Anda di halaman 1dari 32

CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :½

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Mencuci tangan dengan handrub adalah upaya untuk memebersihkan


kotoran mikroorganisme yang ada di tangan dengan antiseptik berbasis
alkohol (handrub) selama 20-30 detik bila tangan tidak tampak kotor.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Cuci Tangan
dengan Handrub
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
Covid-19
3. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
4. Prosedur / 1. Tuangkan 2-3 cc antiseptic berbasis alcohol ke telapak tangan
Langkah-
Langkah kemudian ratakan ke seluruh permukaan tangan.
2. Gosokkan kedua telapak tangan.
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan telapak

tangan kanan dan sebaliknya.


4. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan.
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
6. Gosok berputar pada ibu jari tangan kiri dalam genggaman
tangan kanan dan sebaliknya.
7. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya.
8. Sesudah kering, tangan anda sudah bersih
5. Diagram Alir -
6. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
8. Dokumen
Terkait
9. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR


SOP No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah upaya untuk
memebersihkan kotoran mikroorganisme yang ada di tangan dengan
mencuci tangan di air mengalir pakai sabun selama 40-60 detik bila
tangan tampak kotor.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Cuci Tangan
dengan Sabun dan Air.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
Covid-19.
3. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
10. Prosedur / 1. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir dan tuangkan
Langkah-
sabun cair 3-5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan tangan
Langkah
sebatas pergelangan .
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak dan sela jari.
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
7. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan
kiri dan sebaliknya
8. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
9. Keringkan dengan handuk/kertas tisu sekali pakai.
10. Gunakan handuk/kertas tisu tersebut untuk menutup keran dan
buang
ke tempat sampah dengan benar.
11. Sekarang tangan anda sudah bersih.
12. Diagram Alir
13. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
14. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
15. Dokumen
Terkait
16. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI


SOP No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Pemakaian Alat Pelindung Diri adalah Alat pelindung diri yang
digunakan oleh orang yang berisiko terpajan dengan pasien atau
material infeksius seperti tenaga kesehatan, petugas kebersihan,
petugas instalasi sterilisasi , petugas laundri dan petugas ambulans
di Fasyankes.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Pemakaian Alat
Pelindung Diri.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
Covid-19.
3. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
4. Gugus tugas percepatan Penanganan covid-19 tahun 2020 tentang
Standar Alat Pelindung Diri untuk Penanganan covid-19 di Indonesia
Revisi ke-3
5. Prosedur / 1. Petugas kesehatan masuk ke ruang ganti , setelah memakai baju
Langkah-
Langkah kerja
2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak
rusak
3. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
4. Pakai handscoon lapis 1, nonsteril
5. Pakai Hazmat / Coverall
6. Pakai Masker N95 dengan cara tangan kiri memegang masker,
tangan kanan memasang tali masker atas kemudian tali bawah, uji
perlekatan hidung.
7. Pasang masker bedah
8. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata
9. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan
telinga dengan baik.
10. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan
sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas
menggunakan pelindung sepatu (shoe covers) dengan cara
pelindung sepatu dipakai di luar sepatu petugas
11. Pakai face shield
12. Pasang sarung tangan steril untuk lapis ke-2 dengan menutupi
lengan gaun
6. Diagram Alir
7. Hal-hal Observasi pasien antara 5 sampe 15 menit
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

Lampiran Penggunaan APD di setiap


Unit

Petugas APD yang digunakan


a. Screening Baju Kerja, masker N95 , face shield, sepatu tertutup
b. Pendaftaran Masker bedah, face shield
c. BP Umum Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dana tau face
shield , sepatu tertutup, saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon dan apron .
d. Poli Gigi Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dan atau face
shield , sepatu tertutup , saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon dan apron .
e. Poli Batuk Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dan atau face
shield , sepatu tertutup , saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon dan apron .
f. KIA dan Imunisasi Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dan atau face
shield , sepatu tertutup, saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon.
g. Fisioterapi Baju Kerja, masker N 95 , face shield , sepatu tertutup

h. Laboratorium Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dan atau face
shield , sepatu tertutup, saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon dan apron
i. UGD Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dan atau face
shield , sepatu tertutup, saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon dan apron
j. PONED Baju Kerja, masker N 95, kacamata google dan atau face
shield , sepatu boot, saat melakukan tindakan
menggunakan handscoon , apron dan Delivery Chamber
k. Petugas Kebersihan Masker Bedah,handscoon , face shield dan atau kaca mata
google,apron dan sepatu boot.

l. Petugas Laundry Masker bedah, celemek (apron) , sarung tangan rumah


tangga, Pelindung kepala, face shield dan atau kacamata
google, dan sepatu boot
PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI
No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :½

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Pelepasan Alat Pelindung Diri adalah Cara melepaskan alat pelindung
diri yang digunakan oleh orang yang berisiko terpajan dengan pasien
atau material infeksius seperti tenaga kesehatan, petugas kebersihan,
petugas instalasi sterilisasi , petugas laundri dan petugas ambulans
di Fasyankes.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk pelepasan Alat
Pelindung Diri.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
Covid-19.
3. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
4. Gugus tugas percepatan Penanganan covid-19 tahun 2020 tentang
Standar Alat Pelindung Diri untuk Penanganan covid-19 di Indonesia
Revisi ke-3
5. Prosedur /
1. Lepaskan APD di ruang ganti/ chamber di sebelah gudang obat
Langkah-
Langkah 2. Lepaskan Faceshield lalu semprot dengan larutan desinfektan
3. Lepas handscoon lapis ke 2 , buang di tempat sampah medis
4. Lepas sepatu boot
a. Plastik/ sepatu plastik luar buang ke sampah medis
b. Sepatu boot lalu disemprot desinfektan
c. Cover shoes dalam buang di tempat linen infeksius
5. Lepas hazmat pegang bagian dalam baju dan buang di tempat linen
infeksisus
6. Lakukan desinfeksi tangan dengan handsanitizer
dengan menggunakan 6 langkah.
7. Lepas kacamata google lalu semprot dengan desinfektan
8. Lepas masker N95
a. Pegang dan lepas tali masker bawah kemudian tali masker atas
b. Pegang masker pada bagian tali , masukkan plastik dan sterikan
di ruang sterilisasi.
9. Lepas handscoon lapis ke-1 dan buang di tempat sampah medis.
10. Lakukan desinfeksi tangan dengan handsanitizer dengan
menggunakan 6 langkah.
11. Setelah membuka baju kerja, Petugas Segera membersihkan
12. tubuh/mandi untuk selanjutnya menggunakan kembali baju biasa
6. Diagram Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS PADAT


SOP No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertia Limbah B3 Medis Padat adalah barang atau bahan sisa hasil kegiatan
n
yang tidak digunakan kembali yang berpotensi terkontaminasi oleh zat
yang bersifat infeksius atau kontak dengan pasien dan/atau petugas di
Fasyankes yang menangani pasien Covid-19, meliputi: masker bekas,
sarung tangan bekas, perban bekas, tisu bekas, plastik bekas
minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan minuman, alat
suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, sisa makanan
pasien dan lain-lain.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk
Pengelolaan Limbah B3 Medis Padat.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19
DI PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
Covid-19.
3. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Limbah B3 medis dimasukkan ke dalam wadah yang dilapisi
Langkah- kantong plastik warna kuning.
Langkah 2. Setelah ¾ penuh atau paling lama 12 jam, sampah/limbah B3
dikemas dan diikat rapat.
3. Limbah Padat B3 Medis yang telah diikat setiap 24 jam harus
diangkut, dicatat dan disimpan pada TPS Limbah B3 atau tempat
yang khusus.
4. Petugas wajib menggunakan APD lengkap
5. Pengumpulan limbah B3 medis padat ke TPS Limbah B3
dilakukan
dengan menggunakan alat transportasi khusus limbah infeksius.
6. Berikan simbol Infeksius dan label, serta keterangan “Limbah
Sangat
Infeksius. Infeksius Khusus”.
7. Pada TPS Limbah B3 kemasan sampah/limbah B3 Covid-19
dilakukan
disinfeksi dengan menyemprotkan disinfektan pada plastik sampah
yang telah terikat.
8. Setelah selesai digunakan, wadah didisinfeksi dengan disinfektan.
9. Limbah B3 Medis padat yang telah diikat, dilakukan disinfeksi
menggunakan disinfektan berbasis klorin konsentrasi 0,5% bila
akan
diangkut ke pengolah
10. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan alat transportasi
khusus limbah dan petugas menggunakan APD.
11. Pengolahan dapat menggunakan jasa perusahaan pengolahan
yang
berizin, dengan melakukan perjanjian kerjasama pengolahan
12. Pengolahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 2 x 24
jam
Timbulan/volume limbah B3 harus tercatat dalam logbook setiap hari
13. Petugas pengangkut yang telah selesai bekerja melepas APD dan
segera mandi dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

KESEHATAN LINGKUNGAN

SOP No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pembersihan secara seksama


yang dilakukan teratur di lingkungan Puskesmas Wonosamodro.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapaan langkah – langkah untuk kesehatan
lingkungan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur /
1. Petugas Kebersihan melakukan cuci tangan dengan 6 langkah.
Langkah-
Langkah 2. Petugas memakai APD lengkap.
3. Disinfeksi tempat tidur, permukaan meja, peralatan dan benda-benda
di lingkungan sekitar pasien setiap hari, saat pasien pulang dan
sebelum pasien masuk.
4. Pengepelan lantai meliputi seluruh permukaan setiap hari mimimal
2kali / hari.
5. Pembersihan sekat/gordyn pembatas antar pasien dilakukan minimal
setiap 3 bulan.
6. Pembersihan kamar mandi /WC /wastafel dilakukan setiap hari.
7. Lakukan prosedur pembersihan dan desinfeksi seara rutin sekitar
lingkungan dengan cara mengelap seluruh permukaan lingkungan
ruangan dan pengepelan lantai ruangan dengan menggunakan
cairan detergen kemudian bersihkan dengan air bersih selanjutnya
menggunakan klorin 0.05 %. Cairan pembersih harus diganti setelah
digunakan di area perawatan pasien COVID-19.

8. Setelah selesai melakukan tindakan petugas melepas APD di ruang


ganti.
9. Melakukan cuci tangan dengan 6 langkah .
10. Petugas Segera membersihkan tubuh/mandi untuk selanjutnya
menggunakan kembali baju biasa
6. Diagram Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

PENEMPATAN PASIEN

SOP No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Penempatan pasien adalah prosedur dalam menempatkan pasien


sesuai dengan standar yang berlaku yaitu dipisahkan antara infeksius
dan non infeksius
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk
Penempatan Pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur /
1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius
Langkah-
Langkah 2. Penempatan pasien di sesuaikan dengan pola trsanmisi penyakit
pasien ( kontak, droplet, airbone) sebaiknya ruangan tersendiri
3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama
dengan pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan
cohorting. Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. Untuk
menentukan pasien yang dapat disatukan dalam satu ruangan di
konsultasikan terlebih dahulu kepada komite atau tim PPI
4. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasrkan jenis transmisinya ( kontak, droplet, airbone)
5. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungan
sebaikntya dipisahkan tersendiri
6. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui uadra
(airbone) agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu
kepada orang lain
7. Pasien HIV tidak di perkenankan dirawat bersama dengan pasien TB
dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat di rawat dengan
sesama pasien TB
6. Diagram Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

PENYUNTIKAN YANG AMAN


SOP No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Sugito
WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Penyuntikan yang aman adalah langkah penyuntikan dengan memakai


spuit dan jarum suntik steril sekali pakai untuk setiap suntikan,berlaku
juga pada penggunaan vial multidose untuk mencegah timbulnya
kontaminasi mikroba saat obat dipakai pada pasien lain
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Penyuntikan yang
aman
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Cuci tangan
Langkah- 2. Identifikasi pasien.
Langkah 3. Lakukan Pemberian Obat dengan prinsip 5T 1 W (Tepat Pasien, Obat,
Dosis, aturan pakai ,tepat cara pemakaian, Waktu,).
4. Gunakan APD dengan benar.
5. Gunakan tehnik aseptik untuk mencegah kontaminasi alat- alat injeksi.
6. Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai untuk satu
pasien dan satu prosedur
7. Gunakan single dose untuk obat injeksi.
8. Tidak memberikan obat-obat single dose kepada lebih dari satu
pasien atau mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk
pemberian
berikutnya.
9. Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, semua
alat yang akan dipergunakan harus steril.
10. Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik
yang membuat
11. Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1 pasien.
12. Tidak melakukan recapping dengan kedua tangan
13. Buang spuit injeksi kedalam safety box
14. Lepas APD
15. Cuci tangan
16. Lakukan pencataan dan dokumentasi pada lembar daftar pemberian
obat.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

ETIKA BATUK

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Sugito
WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Etika batuk adalah cara penting untuk mengendalikan penyebaran


infeksi di sumbernya. Semua pasien, pengunjung dan petugas
kesehatan hanus direkomendasikan untuk selalu mematuhi etika batuk
dan kebersihan pernafasan untuk mencegah ekskresi sekret
pernafasan (droplet nuclei).
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk melakukan Etika
Batuk
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.
Langkah- 2. Gunakan tisu/saputangan untuk menutup batuk, buang tisu pasca
Langkah pakai ke tempat limbah infeksius.
3. Atau gunakan lengan baju bagian dalam untuk menutup batuk,
4. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih mengalir dan sabun
atau lakukan alternatif cuci tangan menggunakan larutan handrub
berbasis alcohol.
5. Gunakan masker kain/masker medis bila sedang batuk/flu.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
TATALAKSANA PAJANAN BAHAN
INFEKSIUS DI
TEMPAT KERJA
No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Tatalaksana Pajanan bahan infeksius di tempat kerja adalah peristiwa


yang menimbulkan resiko penularan disetiap perlukaan yang
menembus kulit seperti tusukan jarum, luka iris dan kontak mukosa
atau kulit yang tidak utuh dengan darah atau cairan tubuh yang
dianggap infeksius.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk
melakukan Tatalaksana Pajanan bahan infeksius di tempat kerja.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Cuci
Langkah-
Langkah a. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir dan sabun /
cairan antiseptik sampai bersih.
b. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka
atau tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir.
c. Setiap pajanan dicatat dan dilaporkan secepatnya kurang dari 4
jam kepada yang berwenang yaitu atasan langsung dan Komite
PPI .
2. Telaah Pajanan
a. Pajanan
1) Perlukaan kulit
2) Pajanan pada selaput mukosa
3) Pajanan melalui kulit yang luka
b. Bahan Pajanan
1) Darah
2) Cairan bercampur darah yang kasat mata
3) Cairan yang potensial terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan
serebrospinal, cairan sinovia, cairan pleura, cairan peritoneal,
cairan perickardial, cairanamnion
4) Virus yang terkonsentrasi
c. Status Infeksi
Tentukan status infeksi sumber pajanan (bila belum
diketahui) , dilakukan pemeriksaan :
1) HbsAg untuk Hepatitis B
2) Anti HCV untuk Hepatitis C
3) Anti HIV untuk HIV
4) Untuk sumber yang tidak diketahui, pertimbangkan adanya
5) Faktor risiko yang tinggi atas ketiga infeksi di atas
d. Kerentanan
Tentukan kerentanan orang yang terpajan dengan cara:
1) Pernahkan mendapat vaksinasi Hepatitis B.
2) Status serologi terhadap HBV (titer Anti HBs ) bila pernah
mendapatkan vaksin.
3) PemeriksaanAnti HCV (untuk hepatitis C)
4) Anti HIV (untuk infeksi HIV)
6. Diagram Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

TATA LAKSANA PASCA PAJANAN

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Tatalaksana Pasca Pajanan adalah peristiwa yang menimbulkan resiko


penularan peristiwa yang setiap perlukaan yang menembus kulit seperti
tusukan jarum luka iris dan kontak mukosa atau kulit yang tidak utuh
dengan darah atau cairan tubuh yang dianggap infeksius.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Tatalaksana
Pasca Pajanan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
6. Prosedur / 1. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir
Langkah- dan
Langkah
sabun/cairan antiseptik sampai bersih
2. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau
tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir
3. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan kumur-kumur
dengan air beberapa kali.
4. Bila terpecik pada mata, cucilah mata dengan air mengalir (irigasi),
dengan posisi kepala miring kearah mata yang terpercik.
5. Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan
dengan air.
6. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan dihisap dengan
7. mulut.
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.
KEWASPADAAN TRANSMISI

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Kewaspadaan transmisi adalah penerapan kewaspadaan berdasarkan


droplet, kontak, dan airborne.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk
Penerapan Kewaspadaan transmisi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan triase dengan melakukan penyaringan dipintu
Langkah- masuk ruang penerimaan pasien baru.
Langkah 2. Petugas memisahkanan antara pasien dengan gangguan system
pernapasan dan tidak dengan gangguan sistem pernapasan.
3. Petugas memberi penanda khusus untuk mengatur jarak minimal
1meter di lokasi-lokasi antrian pasien/pengunjung.
4. Petugas membuat penghalang fisik (barrier) antara petugas dan
pengunjung. Pembatas terbuat dari kaca atau mika dan dapat
dipasang pada: loket pendaftaran, apotek, penerimaan spesimen,
kasir, dan lain-lain.
5. Petugas mengatur penempatan posisi meja konsultasi, tempat tidur
periksa dan kursi pasien dengan tenaga kesehatan, dan lain -
lainyang mencegah aliran udara dari pasien ke pemeriksa / petugas.
6. Menempatkan kasus suspek atau terkonfirmasi positif di ruang
Isolasi:
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.
PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Perlindungan kesehatan petugas adalah kebijakan untuk pengendalian


administratif sebagai prinsip dasar pencegahan dan pengendalian
infeksi pada masa pandemi Covid-19.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkahuntuk Perlindungan
Kesehatan Petugas.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Petugas kesehatan dalam keadaan sehat, apabila sakit tidak
Langkah- boleh
Langkah
bekerja.
2. Pengaturan waktu kerja maksimal 40 jam seminggu dengan waktu
kerja harian 7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam.
3. Memantau aspek kesehatan pekerja dengan penekanan
pada
surveilans ISPA pada petugas kesehatan.
4. Pemantauan kesehatan pada petugas kesehatan secara berkala
sesuai indikasi medis.
5. Melakukan penilaian kelayakan kerja untuk petugas dengan
komorbid dan kondisi khusus seperti kehamilan, sebelum ditugaskan
memberikan pelayanan pasien COVID-19.
6. Melakukan penilaian kembali bekerja (return to work) pada
petugas pasca sakit.
7. Memastikan adanya jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan
kerja bagi peugas di fasyankes
8. Melakukan penentuan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada petugas
yang
9. terkena COVID-19 akibat kerja
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.
PENGELOLAAN ALAT MEDIS

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Pengelolaan Alat Medis adalah prosedur yang dilakukan untuk


mengatur langkah-langkah memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
memerlukan persyaratan
khusus untuk peletakannya.
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Pengelolaan Alat
Medis
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Petugas menggunakan APD.
Langkah- 2. Petugas mengidentifikasi jenis alat yang telah dipakai.
Langkah 3. Petugas memisahkan alat – alat medis yang sudah
dipakai sesuai jenis peralatannya.
4. Petugas merendam peralatan medis yang terkena limbah infeksi
dengan larutan enzimatik ( 10 ml cairan enzimatik : 1Liter air
bersih)
selama 5 menit.
5. Alat seperti gunting dan klem pada saat direndam dalam keadaan
dibuka, semua alat direndam hingga terendam semuanya.
6. Petugas membersihkan peralatan medis yang sudah dipakai, sikat
7. sampai bersih dan bilas dengan air mengalir.
8. Petugas mengeringkan peralatan medis yang sudah dibersihkan dengan
handuk/kain bersih, gunting dan klem tetap dalam keadaan terbuka agar tetap
kering untuk menghindari alat berkarat.
9. Petugas menyerahkan alat medis bersih ke ruang sterilisasi dengan container
tertutup dan menulis di buku penyerahan alat sterilisasi.
10. Petugas mengambil alat medis bersih ke ruang sterilisasi dengan container
tertutup dan menulis di buku pengambilan alat sterilisasi
11. Petugas menyimpan alat yang sudah disterilkan dalam sterilisator.
12. Peralatan medis yang telah disterilkan dan tidak terpakai selama 7 hari harus
dilakukan sterilisasi ulang.
13. Alat kontrasepsi diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung.
14. Peletakkan centrifuge
a. Diletakkan dimeja yang kokoh.
b. Diletakkan dekat dengan sumber listrik.
15. Peletakkan mikroskop
a. Diletakkan di meja yang kokoh.
b. Tidak lembab / jauh dari sumber air.
16. Diletakkan dekat dengan sumber listrik
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.

STERILISASI

No. Dokumen :SOP- / /4.2.25/2020


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Sugito


WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

1. Pengertian Sterilisasi alat adalah tindakan untuk menghancurkan


semua mikroorganisme termasuk virus dan bakteri
2. Tujuan Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk Sterilisasi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonosamodro No 440/02/4.2.25 /2020
tentang PELAYANAN PUSKESMAS DIMASA PANDEMI COVID-19 DI
PUSKESMAS WONOSAMODRO.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
2. Kementrian Kesehatan RI tahun 2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.
5. Prosedur / 1. Petugas dari tiap-tiap unit menyerahkan alat medis bersih ke
Langkah- ruang
Langkah sterilisasi dengan container tertutup dan menulis di buku penyerahan
alat sterilisasi.
2. Petugas sterilisasi menggunakan APD.
3. Petugas sterilisasi memasukkan air ke dalam autoclave sebanyak 4
Liter, sampai 3-5 cm di atas elemen pemanas.
4. Petugas memasukkan dandang ke dalam autoclave yang telah
terisi
air.
5. Petugas memasukkan alat yang telah dibungkus dan sudah ditulis
tanggal sterilisasi.
6. Petugas menutup penutup autoclave
7. Petugas mengunci penutup autoclave dengan memutar kait di setiap
sudut
8. Petugas memastikan kanul berada di posisi tidur
9. Petugas menyalakan autoclave dengn menghubungkan saklar ke
listrik
10. Petugas menekan tombol di bawah untuk memanaskanautoclave
11. Petugas menaikkan kanul untuk melepas gas CO2 ketika air
mendidih kurang lebih 30-40 menit dari saat menghidupkan
atau
sampai jarum barometer menunjukkan suhu 115 0C,
12. Petugas menunggu beberapa saat sampai jarum posisi awal
13. Petugas mematikan tombol on/off pada autoclave\Petugas membuka
penutup autoclave dengan alat pembuka
14. Petugas menunggu beberapa saat untuk mengambil alat yang berada
di dalam autoclave.
15. Petugas dari unit mengambil alat medis bersih ke ruang
sterilisasi dengan container tertutup dan menulis di buku
pengambilan alat
sterilisasi
16. Petugas menyimpan alat yang sudah disterilkan dalam sterilisator.
17. Peralatan medis yang telah disterilkan dan tidak terpakai selama 7
18. hari harus dilakukan sterilisasi ulang
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
1.
SOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

PADA MASA PANDEMI COVID-19 PUSKESMAS

WONOSAMODRO

1. SOP CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB


2. SOP CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR
3. SOP PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
4. SOP PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
5. SOP PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS PADAT
6. SOP KESEHATAN LINGKUNGAN
7. SOP PENEMPATAN PASIEN
8. SOP PENYUNTIKAN YANG AMAN
9. SOP ETIKA BATUK
10. SOP PENATALAKSANAAN LINEN
11. SOP TATALAKSANA PAJANAN BAHAN INFEKSIUS DI TEMPAT
KERJA
12. SOP TATALAKSANA PASCA PAJANAN
13. SOP KEWASPADAAN TRANSMISI
14. SOP PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS
15. SOP PENGELOLAAN ALAT MEDIS
16. SOP STERILISASI
JUDUL DAFTAR TILIK

No. Dokumen : DT-Kode dok/no


urut/114/Tahun
No. Revisi :
DT Tanggal Terbit : tanggal bulan
tahun
Halaman :

PUSKESMAS dr. Sugito


Tanda tangan
WONOSAMODRO 19740706 201001 1 006

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah ....................?
2. Apakah ....................?
3. Apakah ....................?
4. Apakah ....................?
5. Apakah ....................?
6. Apakah ....................?
7. Apakah ....................?
8. Apakah ....................?
dst Apakah ....................?
Jumlah
Compliance Rate ( CR )

Wonosamodro,…………..
Observer Tindakan

NAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
NIP:

Anda mungkin juga menyukai