Pengelolaan Apotek
1. Pengelolaan Obat
a. Perencanaan
Apotek Kimia Farma pada umumnya dalam proses perencanaan obat dan
perbekalan kefarmasian lainnya menggunakan campuran dari metode
epidemiologi dan metode konsumsi. Namun dapat dikatakan lebih dominan
pada menggunakan metode konsumsi. Perencanaan pembelian dilakukan
seminggu sekali yakni pada hari senin berdasarkan data yang tercatat pada
buku defecta yang berisi data persediaan barang yang hampir habis atau sudah
habis dan pareto bulan sebelumnya, yang disebut juga sebagai order besar,
kecuali barang-barang yang bersifat mendesak karena permintaan pasien.
Selain itu diperhatikan juga tingkat keterjualan barang agar tidak terjadi
kekosongan persediaan atau penumpukkan barang di apotek. Daftar sediaan
farmasi yang telah direncanakan ditulis dalam Bon Permintaan Barang Apotek
(BPBA).Adapun format dari BPBA ini terlampir pada lampiran 1.
b. Mekanisme penyaluran
Pada tahap pengadaan, Apotek Kimia Farma memberlakukan tiga
bentuk diantaranya order besar, order kecil dan pembelian mendesak. Untuk
order besar, pengadaan dilakukan melalui Bisnis Manajer (BM). Permintaan
barang diawali dengan pengiriman Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA)
secara online melalui email ke Kantor BM di Kimia Farma Malioboro yang
rutin dilakukan pada hari selasa pagi di setiap minggunya. Namun untuk
golongan obat narkotika, psikotropika dan precursor yang memerlukan Surat
Pesanan (SP) Khusus sebelumnya dilakukan pengiriman SP yang sudah
ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek setempat secara langsung ke
kantor BM.
Untuk order kecil dapat dilakukan setiap hari senin, rabu, kamis,
jumat dan sabtu dengan jumlah item barang terbatas yakni biasanya tidak
lebih dari 15 item obat. Permintaan order kecil ini dilakukan jika obat atau
terkunci.
Lemari penyimpanan obat InHealth.
Lemari penyimpanan obatethical.
Lemari penyimpanan obat tetes/drops, salep dan tetes mata.
Lemari penyimpanan ampul, syringe dan infus.
Lemari es untuk penyimpanan obat yang termolabil seperti
diisi/diambil,
sisa
barang
dan
paraf
petugas
yang
melakukan
diberisesuai
harga kemampuan pasien
Diajukan obat alternative dengan jenis, jumlah, jumlah itemResep
dan harga
Pasien tidak setuju
Pasien setuju
Penyiapan/peracikan obat
Resep Dalam hanya dikenakan biaya Resep
konsultasi
Luardokter
Resep dikembalikan pada pasien
Pemeriksaan akhir
Penyerahan obat
Pemberian konseling, informasi, edukasi
Monitoring penggunaan obat
untuk
resep
yang
mengandung
obat
narkotik
dan
dipesan agar
dapat tersedia
secepatnya
d)
barang
dicatat
dalam
BPBA
(Bon
C. Evaluasi Apotek
Kimia Farma Apotek dalam perjalanannya pasti tidaklah selalu mulus. Maka
perusahaan selalu melakukan evaluasi, adapun evaluasi yang dilakukan oleh
kimia farma apotek adalah sebagai berikut
1. Evaluasi bulanan
Dalam evaluasi bulanan ini, yang menjadi sorotan adalah omset yang dicapai
apakah memenuhi target, jumlah kunjungan, jumlah penjualan resep, jumlah
penjualan UPDS, jumlah penjualan HV.
2. Evaluasi triwulan
Evaluasi ini biasa disebut dengan stockopname.Dilakukan setiap tiga bulan
sekali dengan menghitung secara manual seluruh persedian dan dicocokkan
dengan data computer.
3. Evaluasi kinerja
Setiap karyawan kimia farma apotek selalu dievaluasi kinerjanya. Sebagai
parameter adalah
BAB IV
PEMBAHASAN
Kimia Farma Apotek adalah apotek jaringan yang sudah berdiri sejak awal
kemerdekaan.Kiprahnya dalam rangka ikut menyehatkan Bangsa sudah tidak
diragukan lagi.Keberadaannya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam ikut mewujudkan cita cita
Bangsa.Tentu saja semua itu tidak lepas dari budaya yang dibangun dalam
perusahan.Sehingga melahirkan sumber daya manusia yang handal dan system yang
baik.
Kimia Farma Apotek sebagai rumah besar bagi profesi Apoteker sekaligus
sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki standar prosedur
operasional yang baku dari Sabang sampai Maraoke. Hal inilah yang membedakan
dengan apotek pada umumnya bahkan dengan apotek jaringan yang lain. Dari mulai
cara berpakaian pegawai sampai dalam hal pelayanan semuanya memiliki standar
baku.
Oleh karena itu dalam Bab IV ini kami akan membahas tentang Kimia Farma
Apotek, khususnya Kimia Farma Apotek No.316 Palagan dan Kimia Farma Apotek
No. 225 Godean Yogakarta sebagai berikut :
Apotek Kimia Farma No.316 dan No.225 Palagan
Yogyakarta
Apotek Kimia Farma No. 316 berada di Jl. Palagan Tentara Pelajar No.72
Yogyakartadan merupakan perluasan usaha dari PT. Kimia Farma Apotek khususnya
Bisnis Manager (BM) Yogyakarta.Apotek Kimia Farma 316 terletak di daerah pinggir
perkotaan namun berpemukiman yang ramai dengan penduduk yang cukup padat,dan
merupakan salah satu jalan alternative untuk menuju perkotaan yang banyak dilalui
oleh kendaraan pribadi. Letak apotek ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum,
dekat dengan hotel dan dekat dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan lain seperti
rumah sakit dan praktek dokter.Lokasi Apotek Kimia Farma ini diperjelas dalam
keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/Menkes/SK/2004 tentang sarana dan
prasarana menurut standar pelayanan kefarmasian di apotek, dalam keputusan
menteri ini disebutkan bahwa apotek berlokasi pada daerah yang mudah dikenal dan
dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.
Apotek Kimia Farma 316 dilengkapi dengan praktek dokter umum dan dokter
spesialis anak. Fasilitas lain yang tersedia pada Apotek Kimia Farma 316adalah
swalayan farmasi. Bangunan Apotek Kimia Farma 316ini memiliki 1
lantai.Pengaturan
tata
ruang
di
Apotek
ini
sebagai
apotek
Dari segi tata ruang, Apotek Kimia Farma No.225 tersedia ruang tunggu
pasien, ruang peracikan dilengkapi dengan bak cuci, ruang administrasi, ruang kerja
apoteker, ruang penyimpanan obat serta toilet.Ruangan yang ada di Apotek
dilengkapi dengan pendingin udara dan penerangan yang memadai sehingga
memberikan kenyamanan baik bagi karyawan apotek maupun pengunjung. Selain itu
Apotek Kimia Farma No.225 memiliki area parkir yang luas sehingga memudahkan
pengunjung untuk meletakkan kendaraan di area parker tersebut
Apotek Kimia Farma 316 dan 225 dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA) yang juga berperan sebagai Manager Apotek Pelayanan (MAP) yang
bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan apotek. Berikut ini akan dibahas
lebih lengkap tentang Apotek Kimia Farma dari berbagai aspek yaitu :
A. Pengelolaan Apotek
1. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan, pengadaaan, distribusi, penyimpanan dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Tujuan pengelolaan obat yaitu optimasi
penggunaan dana melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi pengeloaan obat
secara tepat dan benar. Pengeloaan obat di Apotek bertujuan untuk meningkatan
pelayanan obat untuk menjamin penyerahan obat secara benar, dosis dan jumlah
obat yang tepat, wadah yang menjamin mutu dan pemberian informasi yang jelas
kepada pasien serta terlaksanaya peresepan yang rasional. Pengelolaan perbekalan
farmasi di Kimia Farma Apotek no.316meliputi:
a. Perencanaan
Komoditas di Apotek Kimia Farma ini dikelompokkan menjadi beberapa
katagori seperti multivitamin, topical, medicine, traditional medine, obat keras, obat
psikotropika, obat narkotika, dll. Pada umumnya perencanaan di Kimia Farma
Apotek no.316 dan 225 tidak jauh berbeda dengan teori. Metode perencaan yang
digunakan pada keseharian lebih banyak menggunakan kombinasi antara metode
Defekta
Pareto
Legalitas pemasok,
Kecepatan pelayanan/pengiriman barang,
Harga/potongan harga yang diberikan,
Kondisi pembayaran yang ditawarkan,
Proses retur ED/rusak mudah,
Sistem pengadaan barang terpusat ini yang membedakan Kimia Farma
Apotek dengan apotek pada umumnya.Kimia Farma Apotek no.316 dan no.225
hanya dapat mengadakan barang/obat yang masuk dalam daftar.Apabila obat tidak
terdaftar maka secara otomatis tidak dapat dimasukkan dalam BPBA.Setiap tempat
BPBA
pada etalase Kimia Farma
Apotek memiliki nilai BM
profit.Maka
produk
Yogyakar
ta farmasi yang
ingin terpajang di Kimia Farma Apotek harus melakukan registrasi di Kimia Farma
Gudang Pengadaan
Dropping
Pusat (Jakarta).Ini juga yang menjadikan Kimia Farma Apotek memiliki nilai lebih
SP
dibanding apotek pada umumnya.
FAKTUR
Selain keuntungan yang didapat diatas, dengan sistem
pengadaan terpusat
DISTRIBUTOR
Defecta faktur perusahaan hanya cukup mengeluarkan 1 giro.
pada saat akan pembayaran
APOTEK
Sehingga menghemat biaya yang harus dikeluarkan.Sistem ini juga memangkas
KIMIA FARMA NO. 316
praktek korupsi yang mungkin terjadi di setiap instansi yang memiliki nilai profit.
BPBA
PEMBELIAN MENDESAK
(Apotek KF Lain)
Dropping
SP
Narkotika
FAKTUR
Pengadaan
CITO
sama
dengan
pengadaan
mingguan,
dimana
Faktur
Dropping
d. Penyimpanan
Penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 316 dan 225 secara umum sudah
sesuai dengan teori yaitu kedua apotek ini menerapkan penyusunan obat
berdasarkan farmakologis, obat-obat golongan narkotika dan psikotropika, obat
yang disusun secara berdasarkan bentuk sediaan (injeksi, sediaan cair, obattetes
oral, mata, hidung, telinga dan inhaler), serta obat-obat yang stabilitasnya
dipengaruhi udara dan suhu sehingga harus disimpan di dalam lemari es (seperti
ovula, supositoria, insulin dan lain-lain). Kelompok obattersebut akan disusun
secara alfabetis untuk mempermudah pencarian. Untuk obat-obat bebas dan bebas
terbatas disusun di counter swalayan berdasarkan khasiat dan bentuk sediaan secara
alfabetis. Selain counter obat juga terdapat rak khusus untuk penyimpanan
alatkesehatan. Penyimpanan narkotika berada di lemari khusus dengan dua pintu
yang terkunci dengan baik. Penyimpanan menggunakan prinsip FIFO (First In
First Out) yaitu obat yang masuk lebih awal akan dikeluarkan terlebih dahulu dan
FEFO (First Expired First Out) yaitu obat-obat yang mempunyai expired date (ED)
lebih lama diletakkan dibelakang obat-obat yang mempunyai ED lebih pendek. Hal
ini untuk mengantisipasi adanya obat-obat yang telah ED dan belum didistribusikan
untuk mengetahui kesesuaian jumlah barang yang tersedia secara fisik dengan
jumlah barang yang tercatat. Kimia Farma Apotek no.316dan no. 225 melakukan
stock opname setiap 3 bulan sekali. Tujuan dari stock opname antara lain:
a) Menghitung jumlah fisik barang yang ada di stok untuk dicocokkan dengan
data transaksi pada komputer. Hal ini berguna untuk mendeteksi secara dini
adanya kehilangan barang.
b) Mendata barang-barang yang kadaluarsa atau mendeteksi waktu kadaluarsa
(untuk barang yang kadaluarsa dipisahkan dengan barang lain kemudian
dibuat laporannya tersendiri).
c) Mendeteksi barang-barang slow moving dan fast moving.
Obat-obat yang akan mendekati waktu kadaluarsa akan dilakukan
pencatatan dan akan dipajang agar menjadi perhatian sehingga menjadi prioritas
untuk dikeluarkan lebih dahulu (Lampiran 10). Untuk mencegah kerugian obatobattersebut dapat dikembalikan ke PBF sesuai dengan perjanjian.Pengembalian
ke PBF biasanya 3 (tiga) bulan sebelum obattersebut ED dan barang dalam
kondisi utuh. Dalam pelaksanaan stock opname perlu disusun panitia pelaksana
serta berita acara pelaksanaan.Tugas panitia dalam pelaksanaan stock opname
antara lain:
a) Memastikan seluruh transaksi penerimaan barang (entry pembelian, import
penerimaan) maupun pengeluaran (penjualan kredit, droping barang) sampai
dengan akhir bulan sudah dilakukan entry.
b) Memastikan tidak ada fisik barang dagangan yang terlewatkan dalam proses
perhitungan.
c) Memastikan kesesuaian status barang dagangan yang di opname fisik, apakah
konsiyasi atau bukan konsiyasi.
d) Memastikan kesesuaian status barang dagangan yang diopname, apakah baik,
rusak atau kadaluarsa.
e) Melakukan entry hasil perhitungan opname fisik barang dagangan.
f) Melaporkan hasil opname fisik barang dagangan berupa cetakan detail barang
perdagangan.
Dinkes Kab/Kota maupun Dinkes Provinsi mengakses laporan dan melakukan pembinaan
2. Pengelolaan Resep
Ada 2 macam jenis resep di Kimia Farma Apotek no.316antara lain resep tunai dan
resep kredit begitu juga dengan Kimia Farma Apotek no.225.Resep kredit merupakan
permintaan obat yang ditulis oleh dokter instansi atau perusahaan untuk pasien dari instansi
atau perusahaan yang bersangkutan dan telah mempunyai perjanjian dengan Apotek dimana
pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang telah disetujui sesuai dengan
kesepakatan lainnya.Dalam pelaksanaan pelayanan resep Kimia Farma Apotek selalu
berpedoman terhadap enam langkah prosedur layanan resep sebagai berikut:
a. Penerimaan resep
1) Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep
Nama, alamat, No. SIP, tanda tangan/paraf dokter
Nama obat, dosis, jumlah dan aturan pakai.
2) Pemberian nomor resep
3) Penetapan harga
4) Pemeriksaan ketersediaan obat
b. Perjanjian dan pembayaran
1) Pengambilan obat semua/sebagian
2) Ada/tidaknya pengambilan obat atas persetujuan pasien/dokter
3) Pembayaran tunai/kredit
4) Validasi dan penyerahan nomor resep
5) Pembuatan kuitansi dan salinan resep
c. Peracikan
1) Penyiapan etiket/penandaan obat dan kemasan
2) Peracikan obat (hitung dosis, timbang, campur, kemas)
3) Penyajian hasil akhir peracikan
d. Pemeriksaan akhir
1) Kesesuian hasil peracikan dengan resep
2) Kesesuaian salinan resep dengan resep asli
3) Kebenaran kuitansi
e. Penyerahan obat dan pemberian informasi
1) Penyerahan obat harus disertai dengan penjelasan informasi tentang:
Nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai.
Cara penyimpanan
Efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasi
2) Tanda terima pasien
f. Layanan purna jual
1) Komunikasi dan informasi setiap waktu
2) Penggantian obat bila diperlukan
Prosedur pelayanan resep kredit dan tunai tidak berbeda kecuali pada pemberian
harga dan pembayarannya. Dimana untuk resep kredit pasien tidak membayar secara
langsung tapi cukup menunjukkan kartu identitas kepegawaian kepada petugas Apotek dan
Penerimaan Resep
Resep Tunai
Resep Kredit
Pemeriksaan kelengkapan
administrasinya dan diberi
harga
Pemeriksaan kelengkapan
administrasinya
Bagian Peracikan
Obat Paten
Obat Racikan
Pemberian Etiket
Penyerahan Obat
Resep disimpan
petugas
Waktu tunggu pelayanan resep sekitar 15 menit untuk penyiapan resep non racikan
dan untuk penyiapan obat racikan 30 menit tetapi hal ini tidak bakukarena harus
mempertimbangkan jenis dan jumlah racikan. Tetapi untuk penyiapan resep non racikan
apabila waktu pelayanan lebih dari 15 menit maka akan ada potongan harga sehingga pada
saat pemberian obat harus disertai dengan validasi waktu pemberian obat.
Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan berdasarkan
nomor resep. Resep yang berisi narkotika dan psikotropika dipisahkan dengan resep
umum.Resep yang mengandung narkotika digarisbawahi dengan tinta merah.Resep
dibendel sesuai dengan tanggal, bulan, tahun, kelompok resep (resep umum, resep
narkotika dan psikotropika), dan disimpan ditempat yang telah ditentukan.Pengelolaan
resep di Kimia Farma Apotek 316 dan 225 secara umum telah berjalan dengan
baik.Penyimpanan bendel resep di Apotek yang dilakukan secara berurutan dan teratur agar
memudahkan petugas bila dikemudian hari diperlukan penelusuran resep. Tata cara
pemusnahan resep di Kimia Farma Apotek telah sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Indonesia No. 280/MenKes/V/1981 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pengelolaan Apotek antara lain:
a. Resep yang terkumpul akan disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun.
b. Resep yang telah disimpan dalam jangka waktu 3 tahun dapat dimusnahkan.
c. Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar disaksikan oleh petugas Apotek
disertai dengan adanya berita acara pemusnahan. Berita acara pemusnahan dikirimkan
ke Dinas Kesehatan Kota dengan tembusan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
Daerah.
3. Administratif
Pengelolaan administrasi di Apotek Kimia Farma Palagan No.316 dan Godean No.
225 sudah memakai system komputerisasi. Semua harga obat atau barang sudah tercantum
semua di komputer. Komputer di Apotek Kimia Farma selalu online.Kegiatan administrasi
yang dilakukan Apotek Kimia Farma No. 225 dan No. 316 hanya berupa administrasi harian
dalam bentuk pembuatan laporan harian baik penjualan tunai maupun kredit, penyerahan
BPBA ke Bisnis Manager serta memasukkan data resep tunai maupun kredit.
Adapun administrasi yang dilakukan apotek no.316 dan No.225 yaitu :
a. Buku pencatatan narkotika dan buku pencatatan psikotropika
ke
dalam
komputer,
maka
secara
otomatis
akan
adanya transaksi jual beli. Laporan yang ada di Apotek Kimia Farma No.225 dan No.
316 yaitu :
1) Buku Setoran Kas Apotek
Berisi jumlah penerimaan uang yang berasal dari penjualan obat dengan resep
dokter dan tanpa resep dokter, penjualan alat kesehtan dan dari bagian swalayan.
Juga jumlah uang yang dikeluarkan untuk kepentingan operasional. Hasil penjualan
dikurangi pengeluaran adalah jumlah uang yang disetorkan ke bagian administrasi
keuangan untuk dimasukan ke bank yang ditunjuk, disertai dengan buku setoran
kasir apotek. Penyetoran dilakukan keesokan harinya setelah shift terakhir.
2) Laporan Ikhtisar Penjualan Harian (LIPH)
LIPH berisi rincian penerimaan uang di apotek yang berasal dari penjualan
obat dan perbekalan kesehatan lainnya baik melalui resep atau non resep (UPDS),
yang selanjutnya dilaporkan ke Business Manager Yogayakarta. Dalam LIPH terdapat
penjualan tunai, penjualan kredit, pengeluaran, dan total penerimaan setelah dikurangi
pengeluaran.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Apotek Kimia Farma No.316 dan No. 225 dikepalai oleh seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA) yang juga bertugas sebagai ManajerApotek Pelayanan (MAP).Dalam
melakukan pelayanan kefarmasian, APA dibantu oleh Apoteker Pendamping.APA
membawahi supervisor yang mengawasi bagian layanan farmasi dan swalayan farmasi.
Bagian layanan farmasi ditangani oleh asisten apoteker yang membawahi juru resep
sedangkan bagian swalayan farmasi ditangani oleh asisten apoteker yang membawahi petugas
HV (Hand Verkoop)/OTC (Over The Counter).
Untuk efisiensi dan efektivitas kerja, diterapkan pembagian tugas dan tanggung jawab di
setiap bagian sebagai berikut :
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Apotek Kimia Farma No. 316 Palagan ini dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola
Apotek yang bernama Tenti Herawati S.Farm.,Apt dan Prihastuti S.Farm.,Apt sebagai
Apoteker Kimia Farma No. 225. Apotek Pengelola Apotek ini tentunya telah memenuhi
syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker
(SIPA) dan Surat Ijin Apotek (SIA).APA bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan
yang terjadi di apotek, baik di bidang teknis kefarmasian (seperti kegiatan pelayanan
kefarmasian)
maupun
ketenagakerjaan).
non-teknis
kefarmasian
(bidang
administrasi
dan
bidang
2. Apoteker Pendamping
Apoteker pendamping bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas APA.Kimia Farma 316 dan
225 ini hanya memiliki 1 orang Apoteker Pendamping.Dalam setiap shiftnya diapotek harus
terdapat apoteker, tetapi apoteker pendamping di apotek Kimia Farma Palagan ini hanya ada
1 untuk apotek yang jam bukanya 24 jam dan hanya ada pada shift pagi yang bersamaan
dengan Apoteker Pengelola Apotek sehingga Apoteker Pengelola Apotek beban kerja lebih
berat yaitu harus mengisi pada jam jam tersebut. Sedangkan di Apotek Kimia Farma 225
Apoteker Pendamping sudah bergantian shift dengan Apoteker Pengelola Apotek
Tugas Apoteker pendamping yaitu :
a) Melakukan pelayanan kefarmasian
b) Melayani permintaan obat bebas, obat bebas terbatas, dan permintaan resep dokter,
mulai dari penerimaan resep, skrining resep, pemberian harga resep, dispensing,
penulisan etiket sampai dengan penyerahan obat.
c) Melakukan pemesanan serta pembelian obat kecuali obat narkotika dan
psikotropika dan bahan habis pakai apotek secara berkala kepada PBF.
d) Menandatangani faktur obat yang masuk setiap harinya dan mengentry faktur
kedalam computer.
e) Mengatur, mengontrol dan menyusun obat pada tempat penyimpanan obat.
f) Membuat salinan resep dan kuintasi bila dibutuhkan.
Terlepas dari tugas Apoteker Pengelola Apotek dan Apoteker Pendamping, secara
umum di Kimia Farma Apotek seorang Apoteker berfungsi sebagai Profesional, Manajer, dan
Kepala Toko (Retailer).Apoteker sebagai Profesional mengacu kepada GFP (Good Farmasis
Practice) yang menjalankan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
Apoteker sebagai manajer artinya Apoteker membawahi segala operasional yaitu
memimpin, melakukan service excellence,serta melakukan pelayanan yang cepat dan ramah.
Sedangkan Apoteker sebagai Kepala Toko (Retailer) artinya Apoteker wajib tahu atau
memahami bagaimana alur penataan obat di apotek sehingga dapat melayani dengan
baik.Kimia Farma Palagan ini hampir setiap shift sudah ada Apotekernya.
3. Supervisor
Supervisoradalah seorang asisten apoteker yang sudah senior yang bertanggung jawab
langsung kepada Apoteker Pengelola Apotek.Supervisor ini juga merupakan koordinator
yang membawahi asisten apoteker dan non asisten apoteker.
Tugas supervisordiapotek adalah:
Mengoordinasi dan mengawasi kerja para pegawai apotek, termasuk mengatur jadwal
kerja, pembagian tugas dan tanggung jawab terhadap persediaan obat.
4. Asisten Apoteker
Asisten Apoteker di Kimia Farma No. 316 Palagan berjumlah 5 orang yang sudah
termasuk supervisor.Sedangan Asisten Apoteker di Apotek Kimia Farma No.225 Godean
berjumlah
orang.Asisten
apoteker
bertanggung
jawab
langsung
kepada
Memeriksa ketersediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya berdasarkan resep yang
diterima.
Meracik obat sesuai dengan resep dokter antara lain menghitung dosis obat untuk
racikan dan menimbang bahan. Asisten Apoteker meracik apabila juru resep (reseptir)
sedang tidak ada.
Membuat kuitansi dan salinan resep untuk obat yang hanya diambil sebagian, resep
diulang (iter) dan bila diperlukan pasien.
Memberikan pelayanan penghantaran obat, apabila obat tidak dapat diserahkan pada
waktunya.
6. Petugas Kebersihan
Petugas kebersihan di apotek 225 dan 316 berjumlah 1 orang dan mempunyai tanggung
jawab untuk menjaga kebersihan dan kerapihan di lingkungan apotek termasuk sarana apotek
seperti etalase, rak obat dan lain-lain. Petugas kebersihan ini hanya bekerja pada shift pagi
sedangkan untuk shift siang dan malam biasanya juru resep yang sesekali ikut membantu
membersihkan lingkungan apotek.
Dalam setiap pergantian shift, petugas Apotek bertanggung jawab untuk melaporkan
hasil penjualan dalam bentuk setoran untuk selanjutnya perlu divalidasi. Validasi
merupakan proses pengecekan data transaksi dari hasil entry, dilakukan terhadap semua
transaksi baik tunai maupun kredit. Validasi dilakukan setiap hari dan dikirim ke Bisnis
Manager.
Untuk SDM di apotek Kimia Farma 316 dan 225 sudah baik dalam mengelola apotek,
hanya saja untuk Apotek Kimia Farma No.316 perlu diadakannya
pembagian
penanggungjawab dari masing masing pembagian jenis obat, karena hanya penanggung
jawab obat narkotika saja yang sudah ada namun untuk penanggungjawab obat obat yang
lainnya belum ada pembagiannya.
Untuk petugas kasir diapotek Kimia Farma 316, semua SDM apotek berperan sebagai
kasir dan tidak ada pembagian SDM khusus untuk bagian kasir ini. Sedangkan diapotek
Kimia Farma 225 Apotek, seorang Asisten Apoteker merangkap sebagai petugas kasir dan
administrasi.Setiap Asisten Apoteker mendapatkan tanggung jawab dalam menjalankan tugas
administrasi seperti laporan narkotika, laporan psikotropika, laporan penjualan dan lain-lain.
B. Perpajakan
Apotek Kimia Farma merupakan apotek jaringan yang dalam system
pembayaran pajaknya dilakukan secara khusus.Pengurusan perpajakan seluruh
Apotek Kimia Farma ditangani oleh bagian administrasi pajak di Bisnis Manager
Pensortiran
Import ke Program
e-SPT
Rekaputulasi Pusat
Gambar 7.Alur Pajak Pertambahan Nilai
Sedangkan Pharmaceutical Care diapotek Kimia Farma 316 dan 225 ini sudah cukup
baik dalam implementasinya baik dalam menggali informasi penggunaan obat oleh seluruh
SDM apotek dan Apoteker di apotek ini juga sudah melakukan identifikasi masalah
penggunaan obat yang digunakan oleh pasien.
Salah satu implementasi Pharmaceutical Care adalah Pelayanan Informasi Obat
(PIO). PIO di Apotek Kimia Farma No. 225 dan No. 316 diberikan oleh Apoteker kepada
pasien pada saat penyerahan obat baik untuk pasien dengan resep dokter maupun pasien
swamedikasi.PIO dilakukan untuk mengurangi penyalahgunaan dan salah penggunaan obat,
meningkatkan kepatuhan pasien dan meningkatkan keberhasilan terapi.Informasi yang
diberikan berdasarkan Standar Prosedur Operasional Kimia Farma meliputi:
1. Nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai.
2. Cara penyimpanan
3. Efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasi.
Pasien yang datang untuk swamedikasi atau melakukan pengobatan sendiri untuk
penyakit ringan, di berikan pelayanan oleh Apoteker maupun AA di Apotek diawali dengan
penggalian informasi. Penggalian informasi yang dilakukan seperti menanyakan apa keluhan
yang dialami pasien, sudah berapa lama keluhan tersebut, bagaimana riwayat penyakit pasien
sebelum menentukan pengobatan yang benar, tepat dan rasional untuk pasien.Untuk
mendukung kegiatan swamedikasi atau melakukan pengobatan sendiri maka Apotek Kimia
Farma juga memberikan pelayanan pembelian obattanpa resep melalui UPDS (Upaya
Pengobatan
Diri
Sendiri)
sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
No.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma No. 316
Palagan Yogyakarta dari tanggal 7 April 7 Mei 2015, dapat disimpulkan bahwa:
1
Peran, fungsi, dan tugas apoteker di apotek adalah sebagai retailer, manager, dan
professional dalam menentukan kebijakan pengelolaan apotek serta melaksanakan
fungsi pengawasan dan pengendalian semua komponen yang ada di apotek.
Pengelolaan Apotek Kimia Farma 316 dan 225 yang meliputi kegiatan administrasi,
manajemen keuangan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, penyalur perbekalan
farmasi serta pelayanan kefarmasian terhadap pasien telah dilakukan dengan baik
serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyediaan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan di Apotek Kimia Farma 316
dan 225 sudah dapat memenuhi permintaan pasien. Hal ini karenaApotek Kimia
Farma merupakan Apotek jaringan yang memiliki banyak cabang sehingga dapat
meminimalisir penolakan pelanggan.
Apotek Kimia Farma merupakan apotek yang menetapkan budaya perusahaan yang
merupakan nilai inti Perseroan (corporate values) yang bernama I C A R E
(Innovative, Customer First, Accountability, Responsibility, dan Eco-Frendly) yang
menjadi acuan atau pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk
berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Apotek Kimia Farma menerapkan konsep swalayan farmasi dalam penjualan obat
bebas (OTC) dimana perbekalan farmasi disusun berdasarkan farmakologi, bentuk
sediaan dan alfabetis.
B. Saran
1
Perlunya dilaksanakannya kembali monitoring penggunaan dan efek samping obat yang
tidak diinginkan berdasarkan Patient Medication Record (PMR),yang dimaksudkan
untuk meningkatkan pelayanan apotek dan menjaminkeberhasilan terapi yang sekarang
sudah tidak lakukan
Apotek Kimia Farma 316 dibuat ruangan konseling untuk memenuhi salah satu aspek
Standar Pelayanan Kefarmasian sehingga kegiatan konseling bisa dilakukan dan
diterapkan sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian.
Perlu disiplin dan tindakan tegas dalam penulisan stok barang di kartu stok, sehingga
tidak terjadi kekurangan obat atau kehilangan obat.
Perlu ditingkatkan sistem informasi di komputer dalam hal stok barang, sehingga pada
saat pembeli datang tidak perlu dilakukan pengecekan ulang.