Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PEMBUATAN EKSTRAK DENGAN METODE SOKLET


Disusun Oleh kelompok soklet

Luh Made Nitasari (7)

Ida Ayu Cahya Oktaviani (3)

Putu Angga Widnyana (35)

I Dewa Ayu Ratih Candra Dinata (1)

Ni Putu Mayta Andriani (30)

Ni Luh Putu Erna Lestarini (20)

Ni Made Bunga Lestari (22)

Ni Kadek Ayu Radityani (8)

Ni Kadek Yoni Mayani Putri (11)

Ni Komang Anggi Putri (14)

Ni Komang Karyaningsih (17)

Ni Made Yuni Pramesti Sari (25)

SMK NEGERI 1 KLUNGKUNG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 3
B. Tujuan ............................................................................................................................................... 3
C. Metode Ekstraksi .............................................................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................................................................. 5
METODE KERJA ............................................................................................................................................. 5
A. Pembuatan Ekstrak dengan Metode Soklet...................................................................................... 5
B. Langkah kerja .................................................................................................................................... 5
C. Hasil Praktikum ................................................................................................................................. 6
BAB III ............................................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 7
BAB IV............................................................................................................................................................ 8
PENUTUP ....................................................................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekstraksi adalah perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut
dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi ke
dalam pelarut dan setelah pelarut diuapkan maka zat aktifnya akan diperoleh
(Andiran, 2000).
Tujuan ekstraksi yaitu penyarian komponen kimia atau zat – zat aktif dari
bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis hewan termasuk biota laut.
Komponen kimia yang terdapat pada tanaman, hewan dan beberapa jenis ikan pada
umumnya mengandung senyawa – senyawa yang mudah larut dalam pelarut
organik (Andrian, 2000)
Jenis ekstraksi bahan alam yang sering dilakukan meliputi :
- Secara panas seperti refluks dan soklet karena sampel langsung dipanaskan
dengan pelarut; dimana umumnya digunakan untuk sampel yang mmpunyai
bentuk dan dinding sel yang tebal.
- Secara dingin misalnya maserasi, perkolasi. Dimana untuk maserasi dilakukan
dengan cara merendam simplisia, sedangkan soxhlet dengan cara cairan penyari
dipanaskan dan uap cairan penyari naik ke kondensor kemudian terjadi
kondensasi dan turun menyari simplisia.

B. Tujuan
Siswa mampu mengetahui cara pembuatan ekstrak nabati dengan teknik sokletasi.

C. Metode Ekstraksi
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan metode sokletasi. Sokletasi adalah salah
satu cara penyarian dengan menggunakan alat soklet (soxhlet). Prinsip sokletasi
adalah penyarian berulang – ulang dengan tujuan agar penyarian lebih sempurna
dan pelarut yang dipakai relatif sedikit. Biasanya pelarut yang digunakan adalah
pelarut yang mudah menguap atau mempunyai titik didih rendah. Jadi merupakan
gabungan antara proses untuk menghasilkan ekstrak cair dengan proses
penguapan. Dengan alat soklet ini dapat dilakukan ekstraksi dengan aliran kontinyu
bahan pelarut melintasi bahan yang diekstraksi dimana bahan yang diektraksi tetap
tertutupi oleh cairan pelarut. Bila penyarian telah selesai maka pelarutnya diuapkan
kembali dan sisanya zat tersari.

3
Uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping, kemudian diembunkan
kembali oleh pendingin tegak. Cairan turun ke labu melalui tabung yang berisi
serbuk simplisia. Cairan penyari sambil turun melarutkan zat aktif serbuk simplisia.
Karena adanya sifon maka setelah cairan mencapai permukaan sifon, seluruh cairan
akan kembali ke labu.
Adapun keuntungan dan kerugian dari metode sokletasi yaitu :
Keuntungan :
1. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil
yang lebih pekat.
2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni, sehingga dapat menyari
zat aktif lebih banyak.
3. Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume
cairan penyari.

Kerugian :

1. Larutan dipanaskan terus menerus, sehingga zat aktif yang tidak tahan
pemanasan kurang cocok. Hal ini dapat diperbaiki dengan menambahkan
peralatan untuk mengurangi tekanan udara.
2. Cairan penyari dididihkan terus menerus, sehingga cairan penyari yang baik
harus murni atau campuran azeotrop.
Pada praktikum kali ini digunakan bahan serbuk kayu secang dengan keterangan
sebagai berikut :
Nama simplisia : Sappan lignum
Nama tanaman asal : Caesalpinia sappan
Keluarga : Caesalpiniaceae
Zat berkhasiat : Brazilin, zat warna merah sappan, asam tanat, asam
galat.
Khasiat : Astringensia, luka memar, batuk darah, sipilis

4
BAB II

METODE KERJA

A. Pembuatan Ekstrak dengan Metode Soklet


Adapun alat dan bahan yang diperlukan yaitu :
o Alat
1. Selang
2. kapas
3. Gunting
4. tisu
5. Kertas saring
6. Gelas kimia
7. Gelas ukur
8. Batang pengaduk
9. Corong kaca
10. Lakban hitam
11. Benang jahit
12. Kondensor
13. Alat soklet
14. Labu alas bulat
15. Batu didih

o Bahan
1. Serbuk simplisia kayu secang
2. Alkohol 70%

B. Langkah kerja
Timbang 25 gram serbuk kering kayu secang lalu masukkan ke dalam selongsong yang sudah
disiapkan dan di ikat dengan kuat agar serbuk simplisia tidak lolos saat proses ekstraksi. Siapkan
kompor dan masukkan 4 buah batu didih kedalamnya.

Rangkai alat soklet lalu masukkan selongsong simplisia tadi ke tabung timbal, selanjutnya
masukkan 200 ml alkohol dan pasang kondensor beserta letakkan corong kaca berisi kapas basah
diatasnya. Lalu pasang selang dan aliri dengan air.

5
Nyalakan kompor dan tunggu hingga proses ekstraksi selama 1 siklus. Langkah selanjutnya
masukkan hasil ekstraksi tadi kedalam gelas kimia dan diukur volumenya, lalu diuapkan hingga
menjadi ekstrak kering. Setelah kering gerus pada mortir dan tambahkan alkohol sedikit demi
sedikit hingga mengental. Setelah mengental lalu timbang hasilnya.

C. Hasil Praktikum
Gambar :

Gambar 1. Hasil Ekstraksi

6
BAB III

PEMBAHASAN

Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu
pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan
terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi
keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.

Prinsip dari sokletasi yaitu penyaringan yang berulang – ulang sehingga hasil yang didapat
sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Pelarut organik dapat menarik
senyawa organik dalam bahan alam secara berulang – ulang. Proses yang terjadi dalam
ekstraski soklet yaitu ketika pelarut didihkan, uapnya naik melewati soklet menuju pipa
kondensor. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap
pelarut sehingga kembali ke fasen cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan
lemak dalam thimble, ekstrak minyak ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya
telah mencukupi, ekstrak minyak akan dialirkan lewat sifon menuju labu alat bulat.

7
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Tujuan dari proses ekstraksi ialah untuk meningkatkan konsentrasi zat
aktif,mengawetkan, mengidentifikasi, dan mempermudah untuk membentuk
berbagai sediaan farmasi dalam bentuk ekstraknya.
2. Sokletasi adalah salah satu cara penyarian dengan menggunakan alat soklet
(soxhlet)

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unika.ac.id

Anda mungkin juga menyukai