
uji pelepasan obat uji optimasi formula alternatif, yaitu dengan cara mencari
khasiat, efektivitas, dan keamanan (7– bahan aktif biologis dari tanaman atau
9). sumber daya hayati yang dapat
Lotion merupakan bentuk sediaan digunakan sebagai insektisida botani
yang sangat diminati masyarakat karena (17). Tumbuh-tumbuhan di Indonesia
penggunaan hanya cukup dioleskan kaya akan senyawa kimia yang
pada kulit (7), lembut jika dipakai, potensial untuk dikembangkan menjadi
memberi aroma yang harum, nyaman insektisida alami sebagai anti nyamuk
dan tidak lengket, tidak mengkilap, (18).
mudah dibersihkan dengan air, serta Hal ini semakin diperkuat oleh
mudah menyebar pada kulit (10). adanya pemikiran back to nature (5).
Indonesia sebagai daerah tropis Tumbuhan obat merupakan aset yang
yang menjadi salah satu tempat perlu digali, diteliti, dikembangkan dan
perkembangan beberapa jenis nyamuk dioptimalkan pemanfaatan dan
yang membahayakan kesehatan (11). formulanya guna memberikan dukungan
Nyamuk sebagai serangga yang banyak ilmiah tentang bahan kimia yang
menimbulkan masalah bagi manusia dikandungnya (1). Salah satu tanaman
(12). Penyakit berbahaya dan tersebut adalah Kenikir (Cosmos
mematikan bagi manusia, seperti: caudatus) (6).
demam berdarah, malaria, kaki gajah, Tanaman Kenikir dari familia
dan chikungunya disebabkan oleh Asteraceae, merupakan familia yang
nyamuk (13). banyak digunakan sebagai obat herbal.
Upaya pencencegahan penyakit Daun Kenikir biasa dimanfaatkan
tersebut telah banyak dilakukan, antara sebagai sayur atau lalapan (6). Daun
lain sanitasi lingkungan, memasang Kenikir juga digunakan sebagai obat
kawat kasa pada jendela rumah, maag, meningkatkan sistem imun tubuh,
memasang kelambu tidur, menggunakan menguatkan tulang, menambah nafsu
obat nyamuk bakar, krim, lotion, makan, dan mengatasi bau mulut (17).
semprot, dan elektrik (14). Kandungan yang berfungsi sebagai anti
Namun, hampir semua anti nyamuk adalah saponin, polifenol, dan
nyamuk berbahan sintetis yang beredar minyak atsir (19). Daun Kenikir dapat
mengandung bahan aktif DEET dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk.
(dietiltoluamida) yang merupakan bahan Ekstrak daun Kenikir (Cosmos
kimia sintesis relatif berbahaya (13,15). caudatus) juga digunakan sebagai
Bahan tersebut dikenal sebagai anti larvasida (20).
nyamuk efektif saat ini dan sudah

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
Pemanfaatan tanaman untuk kemudian tutup dengan aluminium foil
mengusir nyamuk lebih dikenal sebagai dan biarkan selama 3 hari. Setelah 3
insektisida alami (12,18). Insektisida hari, diserkai dengan menggunakan kasa
alami berarti isektisida dari bahan dasar kemudian disaring dengan corong.
tumbuhan sehingga bersifat bio- Filtrat diuapkan dengan rotavapor untuk
degradable di alam, tidak mencemari memisahkan pelarut dan zat aktif
lingkungan dan relatif aman bagi sampai menghasilkan ekstrak kental.
kehidupan manusia dan ternak
peliharaan, karena residu mudah hilang Pembuatan sediaan lotion
(16). Formula lotion (Tabel 1) dengan
Bagian tertentu tanaman, seperti: massa total sediaan 30 gram. Pembuatan
daun, bunga, biji, batang, rimpang atau lotion anti nyamuk dilakukan sebagai
umbi memiliki kandungan insektisida berikut: asam stearat, cetyl alkohol,
alami (16). Insektisida alami dipastikan nipasol dan gliserin dimasukkan ke
bahwa tidak akan memberikan efek dalam cawan penguap, kemudian
samping yang negatif bagi pengguna dilebur di water bath dan diaduk sampai
bila digunakan secara benar (21). homogen. TEA masukkan dalam beaker
Formula sediaan lotion anti glass, ditambah air panas, diaduk
nyamuk yang dibuat pada penelitiaan ini sampai larut. Nipagin dilarutkan dengan
akan di uji mutu fisik dan uji air mendidih, diaduk sampai larut.
keefektifan sediaan lotion. Dimasukkan hasil leburan ke dalam
mortir panas, ditambahkan TEA, diaduk
METODE PENELITIAN sampai membentuk korpus emulsi.
Alat dan Bahan Dimasukkan nipagin ke dalam mortir
Alat yang digunakan dalam panas sedikit demi sedikit, diaduk
penelitian antara lain: seperangkat alat sampai homogen. Ekstrak daun kenikir
maserasi, pH meter, timbangan dan di masukkan ke mortir panas diaduk
anak timbangan, peralaratan gelas, sampai homogen. Ditambahkan sisa
mortir dan stamfer. aquadest sampai 30 g.
Adapun bahan-bahan yang
digunakan meliputi ekstrak daun Tabel 1. Bahan dan Formulasi
kenikir, trietanoamin (TEA), asam Sediaan Lotion
stearat, gliserin, cetil alkohol, nipagin, Formulasi (%)
nipasol, aquadest. Bahan
I II III IV
Ekstrak kenikir 0 5 10 15
Pembuatan ekstrak daun kenikir TEA 4 4 4 4
Pembuatan ekstrak daun kenikir Asam stearat 15 15 15 15
menggunakan metode maserasi dengan Cetil alkohol 2 2 2 2
langkah-langkah sebagi berikut (20,22): Gliserin 15 15 15 15
Dilakukan sortasi basah daun kenikir Nipagin 0,12 0,12 0,12 0,12
(Cosmos caudatus), kemudian Nipasol 0,12 0,12 0,12 0,12
dikeringkan dengan cara diangin- Aquadest ad 100 100 100 100
anginkan sampai diperoleh simplisia
kering. Daun kenikir yang sudah kering Uji Sediaan Lotion Anti Nyamuk
dihaluskan dengan blender. Ditimbang Dalam pembuatan sediaan lotion
serbuk daun kenikir sebanyak 300 g. anti nyamuk, uji yang dilakukan sebagai
Dimasukkan serbuk ke dalam botol berikut (22):
coklat, ditambahkan etanol 96%,

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
1. Organoleptis 1. Homogenitas
Diamati bentuk sediaan lotion, Hasil uji homogenitas dapat dilihat
dicium aroma sediaan, diamati warna pada Tabel 2.
sediaan. Tabel 2. Hasil uji homogenitas
Formula Homogenitas
2. Homogenitas
Lotion dioleskan diatas kaca objek I Homogen
glass dan tutup dengan kaca objek II Homogen
glass lainnya, diamati partikel- III Tidak homogen
partikel kasar. IV Tidak homogen

3. Derajat keasamana Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil


Penentuan pH sediaan dilakukan penelitian lotion anti nyamuk formula I
dengan menggunakan alat pH meter. (0%) dan formula II (5%) diperoleh
Elektroda dibersihkan dan alat sediaan yang homogen. Sedangkan pada
dikalibrasi. Kemudian elektroda formula III (10%) dan formula IV
dicuci kembali dengan aquades, lalu (15%) tidak homogen.
dikeringkan dengan tissue, dan
dimasukkan ke dalam sampel, dicatat 2. Organoleptis
pH sediaan. Hasil uji organoleptis yang
dilaukan dapat dilihat pada Tabel 3.
4. Efektifitas anti nyamuk Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil
Tempat uji nyamuk dipersiapkan, penelitian semua formula bersifat semi
kain diolesi dengan lotion dan padat, beraroma khasI ( Kenikir, dan
dimasukkan dalam kandang uji. berwarna hijau, kecuali formula I (0%)
Diambil ± 20 ekor nyamuk lalu tidak beraroma khas Kenikir dan
dimasukkan ke kandang uji, diamati berwarna putih.
selama 15 menit. Kemudian Tabel 3. Hasil uji organoleptis
pengujian diulangi untuk masing- Formula Bentuk Aroma Warna
masing formula dengan lotion autan
Semi Tidak
untuk uji banding. I Putih
padat beraroma
Semi Khas Hijau tua
HASIL PENELITIAN II
padat kenikir
Formulasi lotion anti nyamuk
Semi Khas Hijau tua
dilakukan dengan mencampurkan III
padat kenikir
bahan-bahan dari masing-masing
Semi Khas Hijau
formula dengan menggunakan mortar IV
padat kenikir kehitaman
dan stumper (Gambar 1).
3. Derajat keasaman
Hasil pemeriksaan pH dapat
dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 2.
Formula I, II, III, dan IV dengan
konsentrasi masing-masing ekstrak
dalam lotion sebesar 0%; 5%; 10% dan
15% mempunyai pH masing-masing
Gambar 1. Formulasi anti nyamuk daun 7,2; 6,4; 6,1; dan 5,8 (Tabel 4). Tabel 4
Kenikir menunjukkan peningkatan konsentrasi

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
ekstrak menyebabkan penurunan pH
sediaan lotion anti nyamuk.

Tabel 4. Hasil uji derajat keasaman


Formula pH
I 7,2
II 6,4
III 6,1
IV 5,8

Gambar 3. Uji efektifitas anti nyamuk


Tabel 5 memberikan informasi
bahwa dari 20 ekor nyamuk yang
disiapkan untuk masing-masing uji,
ternyata yang hinggap semakin sedikit
dan yang mati semakin banyak dengan
peningkatan konsentrasi ekstrak dalam
lotion anti nyamuk.

PEMBAHASAN
1. Homogenitas
Hasil pemeriksaan homogenitas
(Tabel 2) menunjukkan bahwa sedian
lotion anti nyamuk formula I (0%) dan
formula II (5%) homogen, karena tidak
memperlihatkan adanya butir-butir
Gambar 2. Uji pH formula anti nyamuk kasar pada saat sediaan dioleskan pada
kaca transparan. Sedangkan pada
4. Efektifitas anti nyamuk sediaan lotion anti nyamuk formula III
Hasil uji efektifitas dapat dilihat (10%) dan formula IV (15%) tidak
pada Tabel 5 dan Gambar 3. homogeny, sebab terdapat butir-butir
Tabel 5 Hasil uji efektifitas kasar dari ekstrak daun kenikir, sebab
Formula X Y Z S saat ekstrak dilarutkan dengan aquadest
I 20 10 0 10 masih terdapat butiran-butiran.
II 20 6 1 13 Formulasi berbentuk lotion, selain
III 20 4 3 13 disukai oleh masyarakat, diharapkan
IV 20 3 3 14 dapat bertahan lebih lama menempel di
Autan 20 0 0 20 kulit, sehingga nyamuk tidak datang
Keterangan: untuk menggigit. Sampai saat ini
X= Jumlah nyamuk uji (ekor) formula bentuk losion lebih banyak
Y= Jumlah nyamuk hinggap (ekor) diproduksi dan pembuatannya lebih
Z= Jumlah nyamuk mati (ekor)
S= Jumlah nyamuk tak hinngap dan tak mati
mudah.
(ekor)

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
2. Organoleptis 4. Efektifitas anti nyamuk
Uji organoleptis dilakukan untuk Lotion anti nyamuk bermerk
mengukur sifat organoleptis dari produk Autan tidak ada nyamuk yang hinggap
yang dihasilkan. Hasil pemeriksaan dan mati. Formula I, jumlah nyamuk
organoleptis (Tabel 3) menunjukkan yang hinggap sebanyak 10 ekor dan
bahwa sediaan lotion anti nyamuk pada tidak ada yang mati (Tabel 5). Hal ini
saat pengamatan memiliki bentuk atau menunjukkan bahwa tidak ada bahan
tekstur semi padat, warna hijau tua yang aktif ekstrak daun sehingga tidak ada
dihasilkan dari ekstrak daun kenikir nyamuk yang mati.
dengan aroma sediaan khas kenikir. Formula II (Tabel 5) dengan
Pengujian dilakukan untuk konsentrasi 5% ekstrak daun Kenikir,
mengetahui perubahan sifat organoleptis jumlah nyamuk yang hinggap sebanyak
sediaan dari ketiga formula yang 6 ekor dari 20 ekor nyamuk dan yang
diamati selama empat minggu tidak mati satu ekor. Hal ini menunjukkan
mengalami perubahan karena bahan aktif ekstrak daun kenikir tidak
penguapan. hanya mengusir nyamuk, tetapi
mempunyai potensi sebagai insektisida.
3. Derajat keasaman Formula III (Tabel 5) dengan
Hasil pemeriksaan pH (Tabel 4) konsentrasi 10% ekstrak daun Kenikir,
menunjukkan bahwa sediaan tanpa jumlah nyamuk yang hinggap sebanyak
ekstrak daun kenikir, formula I 4 ekor dari 20 ekor nyamuk dan yang
memiliki pH 7,2 dan ketiga sediaan mati 3 ekor. Hal ini memberikan
lotion anti nyamuk ekstrak daun kenikir informasi bahwa peningkatan
lainnya memiliki pH yang semakin konsentrasi bahan aktif ekstrak daun
berkurang dengan peningkatan kenikir menyebabkan peningkatan
konsentrasi ekstrak daun kenikir. Hal ini potensi sebagai insektisida.
memberikan informasi bahwa Formula IV (Tabel 5) dengan
peningkatan konsentrasi ekstrak maka konsentrasi 15% ekstrak daun Kenikir,
konsentrasi senyawa polifenol semakin jumlah nyamuk yang hinggap sama
bertambah, karena senyawa polifenol dengan yang mati. Hal ini menunjukkan
bersifat asam. bahan aktif ekstrak daun kenikir tidak
pH sediaan yang tidak sesuai akan hanya mengusir nyamuk, tetapi
berpengaruh terhadap kulit. Sediaan berfungsi sebagai insektisida.
topikal yang ideal tidak mengiritasi Hasil penelitian (Tabel 5)
kulit. Iritasi kulit akan sangat besar menunjukkan bahwa lotion anti nyamuk
apabila sediaan terlalu asam atau terlalu ekstrak daun kenikir memiliki
basa karena sediaan topikal butuh kemampuan mengusir nyamuk, karena
kontak yang lama dengan kulit. pH kulit dengan peningkatan konsentrasi ekstrak
berkisar antara 4,5-7,0; hasil uji pH dalam formula, jumlah nyamuk yang
diperoleh bahwa pH lotion pada hinggap semakin sedikit. Peningkatan
keempat formula dengan konsentrasi konsentrasi ekstrak daun Kenikir tidak
tertentu antara 5,8-6,4; sehingga pH hanya mempunyai kemampuan menusir
tersebut dapat dinyatakan bahwa lotion nyamuk, bahkan mempunyai potensi
anti nyamuk ekstrak daun kenikir pada sebagai insektisida, karena jumlah yang
keempat formula dengan konsentrasi mati semakin meningkat.
tertentu relatif aman untuk pemakaian
topikal.

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
KESIMPULAN Sediaan Granul Campuran Kitosan
Lotion formula IV dengan dengan Metilselulosa. Akademia.
konsentrasi 15% ekstrak daun kenikir 2013 Apr 1;17(2):58–62.
efektif sebagai anti nyamuk. Uji mutu 9. Suprianto. Optimasi Formula
fisik; organoleptis dan pH memenuhi Matriks Kitosan dengan
syarat sebagai lotion anti nyamuk, Metilselulosa pada Pelepasan
homogenitas hanya pada formula II Terkendali Sediaan Granul
dengan konsentrasi 5% yang memenuhi Teofilin. J Ilm Manuntung.
syarat, sedangkan formula III dan IV 2015;1(2):114–20.
dengan konsentrasi masing-masing 10% 10. Anief M. Ilmu Meracik Obat dan
dan 15% masih terdapat butir-butir Praktik. Ilmu Meracik Obat Teori
kasar. dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press; 2006.
DAFTAR PUSTAKA 11. Hasyim H, Camelia A, Fajar NA.
1. Suprianto. Efektifitas Teh Ciplukan Determinan Kejadian Malaria di
(Physaws minima L) terhadap Wilayah Endemis. J Kesehat Masy
Diabetes Melitus. J STIKES Helv. Nas. 2014;6(7):291–4.
2013;VI(12):9–13. 12. Wirastuti HA, Marlik. Kemampuan
2. Kusmana C, Hikmat A. The Efektivitas Ekstrak Daun Kenikir
Biodiversity of Flora in Indonesia. (Cosmos caudatus K)
J Nat Resour Environ Manag. Dibandingkan dengan Soffell
2015;5(2):187–98. Aroma Kulit Jeruk sebagai
3. Wahyono. Tanaman sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes
Sumber Obat-Obatan [Internet]. aegypti. J Penelit Kesehat Suara
2008 [cited 2018 Aug 21]. Forikes. 2016;7(2):81–4.
Available from: 13. Manaf S, Helmiyetti H, Gustiyo E.
https://ugm.ac.id/id/berita/267- Efektivitas Minyak Atsiri Daun
pengukuhan.prof.wahyono:.tanama Kemangi (Ocium basillium L.)
n.sebagai.sumber.obat-obatan sebagai Bahan Aktif Losion
4. Dewoto HR. Pengembangan Obat Antinyamuk Aedes aegyti L. J Ilm
Tradisional menjadi Fitofarmaka. Konserv Hayati. 2012;8(1):27–32.
Maj Kedokt Indones. 14. Yanti YN, Hepiyansori H. Ekstrak
2007;57(7):205–11. Biji Mahoni (Swietenia Mahogany
5. Syamsul D, Suprianto. (L.) Jacq) untuk Pembuatan Obat
Pemanfaatan Bunga Rosella Anti Nyamuk Elektrik. J
(Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Katalisator. 2018;3(1):7–11.
Bahan Pewarna Pada Lipstick. J 15. Wahyuni CU, Keman S, Fathi F.
STIKES Helv. 2017 Jan Peran Faktor Lingkungan dan
1;IX(17):8–15. Perilaku Terhadap Penularan
6. Thomas ANS. Tanaman Obat Demam Berdarah Dengue di Kota
Tradisional. Yogyakarta: Kanisius; Mataram. J Kesehat Lingkung.
1989. 2005;2(1):1–10.
7. Ansel H. Pengantar Bentuk Sediaan 16. Mandava NB. Handbook of Natural
Farmasi. Universitas Indonesia Pesticides. New York: CRC Press;
Press. Jakarta: Universitas 2018.
Indonesia Press; 1989. 17. Hariana A. Tumbuhan Obat dan
8. Suprianto. Formulasi dan Khasiatnya 2. Jakarta: Niaga
Penentuan Orde Pelepasan Teofilin Swadaya; 2011.

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013
18. Aseptianova, Wijayanti NN. Analisis Minyak Atsirinya
Efektifitas Pemanfaatan Tanaman [Thesis]. [Surabaya]: Fakultas
Sebagai Insektisida Elektrik Untuk Farmasi UBAYA; 2006.
Mengendalikan Nyamuk Penular 21. Tjachjono RH, Soenandar M.
Penyakit DBD. Bioeksperimen. Membuat Pestisida Organik.
2017;3(2):10–9. Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2012.
19. Agusta A. Minyak Atsiri 22. Hutagalung D, Marsaulina I, Maria
Tumbuhan Tropika Indonesia. E. Pengaruh Ekstrak Daun Kenikir
Bandung: ITB-Ganesha; 2000. (Cosmos caudatus) sebagai
20. Liem L. Daya Larvasida Ekstrak Repellent terhadap Nyamuk Aedes
Etanol Daun Kenikir (Cosmos sp. J Kesehat Lingkung dan
caudatus HBK) Terhadap Larva Keselam Kerja. 2013;2(2):1–9.
Nyamuk Aedes aegypti L. Serta

Alamat Korespondensi:
Suprianto : Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Hp. 08126363013

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai