Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu tentang Gizi

Seimbang dengan Status Gizi Anak TK


di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang

KELOMPOK 8

Annisa Sujarwati 1910912120001


Dominicha Ernalem Tarigan 1910912320020
Farah Muthia Rivai 1910912320026
Muhammad Dimas A. M. 1910912310019
Muhammad Rafly Fajar 1910912310003
Nensy Dian Safitri 1910912220014
Siti Nurhaliza Kosasih 1910912220028
Yasmine Puspitasari 1910912120012

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
2020
MENU SEIMBANG
Ibu adalah penentu makanan yang dikonsumsi oleh anak. Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang
tua, khususnya ibu akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menerapkan informasi dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah gizi pada anak. Perilaku pada
anak sekolah seperti konsumsi makanan jajanan, street food atau junk food, dengan nilai gizi banyak
mengandung lemak karena makanan jajanan yang sering digoreng. Hal ini yang kemungkinan dapat
menyebabkan obesitas pada anak. Makanan jajanan memiliki beberapa keunggulan, akan tetapi makanan
jajanan diduga masih beresiko terhadap kesehatan dan komponennya kurang memenuhi gizi seimbang. 2
MENU SEIMBANG
Langkah menyusun menu seimbang adalah
Menu seimbang adalah menu yang terdiri
dari beraneka ragam makanan dalam jumlah
1. Menghitung kecukupan
energi dan protein dalam
dan proporsi yang sesuai sehingga keluarga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh 2. Makanan dibagi untuk
dan proses kehidupan serta pertumbuhan makan pagi, siang, dan
dan perkembangan malam

3. Mengontrol kebutuhan
Langkah-langkah menyusun menu gizi lemak dan serat
seimbang, seseorang perlu memiliki
pengetahuan mengenai bahan makanan dan
zat gizi, kebutuhan gizi seseorang serta
4. Makanan untuk bayi harus
dimasak secar khusus dan
pengetahuan hidangan dan pengolahannya. tersendiri
Langkah menyusun menu seimbang adalah
Memperhatikan bahan makanan
5. yang akan digunakan yang
sesuai dengan menu empat
sehat lima sempurna 3
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) berisi pesan-pesan
yang berkaitan dengan makanan yang diperlukan oleh
tubuh untuk memelihara kesehatan dan gizi yang baik.
PUGS di Indonesia telah disusun oleh Direktorat Gizi
Masyarakat, Depkes dalam bentuk buku panduan pada
tahun 1995 yang kemudian direvisi pada tahun2002. PUGS
digambarkan dalam logo berbentuk kerucut atau
piramida.
Dalam logo tersebut, bahan makanan dikelompokan
dalam tiga fungsi zat gizi, yaitu:
1. Sumber energi atau tenaga, yaitu beras, jagung, dan
gandung; umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan
talas; serta hasil olahan seperti tepung, mie dsb.
2. Sumber zat pembangun, yaitu sumber protein hewani
seperti susu, telur, daging, dan lauk pauk. Sumber
protein nabati seperti kacang-kacangan beserta hasil
olahannya.
3. Sumber zat pengatur, berupa sayuran dan buahan.
Sayuran yang diutamkan berwarna hijau. Buahan yang
diutamakan berwarna kuning atau jingga.
4
PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS)
 Memuat 13 pesan yang diharapkan dapat digunakan masyarakat luas sebagai
pedoman untuk mengatur pola makan sehari0hari yang berguna mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal. Pesan dasar tersebut yaitu:
1. Makanlah aneka ragam makanan 8. Biasakan makan pagi
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan 9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup
energi jumlahnya
10. Lakukanlah kegiatan fisik dan olahraga
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah
dari kebutuhan sehari-hari. secara teratur
11. Hindarilah minuman yang beralkohol
4. Batasilah konsumsi lemak dan minyak dari
seperempat kebutuhan energy dalam sehari 12. Makanlah makanan yang aman bagi
kesehatan
5. Guna garam beryodium
13. Bacalah lebel pada makanan yang dikemas
6. Makanlah makanan sumber besi
7. Berikan ASI eksklusif kepada bayi 0-6 bulan

5
METODE PENELITIAN
a. Rancangan d. Variabel
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Variabel bebas dari penelitian ini yaitu pengetahuan dan perilaku ibu
survei analitik dengan desain penelitian cross sectional dalam tentang gizi seimbang. Variabel terikat yang menjadi akibat dari
mengumpulkan data dari 68 sampel yang diambil menggunakan variabel bebas ialah status gizi anak.
simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak, e. Pengumpulan Data
dimana semua populasi memiliki peluang sama untuk dipilih menjadi Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei analitik dengan
sampel. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan analisis desain penelitian cross sectional. Data yang dihasilkan oleh cross
univariate(gambaran karakteristik responden) dan bivariate sectional adalah hubungan pengetahuan ibu dan status gizi anak,
(hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi anak), lalu diuji karakteristik ibu dan anak, status gizi anak, tingkat pendidikan ibu
dengan uji Sommers’d dan dianalisis secara komputerisasi dengan dan perilaku ibu terhadap gizi seimbang.
menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang telah memenuhi f. Analisis Data
persetujuan etik Nomor: 551/PL17/LL/2017. Hasil data yang sudah diperoleh dianalis menggunakan analisis
b. Populasi dan Sampel univariat untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik
Populasi atau objek yang diteliti dalam penelitian ini ialah seluruh responden (umur, pekerjaan, jenis kelamin), pengetahuan dan
anak yang menjadi murid di Taman Kanak Kanak yang berada di perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan menggunakan tabel
Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang. Sampel berupa 68 distribusi frekuensi dan dianalisa secara deskriptif. Analisis bivariate
murid tahun ajaran 2016-2017. Pengambilan sampel dilakukan secara dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel
simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak, bebas variabel terikat. Jenis uji yang digunakanya itu uji Sommers’d.
dimana semua populasi memiliki peluang sama untuk dipilih menjadi Seluruh teknik pengolahan data dianalisis secara komputerisasi
sampel. dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang telah memenuhi
c. Instrumen persetujuan etik Nomor: 551/PL17/LL/2017.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
kuisioner terhadap ibu-ibu yang memiliki anak di Taman Kanak-
Kanak tersebut.

6
HASIL
Tabel 4.8 Hubungan pengetahuan Ibu Tentang Gizi Tabel 4.9 Hubungan Perilaku Ibu Tentang Gizi Seimbang
Seimbang Dengan Status Gizi Anak TK di Desa Dengan Status Gizi Anak TK di Desa Yosowilangun Lor
Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang Kabupaten Lumajang
Pengetahuan Status Gizi Anak Total n P γ Perilaku Ibu Status Gizi Anak Total n (%) P r
Ibu tentang Gizi Baik n Kurang Lebih (%) tentang Gizi Baik n (%) Kurang n Lebih n
Seimbang (%) n (%) n (%) Seimbang (%) (%)

Baik 16 6 (8,8) 1 23 0,00 0,339


Baik 17 (25) 7 (10,2) 1 (1,4) 25 (36,7) 0,000 0,389
(23,5) (1,4) (33,8) 0

Cukup 8 (11,7) 10 0 (0) 18


Cukup 8 (11,7) 6 (8,8) 0 (0) 14 (20,5)
(14,7) (26,4)
Kurang 4 (5,58) 25 (36,7) 0 (0) 29 (42,6)
Kurang 5 (7,3) 22 0 (0) 27
(32,3) (39,7)
Total n (%) 29 (42,5) 38 (55,9) 1 (1,4) 68 (100)
Total n (%) 29 38 1 68
(42,5) (55,9) (1,4) (100)

             

7
PEMBAHASAN
• Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten
Lumajang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mempunyai perilaku
kurang tentang gizi seimbang. Dari 15 pernyataan yang diajukan ada
beberapa point perilaku gizi seimbang yang jarang dilakukan oleh
responden yaitu : menjaga dan memperhatikan berat badan anak,
membiasakan sarapan, memberikan makanan yang mengandung
protein hewani seperti ikan serta membiasakan minum susu setiap hari,
dari jawaban responden dapat diketahui bahwa responden belum
mampu menerapkan pesan gizi seimbang dengan baik, sesuai dengan
PUGS 2014.
• Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah perilaku
ibu dalam memilih dan memberikan makanan, karena perilaku ibu
mempengaruhi bagaimana masyarakat mampu memenuhi persediaan
pangan individu dan keluarganya. Masih banyak penduduk yang tidak
cukup mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Kualitas protein yang
dikonsumsi rata-rata perorang perhari masih rendah karena sebagian
besar berasal dari protein nabati

8
KESIMPULAN SARAN
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan 1. Ibu perlu memperhatikan
bahwa ada hubungan pengetahuan ibu masalah asupan menu
tentang gizi seimbang dengan status gizi, dan seimbang untuk anak dalam
mengatur menu makanannya
ada hubungan perilaku ibu tentang gizi sehari-hari agar tidak terjadi
seimbang dengan status gizi anak. Ibu adalah gangguan-gangguan pada
penentu makanan yang dikonsumsi oleh kesehatan anaknya.
anak. Kurangnya pengetahuan gizi dan 2. Ibu harus lebih memperhatikan
kesehatan orang tua, khususnya ibu asupan gizi makanan sehari-hari
merupakan salah satu penyebab terjadinya agar seimbang dengan energi yang
dikeluarkan untuk beraktivitas.
kekurangan gizi pada anak.
3. Ibu perlu mengetahui tentang baiknya pengaturan
gizi seimbang untuk tubuh, agar anaknya tidak salah
dalam memilih menu makanan yang dikonsumsi
sehari-hari.
4. Bagi instansi pendidikan diharapkan dapat
memberika penyuluhan, sosialisasi dan promosi
kesehatan ke sekolah – sekolah terdekat mengenai
gizi seimbang dan jenis makanan bergizi yang dapat
meningkatkan status gizi khususnya anak. 9
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai