Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ONLINE INDIVIDU

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“TUGAS 2”

Nurfitriyana R Hamka
N 111 17 143

PEMBIMBING :
dr. Diah Mutiasari, M.PH

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1. Pendahuluan
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulaidari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala
beratseperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome(SARS). Coronavirus Disease (COVID-
19)adalahvirusjenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.Virus corona adalah zoonosis(ditularkan antara hewan
danmanusia).Penelitian menyebutkanbahwa SARS ditransmisikandari kucing
luwak(civet cats)ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Beberapa
coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti
menginfeksi manusia.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah
paparan. Tandadan gejalaumum infeksi coronavirus antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batukdan sesak napas. Pada kasus
yang beratdapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian.

Kementrian kesehatan republic Indonesia,2020. Pedoman kesiapsiagaan


menghadapi coronavirus disease (COVID-19). Direktorat jenderal pencegahan
dan pengendalian penyakit.

2. Penilaian risiko
Berdasarkan informasi dari penyelidikan epidemiologi maka dilakukan
penilaian risiko cepat meliputi analisis bahaya, paparan/kerentanandan
kapasitas untuk melakukan karakteristik risiko berdasarkan kemungkinan dan
dampak. Hasil dari penilaian risiko ini diharapakan dapat digunakan untuk
menentukan rekomendasi penanggulangankasus COVID-19. Penilaian risiko
ini dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan penyakit.
Penjelasan lengkap mengenai penilaian risiko cepat dapat mengacu pada
pedoman WHO Rapid Risk Assessment of Acute Public Health.

Penilaian dampak LKMS COVID-19 pada kesehatan masyarakat


belum tersedia tetapi penilaian tersebut diperlukan. Penilaian tersebut perlu
mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi sosial dan beban ekonomi
langkah-langkah tersebut, yang kemungkinan bersifat besar. Karena itu,
diperlukan penilaian risiko yang teliti dan pendekatan bertahap untuk
menyeimbangkan manfaat dan kemungkinan kerugianyang timbul dari
penyesuaian langkah-langkah tersebut agar tidak terjadi lonjakan kembali
kasus COVID-19 dan membahayakan kesehatan populasi. Sebelum intervensi
obat-obatan yang spesifik dan efektif (seperti terapi dan vaksin) tersedia,
negara-negara kemungkinan perlu melonggarkan atau menetapkan kembali
LKMS selama pandemi ini

Penilaian risiko harus didasarkan pada indikator-indikator berikut:

1. Faktor-faktor epidemiologis:insidensi kasus COVID-19 konfirmasi dan


kemungkinan(probable); tingkat rawat inap di rumah sakit dan UGD; jumlah
kematian; proporsi hasil tes positif; hasil tes serologis (jika asai yang andal
tersedia).
2. Kapasitas pelayanan kesehatan:fungsi sistem kesehatan (rumah sakit dan
bukan rumah sakit)dan kapasitas sistem kesehatan (rawat inap dan
pemulangan), tenaga kesehatan, kapasitas tempat tidur UGD dan bukan UGD,
triase di fasilitas pelayanan kesehatan, persediaan alat perlindungan diri,
pengobatan pasien COVID-19 dan bukan COVID-19 sesuai standar nasional
dan standar perawatan krisis; angkatan tenaga kesehatan.
3. Kapasitas kesehatan masyarakat:tingkat identifikasi dan tes kasus suspek baru,
isolasi kasus konfirmasi baru, identifikasi dan karantina kontak, jumlah tim
tanggap cepat kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi kasus suspek dan
klaster.
4. Ketersediaan intervensifarmasi yang efektif:Saat ini belum ada obat atau
vaksin khusus COVID-19. WHOdengan bekerja sama dengan mitra-mitra
internasional sedang menjalankan protokol uji klinis untuk mengembangkan
pengobatan dan vaksin khusus6untuk COVID-19. Ketersediaan alat-alat
farmasi yangaman dan efektif di masa mendatang akan menjadi faktor penting
dalam keputusan penerapan atau penghentian LKMS.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.persi.or.id/images/2020/data/pedoman_kesiapsiagaan_covid19.pdf
2. Kementrian kesehatan republic Indonesia,2020. Pedoman kesiapsiagaan
menghadapi coronavirus disease (COVID-19). Direktorat jenderal pencegahan
dan pengendalian penyakit.
3. WHO,2020. Pertimbangan penyesuaian langkah-langkah kesehatan masyarakat
dan sosial dalam konteks COVID-19.
https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/who---
pertimbangan-penyesuaian-langkah-langkah-kesehatan-masyarakat-dan-sosial-
dalam-konteks-covid-19.pdf?sfvrsn=e57102d4_2

Anda mungkin juga menyukai