DISUSUN OLEH :
1. AJENG MAURIN P 04
2. ANDRESKA YOGA B 06
3. FAURINNISA MAHENDARU 12
2019
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
INTISARI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B.Tujuan Penelitian..............................................................................................2
C.Manfaat Penelitian............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
A. Ekstraksi Padat-Cair.......................................................................................3
B.Kacang Kedelai.................................................................................................3
C.Pelarut n-Heksan...............................................................................................5
D. Evaporasi........................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................7
A. Alat.................................................................................................................7
B.Bahan................................................................................................................7
C.Rangkaian Alat..................................................................................................7
D. Prosedur Kerja................................................................................................7
E.Data dan Perhitungan........................................................................................8
BAB IV....................................................................................................................9
A. Pembahasan.....................................................................................................9
B. Kesimpulan....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
EKSTRAKSI MINYAK KACANG KEDELAI DARI SAMPEL KACANG
KEDELAI DENGAN METODE SOXHLET ( EKSTRAKSI PADAT CAIR)
INTISARI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak kedelai mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga
sangat baik sebagai pengganti lemak dan minyak yang memiliki kadar asam
lemak jenuh yang tinggi seperti mentega dan lemak babi. Hal ini berarti minyak
kedelai sama seperti minyak nabati lainnya yang bebas kolesterol. Kadar minyak
kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya,
tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serelia.
Kegunaan minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat digunakan untuk
pembuatan minyak salad, minyak goreng, serta untuk segala keperluan pangan.
Lebih dari 50% pangan dibuat dari minyak kedelai, teutama margarin dan
shortening. Hampi 90% dari poduksi minyak kedelai digunakan di bidang
pangan dan dalam bentuk telah dihidrogenasi, karena minyak kedelai
mengandung lebih kurang 85% asam lemak tidak jenuh. Minyak kedelai juga
digunakan pada pabrik lilin, sabun, vanish, lacques, cat semi, insektisida, dan
desinfektan.
Bila minyak kedelai akan digunakan dibidang non pangan, maka tidak perlu
seluruh tahap pemurnian dilakukan. Misalnya untuk pembuatan sabun hanya
perlu proses pemucatan atau deodorisasi, agar warna dan bau minyak kedelai
tidak mencemari warna dan bau sabun yang dihasilkan.
1
Karena kedelai mudah didapatkan dan memiliki kandungan minyak nabati,
maka melalui penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi minyak kedelai dari
sampel kedelai dengan menggunakan metode ekstraksi soxhlet.
Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit
(efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal
dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu
baru dan meningkatkan laju ekstraksi, waktu yang digunakan lebih cepat.
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ekstraksi Padat-Cair
D. Kacang Kedelai
4
yang buahnya berbentuk polong dan bijinya bulat lonjong. Tanaman kedelai
ini dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang).
Kedelai merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang dapat
digunakan sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.
Kacang kedelai mengandung sumber protein nabati yang kadar proteinnya
tinggi yaitu sebesar 35% bahkan pada varietas unggul dapat mencapai 40-
44%. Selain itu juga mengandung asam lemak essensial, vitamin, dan mineral
yang cukup. Di samping protein, kacang kedelai mempunyai nilai hayati yang
tinggi setelah diolah, karena kandungan susunan asam aminonya mendekati
susunan asam amino pada protein hewani.
Kedelai dapat diandalkan untuk mengatasi kekurangan protein dalam
menu makanan rakyat Indonesia. Kedelai diproses menjadi bahan makanan
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan
penghancuran, perebusan, peragian, fermentasi, dan pengasaman, sehingga
menghasilkan produk tahu, kembang tahu, susu, kecap dan produk lainnya.
5
Kedelai merupakan sumber gizi yang sangat penting. Komposisi gizi
kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna
kulit maupun kotiledonnya. Kandungan protein dalam kedelai kuning
bervariasi yakni antara 31-48%, sedangkan kandungan lemaknya bervariasi
yakni antara 11-21%. Antosianin kulit kedelai mampu menghambat oksidasi
LDL kolesterol yang merupakan awal terbentuknya plak dalam pembuluh
darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan
berkembangnya penyakit jantung koroner.
E. Pelarut n-Heksan
6
Titik nyala: −23,3 °C.
Suhu menyala sendiri: 233,9 °C.
Dalam industri, heksana digunakan dalam formulasi lem untuk sepatu,
produk kulit, dan pengatapan. Heksana juga digunakan untuk mengekstrak
minyak masak dari biji-bijian, untuk pembersihan dan penghilang gemuk, dan
produksi tekstil.
F. Evaporasi
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat
G. Bahan
H. Rangkaian Alat
8
I. Prosedur Kerja
1. Data
Pengamatan :
Warna = kuning.
Bau = tidak menyengat.
Bentuk ekstrak = cairan pekat.
2. Perhitungan
berat ekstrak
Randemen= ×100 %
berat sampel
9
3,75 gram
¿ ×100 %
10 ,11 gram
= 37,092%.
BAB IV
A. Pembahasan
10
menjadi fasa cair memenuhi pipa sifon beserta soxhlet dan kembali ke labu
alas bulat.
Hasil ekstrak yang masih berupa campuran minyak dari sampel dan
pelarut n-heksana selanjutnya dipisahkan dengan evaporasi untuk
mendapatkan ekstrak minyak yang lebih murni. Pada saat proses
evaporasi, labu alas bulat yang berisi ekstrak disambungkan pada
evaporator dengan diberi vaseline dan diatur suhunya pada angka 80°C
dengan kecepatan rotasi 60 rtm. Proses ekstraksi dihentikan ketika
komponen pelarut n-heksana sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat
penampung pelarut.
B. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Doni. 2011.Karya Ilmiah Ekstraksi Pektin dari Limbah Kulit Pisang.
SMKN 1 Cerme
12