KHOMSAH
R. SUBHAN
Lima Kaidah Fiqhiyah
األمور بمقاصدها
(Perkara tergantung pada tujuannya)
Diantara dalilnya adalah sabda Rasulullah saw:
1) diterima tidaknya amalan oleh Allah tergantung pada niatnya, apakah ikhlas
karena Allah ataukah tidak,
2) amalan mubah bernilai ibadah ataukah tidak,
3) untuk membedakan perbuatan biasa (adat) dengan ibadah,
4) untuk membedakan ibadah yang satu dengan ibadah yang lainnya
Contoh penerapan kaidah ini untuk membedakan perbuatan
biasa dengan ibadah
1) Sholat empat rakaat bisa jadi sholat zhuhur atau sholat asar,
tergantung niatnya.
2) Sholat dua rakaat di waktu shubuh bisa jadi sholat shubuh atau
sholat sunnah sebelum shubuh, tergantung niatnya.
3) Puasa bisa jadi puasa qadha' atau puasa sunnah, tergantung
niatnya
Kaidah kedua:
الضرر يُزال
(Kemudharatan hendaknya dihilangkan)
Diantara dalilnya adalah sabda Rasulullah saw:
ال ضرر وال ضرار
"Janganlah memberikan madharat kepada orang lain dan juga diri kalian sendiri."
LANJUTAN..
العادة ُم َح َّكمة
(Adat/kebiasaan bisa dijadikan landasan hukum)
Diantara dalilnya adalah sabda Rasulullah saw:
ما رآه المسلمون حسنًا فهو عند هللا حسن
"Apa yang kaum muslimin menganggapnya baik maka ia di sisi Allah juga baik."
Contoh penerapan kaidah ini adalah penetapan masa haidh, kadar nafkah, kualitas
bahan makanan untuk kafarah, dan sahnya akad jual beli tanpa ucapan eksplisit "aku
jual" dan "aku beli" dalam sistem jual beli modern.
TUGAS