Anda di halaman 1dari 19

TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM

SKRINING FITOKIMIA DAN FORMULASI


SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK
ETANOL GAMBIR (UNCARIA GAMBIR)
SECARA PERKOLASI
KELOMPOK 2
• 1. Niken Wahyu Fajar
• 2. Nindia Efriliani
• 3. Nurmufidah
• 4. Nuraini Putri Utami
• 5. Nyimas Nabila Ramadanti
• 6. Nyimas Nafila Ramadanti
TANAMAN GAMBIR
• Gambir (uncaria) adalah genus tumbuhan yang termasuk
suku rubiaceae. Di Indonesia gambir pada umumnya
digunakan untuk menyirih. Kegunaan yang lebih penting
adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna.
• Tanaman gambir telah lama dikenal di daerah
Semenanjung Malaya, Singapura, dan Indonesia,
khususnya wilayah sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan
Maluku. Gambir liar hidup di hutan-hutan sekunder, pada
ekosistem yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu
basah.
KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DALAM
GAMBIR
• Gambir (uncaria gambir) mengandung
katekin, kuersetin, alkaloid, flavonoid dan
tanin yang memiliki peranan sebagai
antioksidan.
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental.
Ekstrak etanol gambir didapat dengan cara mengekstraksi
gambir secara perkolasi menggunakan etanol 80%
kemudian dipekatkan dan dikeringkan dengan cara
penguapan diatas penangas air pada suhu sekitar 60˚c.
METODE PERKOLASI
• Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan
mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang
telah dibasahi.
PRINSIP PERKOLASI
• Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk
simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia
dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian
bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan
dari atas kebawah melalui simplisia tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia
yang dilalui sampai keadaan jenuh. Gerakan kebawah
disebabkan oleh karena gravitasi, kohesi, dan berat cairan
diatas dikurangi gaya kapiler yang menahan gerakan ke
bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu
dipekatkan.
PEMBUATAN EKSTRAK GAMBIR
• Mula-mula daun dan ranting tanaman gambir dipotong-potong lalu dicuci, kemudian
dimasukkan ke dalam panci dan isi dengan air sebanyak 2 liter, lalu dipanaskan diatas
kompor selama kurang lebih 1 jam . Selanjutnya daun dan ranting gambir tsb diangkat
dan diinginkan selama beberapa menit, lalu ditumbuk dan hasil pengeperasan disaring
lalu diendapkan selama 5 jam setelah itu hasil endapan dimasukkan disalam cetakan
kemudian dikeringkan selama 2 hari sampai kering
PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL GAMBIR
• Pembuatan ekstrak gambir dilakukan secara perkolasi dengan
menggunakan pelarut etanol 80%.
• Sebanyak 100 gram serbuk gambir di diamkan dengan etanol 80%
selama 3 jam. Selanjutnya di pindahkan massa tersebut sedikit demi
sedikit ke dalam perkolator, ditambahkan etanol 80% secukupnya
hingga simplisia terendam dan terdapat cairan penyari diatasnya.
Perkolator ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 24
jam. Kemudian keran perkolator dibuka dan dibiarkan cairan ekstrak
menetes dengan kecepatan 20 tetes per menit dan ditambahkan etanol
80% melalui tabung reservoir dan diatur kecepatan penetesan
penambahan cairan penyari dari reservoir sama dengan kecepatan
tetesan perkolat sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas
simplisia. Perkolasi dihentikan jika 1 ml perkolat yang keluar
terakhir di uapkan tidak meninggalkan sisa dan ditambahkan dengan
berbagai pereaksi tidak memberikan reaksi yang positif.
• Selanjutnya perkolat yang diperoleh disuling dengan
tekanan rendah pada temperatur lebih dari 50̊ c
menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh
ekstrak kental. Kemudian ekstrak dikeringkan dengan cara
penguapan diatas penangas air dengan suhu serendah
mungkin sekitar 60̊c (Depkes RI, 1995).
• Diperoleh ekstrak kering dari gambir disimpan di dalam
wadah kaca yang tertutup baik, selanjutnya disebut
ekstrak etanol gambir.
SKRINING FITOKIMIA
• Skrining fitokimia dilakukan pada simplisia
gambir dan ekstrak etanol gambir untuk
mengetahui senyawa kimia yang terdapat di dalam
gambir yang berpotensi sebagai antioksidan.
FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF

• masker peel-off dibuar dalam 4 formula yaitu formula 0


(blanko), formula 1 (konsentrasi EEG 1%), formula 2
(konsentrasi EEG 3%) dan formula 3 (konsentrasi EEG
5%). Masing-masing formula sediaan masker dibuat
sebanyak 200 g.
HASIL PENELITIAN
• Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
simplisia gambir (Uncaria gambir (W. Hunter)Roxb). dan
ekstrak etanol gambir mengandung golongan senyawa
kimia yang sama yaitu flavonoid, alkaloid, tanin dan
saponin yang beraktivitas sebagai antioksidan.
• Ekstrak etanol gambir dapat diformulasikan dalam bentuk
sediaan masker peel-off yang homogen, pH stabil selama
4 minggu, tidak mengalami perubahan warna, bau dan
bentuk, waktu mengering semakin meningkat serta tidak
terjadi iritasi pada kulit wajah sukarelawan.
HASIL PEMERIKSAAN SKRINING
FITOKIMIA
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE PERKOLASI

KELEBIHAN KEKURANGAN
• Tidak terjadi kejenuhan • Cairan penyari lebih banyak
• Pengaliran meningkatkan difusi • Resiko cemaran mikroba untuk
(dengan di aliri cairan penyari penyari air karena dilakukan secara
sehingga zat seperti terdorong terbuka
untuk keluar dari sel.
• Kontak antara sampel padat tidak
• Tidak memerlukan langkah merata atau terbatas dibandingkan
tambahan yaitu sampel padat telah dengan metode refluks, dan pelarut
terpisah dari ekstrak. menjadi dingin selama proses
perkolasi sehingga tidak
melarutkan komponen secara
efisien.
PERTANYAAN
• 1. Jelaskan prinsip ekstraksi perkolasi dalam penyajian zat aktif ?
• 2. Jelaskan tujuan dari dilakukannya skrining fitokimia ?
• 3. Apa perbedaan metode ekstraksi maserasi dan ekstraksi perkolasi jika dilihat dari
penggunaan pelarut ?
JAWABAN
1.Pencarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari yang sesuai pada temperatur kamar , terlindung dari cahaya. Cairan penyari akan
masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya
tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah
( proses difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel
2. Untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan karena pada
tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang
sedang kita uji atau teliti
PERBEDAAN MODERASI DENGAN PERKOLASI
• Maserasi adalah metode pelunakan sesuatu sementara perkolasi adalah metode
penyaringan cairan melalui bahan berpori. Kedua metode tersebut adalah metode
ekstraksi. Sasaran utama dari proses maserasi adalah membuat substansi, di mana
cairan diaplikasikan, lebih lembut dari sebelumnya. Perkolasi, di sisi lain, target
mengeluarkan beberapa polutan atau warna dari campuran. Perkolasi memanfaatkan
teknik gravitasi dan biologi yang memungkinkan beberapa zat bebas dari polusi.
Perbedaan utama antara maserasi dan perkolasi adalah reaksi yang dilakukan oleh
proses ini. Jadi, maserasi adalah proses pelunakan zat tertentu, sedangkan perkolasi
adalah proses yang kita gunakan untuk mendisinfeksi beberapa zat dengan
menggunakan mikroorganisme, tidak seperti penggunaan cairan dalam maserasi

Anda mungkin juga menyukai