PRAKTIKUM FITOKIMIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
YULAN 202004026
JUMRIANI 202004010
MISNAH SUDIRMAN 202004012
ZAHRA ZHAFIRAH KHAIRUNNISA 202004027
KHARISMA INDAH PUTRI 202004035
MUHAMMAD SALAHUDDIN 202004029
2022
KATA PENGANTAR
iV
Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fitokimia dengan baik dan lancar.
Tak lupa juga ucapan terima kasih yang mendalam kepada bapak/ibu pembimbing
serta laboran yang tak jenuh membimbing kami selama proses pengerjan laporan
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
iV
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
I.1 Latar Belakang..................................................................................1
I.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................2
I.3 Manfaat..............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................4
II.1 Tujuan Ekstraksi..............................................................................4
II.2 Jenis-jenis Ekstraksi........................................................................4
II.3 Ekstraksi Secara Perkolasi...............................................................4
II.4 Pembuatan KLT...............................................................................5
II.5 Tumbuhan Daun Jambu Biji............................................................6
BAB III METODE PERCOBAAN.................................................................9
III.1 Alat dan Bahan...............................................................................9
III.2 Cara Kerja.......................................................................................10
III.2.1 Pengambilan Bahan............................................................10
III.2.2 Pembuatan Simplisia..........................................................10
III.2.3 Pembuatan Serbuk Simplisia.............................................10
III.2.4 Ekstraksi Secara Perkolasi.................................................10
III.2.5 Tahap Fraksinasi................................................................11
III.2.6 Tahap Pembuatan KLT......................................................11
BAB IV HASIL PENGAMATAN...................................................................13
BAB V PEMBAHASAN...................................................................................15
BAB VI PENUTUP...........................................................................................18
VI.1 Kesimpulan...................................................................................18
VI.2 Saran..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20
LAMPIRAN......................................................................................................21
iV
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
iV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Perkolasi
iV
proses perkolasi. Ukuran perkolator yang digunakan harus dipilih sesuai
dengan jumlah bahan yang akan disari.
Jumlah bahan yang disari tidak lebih dari 2/3 tinggi perkolator.
Jika dalam monografi tertera penetapan kadar, setelah diperoleh 80
bagianPerkolat, tetapkan kadarnya, atau kadar hingga memenuhi syarat, jika
perlu encerkan dengan cairan penyari secukupnya.
Untuk menentukan akhir perkolasi, dapat dilakukan pemeriksaan zat
aktif secara kualitatif pada perkolat terakhir. Untuk obat yang belum diketahui
zat aktifnya dapat dilakukan penentuan dengan cara organoleptis, seperti rasa,
bau, warna dan bentuknya.
Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan
yaitu sampel
Padat telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel
padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan
pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan
komponen secara efisien.
Perkolasi dapat di modifikasi sebagai berikut :
1. Reperkolasi
Untuk menghindari kehilangan minyak atsiri pada pemekatan sari, maka
cara perkolasi diganti dengan cara reperkolasi. Pada perkolasi dilakukan
pemekatan dari dengan pemanasan, pada reperkolasi tidak dilakukan
pemekatan sari.
2. Perkolasi bertingkat
Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidakdalam kadar
yang maksimal, Karena selama cairan penyari melakukan penyarian
serbuk simplisia terjadi aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai
bawah disertai pelarutan zat aktif, sehingga menghasilkan perkolat yang
kepekatannya tidak sama, tetesan pertama pekat dan pada tetesan terakhir
encer. Untuk memperbaikinya dapat dilakukan cara perkolasi bertingkat.
iV
II.2. UraianTanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Aegle
Species : Aeglemarmelos (L.) Correa
II.2.2 MarfologiTanaman
A. Batang
Maja merupakan tanaman perdu dengan kulit buah berwarna hijau
dan mempunyai kulit tempurung yang sangat keras. Pohon maja
dapat tumbuh sampai 20 meter menjulang ke atas dan kayunya
sangat keras. Perbanyakan tanaman maja bisa secara generatif (biji)
maupun vegetatif (cangkok)(Rismayani, 2013).
Batangnya berkayu, bulat, bercabang, berduri dan berwarna putih
kekuningan (Badan POM RI, 2008).
B. Daun
Dahan pohon maja memiliki banyak duri yang tumbuh di ranting
daun dengan panjang 1-3 cm. Daunnya berseling dan beranak,
daun bertangkai panjang dan beringgit mempunyai titik tembus
cahaya (Utami, 2008).
C. Bunga
Bunga maja berbentuk tandan keluar dari ketiak daun, bergerombol
dan kelopak bunga berbentuk segitiga, berwarna kehijau-hijauan
hingga putih dan wangi (Sunarto, 1992).
iV
D. Buah
Buah berbentuk agak bulat dan berwarna hijau, diameter buah 5-
12,5 cm, kulit buah mengayu dan keras, bijinya 6-10 buah berada
di Dalam daging buah yang jernih (Sunarto, 1992).
iV
II.2.4 Kandungan Senyawa Kimia
II.2.5 Habitat
II.2.6 Habitus
iV
kekuningan. Daunnyavtersebar pada batang muda, berbentuk lonjong
dengan ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi atau berlekuk tidak
dalam. Panjang daun 4-13,5 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga
berupa bunga majemuk, bentuk malai. Daun makhkota lonjong,
berwarna hijau dengan panjang 1-1,5 cm. Buah berbentuk bola,
diameter 5-12 cm, berdaging dan berwarna coklat. Biji berbentuk pipih
dan berwarna hitam. Akar tunggang berwarna putih kotor (Badan
POM, 2008). Pohon dengan tinggi 10-15 m. Ranting berduri. Anak
daun bulat telur sampai bentuk lanset, meruncing, bergerigi, beringgit
tidak dalam, panjang 4-13,5 cm. Bunga dalam malai atau tandan. Daun
makhkota 4-5, bulat telur terbalik memanjang, 1-1,5 cm panjangnya,
dari luar hijau, dari dalam keputih-putihan. Buah bentuk bola atau
bulat memanjang, berdiameter 5-12,5 cm (Surjowinoto,1987)
iV
BAB III
METODE PERCOBAAN
iV
5. Setelah 3 jam buka infuset, biarkan cairan menetes dengan kecepatan 2-5
ml per menit atau 3-5 tetes/detik.
6. Selanjutnya pekatkan diatas waterbath suhu 60-65ºC hingga kental, dan
pindahkan ke oven pengering hingga menjadi ekstrak kering. Masukkan ke
dalam wadah ekstrak, beri identitas meliputi: nama ekstrak, cara
pembuatan, tanggal pembuatan, pemerian, dan nama kelompok dan
simpan dalam desikator.
III.4 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan ekstraksi simplisia daun maja
dengan metode perkolasi. Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan
dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah
dibasahi. Prinsip perkolasi yaitu menempatkan serbuk simplisia dalam suatu
bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, kemudian cairan
penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, yang akan
melarutkan zat aktif. Hal yang pertama kali dilakukan adalah menimbang
simplisia daun maja. Kemudian menyiapkan alat perkolasi
danperlengkapannya. Dipisahkan bagian bawah botol bensin dengan cara
diikatkan benang kebagian bawah botol bensin lalu diberi spiritus dan
dibakar lalu dimasukkan ke dalamair agar bagian bawah botol bensin dapat
terpisah. Bagianbawah botol bensindisambungkandengan selang
infuset,Kemudian masukkan kapas ke dalam botol bensin yang telah
terpasang tetapi janganterlalu ditekan agar tidak menyumbat infuset. Lalu
masukkan kertas saring di atas simplisia. Setelah itu, tambahkan cairan
penyari.wadah perkolat posisinya harus lebih rendah dari percolator dan
selang infuset harus terpasang membentuk huruf “U”. Setelah itu serbuk
simplisia dibasahi dengan 2,5-5 bagian. Cairan penyari yang digunakan
adalah metanol 96%, diamkan selama kurang lebih 3 jam.
iV
beracun, netral, dapat bercampur dengan air, dapat memperbaiki stabilitas
bahan obat terlarut, dan tidak mengakibatkan pembengkakan membran sel.
Setelah 3 jam, infuset dibuka dan biarkan cairan menetes. (waktu yang
dibutuhkan ± 50 menit, kecepatan 2-3 tetes/detik).Setelah diperoleh hasil
perkolat, uapkan di atas waterbath dengan suhu 60-65ºC hingga diperoleh
ekstrak kental. Setelah mengental, pindahkan ke oven pengering hingga
menjadi ekstrak kering.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan ekstraksi
secara perkolasi yaitu, bagian atas botol bensin setelah diberi cairan penyari
segera ditutup agar tidak menguap, saat penempatan sekat berpori kapas
jangan terlalu ditekan agar tidak menyumbat infuset, posisi botol perkolat
harus lebih rendah dari tabung percolator, dan pengaturan penetapan cairan
keluar dalam jangka waktu yang ditetapkan.
iV
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
iV
DAFTAR PUSTAKA
Rani, B.; Singh, U.; Sharma, R.; Gupta, A.; Dhawan, N. G.; Sharma, A. K.;
Sharma, S.; Maheshwari, R. K., 2013. Prosopiscineraria (L) Druce: a
deserttreetobracelivelihood in Rajasthan. Asian J. Pharmaceutical Res.
Rismayani. 2013. Manfaat Buah Maja Sebagai Pestisida Nabati untuk hama
Pengerek Buah Kakao (Conomorphacramerella). Warta penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri, vol.19, No.3.
iV
Surjowinoto, M. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita.
Utami, dr.Prapti, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat 431 jenis tanaman
penggempur aneka
iV
LAMPIRAN
A. DOKUMENTASI
Gambar 1.1 Dimasukkan sampel daun maja kedalam botol yang telah dipasang
infuset
iV
Gambar 1.2 Botol dipasang dengan infuset
iV
Gambar 1.4 Ditunggu hingga 3 jam lalu dikeluarkan melalui selang infuset
iV