Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam upaya
peningkatan kesehatan dan perekonomian petani di Koperasi Karya Mentulik (KSU- KM). Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI 2019; 3(2): 154-160. 2. Hasugian AR. Perilaku pencegahan penyakit akibat kerja tenaga kerja Indonesia di Kansashi, Zambia: analisis kualitatif. Media Litbangkes 2017; 27(2): 111-124. 3. Salawati L. Penyakit akibat kerja dan pencegahan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 2015; 15(2): 91-95.
Produksi dari perkebunan kelapa sawit semakin
meningkat dengan banyaknya permintaan oleh konsumen. Hal ini bisa meningkatkan aspek perekonomian masyarakat di Indonesia yang membuat banyaknya lapangan kerja di bidang perkebunan kelapa sawit. Banyaknya pekerja di bidang tersebut tidak menutup kemungkinan terhindar dari penyakit akibat kerja yang bisa dialami oleh pekerja di perkebunan kelapa sawit. Penyakit akibat kerja (PAK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan tempat bekerja serta faktor lainnya disekitar tempat kerja (1,2,3). Adapun faktor faktor utama penyebab kecelakaan kerja meliputi faktor perilaku yang tidak aman serta kondisi yang tidak aman. Penyebab salah satu dari kondisi yang tidak aman dikarenakan pengetahuan pekerja yang masih rendah. Berdasarkan penelitian Handari SPT dan Meidisty SQ didapatkan 64,5% pekerja memiliki pengetahuan kurang baik terkait keselamatan kerja (4).
Pada artikel pengabdian ini, peneliti menemukan
identifikasi masalah yang dialami pada pekerja sawit di Koperasi Serba Usaha Karya Mentulik (KSU-KM) dimana pekerja sawit tidak menggunakan Alat pelindung diri (APD) secara optimal pada melakukan pekerjaannya, seperti sarung tangan, kacamata, dan sebagainya. Selain itu, didapatkan masih rendahnya pengetahuan pekerja sawit tentang pentingnya K3. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya suatu Penyakit Akibat Kerja (PAK) di tempat tersebut (1).
Partisipasi Masyarakat (Pekerja Dan Di Sekitar Lingkungan) Dalam Pencegahan Penanggulangan Pak Dan Kecelakaan Kerja Pada Perkebunan Sawit Di Lingkungan Lahan Basah