Anda di halaman 1dari 11

CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)

HADAPI PANDEMI COVID 19


No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/1
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Cuci Tangan Pakai Sabun atau disingkat CTPS adalah 6 langkah untuk
melakukan Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Menghadapi
Pandemi Covid 19, dianjurkan untuk sesering mungkin CTPS, jika
kesulitan air maka menggunakan hand sanitizer/handrub.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan Cuci
Tangan Pakai Sabun/ Hand sanitizer/ Handrub.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / a. Petugas mengajari pengunjung puskesmas dan pasien untuk
Langkah- melakukan 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air
Langkah mengalir
b. Petugas mengajari mulai dari membasahi tangan dengan air,
menuang sedikit sabun di telapak tangan, menggosok telapak
tangan, punggung tangan, sela sela jari, ibu jari, buku buku jari dan
ujung jari, terakhir basuh dengan air mengalir dan keringkan dengan
tisu
c. Petugas memberikan KIE untuk sering melakukan CTPS dan
jangan mengusap wajah dengan tangan
d. Jika sulit air, maka petugas menyarankan menggunakan hand
sanitizer dan handrub dengan 6 langkah serupa dengan CTPS
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait a. Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan
b. Surveilan untuk tracing
8. Dokumen a. Laporan Tracing
Terkait b. Laporan kunjungan pasien dari daerah transmisi COVID 19 atau
riwayat kontak.
9. Rekaman
Historis
Perubahan
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
HADAPI PANDEMI COVID 19
No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/2
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Alat Pelindung Diri atau disingkat APD adalah alat yang digunakan oleh
petugas untuk melindungi dan mencegah atau mengurangi paparan
bahan berbahaya, droplet atau percikan yang mengandung kuman,
bakteri, virus. Menghadapi Pandemi Covid 19, petugas di ruang
pelayanan menggunakan APD untuk meminimalisir paparan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menggunakan Alat
Pelindung Diri menghadapi Pandemi COVID 19.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / 1. Puskesmas menyiapkan Alat Pelindung Diri minimal masker
Langkah- bedah, handscoen, apron, jas, jas hujan, kacamata google bagi
Langkah petugas di beberapa unit
2. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai tugas yang
dilaksanakan di unit dengan ketentuan minimal sebagai berikut :
a Petugas garda depan : penerima pasien, mengarahkan
untuk CTPS, melakukan pemilahan pasien, melaksanakan
screening bagi pasien dengan gejala gangguan saluran
napas dan riwayat daerah transmisi. riwayat kontak untuk
dilakukan pemeriksaan di ruang khusus pemeriksaan
Orang Dalam Pemantauan (ODP). Alat Pelindung Diri
yaitu penutup kepala, kacamata google, masker bedah,
baju pelindung/hazmat dan handscoen
b Petugas loket pendaftaran : masker bedah, handscoen,
kacamata google
c Petugas ruang khusus ODP : Jas hujan/ baju
pelindung/hazmat/apron, masker bedah, handscoen,
kacamata google
d Petugas di ruang tindakan/ gigi mulut : baju
pelindung/apron, masker bedah, handscoen, kacamata
google
e Petugas obat di ruang khusus ODP : Masker bedah,
handscoen
f Petugas perujuk Orang Dalam Pemantauan yang
membutuhkan rujukan ke RS Covid 19 Kabupaten Boyolali
: Jas hujan/hazmat, kacamata google, masker N95,
handscoen, sepatu boot
g Petugas tracing : masker bedah dan handscoen
3. Setelah selesai melaksanakan tugas, petugas melepas APD
dan membuang di tempat sampah limbah B3 untuk masker
bedah, masker N95, Hazmat, apron dan handscoen. Jas hujan,
baju pelindung, sepatu boot dan kacamata google dilakukan
pencucian dan disemprot desinfektan
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait a Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan


b Surveilan untuk tracing
8. Dokumen a Laporan Tracing
Terkait b Laporan kunjungan pasien dari daerah transmisi COVID 19 atau
riwayat kontak.
9. Rekaman
Historis
Perubahan
DESINFEKSI RUANG
HADAPI PANDEMI COVID 19
No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/2
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Desinfeksi ruang adalah tindakan yang dilakukan untuk mensterilkan


ruang dengan bahan desinfektan yang berfungsi mengurangi atau
menghilangkan paparan droplet yang menempel pada ruang atau
peralatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
desinfeksi ruang untuk mengurangi resiko penularan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / a Petugas mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker
Langkah- bedah dan handscoen
Langkah b Petugas mempersiapkan alat sprayer kapasitas 16 liter/ 2 liter
c Petugas melakukan pencampuran desinfektan dengan air dengan
komposisi :
Bahan pemutih pakaian (Bayclin, so klin pemutih...dsb) ) :
 Alat sprayer 16 liter : 1 gelas belimbing bahan pemutih pakaian
dicampur air hingga 16 liter
 Alat sprayer 2 liter : 2 sendok makan bahan pemutih pakaian
dengan air hingga 2 liter
Bahan pembersih lantai /Kamar mandi (Wipol, Super Pel...dsb)
 Alat sprayer 16 liter : 1 gelas belimbing bahan pemutih pakaian
dicampur air hingga 16 liter
 Alat sprayer 2 liter : 1 sendok makan bahan pemutih pakaian
dengan air hingga 2 liter
c Petugas mengatur alat sprayer ke model kabut
d Petugas melakukan penyemprotan desinfektan ke ruang dan
peralatan
e Petugas melakukan desinfeksi setiap hari pada ruangan dan alat
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait a Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan


b Surveilan
8. Dokumen c. Laporan perencanaan kegiatan
Terkait d. Laporan pelaksanaan kegiatan
9. Rekaman
Historis
Perubahan
SCREENING MASYARAKAT DARI
DAERAH TRANSMISI/ RIWAYAT KONTAK
HADAPI PANDEMI COVID 19
No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/2
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Screening masyarakat dari daerah transmisi/ riwayat kontak adalah


serangkaian tindakan dimulai dari meminta untuk melaksanakan Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS), anamnesis, pemeriksaan suhu, daerah
asal, riwayat kontak, waktu datang, penyuluhan untuk karantina mandiri
hingga penentuan status termasuk sehat atau Orang Dalam
Pengamatan (ODP).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
screening masyarakat yang berasal dari daerah transmisi/ riwayat
kontak terkait pandemi Covid 19
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / a. Petugas mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker
Langkah- bedah, jas laborat/ hazmat, kacamata google, penutup kepala dan
Langkah handscoen
b. Petugas memilah pasien yang berasal dari daerah transmisi/ riwayat
kontak erat dengan pasien rutin
c. Petugas meminta pasien yang berasal dari daerah transmisi untuk
melakukan CTPS
d. Petugas melakukan pengecekan suhu pada pasien
e. Petugas menulis identitas pasien, alamat, daerah asal, waktu
kedatangan, alat transportasi yang digunakan
f. Petugas melakukan anamnesis pada pasien adakah keluhan batuk,
demam, nyeri tenggorokan dan sesak napas dalam 14 hari terakhir
g. Jika terdapat gejala maka petugas melakukan pemeriksaan di ruang
khusus dan petugas mengisi form Orang Dalam Pengamatan (ODP)
h. Jika tanpa gejala maka petugas membuat surat keterangan
screening dan memberikan KIE tentang karantina mandiri 14 hari,
menjaga kesehatan pribadi, sering melakukan CTPS dan ke
puskesmas periksa jika terdapat gejala batuk, demam, nyeri
tenggorokan dan sesak napas.
i. Petugas menulis di form Pelaku Perjalanan (PP) bagi pasien
transmisi tanpa gejala klinis
j. Petugas menyusun laporan rekapan ODP dan PP dan dikirim ke
Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kecamatan

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait a. Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan
b. Surveilan
8. Dokumen a. Laporan Penyelidikan Epidemiologi/ Tracing
Terkait b. Laporan pelaksanaan kegiatan
9. Rekaman
Historis
Perubahan
TRACING/ PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
MASYARAKAT DARI DAERAH TRANSMISI/
RIWAYAT KONTAK HADAPI PANDEMI
COVID 19
No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/1
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Tracing adalah Penyelidikan Epidemiologi ke lokasi masyarakat yang


berasal dari daerah transmisi atau riwayat kontak untuk melakukan
anamnesis, pemeriksaan, penyuluhan tentang CTPS, jaga kesehatan
diri, karantina mandiri jika bergejala batuk, demam, nyeri tenggorok dan
desinfeksi ruang.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
tracing/ Penyelidikan Epidemiologi masyarakat yang berasal dari daerah
transmisi/ riwayat kontak terkait pandemi Covid 19
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / a. Petugas mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker
Langkah- bedah dan handscoen
Langkah b. Petugas melakukan anamnesis kepada Pelaku Perjalanan (PP),
memeriksa gejala
c. Petugas melaksanakan KIE tentang CTPS, karantina mandiri bagi
Pelaku Perjalanan selama 14 hari ke depan dan jika bergejala
batuk, demam, nyeri tenggorok dan sesak napas untuk periksa ke
puskesmasdan cara desinfeksi ruang
d. Petugas mengisi form Pelaku Perjalanan dan membuat laporan
e. Petugas mengirimkan laporan ke DKK dan Kecamatan.
f. Petugas menyusun laporan rekapan ODP dan PP dan dikirim ke
Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kecamatan
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait a. Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan
b. Surveilan
8. Dokumen a. Laporan Penyelidikan Epidemiologi/ Tracing/ Pelaku Perjalanan
Terkait b. Laporan pelaksanaan kegiatan
9. Rekaman
Historis
Perubahan
PENYULUHAN/ KIE MASYARAKAT
HADAPI PANDEMI COVID 19
No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/1
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Penyuluhan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi


kepada masyarakat dan lintas sektor terkait terkait pandemi Covid 19
sehingga dapat diambil langkah – langkah yang efektif.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penyuluhan / KIE bagi masyarakat dan lintas sektor terutama yang
berasal dari daerah transmisi/ riwayat kontak terkait pandemi Covid 19
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / a. Petugas mempersiapkan peralatan untuk melaksanakan
Langkah- penyuluhan/ KIE ke masyarakat dan lintas sektor terkait pandemi
Langkah Covid 19, berupa hand sanitizer, masker, air, sabun, alat dan bahan
desinfektan
b. Petugas memberikan KIE tentang definisi Covid 19, gejala, cara
penularan, cara pencegahan, 6 langkah CTPS, cara memakai
masker bagi pelaku perjalanan yang sakit, cara desinfeksi ruang
dan karantina mandiri bagi pelaku perjalanan dan social distancing
c. Petugas menulis laporan dan mengumpulkan bukti telusur
pelaksanaan KIE Covid 19
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait a. Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan
b. Surveilan
8. Dokumen a. Laporan Penyelidikan Epidemiologi/ Tracing/ Pelaku Perjalanan
Terkait b. Laporan pelaksanaan kegiatan
9. Rekaman
Historis
Perubahan
PENENTUAN KRITERIA ORANG DALAM
PENGAMATAN (ODP)
HADAPI PANDEMI COVID 19
No. Dokumen : /SOP/ /2020
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : Maret 2020
Halaman :1/2
PUSKESMAS
dr. Yunita Rusdiyanti
TAMANSARI NIP. 19770608 200604 2 013

1. Pengertian Penentuan status Orang Dalam Pengamatan (ODP) adalah serangkaian


tindakan yang dimulai dari pencatatan identitas, anamnesis,
pemeriksaan gejala, riwayat perjalanan, riwayat kontak, pemeriksaan
gejala dan penentuan kriteria.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penentuan kriteria bagi masyarakat dan lintas sektor terutama yang
berasal dari daerah transmisi/ riwayat kontak terkait pandemi Covid 19
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tamansari Nomor / / Tahun
2020 tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID
19 Puskesmas Tamansari.
4. Referensi Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID
19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19
5. Prosedur / a. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri berupa masker bedah,
Langkah- handscoen, kacamata google, jas laborat/hazmat, penutup kepala
Langkah dan mempersiapkan form
b. Petugas melakukan pemilahan pasien umum dengan pasien
dengan riwayat transmisi/ riwayat kontak, pencatatan identitas,
anamnesis, cek suhu, pemeriksaan gejala batuk, demam, nyeri
tenggorok, sesak napas
c. Petugas memasukkan ke dalam form dan memilah kategori
termasuk dalam Orang Dalam Pengamatan (ODP) atau tidak
d. Termasuk kriteria Orang Dalam Pengamatan (ODP) jika memenuhi
kriteria gejala salah satu gejala demam/ riwayat demam dan tidak
ada penyebab lain berdasar gambaran klinis dan 14 hari
sebelumnya memiliki perjalanan ke negara atau daerah transmisi
Covid 19
e. Petugas memberikan KIE untuk isolasi/ karantina mandiri di rumah
f. Petugas melaporkan ke Dinas kesehatan Kabupaten dan
Kecamatan
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait a. Semua Unit Upaya Kesehatan Perorangan


b. Surveilan
8. Dokumen a. Laporan Penyelidikan Epidemiologi/ Tracing/ Pelaku Perjalanan
Terkait b. Laporan pelaksanaan kegiatan
c. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai