Anda di halaman 1dari 5

koruptor hanya

Dewan juri yang kami divonis 2 tahun 2


hormati, serta rekan bulan penjara selama
rekan intelektual 2016. sedangkan Pada
pemerhati konstitusi tahun 2013, rata-rata
vonis penjara selama
Pada dasarnya, 2 tahun 11 bulan; lalu
memang benar bahwa pada tahun 2014,
dengan adanya selama 2 tahun 8
penghilangan hak bulan; dan 2015,
politik itu didasarkan yaitu selama 2 tahun
pada "pengkhianatan" 2 bulan.
yg dilakukan politisi Dengan rendahnya
kepada rakyat. vonis tersebut,
Dan juga memang penjatuhan hukuman
berlakunya tambahan berupa
penghilangan hak pencabutan hak
politik tersebut politik menjadi
bertujuan untuk harapan dalam
menimbulkan efek pemberantasan
jera. korupsi.
mengapa demikian?
Terobosan lainnya
menurut penelitian untuk memberikan
ICW, rata-rata efek jera dan takut
adalah dengan memegang jabatan,
menggunakan pasal – hak memasuki
pasal hukuman angkatan bersenjata,
tambahan. serta hak memilih dan
dipilih dalam
Pasal 10 huruf a pemilihan umum.
angka 1 menyebutkan Dengan demikian,
bahwa pidana basis hukum bagi
tambahan dapat hakim dalam
berupa pencabutan memutuskan
hak – hak tertentu. pencabutan hak
Hak – hak tertentu politik telah sah
yang dimaksud karena ada dasar
adalah hak hukum setara dengan
memegang jabatan undang-undang, yaitu
pada umumnya, atau KUHP.
jabatan tertentu yang
diatur dalam pasal 35 Dewan juri yang kami
ayat (1) angka 1, hormati,
yaitu definisi dari Hak
bahwa hak-hak politik itu adalah hak
terpidana, yang dapat dipilih dan memilih,
dicabut dengan dimana kedua hak
putusan hakim di tersebut memiliki
antaranya adalah hak efek kausalitas satu
dengan yg lain, dan pencabutan hak
tidak bisa politik seseorang pun
terpisahkan. dapat dibatasi,
sehingga dapat
putusan pengadilan dikategorikan sebagai
tipikor yang derogable rights.
mencabut hak politik dalam prinsip ham
sebagai ketentuan mengurangi hak
pidana tambahan, seseorang demi
untuk tidak melindungi hak orang
diperbolehkan lain dapat di
memilih dan dipilih. benarkan.
didasarkan pada
penilaian dan
pertimbangan hakim, dewan juri yang kami
karena terpidana hormati,
terbukti pada pasal 169 huruf
menyalahgunakan d uu pemilu mengatur
hak dan salah satu persyaratan
wewenangnya menjadi presiden dan
sebagai penjabat wakil presiden tidak
publik atau pernah menghianati
penyelenggara negara, serta tidak
negara. pernah melakukan
tindak pidana korupsi
dan tindak pidana membuat pelarangan
berat lainnya. mantan napi korupsi
ikut ke dalam pileg.
Sementara dalam
pasal 240 uu pemilu, maka dari itu kami
seorang mantan dari tim pro berada
terpidana yang pada garda terdepan
dipidana 5 tahun pada mosi kali ini.
penjara tetap bisa
mendaftar sebagai
calon legistatif. ketika
hal itu dapat terjadi,
justru ini adalah suatu
bukti hal yang tidak
setara dan
diskriminatif yang
terjadi di kalangan
calon pemimpin.

Akibat adanya
perbedaan syarat Dibidas:
tersebut, kpu sebagai mengapa kita harus
pihak penyelenggara memikiri hak politik
pemilu memiliki mereka sedangkan
kewenangan untuk mereka saja sudah
menghilangkan hak
kita sebagai warga
negara dengan
melakukan korupsi

Pembidasan:

Anda mungkin juga menyukai