Pencatatan dan pelaporan data obat di Apotek dan Toko Obat merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka penatausahaan obat-obatan dan Perbenkes secara tertib baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan maupun yang digunakan di unit pelayanan kesehatan lainnya.
2. Sebagian dari kegiatan pencatatan dan pelaporan obat ini telah diuraikan pada masing-
masing aspek pengelolaan obat.
C.. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan dan pelaporan dan manajemen keuangan.
Laporan merupakan rangkaian kegiatan dalam pencatatan usaha obat-obatan secara tertib, baik
obat yang diterima, disimpan maupun di distribusikan untuk pelayanan jenis-jenis pelaporan di
puskesmas dan di Apotek.
Untuk memudahkan dalam penulisan laporan yang akan dilaporkan kepada Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan maka untuk obat narkotika diadakan stock opname setiap sebulan sekali
pada tanggal satu dan dibuat laporannya sebanyak tiga rangkap yang ditunjukan ke Dinas
Kesehatan Kota, serta tembusan ke Dinas Kesehatan Propinsi dan Badan POM sediaan lainnya
diadakan stock opname setiap setahun sekali tiap akhir tahun.Apoteker Pengelola Apotek (APA)
menyusun resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut penerimaan
resep.
Resep harus disimpan setiap sekurang-kurangnya selama tiga tahun. Resep yang mengandung
narkotika harus dipisahkan dari resep lain. Untuk pelaporan resep harus dituliskan jumlah resep
yang masuk dengan mencantumkan harga dari masing-masing resep. Resep yang telah disimpian
melebihi jangka waktu penyimpanan dapat dimusnahkan dan dibuat berita acaranya. Semua hal
ini tidak berlaku pada Toko Obat, karena seperti yang kita tahu bahwasannya Toko Obat hanya
menjual Obat bebas dan Obat bebas terbatas saja.
Yaitu laporan yang dibuat oleh Apotek guna mencatat pengedaran dan pemakaian obat narkotika
yang berasal dan resep dokter dalam satu bulannya.
Laporan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dengan tembusan:
Adalah suatu laporan yang dibuat Apotek untuk mencatat pengeluaran obat Psikotropika
berdasarkan pelayanan resep dokter setiap bulannya ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bengkulu dengan tembusan:
3) Arsip.
Yaitu suatu laporan yang dibuat oleh pihak Apotek yang mencatat nama dan alamat dokter.
Jumlah resep dan nama obat berasal dan dokter setiap bulannya. Laporan obat generik ditujukan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu dengan tembusan:
c) Arsip.
Pembukuan adalah salah satu rangkaian kegiatan pencatatan semua transaksi keuangan dalam suatu
badan instansi, fungsinya mengetahui dan memperoleh dalam mengontrol jalannya proses kegiatan
agar sesuai dengan tujuan dan rencana yang telah ditetapkan. Adapun buku-buku yang digunakan
dalam pencatatan dan pelaporan adalah :
1. Buku kas
Buku Kas adalah buku pencatatan semua transaksi uang tunai, baik itu penerimaan maupun
pengeluaran. Berfungsi untuk mencatat jumlah atau besar kecilnya pendapatan tiap bulannya.
Pencatatan dilakukan setiap akhir bulan.
Adalah buku yang digunakan untuk mencatat barang-barang yang dikirim berdasarkan faktur barang
yang bersangkutan, yang mengisi buku ini ialah asisten apoteker (AA) yang telah di beri wewenang
kemudian barang yang diterima harus dicek terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
4. Buku Bank
Buku bank adalah buku pencatatan segala transaksi yang dilakukan melalui bank. Berfungsi untuk
mencatat pemasukan atau keperluan lain dan yang dibayarkan melalui cek yang didasarkan bila ada
rekening Apotek di Bank.
Adalah buku yang berisikan atas suatu barang atau obat yang telah habis atau persediaan obat
sudah sangat sedikit.
Buku faktur adalah buku yang digunakan untuk mencatat hutang Apotek sehingga dapat
memperoleh mengetahui berapa besar hutang yang ditanggung Apotek dicatat Iangsung pada buku
faktur yang telah dipindahkan sesuai dengan PBF masing-masing.
7. Buku Ekspedisi
Adalah buku yang telah digunakan untuk mencatat nomor-nomor surat penting yang akan dikirim,
guna untuk dijadikan bukti bila terjadi kesalahan dalam mencatat pelaporan obat setiap
bulannya. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang masuk dan diterima dan PBF, dapat juga
digunakan untuk mengecek barang yang diterima.
Adalah salinan resep yang digunakan berupa salinan resep tertulis dari suatu resep atau nama
lainnya “Apograph”.
9. Blanko Kwitansi
Adalah digunakan apabila pasien menginginkan bukti pembayaran atas resep yang telah dibelinya.
Buku ini digunakan untuk mencatat barang, baik kosmetilc maupun alat kesehatan yang telah dijual
dan Apotek. Buku Penjualan Bebas, yang mencakup penjualan obat-obat bebas, bebas terbatas, obat
wajib Apotek dan kosmetika.
2) Buku Pencatatan Resep Narkotika dan Psikotropika Buku ini digunakan untuk mencatat penggunaan
atau pengeluaran obat Narkotika dan Psikotropika setiap han sesuai dengan resep dokter. Bukti ini
ditutup setiap akhir bulan supaya diketahui jumlah pemakaian narkotika dan psikotropika setiap
bulannya.
Blanko ini ditulis berdasarkan buku permintaan barang kebutuhan obat obatan atau perbekalan
farmasi di Apotek yang ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek.
Apotek NITA melakukan pemesanan obat ke PBF yang ada di Propinsi Bengkulu dan ada beberapa di
luar Propinsi.
1. Blanko pesanan obat bebas, bebas terbatas dan obat keras 1 (blanko)
Umumnya, Apotek NITA melakukan pemesanan obat melalui sales dan harus disertai dengan
pemesanan.
Jika pemesanan ditujukan kepada PBF yang berdomisihi di dalam wilayah Propinsi Bengkulu,
maka Surat Pesanannya sama dengan surat pesanan obat keras dan surat pesanan tersebut tidak
perlu dilegalisir oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu, tetapi jika pesanan obat psikotropikanya
ditujukan ke PBF yang berdomisili di luar wilayah Propinsi Bengkulu, maka Surat Pesanan tersebut
sebelum dikirimkan kepada PBF yang dituju harus dilegahisir terlebih dahulu ke Dinas Kesehatan
Propinsi Bengkulu.
Blanko kartu stock adalah blanko yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya obat-obatan
dalam gudang di luar gudang selain itu juga untuk mengetahui kadaluarsa dan obat.
Kwitansi adalah tanda bukti yang diberikan, apabila pasien meminta tanda bukti atas pembelian,
pembayaran. Sedangkan nota digunakan untuk mencatat pembelian obat, kosmetika maupun alat
kesehatan yang akan dijual di Apotek.
Adalah blanko yang dibuat untuk menyalin kembali resep sesuai dengan resep aslinya. Hal ini
dilakukan apabila pasien hanya dilayani sebagian dan resep aslinya, atas permintaan pasien itu
sendiri dan tidak mengandung obat narkotika. Hal ini dilakukan guna menghindari penyalah gunaan
obat narkotika.