Disusun Oleh:
RUDIANTO. M
02150200029
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
(Unsafe Act), seperti tidak memakai APD, dan tidak mengikuti prosedur kerja,
tidak mengikuti aturan keselamatan kerja dan bekerja tidak hati-hati (Heinrich,
besar dari pekerja diindustri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk
kecelakaan Needle Stick Injury atau tertusuk jarum mencapai 38-73% dari
total petugas kesehatan dan salah satu penyebabanya ditemukan bahwa saat
bekerja mereka tidak memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan
(Idayanti, 2008).
1
2
Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit paris
berupa nyeri didaerah tulang punggung dan pinggang. Laporan ini yakni di
pekerja sector industry lain. Di Australia, diantara 813 perawat, 87% pernah
low back pain dan di AS, insiden cedera musculoskeletal 4,62/100 perawat
musculoskeletal pada perawat ini behubungan dengan cara atau posisi kerja
yang tidak aman saat menangani pasien. Contohnya seperti cara mengangkat
yang berisiko atau tidak aman (at risk behavior) yang berakibat pada kerugian.
Hal ini dapat diartikan bahwa upaya reaktif menunggu terjadinya tidak aman
ini dapat dikatakan juga berupa pendekatan yang bersifat proaktif dalam
seperti susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, proses belajar dan sebagainya.
pada tahun 2009 yang dilakukan pada perawat Rumah Sakit Paru di Salatiga
bahwa perilaku K3 pada perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya yang tergolong kategori baik sebanyak 13 orang (56,5%) dan
bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan perilaku K3.
antara lain penelitian yang dilakukan Sialagan (2008) Pada pekerja PT EGS
dalam perilaku aman. Dan factor yang paling berhubungan dengan tidak aman
yaitu peran rekan kerja yang rendah (40,71%), persepsi yang rendah (36,63%),
Setiap hari perawat tidak pernah jauh dan selalu berinteraksi dengan
keberadaan dan kepentingan perawat yang tidak hanya berada di Rumah Sakit
tetapi juga terhadap lingkungan diluar Rumah Sakit, maka dikhawatirkan jika
penyakit maupun sumber dari efek negatif dari resiko profesi mereka menjadi
7 dari 10 orang perawat yang diamati saat bekerja menggunakan APD berupa
sarung tangan dan masker. Namun masih terdapat 3 orang perawat yang tidak
berprilaku aman dan sebagian kecilnya masih ada yang berprilaku tidak aman
padahal perawat tersebut ada didalam satu institusi yang sama yaitu di RS
sikap, motivasi, usia dan masa kerja) yang berkaitan dengan perilaku
aman bekerja.
(PAK).
7
Sukanto.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-
dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
(manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmojo, 2003).
tingkah atau tindakan yang dapat diobservasi oleh orang lain. Tetapi apa
apa yang individu tersebut piker, rasakan, dan yakini. Dan Skiner (1938)
8
9
dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut
bentuk tindakan atau praktek yang dapat mudah diamati dan dilihat
1. Menurut Frank E Bird dan Germain (1990) dalam teori Loss Causation
j. Pengisian alat atau mesin yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yang terdiri dari
perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman.
kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh
yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24%
(Budiono, 2003).
(2002) dalam Neal dan Griffin (2002) adalah sesuatu yang berkenaan
kepribadian).
perubahan pada salah satu faktor tersebut maka kedua faktor lainnya
(Halimah,2010) :
15
oleh pihak lain membuat cara ini sulit untuk mendapatkan gambaran
(Ratnaningsih, 2010).
18
faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar
1. Pengetahuan
19
dapat terjadi menurut apa yang diketahui dan diyakini sesuai dengan
sesuatu.
didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang
pada karyawan.
2. Sikap
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
a. Menerima (receiving)
21
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
e. Nilai (value)
22
(Notoatmojo, 2003).
3. Motivasi
dan tujuan. Didalam konsep motivasi kita juga akan mempelajari sifat,
kekuatan dan ketetapan dari tingkah laku manusia (Quinn, 1995 dalam
Bachri, 2010).
4. Persepsi
dipengaruhi oleh :
objek tertentu.
5. Nilai-Nilai
6. Keyakinan
terlebih dahulu. Misalnya wanita hamil tidak boleh makan telur agar
7. Usia
perilaku yang berbeda dari dirinya sendiri, dan sifat-sifat lain yang
jika dibandingkan golongan usia muda. Hal ini agak berbeda dengan
8. Pendidikan
27
yang diberikan kepada anak didik yang tertuju pada kedewasaan. Dari
2008).
9. Masa Kerja
1992).
orang tidak jauh dari potensi kecelakaan. Sementara itu, Geller (2001)
1992).
program K3RS.
1) Ketersediaan APD
Ketersediaan APD dalam hal ini merupakan salah satu bentuk dari
kerja yang aman dari pada pekerjaan yang safety karena tempat kerja
30
kaki atau sepatu (Depkes RI, 2003). Salah satu Alat Pelindung Diri
tangan dari kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, secret dan
2) Program K3RS
31
2013).
lingkungan kerja, tempat kerja rumah sakit yang sehat, aman dan
dari bentuk pedoman atau petunjuk kerja. Prosedur kerja ini berisi
Merupakan tata cara atau tahapan yang harus dilalui dalam proses
Pedoman atau prosedur kerja ini tidak ada manfaatnya jika tidak
diamati, apabila setiap prosedur kerja telah dapat dijalani dengan baik
2) Pengawasan
perlu adanya system yang baik dari pada pengawasn tersebut. System
yang baik ini menurut William H. Newman seperti yang dikutip dari
organisasi.
c) Harus luwes.
dimulai yaitu :
bersangkutan).
yang salah jika ada ketidak beresan, akan tetapi untuk menemukan
sebagai berikut :
1) Pengawasan langsung
ditempat (on the spot observation) dan laporan ditempat (on the
tentang hal-hal yang baik maupun yang tidak baik. Sebab kalau
kebutuhan klien.
spiritual.
kesehatan.
pelayanan keperawatan.
yaitu:
tindakan.
kegiatan atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan
pelaksana.
ini tidak dapat diatasi denhan tim perawat saja melainkan juga dati
Berikut ini adalah merupakan uraian tugas perawat secara umum, yaitu :
a) Kondisi pasien
b) Logistic keperawatan
d) Pelayanan penunjang
sebelumnya.
pengobatan dokter
20. Menjelaskan tata tertib Rumah Sakit, hak dan kewajiban pasien.
41
(lingkungan kerja, cara kerja, dan posisi kerja yang salah); faktor fisik
(suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi) dan faktor psikososial
(pemaparan dalam dosis kecil yang terus menerus seperti antiseptic pada
kulit, gas anastesi pada hati); faktor ergonomic (cara duduk salah, cara
mengangkat pasien salah); faktor fisik (panas pada kulit, tegangan tinggi
pada sisitem reproduksi, radiasi pada system produsi sel darah); faktor