Manusia
dalam Islam
Secara umum antara manusia dengan makhluk Allah yang lainnya (jin,
malaikat dan yang lain) memiliki kesamaan dari sisi orientasi (tujuan)
penciptaannya yakni sama-sama diberi tugas untuk beribadah pada Allah
SWT. Namun demikian dalam kenyataannya terdapat kelompok ciptaan
Allah yang lain yang membantah terhadap perintah Allah yakni iblis dan
syaitan. Hal ini sebagaimana terekam dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 34
واذ قلنا للملئكة اسجدواالدام فسجدوا االابليس ابى وستكبر وكان من الكفرين
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir ”
II. EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA
A. Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan pokok penciptaan manusia adalah semata-mata
hanya untuk beribadah pada Allah SWT. Hal ini
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an Surat az-
Dzariyat :56 yang berbunyi :
وما خلقت الجن واالنس اال ليعبدون
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
Menurut para ulama’, ibadah yang dimaksud dalam ayat
tersebut adalah ibadah yang menyangkut hubungan manusia
dengan Allah SWT mahdloh ()م هضه/vertikal, maupun
hubungan manusia dengan sesamanya ( ) غير م هضه/horizontal.
B. Penciptaan Manusia
Azali QS Al-Mu’minun(23);12
Alami QS Al-Mu’minun(23);13-14
AYAH
(sel seperma)
Pembuahan / fase ,لنطفه,,ا
dalam rahim Ibu selama 40 hari
IBU
(Sel telur/ovum)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah
(12)
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)dalam tempat yang
kokoh (rahim). (13)
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
(14)
C. Fungsi dan Peran Manusia
Diciptakannya manusia di muka bumi adalah tak lain
berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi. Peran tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an S. al-Baqarah: 30
yang berbunyi :
)30:(البقرة.... واذ قال ربك للملئكة اني جاعل فى االرض خليفه
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi”
Istilah khlaifah dalam ayat tersebut memiliki makna sebagai
penerus ajaran Allah SWT dan pemakmur dan pengelolah
bumi beserta isinya.
Wassalamualaikum.wr.wb