PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap
parameter tertentu, berdasarkan uji laboratorium. Penilaian bertujuan untuk
membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya. Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan
mengkonfirmasi bahwa metode analisis sudah sesuai dengan tujuannya
(Gandjar & Rohman, 2007).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik, atau campuran dari
bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman (BPOM, 2004). Bahan-bahan tersebut berisiko
terkena cemaran selama proses pembuatannya menjadi sebuah sediaan, yaitu
pada saat pemanenan, pencucian, perajangan, pengeringan, atau saat
penyimpanan. Mikroorganisme mampu akan merusak zat aktif tanaman
sehingga menurunkan kadarnya, bahkan mampu mengubah khasiatnya.
Konsumen akan dirugikan karena tidak mendapatkan khasiat yang
diinginkan. Maka, untuk menjamin mutu produk dilakukan pengujian
mikrobiologi sebagai salah satu parameter jaminan mutu produk.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara melakukan validasi
metode analisis uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir
(AKK).
C. TUJUAN
Mengetahui cara validasi metode analisis uji Angka Lempeng Total
(ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. UJI ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)
Uji Angka Lempeng Total (ALT) merupakan metode kuantitatif yang
digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba pada suatu sampel. Uji ALT
menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa koloni yang dapat
diamati secara visual dan dihitung. Interpretasi hasil berupa angka dalam
koloni (cfu) dalam mL atau g. Cara yang digunakan yaitu cara tuang (pour
plate), cara sebar (spread plate) dan cara tetes. Prinsip metode ini adalah jika
sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada media agar, sel tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan mata telanjang (Betsy & Keogh, 2012),
Sampel dari bahan atau produk yang sudah dihomogenkan, diinokulasi
pada media Plate Count Agar (PCA). Setelah diinkubasi, koloni mikroba yang
tumbuh dihitung sebagai jumlah mikoba. Proses inokulasi sampel ke media
agar dapat dilakukan dengan cara penuangan, penyebaran dan penetesan.
Untuk mencegah kematian mikroba sampel, suhu media agar cair yang
dituangkan berkisar 45-50C. Bila suhunya terlalu rendah akan menyulitkan
karena sudah mulai mengental. Jumlah koloni yang dipersyaratkan adalah 30300 cfu (Feldsine, dkk., 2002).
B. UJI ANGKA KAPANG / KHAMIR (AKK)
Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalan anggota Kingdom
Fungi yang membentuk hifa. Kapang memiliki lebih dari satu sel, sedangkan
khamir adalah mikroba bersel tunggal (Betsy & Keogh, 2012). Kapang dan
khamir mampu mencemari bahan tanaman yang tidak diproses dengan baik.
Kapang mampu tumbuh dengan baik pada suhu ruang dengan kelembaban
tinggi.
Prosedur pengujian Angka Kapang / Khamir (AKK) menggunakan
media Potato Dextrose Agar (PDA) yang ditambah dengan kloramfenikol
sekunder
adalah
proses
pengumpulan
bukti
bahwa
suatu
adalah
kemampuan
metode
untuk
mendeteksi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Autoclave
2. Waterbath
3. Laminair Air Flow (LAF) merk Envair C-Flow
4. Oven merk Memmert
5. Neraca analitik
6. Inkubator merk Memmert
7. Colony counter
8. Bunsen burner
9. Beaker glass
10. Alat-alat gelas
11. Ball pump
12. Kapas, aluminium foil, tali, label
13. Sampel
14. Media PCA (untuk ALT)
15. Media PDA (untuk AKK)
16. Kloramfenikol
17. Air RO
18. Alkohol 90%
B. CARA KERJA VALIDASI METODE ANALISIS MIKROBIOLOGI UJI
ALT DAN AKK
1. Sterilisasi alat
a. Cawan petri yang telah dicuci bersih dibungkus dengan kertas (4
petri dalam 1 bungkus) (A)
b. Bungkus pipet volume dengan kertas (B)
c. Botol tempat sampel yang telah dicuci bersih direndam dengan air
panas (C)
d. Masukkan B dalam autoclave dengan mode ster pada suhu 121C
selama 30 menit. Lanjutkan dengan mode dry pada autoclave
selama 15 menit.
e. A dan C disterilisasi dengan oven pada suhu 160-180C selama 2
jam
2. Persiapan media PCA
a. Cuci / semprot tangan dengan alkohol 90%
b. Media PCA ditimbang sesuai kebutuhan
c. Dalam Erlenmeyer yang telah berisi air RO setengah dari volume
yang diperlukan, dimasukkan media PCA
d. Sisa air RO ditambahkan
H
100
A
Keterangan:
H = Hasil pengujian dengan metode
A = Hasil sebenarnya
* Range recovery adalah 80-120% (Feldsine, dkk., 2002)
2. Presisi
RSD=
SD
100
x
Keterangan:
SD = Standard deviation
x
= Rata-rata log
DAFTAR PUSTAKA
Betsy, Tom & Jim Keogh, 2012, Microbiology Demystified, 2nd Edition, McGraw
and Hill Professional, New York.
BPOM, 2004, Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta
BPOM, 2006, Metode Analisis Mikrobiologi Suplemen 2000, Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
BPOM, 2013, Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik 2012, Jilid I, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia, Jakarta.
Ermer, J.H. dan McB. Miller, 2005, Method Validation in Pharmaceutical
Analysis: A Guide to Best Practice, Wiley-Vch. Verlag GmbH & Co,
Weinheim.
Feldsine, dkk., 2002, AOAC International Method Committee Guidelines for
Validation of Qualitative and Quantitative Food Microbiological Official
Method Analysis, Journal of AOAC International, Vol. 85, No. 5.
Gandjar, I.G. & A. Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Belajar,
Yogyakarta.
ICH, 1995, Validation of Analytical Procedures: Text and Methodology,Q2 (R1).