Anda di halaman 1dari 19

Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)

Volume 6 Nomor 2, Desember 2018

REVIEW: ANTOSIANIN DAN PEMANFAATANNYA


Melania Priska1, Natalia Peni2, Ludovicus Carvallo2, Yulius Dala Ngapa3
1
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Flores,
Jln. Sam Ratulangi Paupire Ende, 86318
pika87cutes@gmail.com
2
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Flores,
Jln. Sam Ratulangi Paupire Ende, 86318
nataliapeni76@yahoo.com
2
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Flores,
Jln. Sam Ratulangi Paupire Ende, 86318
ludovicuscarvallo@gmail.com
3
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Flores,
Jln. Sam Ratulangi Paupire Ende, 86318
ydalangapa@gmail.com

ABSTRAK: Antosianin merupakan senyawa turunan polifenol yang keberadaannya sangat


melimpah di alam dengan keanekaragaman dalam berbagai jenis tumbuhan dan memiliki banyak
fungsi fisiologis penting pada setiap organisme hidup. Antosianin selain bertanggung jawab
memberikan warna oranye hingga hitam pada tumbuhan tingkat tinggi, antosianin juga berperan
sebagai pelindung dari adanya cekaman biotik dan abiotik; serta sebagai fotoprotektor terhadap
radiasi sinar UV-B. Pemanfaataan antosianin pada tumbuhan lebih banyak dipergunakan dalam
bidang pangan; kesehatan (sediaan farmasi); dan industri (kosmetik) karena tidak memiliki efek
berbahaya. Efektifitas antosianin yang baik untuk menjaga kesehatan dan menurunkan kadar
penyakit kronis yaitu apabila mengonsumsi antosianin pada wanita antara 19,8 – 64,9 mg dan
pada pria sekitar 18,4 – 44,1 mg setiap hari.

Kata kunci: Antosianin, Biosintesis, dan Polifenol.

ABSTRACT: Anthocyanin is a polyphenol derivative compound whose existence is very


abundant in nature within many kind of plants and has many important physiological functions
on each living organisms. Anthocyanin in addition has been known that gives an orange color to
black on higher grade plants and also has a role as a protection from the biotic and abiotic stress
and as a photoprotector to UV-B radiation. The applications of anthocyanin contained in plants
are more likely to be used in food industries, health purposes (pharmaceutical industries), and
cosmetic industries due to their because they do not have harmful effects on humans. The good
effectivity of anthocyanin to maintain the human health and can reduce the levels of chronic
diseases if it is regurally consumed every day at dose of 19.8 - 64,9 mg for woman and of 18,4
- 44,1 mg for man.

Keywords: Anthocyanin, Biosynthesis, and Polyphenol.

79
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

1. PENDAHULUAN

Antosianin merupakan golongan senyawa potensial dalam mengerahkan fungsi


kimia organik yang dapat larut dalam pelarut fisiologis pada berbagai organisme hidup,
polar, serta bertanggung jawab dalam baik untuk manusia, hewan, serta pada
memberikan warna oranye, merah, ungu, tanaman itu sendiri [8]. Pada kajian berikut
biru, hingga hitam pada tumbuhan tingkat dijelaskan secara lebih terinci mengenai apa
tinggi seperti: bunga, buah-buahan, biji- itu antosianin dan bagaimana
bijian, sayuran, dan umbi-umbian [1]. pemanfaatannya, sehingga dapat
Berdasarkan kepolarannya dalam pelarut mengerahkan berbagai fungsi fisiologis
universal, antosianin dalam tumbuhan dalam setiap organisme hidup.
berada dalam bentuk aglikon yang dikenal
sebagai antosianidin dan antosianin dalam
bentuk glikon sebagai gula yang diikat STRUKTUR ANTOSIANIN
secara glikosidik membentuk ester dengan
Antosianin yang merupakan zat warna
monosakarida (glukosa, galaktosa, ramnosa,
alami golongan flavonoid dengan tiga atom
dan pentosa) [2, 3]. Atau dapat dikatakan,
karbon yang diikat oleh sebuah atom
adanya proses hidrolisis pada reaksi
oksigen untuk menghubungkan dua cincin
esterifikasi sebuah antosianidin (aglikon)
aromatik benzene (C6H6) di dalam struktur
dengan satu atau lebih glikon (gugus gula)
utamanya, berasal dari bahasa Yunani yang
dapat membentuk antosianin [4].
berarti bunga biru [9]. Antosianin
Hingga kini di alam terdapat lebih dari mempunyai karakteristik kerangka karbon
700 jenis antosianin yang diisolasi dari (C6C3C6) dengan struktur dasar antosianin
berbagai jenis tanaman dan telah adalah 2-fenil-benzofirilium dari garam
diidentifikasi, beberapa diantaranya yang flavilium [10]. Struktur flavilium antosianin
memegang peranan penting dalam bahan dapat dilihat pada gambar 1.
pangan yaitu pelargonidin, sianidin,
peonidin, delfinidin, petunidin, malvidin,
dan glikosida-glikosida antosianidin [5].
Salah satu jenis antosianin yang
kandungannya paling banyak di alam, dan
digunakan sebagai senyawa referensi pada Gambar 1. Struktur Flavilium
umumnya adalah turunan sianidin dan Antosianin [11]
peonidin [6, 7].

Keberadaan antosianin di alam dan Secara kimia, antosianin merupakan


penyebarannya pada berbagai jenis tanaman turunan suatu struktur aromatik tunggal
yang berbeda serta pada bahan alam lainnya, yaitu sianidin, dimana semua jenis
membuat antosianin memiliki karakter yang antosianin memiliki perbedaan yang
berbeda pula. Hal ini menjadikan antosianin didasarkan pada ikatan antara gugus R3’ dan
sebagai zat kimia organik yang amat R5’ dengan cincin aromatik antosianin [12].

80
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Struktur dasar antosianin dapat dilihat pada gugus hidroksil; posisi gugus hidroksil;
Gambar 2. metilasi gugus hidroksil; nomor dan lokasi
gula yang terikat pada molekul; serta asam
a.) alifatik (asam malonat, asetat, malat,
suksinat dan oksalat); atau asam aromatik
(asam p-kumarat, kafeat, ferulat, sinapat dan
galat) yang menempel pada gula tersebut
[14]. Hal ini mempengaruhi warna yang
akan diekspresikan oleh antosianin dan juga
mempengaruhi kestabilannya [15]. Beberapa
jenis antosianin yang terdapat pada tanaman
dapat dilihat strukturnya pada Gambar 3.
R3’ R5’
Pelargonidin H H a.)
Sianidin OH H
Delfinidin OH OH
Peonidin OCH3 H
Petunidin OH OCH3
Malvidin OCH3 OCH3

R1 R2
b.) sianidin 3-(2-(xilosil)glukosida) H xyl
sianidin 3-glukosida H H
sianidin 3-(6-(ramnosil)-2-(xilosil)glukosida) rha xyl
sianidin 3-(6-(ramnosil)glukosida) rha H

b.)

Gambar 2. a.) Struktur Antosianin (R3’ dan


R5’ : Gugus Substitusi; R : Jenis Glikon
(Gugus Gula)); b.) Bentuk Struktur
Antosianidin [13].

R1 R3
Sebanyak 20 jenis antosianin masing-
sianidin 3-glukosida H H
masing mempunyai jumlah 15 atom karbon
sianidin 3-(6-(ramnosil)glukosida) rha H
(C15) diluar gugus subtitusinya, dimana
gugus R3’ dan R5’ yang merupakan gugus delfinidin 3-glukosida H OH
subtitusi terbentuk dari pigmen sianidin delfinidin 3-(6-(ramnosil)glukosida) rha OH
dengan penambahan atau pengurangan

81
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

c.) absorbsi cahaya pada antosianin berbeda


dari spektrum UV-Vis. Adanya ikatan
rangkap terkonjugasi pada gugus kromofor
yang terdapat dalam struktur antosianin
membuat antosianin dapat menyerap cahaya
pada daerah sinar tampak, sehingga
memungkinkan analisis pigmen tersebut
secara spektroskopi. Makin banyak dan
panjang susunan ikatan rangkap terkonjugasi
R4 R5
pada struktur antosianin, warna yang
sianidin 3-(6-(glukosil)-2-(xilosil) - -
galaktosida)
dihasilkan pada tanaman akan semakin kuat
dan mengakibatkan penyerapan cahaya UV-
sianidin 3-(2-(xilosil)galaktosida) - - vis terjadi pada panjang gelombang yang
sianidin 3-(6-(6-(sinapoil)glukosil)-2- OCH3 OCH3 lebih panjang. Hal ini disebabkan energi
(xilosil)galaktosida)
yang diperlukan untuk mengalami transisi
sianidin 3-(6-(6-(feruloil)glukosil)-2- OCH3 H pada ikatan rangkap terkonjugasi makin
(xilosil)galaktosida) kecil, sehingga absorbsi akan semakin
sianidin 3-(6-(6-(p-koumaroil)glukosil)- H H bergeser ke panjang gelombang yang lebih
2-(xilosil)galaktosida) besar [17].

d.) Antosianin secara spesifik dapat


menyerap cahaya pada daerah serapan
ultraviolet (UV) sampai violet, tetapi lebih
kuat pada daerah tampak dari spektrum.
Antosianin terserap pada panjang
gelombang 250 – 700 nm, dengan 2 puncak
sebagai gugus gula (glikon) di panjang
gelombang sekitar 278 nm, dan puncak
R7 utama sebagai antosianin (aglikon) di sekitar
petunidin 3-(6-(4-(E-p-koumaroil)ramnosil) H panjang gelombang 490-535 nm [18].
glukosida)-5-glukosida (petanin) Spektra antosianin dapat dilihat pada
Gambar 4.
malvidin 3-(6-(4-(E-p-koumaroil)ramnosil) CH3
glukosida)-5-glukosida

Gambar 3. Struktur Beberapa Jenis


Antosianin pada Tanaman: a.) Ceri
Mahaleb; b.) Blackcurrant; c.) Wortel
Hitam; d.) Tomat “Sun Black” [16].

Gugus kromofor dan tipe gula yang Gambar 4. Pola Spektra Antosianin dengan
terikat pada antosianin menyebabkan Gugus Gula (Glikon) [19].

82
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Jika gugus gula dari masing-masing dengan asam lemah maka perubahan warna
struktur antosianin yang sering ditemukan di antosianin akan berubah menjadi warna
alam seperti: pelargonidin, sianidin, merah memudar pada pH 3; merah
peonidin, delfinidin, petunidin, dan malvidin keunguan pada pH 4; ungu pada pH 5-6; dan
dihilangkan oleh adanya hidrolisis asam, ungu biru pada pH 7 [24, 25].
maka molekul yang tersisa merupakan
sebuah aglikon dan akan menyerap cahaya Kondisi bebas cahaya, temperatur
pada panjang gelombang yang bervariasi. rendah, kopigment, ion logam, oksigen,
Variasi panjang gelombang ke-enam enzim, konsentrasi, dan tekanan pun
antosianin tersebut dapat dilihat pada Tabel menjadi faktor penting agar kestabilan
1. antosianin tetap terjaga sehingga
kesetimbangan antosianin tidak mudah
Tabel 1. Panjang Gelombang (λ) Maximum bergeser dan pada akhirnya mengalami
Serapan Cahaya Tampak dari 6 degradasi [26, 27]. Ketidakstabilan dalam
Jenis Antosianin [20]. struktur antosianin menyebabkan senyawa
Aglikon λmax (nm)/warna ini mudah mengalami hidrolisis pada ikatan
Pelargonidin 494 nm/oranye glikosidik dan cincin aglikon menjadi
Sianidin 506 nm/oranye – merah terbuka, sehingga membentuk berbagai
aglikon yang labil, serta gugus karbinol dan
Peonidin 506 nm/oranye – merah kalkon yang tidak berwarna [28-30]. Bentuk
Delfinidin 508 nm/merah kesetimbangan antosianin dapat dilihat pada
Petunidin 508 nm/merah Gambar 5.

Malvidin 510 nm/ kebiruan- merah

Antosianin memiliki sifat hidrofilik yang


memudahkannya larut dalam air [21]. Selain
bersifat hidrofilik, antosianin juga dapat
larut dalam pelarut organik yang bersifat
polar seperti etanol, metanol, aseton, dan
kloroform [22]. Kestabilan antosianin dalam
air maupun pelarut polar yang bersifat netral
atau basa dapat lebih dimantapkan dengan
penambahan asam organik seperti asam
asetat, asam sitrat, atau asam klorida [23].
Kombinasi pelarut polar dengan asam
organik yang tepat hingga mendapatkan
kondisi pH yang sangat asam (pH 1-2) dapat
lebih memantapkan kestabilan antosianin
dalam bentuk kation flavium merah,
Gambar 5. Bentuk Kesetimbangan
sedangkan apabila pelarut dikombinasikan Antosianin [31].

83
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

FUNGSI DAN PEMANFAATAN matahari ini akan menghambat pertumbuhan


ANTOSIANIN bakteri tertentu yang mampu mendegradasi
kotoran di dalam air dan memperlambat
Antosianin pada tanaman memiliki fotosintesis pada tanaman perairan.
berbagai peranan penting, yaitu: 1.)
Menambah daya tarik serangga dan hewan Sebagai senyawa bioaktif, adanya
guna membantu proses penyerbukan dan susunan ikatan rangkap terkonjugasi pada
penyebaran biji yang merupakan dasar kimia struktur antosianin membuat antosianin
pembentukan warna bunga pada golongan tidak saja berfungsi pada tanaman itu sendiri
tanaman berbiji tertutup (angiospermae); 2.) melainkan mampu memfungsikan antosianin
Melindungi tanaman dari berbagai cekaman sebagai senyawa penghancur dan penangkal
abiotik dan biotik, seperti: antosianin radikal bebas alami atau yang lebih dikenal
berkontribusi dalam mengatur pergerakan sebagai senyawa antioksidan alami pada
osmotik zat terlarut serta menyesuaikannya manusia [38]. Semakin banyak gugus
dengan keadaan musim kemarau yang hidroksil fenolik dalam struktur antosianin
panjang dan embun beku dalam sel dapat meningkatkan fungsi antioksidannya
epidermis bagian atas permukaan daun; [39]. Antosianin dapat memangsa berbagai
Meningkatkan pertahanan diri tanaman jenis radikal bebas turunan oksigen reaktif,
terhadap infeksi dan kerusakkan yang seperti hidroksil (OH*), peroksil (ROO*),
disebabkan oleh jamur dan menjadi dan oksigen tunggal (O2*) [40]. Radikal
kamuflase terhadap hama; Menyerap bebas ini di dalam tubuh dibentuk oleh
sejumlah energi untuk meningkatkan suhu sistem enzim prooksidatif, oksidasi lipid,
daun dan mencegahnya dari suhu yang irradiasi, inflamasi, merokok, nikotin, bahan
rendah; Fotoprotektor pada kloroplas kimia lainnya, dan polusi udara. Berikut
terhadap kerusakkan yang disebabkan oleh aktivitas antioksidan dari beberapa jenis
intensitas cahaya tinggi dari radiasi sinar antosianin dan antosianidin disajikan pada
UV-B pada panjang gelombang 280-320 Tabel 2.
nm, sehingga menyebabkan degradasi
Tabel 2. Total Aktivitas Antioksidan
protein, pero-oksidasi lipid, penghambatan
Antosianin [41].
reaksi fotosintesis, serta berkurangnya
biomassa dan mengganggu pertumbuhan
tanaman [32-36].

Sifat antosianin yang mudah larut dalam


air juga memainkan fungsi dan peranan
penting yang berdampak positif bagi
lingkungan. Berdasarkan hasil riset [37],
antosianin yang berasal dari air limbah
pengalengan kacang hitam mampu
menyerap dan mencegah sinar matahari
untuk masuk ke dalam air, yang mana sinar

84
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Fungsi antioksidan dari antosianin antosianin lebih sering digunakan dalam


memiliki berbagai macam manfaat dalam bidang kesehatan, antosianin berpotensi
mencegah berbagai penyakit degeneratif, sebagai sediaan farmasi dalam industri
seperti pencegahan penyakit kardiovaskuler kosmetik maupun dalam pembuatan obat
oleh karena aterosklerosis yaitu dengan cara untuk mencegah dan menyembuhkan
mengambat dan menurunkan kadar kolestrol berbagai macam penyakit kronis [64, 65].
dalam darah yang disebabkan oleh oksidasi
LDL. Atau dengan kata lain, antosianin Dalam bidang pangan, antosianin
melindungi membran sel lemak dari oksidasi digunakan sebagai zat aditif atau bahan
[42]. Kadar kolestrol yang diturunkan oleh tambahan pangan (BTP) yang ditambahkan
antosianin dalam hal ini mencapai hingga ke dalam bahan makanan dan minuman.
13,6%, apabila mengonsumsi antosianin Sebagai BTP, antosianin bertindak sebagai
selama ±12 minggu dengan rata-rata pewarna makanan dan minuman alami
konsumsi antosianin pada wanita antara 19,8 seperti warna antosianin dari beberapa jenis
– 64,9 mg dan pada pria sekitar 18,4 – 44,1 buah-buahan dan bunga dibuat dalam bentuk
mg setiap hari [43]. Proses penghambatan bubuk kering atau konsentrasi pekat untuk
ini terjadi melalui mekanisme pemutusan selanjutnya ditambahkan ke dalam
rantai propagasi dari radikal bebas, dimana pembuatan makanan dan minuman ringan,
semua gugus hidroksil (OH) pada cincin B buah-buahan kering, ice cream, selai, susu
dapat menyumbangkan atau berperan kedelai, santan, agar-agar, mie, dan yogurt
sebagai donor elektron atau hidrogen [66-68]. Selain itu pada bahan makanan,
sehingga terjadi pembersihan atau antosianin dapat direaksikan dengan
pencegatan terhadap radikal bebas [44]. senyawa kimia lain seperti brazilein
(senyawa fenolik); polimer-polimer dari
Beberapa hasil riset [45-63] antosianin; dan logam untuk membentuk
menunjukkan antosianin berfungsi sebagai ikatan baru yang akan melindungi kation
anti diabetes; anti hipoglikemik; anti flavilium antosianin yang reaktif dari
hipertensi; anti kanker; anti inflamasi; serangan molekul air (kopigmentasi),
pencegah kemerosotan daya ingat dan sehingga menyebabkan warna makanan
kepikunan (neuroprotektan); anti mutagenik; dapat lebih stabil [69, 70].
anti katarak; anti arthritis; anti infertilitas;
anti mikroba; anti aging; pencegah Antosianin digunakan sebagai pengganti
gangguan fungsi hati; serta anti obesitas natrium nitrit dalam fermentasi produk
yang disebabkan oleh adanya proses daging, hal ini dikarenakan antosianin
oksidasi yang terjadi secara terus menerus di memiliki kualitas karakteristik yang hampir
dalam tubuh, sehingga menyebabkan sama dengan natrium nitrit [71]. Pada bahan
kerusakan sel atau pertumbuhan sel yang maupun kemasan makanan, antosianin tidak
tidak bisa dikendalikan menjadi lipid menimbulkan kerusakan karena memiliki
peroksida atau malondialdehyde (MDA) aktivitas anti virus; anti jamur; dan anti
yang berujung pada kematian sel di berbagai bakteri tinggi yang dapat melindungi
jaringan tubuh. Untuk itu pemanfaatan makanan dari pembusukkan mikroba, serta

85
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

tidak memberikan efek samping yang tahapan transkripsi/penyalinan [79]. Jalur


berbahaya (beracun) dibandingkan biosintesis antosianin secara umum dimulai
penggunaan pewarna sintetis [72, 73]. Tidak dari fenil propanoid dimana berkaitan
saja pada makanan, peranan antosianin dengan tahapan utama metabolisme, yaitu
sebagai pewarna alami pun mengalami mengubah substrat L-fenilalanin menjadi
modifikasi yaitu digunakan dalam asam sinamat menggunakan enzim
pewarnaan rambut dengan menggunakan fenilalanin amonia liase (PAL) [80]. Asam
larutan mordan tunjung (Fe(SO4)) sebagai sinamat dengan bantuan enzim sinamat 4-
zat penguat warna; sedangkan di Jepang, hidroksilase (C4) dan 4-kumarat koenzimA
antosianin digunakan sebagai pewarna ligase (4CL) diubah menjadi 4-kumarat
kertas awobana [74, 75]. koenzimA. Selanjutnya, 4-kumarat koenzim
A dikatalisis oleh enzim kalkon sintase
Kepolaran antosianin yang cukup tinggi (CS), kalkon isomerase (CI) dan flavanon 3-
pada beberapa jenis tanaman seperti pada hidroksilase (F3) untuk membentuk
tanaman kubis ungu (Brassica oleracea L.), dihidroflavonol. Pada tahap akhir,
ubi jalar ungu (Ipomoea batatas), bit merah dihidroflavanon dikatalisis oleh enzim
(Beta vulgaris), bunga kembang sepatu dihidroflavonol 4-reduktase (DFR) menjadi
(Hibiscus rosa-sinensis), bunga rosela leukoantosianidin, yang mana
(Hibiscus sabdarifa) menyebabkan leukoantosianidin ini akan dikonversikan
antosianin memiliki aplikasi potensi menjadi antosianidin dan antosianin oleh
pemanfaatan dalam titrasi asam basa sebagai enzim antosianidin sintase (ANS) [81, 82].
indikator asam basa alami [76]. Sebagai Jalur biosintesis antosianin pada tanaman
indikator, antosianin salah satunya secara lebih terperinci dapat dilihat pada
dimanfaatkan sebagai biosensor kerusakan Gambar 6.
pada berbagai jenis daging ternak yang
digunakan sebagai bahan makanan karena Untuk mengatur ekspresi dari
adanya proses pembusukan oleh mikroba penyandian gen pada biosintesis antosianin
[77]. adalah melalui sebuah agen transkripsi,
seperti: enzim dihidroflavonol 4-reduktase
(DFR) dan enzim antosianidin sintase
BIOSINTESIS ANTOSIANIN (ANS), serta enzim-enzim lain yang telah
dimodifikasi dan diatur oleh kompleks
Cekaman abiotik dan biotik pada terner yang disebut dengan MBW
tanaman dapat menyebabkan biosintesis (kompleks MBW). MBW ini tersusun dari
antosianin, hal ini dikarenakan adana R2R3-MYB, basic helix-loop-helix (bHLH),
perubahan kondisi lingkungan stres dapat dan protein WD40 yang diulang [83]. Pada
meningkatkan pertahanan hidup dari tanaman monokotil dan dikotil memiliki
tanaman itu sendiri [78]. Pada kebanyakan pengaturan/regulasi gen berbeda, dimana
jenis tanaman, penyusunan gen dalam jalur untuk tanaman monokotil semua gen pada
biosintesis antosianin serta berbagai jalur flavonoid diregulasi secara bersamaan
mekanismenya sebagian besar diatur pada sebagai unit tunggal oleh kompleks MBW.

86
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Sedangkan untuk kasus regulasi pada antosianin terutama terdapat pada bahan
tanaman dikotil lebih kompleks. Jalur yang alam khususnya pada tanaman.
diregulasi sekitar dua pasang berlainan
secara terkoordinasi mengatur unit, dimana Keberadaan antosianin pada tanaman
pada tahap awal menuju pada biosintesis terletak di dalam sel vakuola dari tanaman
flavonol dan flavon sedangkan pada tahap itu sendiri, sehingga kebanyakan antosianin
akhir menuju pada produksi proantosianidin ditemukan dan dapat diambil dari beberapa
dan antosianin. Pada tahap akhir organ tanaman, seperti mahkota bunga,
menunjukkan adanya perbedaan dengan daun, buah, biji-bijian, hingga pada umbi-
tahap awal, dimana pada tahap awal tidak umbian. Pada berbagai jenis buah dan umbi-
memerlukan kompleks MBW [84]. umbian, antosianin tidak saja terkandung
dalam daging buah maupun umbi,
Pada tanaman dikotil, hasil identifikasi melainkan juga pada kulitnya [86]. Warna
agen-agen transkripsi pada R2R3-MYB antosianin bukanlah sebagai pembeda saja,
mencakup Production of Anthocyanin tetapi juga merupakan informasi penting
Pigmentation 1 (PAP1), PAP2, MYB113, mengenai kandungan nutrisinya. Semakin
dan MYB114. Pada bHLH, agen-agen pekat atau kuat warna yang dihasilkan pada
transkripsinya mencakup Transparent Testa tanaman menunjukkan bahwa semakin besar
8 (TT8), Glabra 3 (GL3), dan Enhancer of pula konsentrasi antosianin yang terdapat
Glabra 3 (EGL3), dan hanya satu protein pada tanaman tersebut.
WD40 yang diulang yaitu Transparent Testa
Glabra 1 (TTG1), semuanya telah Antosianin yang terdapat pada bunga,
diidentifikasi. Protein-protein bHLH khususnya pada mahkota bunga kebanyakan
mengikat MYB dan TTG1 untuk ditemukan pada bunga dengan konsentrasi
membentuk kompleks MBW, yang antosianin yang bervariasi: mawar
bertujuan untuk mengaktifkan ekspresi gen- (0,925%/10 g), kembang sepatu (0,739%/10
gen spesifik dari antosianin dengan adanya g), rosela (0,795%/10 g berat bunga segar,
interaksi para regulator satu sama lain untuk 44,856%/100 g berat kering), pukul empat
membentuk kompleks transkripsional (0,977%/10 gr), dan lain-lain [87, 88].
bersama promotor struktural gen. Sedangkan Sedangkan untuk daun, buah, dan umbi,
pada tanaman monokotil, protein R2R3- antosianin ditemukan pada daun caladium
MYB yang meregulasi jalur antosianin, (0,002 – 0,057 mg/g), bayam merah (6350
berinteraksi dengan agen transkripsi bHLH ppm pada daun dan 2480 ppm pada batang),
untuk mengaktifkan promotor ubi jalar ungu (5,92 – 11,02 mg/25 g ubi
dihidroflavonol reduktase (DFR) [85]. jalar segar), kol merah (1111-1780 mg/100 g
bahan kering dan 109 – 185 mg/100 g bahan
SUMBER DAN KANDUNGAN segar), stroberi (20,8 mg/g), anggur (26,7 –
ANTOSIANIN 190 mg/100 g), murbei (1993 mg/100 g),
naga (8,8 mg/100 gr daging buah naga), dan
Keberadaan antosianin di alam paling jamblang (161 mg/100 g daging buah
melimpah. Berdasarkan beberapa hasil riset jamblang matang segar) [89-97].
yang dilakukan menunjukkan sumber

87
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Gambar 6. Jalur Biosintesis Antosianin


pada Tanaman

Pada kulit dari buah-buahan juga manggis (593 ppm), kulit jamblang (19
merupakan sumber antosianin, seperti pada mg/100 g kulit jamblang merah; 267 mg/100
kulit buah naga (22,593 ppm kulit buah naga g kulit jamblang merah keunguan; 379 mg -
daging merah dan 16,736 ppm kulit buah 731 mg/100 g kulit buah jamblang matang
naga daging putih; sedangkan dalam kulit warna ungu), dan kulit buah jenitri (23,87 ±
buah naga super merah kadar antosianin 4,11 mg/100 g berat kering atau 9,58 ± 1,65
sebesar 58,0720 ± 0,0001 mg/L), kulit buah mg/100 g berat basa) [95, 98-101]. Menurut
rambutan (4,1.10-3 mg/ml), kulit buah Manach dkk. [102], pada 200 g kulit buah

88
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

terung segar terkandung antosianin sebanyak TPS-1 dan TKM-9), dan padi hitam
1500 mg. Selain itu juga, antosianin juga (varietas kavuni) menunjukkan bahwa padi
ternyata terdapat pada sabut kelapa hijau, hitam (varietas kavuni) memiliki
dengan total kandungan antosianin sebesar
Tabel 3. Kandungan Antosianin pada
8,34 mg/100 g berat basah [103].
Berbagai Varietas dan Daerah Asal Padi
Jenis biji-bijian khususnya pada kacang- [107].
kacangan dan jagung mengandung
antosianin. Menurut [104], antosianin
terdapat pada bunga redbud (Cercis sp.)
yang merupakan tanaman asli dari keluarga
kacang-kacangan dan berasal negara bagian
Amerika khususnya di Amerika Utara,
Eropa, dan Cina dengan total kandungan
antosianin sebesar 2263 hingga 8730 mg/kg
berat kering. Sedangkan pada tanaman
jagung, baik biji jagung maupun tongkol
jagung memiliki variasi kandungan
antosianin yang berbeda. Menurut Salinas-
Moreno dkk. (2013) dan Escalante-Aburto kandungan paling tinggi yaitu sebesar
dkk. (2016) [105], biji jagung putih per kg 244,45 mg/100 g; untuk padi merah varietas
bahan kering mengandung antosianin TPS-1 dan TKM-9 kandungan antosianin
sebesar 9-15,9; 163,9 mg pada biji jagung berturut-turut 1,39 dan 1,25 mg/100 g; dan
merah muda; 342,2 mg pada biji jagung untuk padi putih memiliki kandungan
biru; 1270 mg pada biji jagung merah; 1277 antosianin terendah yaitu 0,32 mg/100 g.
mg pada biji jagung ungu; dan 5290 mg Hasil kedua riset yang dilakukan oleh Balai
pada biji jagung hitam. Sedangkan menurut Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Zhai [106], dalam 100 gr tongkol jagung dan Ponnappan menunjukkan bahwa
ungu mengandung antosianin sebesar 185,1 antosianin tertinggi terletak pada varietas
mg. padi hitam, namun kandungan tertinggi ada
Riset yang dilakukan oleh Balai pada varietas Cempo Ireng asal Indonesia.
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Yogyakarta dari januari-agustus 2013 pada
KESIMPULAN
berbagai varietas dan asal padi di Indonesia,
menunjukkan variasi total kandungan Pemanfaatan antosianin pada berbagai
antosianin pada Tabel 3. Berdasarkan organisme dapat menggerakan berbagai
penelitian yang dilakukan oleh Ponnappan et fungsi fisiologis yang berbeda dalam tubuh.
al. [108], antosianin dari ketiga jenis Pemanfaatan antosianin pada tumbuhan
kultivar padi lahan kering yang berasal dari digunakan sebagai zat pemberi warna,
India yaitu padi putih, padi merah (varietas pelindung tanaman dari cekaman biotik dan

89
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

abiotik, dan sebagai fotoprotektor terhadap [5] Barba-Espin, G., Glied, S., Crocoll,
radiasi sinar UV-B. Pada manusia, C., Dzhanfezova, T., Joernsgaard, B.,
antosianin digunakan sebagai senyawa Okkels, F., Lutken, H., & Muller, R.
2017. Foliar-Applied Ethephon
bioaktif khususnya pada bidang kesehatan
Enhances The Content of Anthocyanin
untuk mencegah berbagai penyakit kronis. of Black Carrot Roots (Daucus carota
Dalam bidang pangan, antosianin digunakan ssp. sativus var. atrorubens Alef.).
sebagai zat aditif pada bahan makanan dan BMC Plant Biology 17 (70): 1-11.
minuman. Sedangkan pada bidang industri, DOI: 10.1186/s12870-017-1021-7.
antosianin dimanfaatkan dalam pembuatan [6] Bridgers, E. N., Chinn, M. S., &
kosmetik. Truong, V. D. 2010. Extraction of
Anthocyanins from Industrial Purple-
Fleshed Sweet Potato and Enzymatic
Hydrolysis of Residues for
DAFTAR PUSTAKA Fermentable Sugars. Industrial Crops
and Products 32: 613 – 620.
[1] Du, H., Wu, J., Ji, K. X., Zeng, Q. Y., [7] Liu, X., Mu, T., Sun, H., Zhang, M., &
Bhuiya, M. W., Su, S., Shu, Q. Y., Chen, J. 2013. Optimisation of
Ren, H. X., Liu, Z. A., & Wang, L. S. Aqueous Two-Phase Extraction of
2015. Methylation Mediated by An Anthocyanins from Purple Sweet
Anthocyanin, O-Methyltransferase, Is Potatoes by Response Surface
Involved in Purple Flower Coloration Methodology. Food Chemistry 141:
in Paeonia. Journal of Experimental 3034 – 3041.
Botany 66 (21): 6563 – 6577. [8] Saati, E. A. 2014. Eksplorasi Pigmen
[2] Saati, E. A., Theovilla, R. R. D., Antosianin Bahan Hayati Lokal
Simon, B. W., & Aulanni’am. 2011. Pengganti Rodhamin B dan Uji
Optimalisasi Fungsi Pigmen Bunga Efektivitasnya pada Beberapa Produk
Mawar Sortiran sebagai Zat Pewarna Industri/Pangan. Jurnal Gamma 9 (2):
Alami dan Bioaktif pada Beberapa 1 -12.
Produk Industri. Jurnal Teknik [9] Hambali, M., Mayasari, F., &
Industri 12 (2): 133 – 140. Noermansyah, F. 2014. Ekstraksi
[3] Lee, Y. M., Yoon, Y., Yoon, H., Park, Antosianin dari Ubi Jalar dengan
H. M., Song, S., & Yeum, K. J. 2017. Variasi Konsentrasi Solven, dan Lama
Dietary Anthocyanins againts Obesity Waktu Ekstraksi. Teknik Kimia 20 (2):
and Inflammation. Nutrients 9: 2 – 15. 25 – 35.
DOI: 10.3390/nu9101089. [10] Santoso, W. E. A., & Estiasih, T.
[4] Santoni, A., Darwis, D., & Syahri, S. 2014. Kopigmentasi Ubi Jalar Ungu
2013. Isolasi Antosianin dari Buah (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki)
Pucuk Merah (syzygium dengan Kopigmen Na-Kaseinat dan
campanulatum korth.) serta Pengujian Protein Whey serta Stabilitasnya
Antioksidan dan Aplikasi sebagai terhadap Pemanasan. Jurnal Pangan
Perwarna Alami. Prosiding Seminar dan Agroindustri 2 (4): 121 – 127.
dan Rapat Tahunan Bidang MIPA [11] Trojak, M., & Skowron, E. 2017. Role
BKS PTN Wilayah Barat Tahun 2013 of Anthocyanins in High-Light Stress
1 - 10. ISBN: 978-602-98559-2-0. Response. World Scientific News 81
(2): 150 – 168.

90
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

[12] Siregar, A. H. 2016. Pembuatan Zat Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Warna Alam dari Tumbuhan Berasal 25 (2):176 – 184.
dari Daun. Bina Teknika 12 (1): 103 – [19] Hardiyanti, Y., Darwis, D., & Santoni,
110. A. 2013. Ekstraksi dan Uji
[13] Rosyida, A., & Wedyatmo, D. A. Antioksidan Senyawa Antosianin dari
2014. Pemanfaatan Daun Jati Muda Daun Miana (Coleus scutellarioides L
untuk Pewarnaan Kain Kapas pada (Benth).) serta Aplikasi pada
Suhu Kamar. Arena Tekstil 29 (2): 115 Minuman. Jurnal Kimia Unand. 2 (2):
– 124. 44 – 50.
[14] Kamiloglu, S., Capanoglu, E., [20] Farahmandazad, H. 2015. Recovery
Grootaert, C., & Camp, J. V. 2015. and Purification of Anthocyanins from
Anthocyanin Absorption and Purple-Blue Potato. Thesis.
Metabolism by Human Intestinal Lappeenranta: Lappeenranta
Caco-2 Cells-A Review. International University of Technology.
Journal of Molecular Sciences 16: [21] Husna, N. E., Novita, M., & Rohaya,
21555 – 21574. ISSN: 1422-0067. S. 2013. Kandungan Antosianin dan
[15] Lukitasari, D. M., Indrawati, R., Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu
Chandra, R. D., Heriyanto, & Segar dan Produk Olahannya. Agritech
Limantara, L. 2017. Mikroenkapsulasi 33 (3): 296 – 302.
Pigmen dari Kubis Merah: Studi [22] Kristiana, H. D., Ariviani, S., &
Intensitas Warna dan Aktivitas Khasanah, L. U. 2012. Ekstraksi
Antioksidan. Jurnal Teknologi dan Pigmen Antosianin Buah Senggani
Industri Pangan 28 (1): 1 – 9. (Melastoma malabathricum Auct. Non
[16] Blando, F., Calabriso, N., Berland, H., Linn) dengan Variasi Jenis Pelarut.
Maiorano, G., Gerardi, C., Carluccio, Jurnal Teknosains Pangan 1 (1): 105
M. A., & Andersen, O. M. 2018. – 109.
Radical Scavenging and Anti- [23] Sipahli, S., Mohanlall, V., & Mellem,
Inflammatory Activities of J. J. 2017. Stability and Degradation
Representative Anthocyanin Kinetics of Crude Anthocyanin
Groupings from Pigment-Rich Fruits Extract from H. Sabdariffa. Food
and Vegetables. International Journal Science and Technology 37 (2): 209 –
of Molecular Sciences 19 (169): 1 – 215.
15. DOI: 10.3390/ijms19010169. [24] Pedro, A. C., Granato, D., & Rosso, N.
[17] Monica, S. H., & Avriliana, D. A. D. 2016. Extraction of Anthocyanins
2013. Penentuan Jenis Solven dan pH and Polyphenols from Black Rice
Optimum pada Analisis Senyawa (Oryza sativa L.) by Modeling and
Delphinidin dalam Kelopak Bunga Assesing Their Reversibility and
Rosela dengan Metode Stability. Food Chemistry 191: 12 –
Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal 20.
Teknologi Kimia dan Industri 2 (2): 91 [25] Sitepu, R., Heryanto, Brotosudarmo,
– 96. T. H. P., & Limantara, L. 2016.
[18] Mahmudatussa’adah, A., Fardiaz, D., Karakterisasi Antosianin Buah Murbei
Andarwulan, N., & Kusnandar, F. Spesies Morus alba dan Morus
2014. Karakteristik Warna dan cathayana di Indonesia. Journal of
Aktivitas Antosianin Ubi Jalar Ungu. Natural Science 5 (2): 158 – 171.

91
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

[26] Marszalek, K., Wozniak, L., (Allium cepa) Varieties. International


Kruszewski, B., & Skapska, S. 2017. Journal of Research in
The Effect of High Pressure Pharmaceutical Sciences 2 (3): 497 –
Techniques on the Stability of 506.
Anthocyanins in Fruit and Vegetables. [33] Campanella, J. J., Smalley, J. V., &
International Journal of Molecular Dempsey, M. E. 2014. A Phylogenetic
Sciences 18: 1 – 23. DOI: Examination of the Primary
10.3390/ijms18020277. Anthocyanin Production Pathway of
[27] Babaloo, F., & Jamei, R. 2018. the Plantae. Botanical Studies 55 (10):
Anthocyanin Pigment Stability of 1 – 10.
Cornus mas-Macrocarpa under [34] Tanaka, S., Brefort, T., Neidig, N.,
Treatment with pH and Some Organic Djamei, A., Kahnt, J., Vermerris, W.,
Acids. Food Science and Nutrition 6: Koenig, S., Feussner, K., Feussner, I.,
168 - 173. DOI: 10.1002/fsn3.542. & Kahmann, R. 2014. A Secreted
[28] Ali, F., Ferawati, & Arqomah, R. Ustilago Maydis Effector Promotes
2013. Ekstraksi Zat Warna dari Virulence by Targeting Anthocyanin
Kelopak Bunga Rosella (Studi Biosynthesis in Maize. eLife Journal 1
Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat – 27. DOI: 10.7554/eLife.01355.
dan Asam Sitrat). Jurnal Teknik Kimia [35] Rosyida, Nugroho, A. S., & Dewi, E.
19 (1): 26 – 33. R. S. 2017. Bobot Basah dan
[29] Fathinatullabibah, Kawiji, & Kandungan Antosianin Daun Tanaman
Khasanah, L. U. 2014. Stabilitas Bayam Merah (Alternanthera amoena
Antosianin Ekstrak Daun Jati (Tectona Voss) pada Variasi Dosis Aplikasi
grandis) terhadap Perlakuan pH dan Pupuk NPK Majemuk dan PGPR
Suhu. Jurnal Aplikasi Teknologi (Plant Growth Promoting
Pangan 3 (2): 60 – 63. Rhizobacteria). Prosiding Seminar
[30] Djamil, L., Bahri, S., & Nurhaeni. Sains & Entrepreneurship IV 431 –
2015. Analisis Retensi Antosianin 441.
dalam Proses Pembuatan dan [36] Wang, S., Chu, Z., Ren, M., Jia, R.,
Penyimpanan Bubur Instan Ubi Jalar Zhao, C., Fei, D., Su, H., Fan, X.,
Ungu (Ipomoea batatas). Jurnal of Zhang, X., Li, Y., Wang, Y., & Ding,
Natural Science 4 (3): 322 – 328. X. 2017. Identification of Anthocyanin
[31] Munawaroh, H., Fadillah, G., Saputri, Activator in Solanum nigrum Fruits.
L. N. M. Z., Hanif, Q. A., Hidayat, R., Molecules 22: 2 – 14. DOI:
& Wahyuningsih, S. 2015. 10.3390/molecules22060876.
Kopigmentasi dan Uji Stabilitas [37] Wang, X., Hansen, C., & Allen, K.
Warna Antosianin dari Isolasi Kulit 2013. Identification of Anthocyanins
Manggis (Garcinia mangostana L.). Isolated from Black Bean Canning
Prosiding Seminar nasional Wastewater by Macroporous Resin
Matematika, Sains dan Informatika Using Optimized Condition. Food and
321 – 329. ISBN: 978-602-18580-3-5. Nutrition Sciences 4: 174 – 181.
[32] Geetha, M., Ponmozhi, P., [38] Barrowclough, R. A. 2015. The Effect
Saravanakumar, M., & Suganyadevi, of Berry Consumption on Cancer
P. 2011. Extraction of Anthocyanin Risk. Journal of Nutritional Health &
and Analyzing Its Antioxidant Food Engineering 2 (1): 1 - 9.
Properties from Different Onion

92
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

[39] Han, F., Ju, Y., Ruan, X., Zhao, X., Sciences 18: 1 – 17. DOI:
Yue, X., Zhuang, X., Qin, M., & Fang, 10.3390/ijms18061149.
Y. 2017. Color, Anthocyanin, and [45] Hariyanto, A., Fatmawati, H., &
Antioxidant Characteristics of Young Sugiyanta. 2012. Ubi Jalar Ungu
Wine Produced from Spine Grapes sebagai Stimulator Kemampuan
(Vitis davidii Foex) in China. Food & Angiogenesis pada Tikus Model
Nutrition Research 61: 1 – 11. Diabetik. UNEJ Jurnal 1 (1): 1 – 4.
[40] Siti Azima, A. M., Noriham, A., & [46] Ariesty, C. P., Sugiyanta, &
Manshoor, N. 2014. Anthocyanin Fatmawati, H. 2014. Pengaruh Ekstrak
Content in Relation to The Air Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas
Antioxidant Activity and Colour L.) terhadap Jumlah Endhotelial
Properties of Garcinia mangostana Progenitor Cell (EPC) pada Tikus
pell, Syzigium cumini and Clitoria Wistar Diabetes Melitus. e-Jurnal
ternatea Extracts. International Food Pustaka Kesehatan 2 (3): 387 – 391.
Research Journal 21 (6): 2369 – 2375. [47] Kusumastuti, I. R. 2014. Roselle
[41] Chaiyasut, C., Sivamaruthi, B. S., (Hibiscus Sabdariffa Linn) Effects on
Pengkumsri, N., Sirilun, S., Peerajan, Lowering Blood Pressure as a
S., Chaiyasut, K., & Kesika, P. 2016. Treatment for Hypertension. J
Anthocyanin Profile and Its Majority 3 (7): 70 – 74.
Antioxidant Activity of Widely Used [48] Khoo, H. E., Azlan, A., Tang, S. T., &
Fruits, Vegetables, and Flowers in Lim, S. M. 2017. Anthocyanidins and
Thailand. Asian Journal of Anthocyanins: Colored Pigments as
Pharmaceutical and Clinical Research Food, Pharmaceutical Ingredients, and
9 (6): 218 – 224. The Potential Health Benefits. Food &
[42] Wallace, T. C. 2011. Anthocyanins in Nutrition Research 61: 1 – 21.
Cardiovascular Disease. American [49] Sigarlaki, E. D., & Tjiptaningrum, A.
Society for Nutrition. Adv. Nutr. 2: 1 – 2016. Pengaruh Pemberian Buah Naga
7. DOI: 10.3945/an.110.000042. Merah (Hylocereus polyrhizus)
[43] Wahyuningsih, S., Wulandari, L., terhadap Kadar Kolestrol Total.
Wartono, M. W., Munawaroh, H., & Majority 5 (5): 14 – 17.
Ramelan, A. H. 2016. The Effect of [59] Ganesan, K., & Xu, B. 2017. A
pH and Color Stability of Anthocyanin Critical Review on Polyphenols and
on Food Colorant. IOP Conf. Series: Health Benefits of Black Soybeans.
Materials Science and Engineering Nutrients 9: 1 – 17. DOI:
193: 1 – 10. DOI: 10.1088/1757- 10.3390/nu9050455.
899X/193/1/012047. [60] Prakosa, A. G., Ratnawati, R., &
[44] Forbes-Hernandez, T. Y., Gasparrini, Prabawati, R. K. 2017. Pengaruh
M., Afrin, S., Cianciosi, D., Gonzalez- Antosianin Ubi Ungu (Ipomoea
Paramas, A. M., Santos-Buelga, C., batatas L.) Kultivar Gunung Kawi
Mezzetti, B., Quiles, J. L., Battino, M., terhadap Ekspresi Caspase-3 pada
Giampieri, F., & Bompadre, S. 2017. Jaringan Otak Tikus Model DM Tipe
Strawberry (cv. Romina) Methanolic 2. Majalah Kesehatan FKUB 4 (2): 52
Extract and Anthocyanin-Enriched – 58.
Fraction Improve Lipid Profile and [61] Monteiro e Silva, S. A., Michniak-
Antioxidant Status in HepG2 Cells. Kohn, B., & Leonardi, G. R. 2017. An
International Journal of Molecular Overview about Oxidation in Clinical

93
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Practice of Skin Aging. Anais spinosum). Jurnal Balik Diwa 8 (1):


Brasileiros de Dermatologia 92 (3): 13 – 22.
367 – 374. [69] Sa’ati, E. A., Khoridah, I. A., Wachid,
[62] Spinola, V., Pinto, J., & Castilho, P. C. M., & Winarsih, S. 2016.
2018. Hypoglycemic, Anti-Glycation Kopigmentasi Tiga Ekstrak Antosianin
and Antioxidant In Vitro Properties of dengan Secang (Caesalpania sappan
Two Vaccinium Species from L.) dan Aplikasinya pada Permen Jelly
Macaronesia: A Relation to Their Sirsak. Prosiding Seminar nasional
Phenolic Composition. Journal of dan Gelar Produk 178 – 186.
Functional Foods 40: 595 – 605. [70] Cortez, R., Luna-Vital, D. A.,
[63] Valenza, A., Bonfanti, C., Pasini, M. Margulis, D., & de Mejia, E. G. 2017.
E., & Bellosta, P. 2018. Anthocyanins Natural Pigments: Stabilization
Function as Anti-Inflammatory Agents Methods of Anthocyanins for Food
in a Drosophila Model for Adipose Applications. Comprehensive Reviews
Tissue Macrophage Infiltration. in Food Science and Food Safety 16:
BioMed Research International 1 – 9. 180 – 198. DOI: 10.1111/1541-
ID: 6413172. 4337.12244.
[64] Westfall, A. 2015. Evaluation of the [71] Sueprasarn, J., Reabroy, S., & Pirak,
Efficacy of Anthocyanins as T. 2017. Antioxidant Properties of
Biologically Active Ingredients in Karanda (Carissa carandas Linn.)
Lipstick Formulations. Thesis. Ohio: Extracts and Its Application in Thai
Ohio State University. Traditional Fermented Pork Sauge
[65] Pangaribuan, L. 2016. Pemanfaatan (Nahm). International Food Research
Masker Bunga Rosela untuk Journal 24 (4): 1667 – 1675.
Pencerahan Kulit Wajah. Jurnal [72] Hidayah, T., Pratjojo, W., & Widiarti,
Keluarga Sehat Sejahtera 14 (28): 46 N. 2014. Uji Stabilitas Pigmen dan
– 58. Antioksidan Ekstrak Zat Warna Alami
[66] Ekawati, P., Rostiati, & Syahraeni. Kulit Buah Naga. Indonesian Journal
2015. Aplikasi Ekstrak Kulit Buah of Chemical Science 3 (2): 135 – 140.
Naga sebagai Pewarna Alami pada [73] Saira, S., & Kamran, K. M. 2017.
Susu Kedelai dan Santan. e-J. Stability of Anthocyanins from
Agrotekbis 3 (2): 198 – 205. Syzygium cumini (Jamun) at Different
[67] Wulandari, R., Krisno, M. A., & Processing Condition. J. Food Technol
Waluyo, L. 2016. Pengaruh Berbagai Pres 2 (1): 1 – 5.
Konsentrasi Ekstrak Bunga Mawar [74] Agustin, D., & Ismiyati. 2015.
Merah (Rosa damascena Mill) Pengaruh Konsentrasi Pelarut pada
terhadap Stabilitas Warna Antosianin Proses Ekstraksi Antosianin dari
Agar-Agar sebagai Sumber Belajar Bunga Kembang Sepatu. Konversi 4
Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi (2): 9 – 16.
Indonesia 2 (1): 48 – 56. [75] Amaliyah, E. R., & Pritasari, O. K.
[68] Rahmawati, H. S., Susilowati, A., & 2018. Pengaruh Perbandingan
Harianti. 2017. Ekstrak Bunga Mawar Proporsi Bubuk Kulit Buah Naga
Merah (Rose damascene Mill) sebagai (Hylocereus polyrhizus) dengan
Pewarna Alami dalam Pembuatan Es Mordan Tunjung (FE(SO4)) terhadap
Krim Rumput Laut (Eucheuma Hasil Pewarnaan Alami Rambut. e-

94
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Jurnal Mahasiswa Unesa 7 (1): 62 – Transcriptome Analysis of A Wild


69. Purple Potato and Its Red Mutant
[76] Erwin, Nur, M. A., & Panggabean, A. Provides Insight into The Mechanism
S. 2015. Potensi Pemanfaatan Ekstrak of Anthocyanin Transformation. Plos
Kubis Ungu (Brassica oleracea L.) One 13 (1): 1 – 19.
sebagai Indikator Asam Basa Alami. [83] Butelli, E., Garcia-Lor, A.,
Jurnal Kimia Mulawarman 13(1): 15 Licciardello, C., Casas, G. L., Hill, L.,
– 18. Recupero, G. R., Keremane, M. L.,
[77] Ananta, R. 2016. Film Berbasis Ramadugu, C., Krueger, R., Xu, Q.,
Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu Deng, X., Fanciullino, A. L.,
(Ipomoea batatas var. Ayumurasaki) Froelicher, Y., Navarro, L., & Martin,
sebagai Bioindikator Kerusakan pada C. 2017. Changes in Anthocyanin
Daging Ayam. Skripsi. Semarang: Production during Domestication of
Universitas Negeri Semarang. Citrus. Plant Physiology 173: 2225 –
[78] Kim, S., Hwang, G., Lee, S., Zhu, J. 2242.
Y., Paik, I., Nguyen, T. T., Kim, J., & [84] Pandey, A., Misra, P., Bhambhani, S.,
Oh, E. 2017. High Ambient Bhatia, C., & Trivedi, P. K. 2014.
Temperature Represses Anthocyanin Expression of Arabidopsis MYB
Biosynthesis through Degradation of Transcription Factor, AtMYB111, in
HY5. Frontiers in Plant Science 8: 1 – Tobacco Requires Light to Modulate
11. DOI: 10.3389/fpls.2017.01787. Flavonol Content. Scientific Reports 4:
[79] Huang, B. H., Chen, Y. W., Huang, C. 1 – 10. DOI: 10.1038/srep05018.
L., Gao, L., & Liao, P. C. 2016. [85] Outchkourov, N. S., Karlova, R.,
Diversifying Selection of The Holscher, M., Schrama, X., Blilou, I.,
Anthocyanin Biosynthetic Jongedijk, E., Simon, C. D., van Dijk,
Downstream Gene UFGT Accelerates A. D. J., Bosch, D., Hall, R. D., &
Floral Diversity of Island Scutellaria Beekwilder, J. 2018. Transcription
Species. BMC Evolutionary Biology Factor-Mediated Control of
16 (191): 2 – 13. Anthocyanin Biosynthesis in
[80] Jiao, Y., Ma, R. J., Shen, Z. J., Yan, J., Vegetative Tissues. Plant Physiology
& Yu, M. L. 2014. Gene Regulation of 176: 1862 – 1878.
Anthocyanin Biosynthesis in Two [86] Martin, J., Navas, M. J., Jimenez-
Blood-Flesh Peach (Prunus persica Moreno, A. M., & Asuero, A. G.
(L.) Batsch) Cultivars during Fruit 2017. Anthocyanin Pigments:
Development. Journal of Zhejiang Importance, Sample Preparation and
University-Science B (Biomedicine & Extraction. Chapter 5: Phenolic
Biotechnology) 15 (9): 809 – 819. Compound – Natural Sources,
[81] Kovacs, Z., Csillery, G., Szoke, A., Importance and Application 117 - 152.
Kiss, E., & Veres, A. 2017. DOI: 10.5772/66892.
Characteristics and Regulation of [87] Djaeni, M., Ariani, A., Hidayat, R., &
Anthocyanin Biosynthesis in Pepper. Utari, F. D. 2017. Ekstraksi
Columella – Journal of Agricultural Antosianin dari Kelopak Bunga
and Environmental Sciences 4 (1): 47 Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
– 58. Berbantu Ultrasonik: Tinjauan
[82] Liu, F., Yang, Y., Gao, J., Ma, C., & Aktivitas Antioksidan. Jurnal Aplikasi
Bi, Y. 2018. A Comparative Teknologi Pangan 6 (3): 148 – 151.

95
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

[88] Sangadji, I., Rijal, M., & Kusuma, Y. of ‘Jamblang’ (Syzygium cumini) Peel
A. 2017. Kandungan Antosianin di and Citric Acid Addition on
Dalam Mahkota Bunga Beberapa Antioxidant Activity of ‘Kolang-
Tanaman Hias. Jurnal Biology Science Kaling’ Jam. Pakistan Journal of
& Education 6 (2): 118 – 128. Nutrition 17 (3): 140 – 145.
[89] Ahmadiani, N., Robbins, R. J., [96] Winarti, S., Sarofa, U., & Rodiyah, K.
Collins, T. M., & Giusti, M. M. 2014. F. 2018. Karakteristik Jelly Drink
Anthocyanins Contents, Profiles, and Sinbiotik dari Susu Kedelai dan
Color Characteristics of Red Cabbage Ekstrak Buah Naga Merah
Extracts from Different Cultivar and (Hylocereus Polyrhizus). Agrointek 12
Maturity Stages. Journal of (1): 72 – 83.
Agricultural and Food Chemistry 62: [97] Zulfajri, M., & Muttakin. 2018.
7524 – 7531. Activity Analysis of Anthocyanin
[90] Inggrid, H. M., & Santoso, H. 2015. from Syzygium cumini (L.) Skeels as A
Aktivitas Antioksidan dan Senyawa Natural Indicator in Acid Base
Bioaktif dalam Buah Stroberi. Laporan Titration. Rasayan J. Chem. 11 (1):
Penelitian: Lembaga Penelitian dan 135 – 141.
Pengabdian kepada Masyarakat. [98] Lestario, L. N., Rahayuni, E., &
Bandung: Universitas Katolik Timotius, K. H. 2011. Kandungan
Parahyangan. Antosianin dan Identifikasi
[91] Pebrianti, C., Ainurrasyid, R. B., & Antosianidin dari Kulit Buah Jenitri
Purnamaningsih, S. L. 2015. Uji Kadar (Elaeocarpus angustifolius Blume).
Antosianin dan Hasil Enam Varietas Agritech 31 (2): 93 – 101.
Tanaman Bayam Merah (Altenanthera [99] Handayani, P. A., & Rahmawati, A.
amoena Voss) pada Musim Hujan. 2012. Pemanfaatan Kulit Buah Naga
Jurnal Produksi Tanaman 3 (1): 27 – (Dragon Fruit) sebagai Pewarna
33. Alami Makanan Pengganti Pewarna
[92] Winata, E. W., & Yunianta. 2015. Sintetis. Jurnal Bahan Alam
Ekstraksi Antosianin Buah Murbei Terbarukan 1 (2): 19 – 24.
(Morus alba L.) Metode Ultrasonic [100] Farida, R., & Nisa, F. C. 2015.
Bath (Kajian Waktu dan Rasio Bahan : Ekstraksi Antosianin Limbah Kulit
Pelarut). Jurnal Pangan dan Manggis Metode Microwave Assisted
Agroindustri 3 (2): 773 – 783. Extraction (Lama Ekstraksi dan Rasio
[93] Armanzah, R. S., & Hendrawati, T. Y. Bahan : Pelarut). Jurnal Pangan dan
2016. Pengaruh Waktu Maserasi Zat Agroindustri 3 (2): 362 – 373.
Antosianin sebagai Pewarna Alami [101] Putri, N. K. M., Gunawan, I. W. G., &
dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Suarsa, I. W. 2015. Aktivitas
L. Poir). Jurnal Universitas Antioksidan Antosianin dalam Ekstrak
Muhammadiyah Jakarta 1 – 10. e- Etanol Kulit Buah Naga Super Merah
ISSN: 2460 – 8416. (Hylocereus costaricensis) dan
[94] Hasidah, Murkalina, & Rousdy, D. W. Analisis Kadar Totalnya. Jurnal Kimia
2017. Kandungan Pigmen Klorofil, 9 (2): 243 – 251.
Karotenoid dan Antosianin Daun [102] Morais, C. A., de Rosso, V. V.,
Caladium. Protobiont 6 (2): 29 – 37. Estadella, D., Pisani, L. P. 2016.
[95] Anggraini, T., Kurniawan, Y., Anthocyanins as Inflammatory
Yenrina, R., & Sayuti, K. 2018. Effect Modulators and The Role of The Gut

96
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 6, Nomor 2, Desember 2018

Microbiota. Journal of Nutritional [106] Nursa’adah, I., Basuki, N., &


Biochemistry 33: 1 – 7. Sugiharto, A. N. 2017. Keragaman
[103] Anggriani, R., Ain, N., & Adnan, S. Galur Inbrida Generasi S3 Jagung
2017. Identifikasi Fitokimia dan Ungu (Zea mays var Ceratina Kulesh).
Karakterisasi Antosianin dari Sabut Jurnal Produksi Tanaman 5 (3): 506 –
Kelapa Hijau (Cocos nucifera L. var. 514.
Varidis). Jurnal Teknologi Pertanian [107] Kristamtini, Taryono, Basunanda, P.,
18 (3): 163 – 172. & Murti, R. H. 2017. Korelasi
[104] Perkins-Veazie, P., Ma, G., & Werner, Kandungan Antosianin Total dengan
D. 2017. Anthocyanin Pigments in Peubah Warna (L*, a*, dan b*) dan
Redbud (Cercis spp) Flowers. Journal Penanda Mikrosatelit pada Beras
of Holticultural Science and Research Hitam. Penelitian Pertanian Tanaman
1 (1): 13 – 18. Pangan 1 (2): 115 – 124.
[105] Ramirez, L. B., Salcedo, H. E. R., [108] Ponnappan, S., Thangavel, A., &
Aulis, M. F. F., Lopez, M. A. R., Sahu, O. 2017. Anthocyanin, Lutein,
Ocana, A. N., & Radillo, J. J. V. 2018. Polyphenol Contents and Antioxidant
Anthocyanins from Rose Maize (Zea Actvity of Black, Red and White
mays L.) Grains. Interciencia 43 (3): Pigmented Rice Varieties. Food
188 – 192. Sciences and Nutrition Studies 1 (1):
43 – 49.

97

Anda mungkin juga menyukai